Anda di halaman 1dari 11

Pengantar Psikologi Sosial

“Persepsi: Membentuk Kesan Terhadap Orang


Lain”
Kelompok 1:
II PI-A
1. Sugiati Tri Rizki (2115040019)
2. Dhelvina Rhesma (2115040033)

Dosen Pengampu: Dr. Wanda Fitri,M.si


A. Pengertian
Persepsi adalah “proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai
rangsang itu disadari dan dimengerti”.

~Stephen P. Robbins (2005) mendefinisikan Persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu untuk
mengorganisasikan dan menafsirkan atau menginterpretasikan kesan-kesan indera mereka agar memberikan
makna bagi lingkungan mereka.
~Kinichi dan Kreitner (2003 : 67) pengertian persepsi sebagai berikut, persepsi pada hakekatnya adalah proses
kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi terletak pada
pengenalan, bahwa persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu
pencatatan yang benar terhadap situasi.
~Pendapat David Krech dalam Thoha (1992) sebagai berikut: Krech menekankan bahwa persepsi berkaitan
dengan peta kognitif individu bukanlah penyajian fotografik dari suatu kenyataan fisik, melainkan agak bersifat
konstruksi pribadi yang kurang sempurna mengenai objek tertentu, diseleksi sesuai dengan kepentingan
utamanya dan dipahami menurut kebiasaan-kebiasaannya. Intinya persepsi adalah suatu proses kognitif yang
kompleks dan menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang barangkali sangat berbeda dari
kenyataannya.
B. Cara Berjalannya Informasi Di Dalam Proses Kognitif
Pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi
pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki
kemampuannya. Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak
(Slavin, 2000: 175).

Komponen pertama dari sistem memori yang dijumpai oleh informasi yang masuk
adalah registrasi penginderaan. Registrasi penginderaan menerima sejumlah besar informasi
dari indera dan menyimpannya dalam waktu yang sangat singkat, tidak lebih dari dua detik.
Saat ini ada dua model yang dapat digunakan untuk menjelaskan teori pemrosesan informasi,
yaitu model penyimpanan (store/structure model) dan model tingkat pemrosesan (level of
processing).
Dalam model pemrosesan informasi yang dikembangkan oleh Atkinson & Shiffrin,
kognisi manusia dikonsepkan sebagai suatu sistem yang terdiri dari tiga bagian, yaitu masukan
(input), proses dan keluaran (output). Model tingkat pemrosesan yang dikembangkan oleh
Craik dan Lockhart ini memiliki prinsip dasar bahwa informasi yang diterima diolah dengan
tingkatan yang berbeda. Semakin dalam pengolahan yang dilakukan, semakin baik informasi
tersebut diingat. Pada tingkat pengolahan pertama akan diperoleh persepsi, yang merupakan
kesadaran seketika akan lingkungan. Pada tingkat pengolahan berikutnya akan diperoleh
gambaran struktural dari informasi.

Menurut model tingkat pemrosesan, berbagai stimulus informasi diproses dalam


berbagai tingkat kedalaman secara bersamaan bergantung kepada karakternya. Semakin dalam
suatu informasi diolah, maka informasi tersebut akan semakin lama diingat.
C. Mengintegrasikan Kesan
Pembentukan kesan adalah proses di mana kita membentuk kesan tentang orang
lain. Bagaimana kesan pertama yang dibentuk dapat mempengaruhi penilaian atau
keputusan kita tentang orang lain. Dalam mengintegrasikan kesan ada menejemen kesan
yang harus kita pahami.
Manajemen kesan ada 2 bentuk:

1. Strategi self-enhancement: usaha untuk meningkatkan daya tarik diri pada orang diri
pada orang lain, meliputi meningkatkan penampilan fisik melalui gaya berbusana,
charisma diri, dan penggunaan berbagai atribut sehingga berusahga membuat deskripsi
diri yang positif.

2. Strategi other-enhancement: upaya untuk membuat orang yang dituju merasa nyaman
dalam berbagai cara.
D. Persepsi Orang Yang Termotivasi
Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian rangsangan
yang diterima oleh organisme sehingga menghasilkan tanggapan setelah rangsangan
diterapkan kepada manusia. Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal yang
menyebabkan has rat dan minat melakukan kegiatan Motivasi menjadi kekuatan dari dalam
diri in dividu unuk bergerak kearah pencapaian tujuan, disadari maupun tidak disadari.
Kesan pertama yang terlihat dari orang yang termotivasi adalah dari penampilan
orang tersebut. Seorang yang termotivasi biasanya akan mempunyai penampilan luar yang
cerdas, rambut terawat, pakaian yang rapi, dan sepatunya juga bersih. Penampilan ini
sebenarnya terkait dengan perhatian terhadap diri sendiri.
Lalu bagaimana komunikasi orang yang termotivasi. Orang yang termoivasi akan
bicara dengan sangat antusias, membicarakan yang positif, memiliki semangat untuk hidup
dan bisa menyenangkan bila kita bersamanya.
Dalam proses ajar mengajar antara mahasiswa dan dosen pun bisa menjadi motivasi bagi
mahasiswa dalam belajar.
E. Menghubungkan Sebab-Sebab Perilaku

01 Atribusi adalah proses dimana kita mencoba mencari informasi


mengenai bagaimana seseorang berbuat dan mengapa mereka berbuat
demikian.Dalam teori Kelley, “Theory Of Causal Attribution”.
Dalam teori ini, perilaku seseorang bisa disebabkan oleh factor internal (sifat,
motif, intense), factor eksternal (aspek-aspek fisik dan social) maupun
kombinasi keduanya.
02 Menurut teori ini, ada 3 sumber informasi penting untuk menjawab
mengapa dalam perilaku orang lain, yaitu:
1.Consensus
2.Konsistensi
3.Distingsi
F. Akurasi Penilaian
1. Menilai Kepribadian
Banyak penelitian telah meneliti seberapa akurat orang dalam menilai ciri
kepribadian orang lain, seperti dominasi atau kemampuan bersosialisasi. Akurasi juga
telah diukur dengan apakah penilaian seorang penilai terhadap orang lain sesuai
dengan persepsi diri orang tersebut. Misalnya, jika Anda diminta untuk menilai
keramahan teman sekamar Anda, Suzie, penilaian Anda akan dibandingkan dengan
penilaian diri Suzie untuk menunjukkan seberapa setuju Anda. Ketika Anda mengenal
seseorang lebih baik, Anda lebih suka melihat orang itu seperti orang itu melihat
dirinya sendiri. Ketika Anda mengenal seseorang dengan kurang baik, kesepakatan
mungkin tinggi pada kualitas yang terlihat secara publik, tetapi tidak pada kualitas
yang kurang terbuka untuk diamati
2. Pengenalan Emosi
Sebagian besar pekerjaan tentang keakuratan persepsi
orang telah difokuskan pada pengenalan emosi-apakah
seseorang senang atau takut, ngeri atau jijik. Mengapa kita
cukup akurat dalam persepsi kita tentang keadaan emosi? Pada
tahun 1871, Charles Darwin mengusulkan, berdasarkan teori
evolusinya, bahwa ekspresi wajah menyampaikan keadaan
emosi yang sama di semua budaya.penelitian terbaru
menunjukkan bahwa orang umumnya lebih akurat dalam
menilai emosi ketika emosi tersebut diungkapkan oleh anggota
kelompok budaya mereka sendiri daripada ketika mereka
diekspresikan oleh anggota kelompok budaya yang berbeda
(Elfenbein & Ambady, 2003).
G. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi antar individu
tanpa melibatkan isi bahasa lisan, namun mengandalkan bahasa-bahasa
nonlisan melalui ekspresi wajah, kontak mata, dan bahasa tubuh.
Perilaku nonverbal relative tak bisa dikekang dan sulit dikontrol.
Saluran-saluran komunikasi nonverbal ada 4, yaitu:

01 Ekspresi wajah.
02 Kontak mata.
03 Bahasa tubuh (gesture, postur dan gerakan).
04 Sentuhan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai