GANGGUAN SISTEM
PERNAPASAN
( PNEUMONIA )
DISUSUN OLEH :
Hitung darah lengkap menunjukkan leukositosis, dapat mencapai 15.000- 40.000/mm3 dengan pergeseran ke kiri (Yasmara &
Nursiswati, 2016). Pada klien Bronkopneumonia terjadi leukositosis, ini terjadi karena selama infeksi terjadi mekanisme
yang mendorong meningkatnya leukosit yang berguna untuk menanggulangi infeksi (Sujono & Sukarmin, 2009). Dapat ditemukan
juga leukopenia yang menandakan prognosis buruk dan dapat ditemukan anemia ringan atau sedang (Sujono & Sukarmin,
2009).Anak (umur < 6 tahun) menderita anemia jika kadar Hb < 9,3 g/dl (kira-kira sama dengan nilai Ht < 27%) (Duke, et
al., 2016).
2) Pemeriksaan Radiologi
Pada pemeriksaan radiologi bronkopneumonia terdapat bercak-bercak konsolidasi yang merata pada lobus dan gambaran
bronkopneumonia difus atau infiltrat pada pneumonia stafilokok (Sujono & Sukarmin, 2009).
Pemeriksaan cairan mikrobiologi, dapat dibiakkan dari spesimen usap tenggorok, sekresi nasofaring, bilasan bronkus atau
sputum, darah, aspirasi trakea, fungsi pleura atau aspirasi paru (Mansjoer, A 2000 dalam (Sujono & Sukarmin,2009)).
PENATALAKSANAA
N
● Penatalaksanaan kasus pneumonia menurut Mutaqin (2008) antara lain:
● a. Manajemen Umum
1) Humidifikasi: humidifier atau nebulizer jika sekret yang kental dan berlebihan.
3) Fisioterapi: berperan dalam mempercepat resolusi pneumonenia pasti; pasien harus didorong
setidaknya untuk batuk dan bernafas dalam untuk memaksimalkan kemampuan ventilator.
4) Hidrasi: Pemantauan asupan dan keluaran; cairan tambahan untuk mempertahankan hidrasi dan
mencairkan sekresi.
● b. Operasi , Thoracentesis dengan tabung penyisipan dada: mungkin diperlukan jika masalah sekunder
seperti empiema terjadi.
● c. Terapi Obat , Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tapi karena hal itu
perlu waktu dan pasien pneumonia diberikan terapi secepatnya: Penicillin G untuk infeksi pneumonia
staphylococcus, amantadine, rimantadine untuk infeksi pneumonia virus. Eritromisin, tetrasiklin,
derivat tetrasiklin untuk infeksi pneumonia
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
1) Identitas klien
No Rekam Medis : 634098
Nama Klien : An. R.f
Tanggal masuk : 20 Februari 2022
Tanggal pengkajian : 20 Februari 2022
Tempat/tgl lahir : Wonosari,03 Agustus 2018
Umur : 4,5 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Suku : Jawa
Diagnosa Medis : pneunomia
Nama ayah/ibu/wali : Ny. D.f
Pekerjaan ayah/ibu/wali : Buruh
Pendidikan : SMP
Alamat ayah/ibu/wali : Karangmojo, Gunungkidul
Pada masa kehamilan, sakit yang biasa dirasakan ibu mual dan sakit kepala serta cepat lelah,
riwayat intranatal Ibu bersalin di Puskesmas Pembantu dengan usia kehamilan 32 minggu dan
ditolong oleh bidan dengan jenis persalinan spontan
An. R. F mendapat ASI sampai dengan usia 2 bulan, dan pada usia 3 bulan bayi sudah mendapatkan
susu formula. Pasien juga tidak alergi terhadap obat-obatan, tidak alergi dengan susu formula
d. Hospitalisasi/tindakan operasi
1. Keluarga pasien mengatakan pada saat An. R. F berusia satu bulan, ia pernah dirawat dirumah
sakit karena demam, batuk, pilek dan kejang. Saat itu An. R. F lebih banyak diberikan
obat tradisional dan jarang mengonsumsi obat-obatan medis
e. Alergi
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi baik makanan, obat atau lainnya.
g. Pengobatan :
-terpasang O2, 5 liter/menit,
-terpasang infus Dextrose 5 % ½ NS 1000cc/24 jam (14 tetes per menit)
-terpasang NGT di lubang hidung sebelah kiri
5) Riwayat pertumbuhan
Duduk saat usia 6 bulan,merangkak 7 bulan, berdiri 9 bulan dan berjalan 12 bulan
6) Riwayat sosial
a. Yang mengasuh : orang tua
b. Hubungan dengan anggota keluarga : baik
7) Riwayat keluarga
a. Sosial ekonomi
Ayah pasien yang mencari nafkah. Kelaurga sering bersosialisasi dengan tetangga
b. Lingkungan rumah
Ibu pasien mengatakan ayah dari pasien merokok disekitaran rumah.Ayah pasien merokok
kurang lebih sekitar 8 tahun.
c. Penyakit keluarga
Tidak terdapat riwayat penyakit menular atau menurun yang diderita oleh keluarga
d. Genogram
8) Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaaan umum
Tingkat kesadaran : Compos Menthis
Nadi : 103x/ menit
Suhu : 37,7º C
RR : 59x/menit
Respon nyeri : tidak terdapat rasa nyeri yang drasakan oleh pasien
BB : 13,5 Kg
TB : 90 cm
b. Kulit : sawo matang tidak terdapat lesi, turgor kulit baik.
c. Kepala : kepala simetris,
d. Mata : tidak terdapat conjungtiva anemis
e. Telinga : tidak terdapat kotoran telinga, tidak terdapat gangguan
pendengaran.
f. Hidung : terdapat pernafasan cuping hidung
g. Mulut : pernafasan menggunakan mulut dan hidung, mukosa bibir baik
h. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar
i. Dada :
1) Auskultasi : terdengar suara ronkhi, terdengar suara grok-grok
2) Inspeksi : terdapat retraksi dada, terlihat penggunaan otot-otot pernafasan tambahan.
3) Perkusi : tidak terdapat pembesaran jantung
4) Palpasi : tidak terdapat massa, dan tidak terdapat nyeri tekan.
j. Jantung : tidak terdapat kelainan
k. Abdomen : bising usus 37x/ menit
l. Genetalia : penis bersih tidak terdapat lesi.
m. Anus dan rektum : anus bersih
n. Ekstermitas : terpasang infus di tangan kiri Dextrose 5 % ½ NS 1000cc/24 jam
o. Muskuleskeletal : tidak terdapat kelemahan otot
p. Neurologi : tidak terdapat gangguan persyarafan.