Anda di halaman 1dari 40

KIMIA KINETIKA DAN STABILITAS

OBAT

Sari Wahyunita
LINGKUP PEMBAHASAN
 Pendahuluan
 Kecepatan reaksi, orde reaksi dan cara
penentuannya
 Faktor2 yang mempengaruhi kecepatan
reaksi
 Reaksi penguraian obat dan Usaha stabilisasi
 Pengaruh enzim terhadap stabilitas obat
 Pengujian stabilitas
PENDAHULUAN
STABILITAS OBAT

Kemampuan suatu sediaan farmasi untuk tetap


berada pada batas spesifikasi yang telah
ditentukan untuk menjamin agar obat yang
yang diproduksi aman, bermutu dan berkhasiat
WAKTU KADALUARSA (EXP.
DATE)

Waktu yang dicantumkan pada label di wadah


yang menyatakan bahwa produk obat tsb masih
memenuhi spesifikasi yang ditentukan bila
produk tsb disimpan sesuai kondisi
penyimpanan yang telah ditentukan dan
setelah waktu tsb obat tdk dapat digunakan
lagi
USIA SIMPAN (SHELF LIFE)

Periode penggunaan dan penyimpanan yang


menyatakan pada periode waktu tsb obat
masih memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan
JENIS SPESIFIKASI
 Spesifikasi release  spesifikasi yang harus
dipenuhi pada waktu pembuatan
 Spesifikasi periksa  spesifikasi yang harus
dipenuhi sepanjang waktu simpannya
 Penetapan spesifikasi mengacu pada
farmakope dan persyaratan industri untuk
yang tidak tertera pada farmakope
TUJUAN PENGUJIAN
STABILITAS
Obat diproduksi dalam jumlah besar  butuh
waktu yang lama untuk sampai ke tangan
pasien

Perlu dilakukan uji stabilitas untuk


menghindari perubahan2 yang dapat
merugikan/membahayakan pasien
PERUBAHAN YANG DAPAT
TERJADI
 Perubahan kadar zat aktif
 Perubahan bioavailabilitas
 Menurunnya status mikrobioligi sediaan
 Terbentuk hasil urai yang toksik
 Berkurangnya integritas kemasan dan
kualitas label
 Berkurangnya penerimaan pasien
 Sediaan menjadi tidak homogen
PENGUJIAN STABILITAS
 Dapat dilakukan pada bahan baku dan
sediaan
 Guna data stabilitas bahan baku  waktu
kadaluarsa, teknik pembuatan, kemasan,
cara penyimpanan, btk sed dan formula
 Guna data stabilitas sed  waktu
kadaluarsa, interval test, cara penyimpanan
Kecepatan reaksi, orde reaksi dan
cara penentuannya
KECEPATAN REAKSI
 Kecepatan reaksi  kecepatan reaksi
berkurangnya konsentrasi reaktan atau
bertambahnya konsentrasi produk per satuan
waktu
 Dilambangkan dengan k
ORDE REAKSI
 Orde reaksi  banyaknya faktor konsentrasi
yang berpengaruh dalam kecepatan reaksi
 Harus dihitung dari percobaan
PENENTUAN ORDE REAKSI
 Cara Grafik
 Membuat kurva hubungan antara
konsentrasi obat sisa terhadap waktu
 Cara subtitusi
 memasukkan data konsentrasi zat sisa
yang diperoleh pada setiap waktu ke
persamaan tingkat reaksi
 Cara waktu paro
PERSAMAAN ORDE REAKSI
Reaksi tingkat 0

Persamaan orde reaksi :

Ct = C0 - kt

t ½ = C0 / 2k
PERSAMAAN ORDE REAKSI
Reaksi tingkat 1

Persamaan orde reaksi :

Ln Ct = ln C0 - kt

t ½ = 0,693/ k
PERSAMAAN ORDE REAKSI
Persamaan orde reaksi 2 :

1/Ct = 1/C0 + kt

t ½ = 1/(C0 . K)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KECEPATAN REAKSI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECEPATAN REAKSI

Kekuat
an ion
Katalis
KECEPATA
N REAKSI

Konstanta
dielektrik suhu
SUHU
 Makin tinggi suhu  kecepatan reaksi
meningkat
 Dinyatakan dalam persamaan Arrhenius :
ln k = ln A- (Ea/RT)
 Persamaan Arrhenius tdk berlaku utk reaksi
ledakan, reaksi penguraian yg melibatkan
mikroorganisme dan dikatalisis enzim
KATALIS
 Katalis : suatu zat yang dapat mempengaruhi
kecepatan reaksi tanpa ikut berubah secara
kimia pada akhir reaksi
 Adanya katalis dapat mempercepat reaksi,
karena dapat menurunkan energi aktivasi
suatu senyawa untuk bereaksi
KONSTANTA DIELEKTRIK
 Terjadi pada penguraian yang melibatkan ion / molekul obat
yang bermuatan
 Rumus :

Ln k = ln k - (N.Za.Zb.e.e)/(R.T.r.ε)
ε∞

k = konstanta kecepatan penguraian zat


ε∞ pd kd tak
hingga
e = satuan muatan listrik
r = jarak antar ion pada molekul kompleks yg teraktivasi
N = bilangan Avogadro
ε = kd larutan
KEKUATAN ION
 Kekuatan ion pelarut yg digunakan dapat
mempengaruhi harga k

 Rumus :
log k = log k0 + 1,02.Za.Zb.√μ
REAKSI PENGURAIAN OBAT DAN
USAHA STABILISASI
O F
k o
s t
o
i l
d i
a s
s i
i s

REAKSI
PENGURAIA
N OBAT

I
H
s
i
o
d
m
r
e
o
r
l i
i
s
s a
i
s
s i
OKSIDASI
 Dipengaruhi adanya oksigen
 Dapat distabilisasi menggunakan antioksidan
 Mekanisme reaksi meliputi inisiasi, propagasi
dan terminasi
 Mekanisme kerja antioksidan adalah dengan
menyediakan elektron atau H+ yang labil yang
akan diterima oleh setiap radikal bebas
untuk menghentikan reaksi. Contoh : vit. C,
Na tiosulfat
FOTOLISIS
 Suatu senyawa dapat mengabsorbsi cahaya
atau energi radiasi pada panjang gelombang
tertentu dan membentuk suatu spesies
tereksitasi yg tdk stabil
 Keadaan tersebut disebut excited state
 Reaksi fotolisis dapat distabilisasi
diantaranya dengan menggunakan cahaya
berenergi rendah
FOTOLISIS
 Reaksi fotolisis  makin besar panjang
gelombang, maka energi makin rendah
 Energi per kuantum radiasi elektromagnetik :
E = h.v
v=c/λ
E : energi
h : konstanta Planck
v : frek radiasi (Hz/detik)
c : kecepatan cahaya
λ : pjg gelombang cahaya
FOTOLISIS
urutan spekrum cahaya berdasarkan panjang
gelombangnya :
 UV : 200 – 400 nm
 Sinar tampak (vis) : 400 – 750 nm
 Inframerah
HIDROLISIS
 Umumnya terjadi pada senyawa yang
mengandung gugus acyl, dimana terjadi
pemutusan ikatan antara atom C dan X oleh
H2O  disebut reaksi transfer gugus acyl
 Misalnya hidrolisis kloramfenikol
 Senyawa obat tdk stabil dalam air  sediaan
dry syrup
ISOMERISASI
 Isomerisasi adalah perubahan obat menjadi
bentuk isomer optik atau isomer
geometriknya
 Reaksi ini dapat terjadi karena pengaruh pH
dan juga cahaya
 Contoh : larutan tetrasiklin pada pH asam
akan berubah menjadi epitetrasiklin yang
kurang aktif
USAHA STABILISASI

STABILISASI

Persamaan reaksi 
parameter k dan
konsentrasi

Mengurangi harga
k dan konsentrasi
USAHA STABILISASI
 Oksidasi  antioksidan
 Fotolisis  cahaya berenergi rendah,
kemasan warna gelap, agen penyerap UV
 Hidrolisis  dry syrup, sediaan dibuat pada
pH stabilitasnya
 Isomerisasi  sediaan dibuat pada pH
stabilitasnya, kemasan warna gelap
CONTOH SOAL
Suatu sediaan A disimpan pada suhu 30°C selama beberapa
waktu dan didapat hubungan antara konsentrasi zat yang
tersisa terhadap waktu sbb :
T (hari) Konsentrasi (mg/ml)

0 50,12
2 45,12
4 40,04
6 35,08
8 30,02
10 23,98

tentukan orde reaksi penguraiannya dan berapa waktu paruh


(t1/2) obat tersebut ?
Langkah kerja :
 Buat persamaan regresi linier antara t
(waktu) dan konsentrasi sesuai rumus orde
reaksi
 Tentukan nilai r yang paling mendekati 1
(bisa + ataupun -)
 Tentukan waktu paruh sediaan
T (hari) C0(mg/ml) Ln C0 1/C0

0 50,12 3,914 0,020

2 45,12 3,809 0,022

4 40,04 3,690 0,025

6 35,08 3,558 0,029

8 30,02 3,402 0,033

10 23,98 3,177 0,042


 Orde 0  y = -2,585x + 50,31 (r = -0,999)
 Orde 1  y = -0,072x + 3,952(r = 0,990)
 Orde 2  y = 2,1.10-3x + 0,018 (r = 0,968)

Reaksi merupakan reaksi orde 0 dengan t1/2 :


C0/2k = 50,31/2.2,585
= 9,731 hari
METODE PENGUJIAN
STABILITAS
Yang perlu diperhatikan :
 Waktu sampling
 Replikasi penentuan kadar
 Jumlah sampel yang harus disiapkan
 Wadah penyimpanan harus inert
 Peralatan yang harus disiapkan
 Metode analisis
UJI STABILITAS DIPERCEPAT
 Buat sediaan uji dan tentukan konsentrasi
awalnya pada suhu kamar
 Masukkan sediaan uji pada wadah inert.
 Masukkan ke dalam
TUGAS
 Cari jurnal yang membahas tentang stabilitas
(oksidasi, fotolisis, hidrolisis, isomerisasi, dll)
obat kemudian buat rangkumannya
 Jurnal yang didapat dilampirkan
 Tugas dikumpulkan satu minggu setelah
tanggal pemberian tugas dalam bentuk
hardcopy

Anda mungkin juga menyukai