Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT

SEBAGAI ALTERNATIF USAHA


MASYARAKAT NELAYAN
DESA KABALUTAN, TN KEPULAUAN TOGEAN

OLEH :
RICHARD MARINO SIRAIT

PENYULUH BALAI TN KEPULAUAN TOGEAN

Balai Taman Nasional Kepulauan Togean


KONDISI TERUMBU KARANG
DESA KABALUTAN, TN KEP TOGEAN

Bius ikan

Bom ikan

Terumbu karang masih


sangat baik

Pukat harimau

Terumbu karang sudah


hancur
KONDISI MASYARAKAT NELAYAN
DESA KABALUTAN

MENANGKAP IKAN TIDAK RAMAH LINGKUNGAN


APA AKIBATNYA ????

Ikan semakin sulit didapat

Produksi tangkapan ikan


menurun

Pendapatan nelayan juga


semakin menurun
JAGA KELESTARIAN BIOTA LAUT DAN
SUMBER DAYA IKAN

MARI KITA STOP EKSPLOITASI IKAN DAN BIOTA LAUT


YANG TIDAK RAMAH LINGKUNGAN

KELESTARIAN BIOTA LAUT DAN EKOSISTEM DI


TAMAN NASIONAL KEP. TOGEAN AKAN TERANCAM

BERALIH DARI PENCARI MENJADI


PEMBUDIDAYA

BUDIDAYA RUMPUT LAUT

DAPAT DILAKUKAN DI ZONA PEMANFAATAN KAWASAN TN


(Wilayah perairan Desa Kabalutan termasuk zona pemanfaatan tradisonal)
RUMPUT LAUT DAN POTENSI BUDIDAYA

• Rumput laut (seaweed) merupakan salah satu komoditi yang relatif mudah
dibudidayakan dengan biaya yang relatif murah serta memiliki nilai ekonomis.

• Salah satu jenis rumput laut yang saat ini bernilai ekonomis penting yaitu
Eucheuma cottonii.

• Pasar rumput laut di perdagangan global cenderung meningkat  bahan baku


makanan dan farmasi. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan baku benang
jahit operasi, dekorasi porselen, industri kain (pengikat warna), industri kertas,
industri fotografi (pengganti gelatin), bahan campuran obat (obat penyakit: gondok,
rheumatic, kanker, bronchitis kronis, gangguan kandung kemih, ginjal, tukak
lambung, reduksi kolestrol darah, anti hipertensi, menurunkan berat badan, anti
oksidan), bahan bakar nabati
RUMPUT LAUT DAN POTENSI BUDIDAYA

• Produksi rumput laut Indonesia tertinggi di dunia


3.082.113 ton (50 % kebutuhan dunia) 
mengalahkan Filipina
• Kontribusi ekspor : 29,19% untuk Eucheuma
cottonii dan 49,57% untuk Gracilaria (sumber :
BPPT dan ISS, 2006)
• 5 (lima) besar Provinsi utama penghasil rumput laut
: Sulawesi Selatan, NTT, Bali, Sulawesi Tengah dan
NTB
• Berdasarkan data 2010, produksi tertinggi ditempati
oleh Provinsi Sulawesi Tengah dengan jumlah
833.327 ton

Gubernur Propinsi Sulteng siap menjadikan


Sulteng sebagai sentra pengembangan budidaya
rumput laut
PROGRAM PEMERINTAH DALAM
PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT
KEBIJAKAN KONKRIT PEMERINTAH DALAM MENOPANG
PENINGKATAN PRODUKSI RUMPUT LAUT

Penerapan teknologi budidaya berkelanjutan melalui penerapan prinsip-prinsip Cara Budidaya Ikan
yang Baik (CBIB) pasa setiap proses produksi

Penyediaan bibit rumput laut yang berkualitas

Pembinaan intensif secara berkelanjutan baik teknis maupun non teknis (monitoring,
evaluasi, kegiatan temu lapang)

Dukungan dana penguatan modal (Paket Wirausaha, subsidi benih, KUR)

Pengembangan kawasan pembudidayaan secara bertahap

Membangun kerjasama, sinergitas, persamaan persepsi dan tanggungjawab bersama


HAL MENARIK DARI USAHA
BUDIDAYA RUMPUT LAUT

1) Bibit sangat murah dipilih dari thallus yang muda, segar dan kenyal
2) Biaya Produksi rendah (hanya memerlukan tali dan pelampung saja )
3) Tidak memerlukan pupuk dan pestisida 
4) Masa panen cepat (masa tanam hanya 45 - 60  hari )
5) Permintaan dunia dan Harga terhadap rumput laut terus meningkat
6) Produksi rumput laut kering bisa per hektar mencapai rata-rata 16 ton
7) Harga jual sangat menggiurkan, yaitu Rp 9.000 – Rp 18.000,- per kg
KESESUAIAN TUMBUH RUMPUT LAUT
DI DESA KABALUTAN

Desa Kabalutan memiliki kesesuian tumbuh budidaya rumput


laut

 Berada di area teluk  pengaruh angin dan ombak tidak terlalu besar
 Dasar peraiaran  agak keras yang terdiri dari pasir dan karang serta bebas dari lumpur
(tidak ada aliran muara sungai)
 Kejernihan air tidak kurang dari 5 cm
 Suhu air (20 - 28 derajat celcius) dengan fluktuasi harian maksimum 4 derajat celcius
 Kisaran kadar garam 28 – 34, pH 7 – 9
 Bebas dari bahan pencemaran
 Lokasi yang mudah dijangkau untuk kelancaran proses produksi sampai kepada pemasaran
hasil
 Bahan pendukung murah dan mudah
TEKNIK BUDIDAYA RUMPUT LAUT

Akan dibantu dan dibimbing teknis oleh pihak TN yang bekerjasama dengan
Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut

Rakit apung Lepas dasar Long Line


ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT

Biaya Investasi

• 200    tali bentangan / hektar


  80    kg produksi / tali
-------------------- x
16.000    kg produksi / hektar
Rp. 9.500   harga rumput laut / kg
-------------------- x
Rp. 152.000.000    pendapatan kotor
/ hektar
Rp.   64.124.000    modal investasi /
hektar
-------------------- -
Rp. 87.876.000    keuntungan
bersih  per hektar 
FAKTOR PENDUKUNG BUDIDAYA RUMPUT LAUT
DI DESA KABALUTAN :

Dukungan
dari Pasar yang Faktor
Hasil
Pemerintah masih terbuka ekologis,
tangkapan
pusat dan khususnya praktis, dan
ikan yang
Pemprov ekspor aksesibilitas
menurun
Sulteng Desa

Mari Galakkan dan Kembangkan Budidaya


Rumput Laut di Desa Kabalutan

Stop Babom dan Babius Ikan


Jaga Kelestarian Lingkungan Perairan Kita,
Stop Merusak Karang dan Eksploitasi
Berlebihan Sumberdaya Ikan

Mari Kita Budidaya Rumput Laut

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai