~Stephen P. Robbins (2005) mendefinisikan Persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu untuk
mengorganisasikan dan menafsirkan atau menginterpretasikan kesan-kesan indera mereka agar memberikan
makna bagi lingkungan mereka.
~Kinichi dan Kreitner (2003 : 67) pengertian persepsi sebagai berikut, persepsi pada hakekatnya adalah proses
kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi terletak pada
pengenalan, bahwa persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu
pencatatan yang benar terhadap situasi.
~Pendapat David Krech dalam Thoha (1992) sebagai berikut: Krech menekankan bahwa persepsi berkaitan
dengan peta kognitif individu bukanlah penyajian fotografik dari suatu kenyataan fisik, melainkan agak bersifat
konstruksi pribadi yang kurang sempurna mengenai objek tertentu, diseleksi sesuai dengan kepentingan
utamanya dan dipahami menurut kebiasaan-kebiasaannya. Intinya persepsi adalah suatu proses kognitif yang
kompleks dan menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang barangkali sangat berbeda dari
kenyataannya.
B. Cara Berjalannya Informasi Di Dalam Proses Kognitif
Pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi
pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki
kemampuannya. Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak
(Slavin, 2000: 175).
Komponen pertama dari sistem memori yang dijumpai oleh informasi yang masuk
adalah registrasi penginderaan. Registrasi penginderaan menerima sejumlah besar informasi
dari indera dan menyimpannya dalam waktu yang sangat singkat, tidak lebih dari dua detik.
Saat ini ada dua model yang dapat digunakan untuk menjelaskan teori pemrosesan informasi,
yaitu model penyimpanan (store/structure model) dan model tingkat pemrosesan (level of
processing).
Dalam model pemrosesan informasi yang dikembangkan oleh Atkinson & Shiffrin,
kognisi manusia dikonsepkan sebagai suatu sistem yang terdiri dari tiga bagian, yaitu masukan
(input), proses dan keluaran (output). Model tingkat pemrosesan yang dikembangkan oleh
Craik dan Lockhart ini memiliki prinsip dasar bahwa informasi yang diterima diolah dengan
tingkatan yang berbeda. Semakin dalam pengolahan yang dilakukan, semakin baik informasi
tersebut diingat. Pada tingkat pengolahan pertama akan diperoleh persepsi, yang merupakan
kesadaran seketika akan lingkungan. Pada tingkat pengolahan berikutnya akan diperoleh
gambaran struktural dari informasi.
1. Strategi self-enhancement: usaha untuk meningkatkan daya tarik diri pada orang diri
pada orang lain, meliputi meningkatkan penampilan fisik melalui gaya berbusana,
charisma diri, dan penggunaan berbagai atribut sehingga berusahga membuat deskripsi
diri yang positif.
2. Strategi other-enhancement: upaya untuk membuat orang yang dituju merasa nyaman
dalam berbagai cara.
D. Persepsi Orang Yang Termotivasi
Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian rangsangan
yang diterima oleh organisme sehingga menghasilkan tanggapan setelah rangsangan
diterapkan kepada manusia. Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal yang
menyebabkan has rat dan minat melakukan kegiatan Motivasi menjadi kekuatan dari dalam
diri in dividu unuk bergerak kearah pencapaian tujuan, disadari maupun tidak disadari.
Kesan pertama yang terlihat dari orang yang termotivasi adalah dari penampilan
orang tersebut. Seorang yang termotivasi biasanya akan mempunyai penampilan luar yang
cerdas, rambut terawat, pakaian yang rapi, dan sepatunya juga bersih. Penampilan ini
sebenarnya terkait dengan perhatian terhadap diri sendiri.
Lalu bagaimana komunikasi orang yang termotivasi. Orang yang termoivasi akan
bicara dengan sangat antusias, membicarakan yang positif, memiliki semangat untuk hidup
dan bisa menyenangkan bila kita bersamanya.
Dalam proses ajar mengajar antara mahasiswa dan dosen pun bisa menjadi motivasi bagi
mahasiswa dalam belajar.
E. Menghubungkan Sebab-Sebab Perilaku
01 Ekspresi wajah.
02 Kontak mata.
03 Bahasa tubuh (gesture, postur dan gerakan).
04 Sentuhan.
TERIMAKASIH