Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

 
Lesi Inhomogen di Para Renal Kiri pada Perempuan
Berusia 49 Tahun

Merry Beatrix Da Clama Nusa


112019260
Pembimbing: dr. Imelda Tobing, Sp.Rad

KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU RADIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA
RSUD KOJA
PERIODE 07 FEBRUARI – 12 MARET 2022
2

Identitas pasien KELUHAN UTAMA

Nama : Ny ET Tidak bisa buang air besar sejak 1


Umur : 49 tahun minggu SMRS
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 10 Februari 1973
Status : Menikah
Agama : Islam Keluhan Tambahan :
Pendidikan : SMA
Nyeri pinggang

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


Alamat:Jl. Warakas V Gg VI No.111
Tanggal Masuk : 16 Februari 2022
3
Riwayat Penyakit sekarang
➜ Perempuan berusia 49 tahun datang ke IGD RSUD Koja diantar oleh keluarganya dengan
keluhan tidak bisa buang air besar sejak 1 minggu SMRS. Keluhan juga disertai dengan
perut kembung.

➜ 3 hari SMRS pasien mengeluh nyeri pinggang dan juga mual namun tidak disertai
muntah.

Riwayat Penyakit Dahulu

➜ Pasien memiliki Riwayat DM tipe 2 sejak 2 bulan yang lalu dan rutin minum obat.
4

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit serupa sebelumnya. Keluarga pasien tidak
memiliki riwayat hipertensi, diabetes mellitus, hiperkolesterol, penyakit jantung, alergi dan keganasan.

Riwayat Pribadi

Nafsu makan pasien baik dan pasien makan teratur 3 kali sehari. Pasien tidak mengkonsumsi
rokok, alkohol maupun obat-obatan terlarang.
5

Pemeriksaan fisik
Kesadaran; CM
Keadaan umum: sakit ringan
TD: 146/85
Nadi: 105 x/menit
Suhu: 36oC
RR: 20 x/menit
Mata: anemis (-/-), ikterik (-/-)
Jantung, paru, ekstremitas: dbn

Abdomen
I: massa (-), bekas luka operasi (-)
P: nyeri tekan RLQ, massa (-)
P: normal
Auskultasi: tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
Hematologi
7

Chest x-ray
8

Abdomen x-ray
9

USG

o Hepar: ukuran normal, ekogenisitas parenkim normal, tidak tampak lesi, sudut tajam

o Gallbladder: ukuran normal, dinding tidak menebal, tidak tampak batu/sludge. Duktus
biliaris intra/ekstrahepatal tidak melebar
10

o Lien: ukuran dan parenkim normal, tidak tampak lesi, sudut tajam
o Pankreas: ukuran normal, tidak tampak kalsifikasi
o Aorta : Tidak tampak pembesaran limfonodi para aorta

o Ginjal Kanan: ukuran dan ekogenisitas parenkim


normal, tidak tampak batu/lesi, PCS tidak melebar,
batas kortikomedulare jelas
11

o Ginjal Kiri: ukuran dan ekogenisitas parenkim normal, tidak tampak batu/lesi, PCS tidak melebar,
batas kortikomedulare jelas

o Tampak lesi hipo-hiperekoik bentuk membulat ukuran 6,37 x6,26 cm di para renal kiri. Lesi berbatas
kurang tegas, tampak lesi mendesak ginjal kiri ke lateral, pada color Doppler tampak vaskularisasi
minimal

o Tidak tampak efusi pleura/ cairan bebas intraabdomen


12

Vesika urinaria: tampak balon kateter, terisi cairan,


dinding tidak menebal, reguler, tidak tampak batu/massa
13

o Kesan

 Lesi inhomogen, bentuk membulat, berbatas kurang tegas ukuran


6,37x 6,26 di para renal kiri

 Sonografi hepar, gallbladder, pancreas, aorta, lien, ginjal kanan-


kiri,vesika urinaria normal
14

Pararenal space
15

Differential diagnosis

massa di perirenal
1. Abses perirenal

Abses Perirenal : kumpulan pus/material


supuratif di ruang perirenal, suatu tempat yang
dibatasi fascia perirenal (fascia Gerota).

Umumnya karena infeksi supuratif parenkim


ginjal dengan atau tanpa kumpulan gas. mudah
terdeteksi dengan pencitraan radiologik.
Foto Polos Abdomen:
.

Gambar (A): USG Abdominal longitudinal menunjukan suatu abses perirenal


yang besar (panah besar). Abses bercapsul diginjal (panah lengkung) dan
gambaran mass heterogen dan internal debris (panah kecil), dinding tipis.

Gambar (B) : Pada USG Color Doppler scan transversa pada Abses perirenal
kiri (tanda panah) menunjukkan debris yang echogenik (panah lengkung)
dengan abses.
CT Scan Ginjal:
CT Scan  tes diagnostik pilihan pd abses perirenal.
Abses perirenal  tampak sebagai area hipodens di daerah perirenal. Inklusi udara mungkin
ada. Setelah dimasukkan media kontras, tampak gambaran seperti cincin yang merupakan
perluasan dari kapsul abses.

Gambar 9 : (A) CT scan menunjukkan peradangan Pankreas akut dengan cairan


perirenal. (B) CT scan kontras menunjukkan suatu lesi tidak menyangat di perirenal kiri
.

CT Scan Urografi : Perirenal abses dengan batu multiple pada


Ginjal kiri.
2.Hematom Perirenal

Gambar . Perempuan umur 67 tahun dengan Angiomyolipoma Ginjal kiri keluhan


sebagai nyeri pinggang akut kiri. CT aksial menunjukkan daerah yang tidak
menyangat kontras pada hematoma perirenal (panah) yang berasal dari
angiomyolipoma yang pecah (tanda bintang).
22

Gambaran USG pada pasien perirenal hematom


setelah dilakukan ESWL
3.Limfoma Perirenal

Seorang laki-laki 63 tahun dengan limfoma non-Hodgkin. CT aksial dengan


kontras menunjukkan perinephric bilateral ( tanda ) dan massa peripelvic
kanan (tanda *).
24

Jaringan hipoekoik perirenal kanan, vaskularisasi


buruk terlihat di sepertiga tengah hingga bawah.
25

4. Wunderlich síndrome
➜ Sindrom Wunderlich adalah kondisi langka di
mana perdarahan ginjal non-traumatik spontan
terjadi ke dalam ruang subkapsular dan
perirenal. Secara klinis ditandai dengan triad
Lenk; nyeri pinggang akut, massa panggul, dan
syok hipovolemik
26
Foto polos abdomen
27

usg

USG point-of-care menunjukkan


hypoechoic hematoma di ruang perinefrik
(panah). Hyperechogenicity dapat
menunjukkan komponen lipomatous
seperti angiomyolipoma di ginjal (bintang)
28

Renal angiomyolipoma with hemorrhage -


Wunderlich syndrome
Axial non contras Axial C+ arterial phase

ginjal kanan/ruang perirenal yang cukup besar mengandung lemak lesi massa eksofitik dengan kepadatan
kompleks berukuran 10x10x15 cmmenunjukkan komponen lemak yang besar,. Ginjal kanan tampak
tergeser dan terkompresi dengan garis kasar tidak teratur yang lebih menonjol di zona atas dan tengahnya.
29
30

TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai