1.Survey ll (min 7 x 24 jam) 2.Hasil survey sebelumnya 3.Nilai perkiraan (untuk jalan dengan ll rendah Data Lalu Lintas dan Jenis Kendaraan Data harus meliputi semua jenis kendaraan komersial.
Sistem klasifikasi kendaraan dinyatakan dengan
Pedoman Survey Pencacahan LL (Pd T-19-2004-B).
Beban gandar kendaraan penumpang dan kendaraan
ringan sampai sedang cukup kecil, sehingga tidak berpotensi menimbulkan kerusakan struktural pada perkerasan.
Hanya kendaraan niaga dengan jumlah roda 6 atau
lebih yang perlu diperhitungkan dalam analisis Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas
Faktor pertumbuhan LL didasarkan pada data-data
pertumbuhan series (historical growth data) atau formulasi korelasi dengan faktor pertumbuhan lain yang berlaku. Jika tidak tersedia data maka bisa digunakan Tabel berikut : Pertumbuhan LL selama UR dihitung dengan faktor pertumbuhan kumulatif
Bila diperkirakan akan terjadi perbedaan laju pertumbuhan tahunan
selama UR dengan i1 % selama periode awal (UR1) dan i2 % selama sisa periode berikutnya (UR – UR1), maka faktor pengali pertumbuhan ll kumulatif dihitung : Lalu Lintas pada Lajur Rencana Lajur rencana : salah satu lajur ll daru suatu ruas jalan yang menampung ll kendaraan niaga (truk dan bus) paling besar
Beban ll pada lajur rencana dinyatakan dalam kumulatif
beban gandar standar (ESA) dengan memperhitungkan faktor distribusi arah (DD) dan distribusi lajur kendaraan niaga (DL)
Untuk jalan 2 arah Faktor Distribusi Arah (DD) diambil
0,5 kecuali pada lokasi yang jumlah kendaraan niaganya tinggi pada 1 arah tertentu Faktor Distribusi lajur (DL) digunakan untuk menyesuaikan beban kumulatif (ESA) pada jalan dengan 2 lajur atau lebih dalam 1 arah.
Nilai Faktor Distribusi lajur :
Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor) Beban LL di konversikan kedalam beban standar (ESA) dengan menggunakan Faktor Ekivalen Beban (VDF) Ketentuan Pengumpulan data beban gandar :
Sumber data beban gandar :
1.Jembatan Timbang 2.Survey beban gandar pada jembatan timbang yang pernah dilakukan 3.Data yang dikeluarkan oleh Dtjen Bina Marga
Timbangan survey beban gandar herus mempunyai kapasitas beban
roda (tunggal atau ganda) minimum 18T atau kapasitas beban sumbu tunggal minimum 35T Jika survey beban gandar tidak mungkin dilakukan dan data sebelumnya tidak tersedia maka nilai VDF dapat menggunakan Tabel Nilai VDF masing-masing Jenis Kendaraan Niaga berikut : Atau menggunakan Nilai VDF untuk masing-masing Jenis Kendaraan Niaga Berdasarkan Jenis Kendaraan dan Muatan Sebaran Kelompok Sumbu Kendaraan Niaga
Untuk desain perkerasan Kaku (Pd T-14-2003)
Beban LL desain didasarkan pada distribusi kelompok
sumbu kendaraan niaga (Heavy Vehicle Axle Group/HVAG) dan bukan pada nilai ESA.
Karakteristik proporsi sumbu dan proporsi beban
setiap kelompok sumbu dapat menggunakan data hasil survey jembatan timbang atau tabel berikut : Beban Sumbu Standar Kumulatif Beban Sumbu Standar Kumulatif (Cumulative Equivalent Single Axle Load / CESAL) adalah jumlah kumulatif beban sumbu ll desain pada lajur rencana selama umur rencana.
Menggunakan VDF masing-masing kendaraan niaga :
Contoh Perhitungan Laju Pertumbuhan LL 4.83 ESA5 Jenis LHR (2 arah) LHR LHR VDF5 VDF5 ESA5 (2018- R (2018- R (2020- (2020- Kendaraan 2015 2018 2020 faktual normal 2020) 2020) 2038) 2038) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
MP 1810 2085 2291 - - - - 5B 88 101 111 1 1 3.79E+04 5.63E+05 6B 980 1129 1241 7.4 4.6 3.12E+06 2.88E+07 7A1 10 12 13 18.4 7.4 7.92E+04 4.73E+05 7A2 280 323 354 20 5.6 2.41E+06 1.00E+07 2.05 27.69 7C1 14 16 18 15.9 9.6 9.59E+04 8.60E+05 7C2A 8 9 10 19.8 8.1 6.82E+04 4.15E+05 7C2B 4 5 5 20.7 8 3.57E+04 2.05E+05 7C3 14 16 18 24.5 8 1.48E+05 7.17E+05 Jumlah ESA5 6.00E+06 4.21E+07 CESA5 (18-38) 4.81E+07 Perkiraan LL untuk Jalan LL Rendah Untuk daerah dengan LL rendah, jika data tidak tersedia atau diperkirakan terlalu rendah maka dapat menggunakan tebel berikut :