Anda di halaman 1dari 40

TRANSMISI AGEN INFEKSIUS

By

Ns,Margaretha Bangkut S.Kep.MM


TUJUAN SESI

Tujuan :
1. Memahami beberapa definisi yang
berkaitan dengan infeksi
2. Mengetahui rantai penularan infeksi
3. Mengetahuai berbagai cara penularan
(transmisi) agen infeksi
4. Memahami cara pencegahan dan
pengendalian infeksi
PENDAHULUAN

• Penyakit infeksi merupakan masalah penting,


terutama di negara berkembang
• Rantai infeksi, meliputi 3 hal utama:
1) Kuman penyebab (mikroorganisme)
2) Pejamu/inang (host)
3) Lingkungan
• Menurut asalnya:
1) Infeksi berasal dari komunitas
2) Infeksi berasal dari RS
SEGITIGA INFEKSI

Lingkungan

Kuman Pejamu
Penyebab (Host)
PENDAHULUAN (2)

• Pengetahuan mengenai rantai penularan


sangat penting  pencegahan infeksi

• Perilaku petugas yang sesuai prosedur, sangat


berperan dalam pencegahan infeksi (rumah
sakit)
Definisi
Kolonisasi:

- suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi,


dimana organisme tersebut hidup, tumbuh dan
berkembang biak, tetapi tanpa disertai adanya respon
imun atau gejala klinik

- Pasien atau petugas kesehatan bisa mengalami


kolonisasi dengan kuman patogen tanpa menderita
sakit, tetapi dapat menularkan kuman tersebut ke
orang lain  “Carrier”
Definisi (2)
• Infeksi: suatu keadaan dimana ditemukan adanya
agen infeksi (organisme), terdapat respon imun,
tetapi tidak disertai gejala klinik

• Penyakit infeksi: suatu keadaan dimana ditemukan


adanya agen infeksi yang disertai adanya respon
imun dan gejala klinik

• Penyakit menular atau infeksius: penyakit(infeksi)


tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke
orang lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Definisi (3)

• Vehikulum :
Bahan yang dapat berperan dalam mempertahankan kehidupan
kuman penyebab sampai masuk (tertelan atau terokulasi) pada
pejamu yang rentan
Contoh : air, darah, serum, plasma, tinja, makanan

• Vektor :
Artropoda (umumnya serangga) atau binatang lain yang dapat
menularkan kuman penyebab dengan cara menggigit pejamu
yang rentan atau menimbun kuman penyebab pada kulit
pejamu atau makanan
Contoh : nyamuk, lalat, pinjal/kutu, binatang pengerat
Definisi (4)
Inflamasi (radang atau peradangan lokal ):

merupakan bentuk respon tubuh terhadap suatu


agen (tidak hanya infeksi, dapat berupa trauma,
pembedahan atau luka bakar),
yang ditandai dengan adanya:
sakit/nyeri(dolor), panas (calor),
kemerahan (rubor), pembengkakan (tumor) dan
gangguan fungsi
Definisi (5)
“Systemic Inflammatory Respons Syndrome” (SIRS):
sekumpulan gejala klinik atau kelainan laboratorium yang
merupakan respon tubuh (inflamasi) yang bersifat sistemik
SIRS dapat disebabkan karena infeksi atau non-infeksi
 karena infeksi disebut “Sepsis”
Kriteria SIRS bila ditemukan > 2 keadaan berikut :
(1) hipertermi/hipotermi atau suhu tubuh yang tidak stabil,
(2) takikardi (sesuai usia),
(3) takipnea (sesuai usia), serta
(4) leukositosis atau leukopenia (sesuai usia) atau pada hitung
jenis leukosit jumlah sel muda (batang) > 10%.
Definisi lama
• Infeksi nosokomial = Hospital acquired infection
infeksi terjadi atau didapat di rumah sakit :

- saat masuk RS tidak ada tanda/gejala


- saat masuk RS tidak dalam masa inkubasi
- terjadi 3 X 24 jam setelah perawatan
- infeksi pada lokasi sama tetapi mikroorganisme
penyebab berbeda dari m.o. pada saat masuk RS
atau m.o penyebab sama tetapi lokasi berbeda
Permasalahan :

1. Fokus infeksi di rumah sakit


Bagaimana kalau terjadi di fasilitas kesehatan
selain rumah sakit ?
Home-care semakin berkembang !

2. Fokus infeksi pada pasien


Bagaimana kalau infeksi terjadi pada petugas?
Perkembangan terbaru

Infeksi nosokomial =
Healthcare - associated Infections
(HAIs)
Tujuan Pengendalian Infeksi

• Melindungi pasien dari infeksi rumah sakit a.l


ISK, Infeksi Luka Infus (ILI), pneumonia (HAP, VAP),
bakteremia (sepsis)

• Melindungi pasien dari infeksi lain yang mungkin


didapat sebagai akibat terjadinya kontak dengan
pasien lain atau tenaga kesehatan yang memiliki
koloni atau terinfeksi kuman menular lain.

• Melindungi tenaga kesehatan, pengunjung dan yang


berada di lingkungan rumah sakit dari risiko infeksi
yang tidak perlu terjadi
Rantai Infeksi

Reservoir/
Microorganism
Source

Susceptible
host
INFEKSI Port of exit

Mean of
Port of entry
transmission
Agen infeksi
(infectious agent)

• Mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi

• Pada manusia: bakteri , virus, ricketsia, jamur dan


parasit

• Tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi:


patogenitas
virulensi
jumlah (dosis)
KUMAN PENYEBAB (AGEN
INFEKSI)

• Bakteri

• Virus

• Jamur

• Parasit

17
Reservoir
• Tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh,
berkembang biak dan siap ditularkan kepada orang

• Reservoir yang paling umum:


manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air
dan bahan-bahan organik lainnya

• Pada manusia: permukaan kulit, selaput lendir


saluran nafas atas, usus dan vagina
Port of exit
( Pintu keluar)

• jalan darimana agen infeksi meninggalkan reservoir


• Pintu keluar meliputi :
saluran pernafasan
saluran pencernaan
saluran kemih dan kelamin
kulit dan membrana mukosa
darah serta cairan tubuh lain
transplasenta
Transmisi
(cara penularan)

• mekanisme bagaimana transport agen infeksi dari


reservoir ke penderita (yang suseptibel)

• Ada beberapa cara penularan yaitu :


(1) kontak : langsung dan tidak langsung
(2) droplet
(3) airborne
(4) melalui vehikulum (makanan, air, darah)
(5) melalui vektor (serangga dan hewan pengerat)
Rantai Penularan

Petugas Alat
kesehatan kesehatan

Pasien 1 Pasien 2 *

Lingkungan Pengunjung/
Keluarga

* Selanjutnya seperti pasien 1


Cara Penularan (Transmisi) (1)

• Contact transmission:
- Direct / Langsung:
kontak badan ke badan
transfer kuman penyebab secara fisik
 pemeriksaan fisik, memandikan pasen
- Indirect / Tidak langsung: paling sering !!!
kontak melalui objek (benda/alat) perantara
 melalui instrumen, jarum, kasa
 tangan yang tidak dicuci
Cara Penularan (Transmisi) (2)
• Droplet transmission :
- partikel droplet > 5 μm
- melalui batuk, bersin, bicara
- jarak sebar pendek,
tdk bertahan lama di udara
- “deposit” pada mukosa
konjungtiva, hidung, mulut
- contoh :
Difteria, Pertussis, Mycoplasma
Haemophillus influenza type b (Hib)
Virus Influenza, mumps, rubella
Cara Penularan (Transmisi) (3)

• Airborne transmission :
- partikel kecil ukuran < 5 μm
- bertahan lama di udara
- jarak penyebaran jauh
- dapat terinhalasi
- contoh : Mycobacterium tuberculosis
virus campak
Varisela (cacar air)
spora jamur
Cara Penularan (Transmisi) (4)

Vehikulum :
– Makanan: Salmonella
– Darah: Hepatitis B, Hepatitis C, HIV
– Air: Hepatitis A, Typhoid, Cholera, Dysentri

Vektor
– Nyamuk: Demam berdarah, malaria
– Lalat  makanan
– Tikus: leptospirosis
Port of entry
(Pintu masuk)
• Tempat dimana agen infeksi memasuki pejamu
(yang suseptibel)

• Pintu masuk bisa melalui:


saluran pernafasan
saluran pencernaan
saluran kemih dan kelamin
selaput lendir
serta kulit yang tidak utuh (luka)
FAKTOR PEJAMU (HOST)

Ada 3 macam pertahanan tubuh:


1) Mekanis
2) Kimiawi
3) Biologi

Pejamu rentan adalah:


orang yang tidak memiliki daya tahan
tubuh yang cukup untuk melawan kuman
penyebab, atau mencegah infeksi atau
penyakit
~ faktor risiko
Pejamu (host)

• Faktor yang mempengaruhi:


umur, status gizi, status imunisasi, penyakit
kronis, luka bakar yang luas, trauma atau
pembedahan, pengobatan dengan
imunosupresan

• Faktor lain: jenis kelamin, ras atau etnis


tertentu, status ekonomi, gaya hidup,
pekerjaan dan herediter
PERTAHANAN TUBUH SECARA MEKANIS
• Efektif sebagai pertahanan pertama
 mencegah invasi kuman kedalam tubuh
dengan cara menahan masuknya,
menghancurkan, ataupun mengeluarkan
kuman yang sudah masuk melalui lubang
tertentu

• Contoh:
– Kulit
– Sistem pencernaan
– Sistem saluran kencing
– Sistem respirasi
PERTAHANAN TUBUH SECARA KIMIAWI
• Bahan-bahan kimiawi yang membantu tubuh
mengatasi infeksi
• Contoh :
– Asam lambung
– Lysosim: menghancurkan kuman dengan
merusak dinding selnya, terdapat pada air
mata, air liur, dan lain-lain
• Pemberian antibiotika, imunoglobulin dan
imunisasi termasuk pertahanan kimiawi
eksogen
PERTAHANAN TUBUH SECARA BIOLOGI
• Mekanisme untuk mengisolasi,
melumpuhkan atau membunuh kuman yang
berhasil masuk dan mencapai jaringan tubuh
• Terbagi atas 2 mekanisme:
1) Humoral:
antibodi dan komplemen
2) Seluler:
sel darah putih: limfosit, granulosit
sel makrofag (jaringan)
Jenis Infeksi (1)
Berdasarkan lokasi :

• Infeksi saluran kemih


• Infeksi luka operasi
• Infeksi karena jarum infus
• Bakteremia
• Pneumonia
APAKAH PENYEBAB TERSERING
DARI INFEKSI DI RS?
Jenis Infeksi (2)

Lain-lain :
- Gastroenteritis
- Hepatitis B dan C
- HIV / AIDS
- SARS
BAGAIMANA CARA TERJADINYA
INFEKSI YANG DIDAPAT DI RS?

35
Faktor Risiko
“Healthcare-associated infections” (HAIs)

• Umur : neonatus dan lansia lebih rentan


• Status imun terganggu (imuno-kompromais)
penderita dengan penyakit kronik, penderita
keganasan, obat-obat imunosupresan
• Interupsi barier anatomis
• Implantasi benda asing
• Perubahan mikroflora normal
Prinsip Pencegahan Infeksi

• Peningkatan daya tahan pejamu

• Inaktivasi agen penyebab infeksi

• Memutus rantai penularan

• Tindakan pencegahan paska pajanan


(“Post Exposure Prophylaxis” / PEP)
Cara Pencegahan Infeksi
• Cuci tangan dengan cara yang benar
• Penerapan kewaspadaan isolasi (Isolation
Precaution)
• Pengelolaan bahan & alat infektif secara
tepat
• Pembersihan kain yang tercemar bahan
infektif
• Pembersihan lingkungan yang terinfeksi
• Tindakan isolasi jika perlu
• Imunisasi atau tindakan profilasksis paska
pajanan jika perlu

Anda mungkin juga menyukai