Anda di halaman 1dari 26

EKONOMI INTERNASIONAL

Dosen :
Bambang Kurniawan S.P.,M.E

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
Pengertian Ekonomi International
•     Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas
akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia,
baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit
internasional. misalnya, Sumber energi Amerika Serikat,
sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan
Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di
konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara
berkembang sangat membutukan teknologi yang
dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri.
Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional
ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif.
•  Ekonomi Internasional Sebagai cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang
transaksi dan permasalahan Ekonomi Internasional
(Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan
keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi
(Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi
antar negara. Ekonomi International meliputi seluruh
kegiatan perekonomian yang dilakukan antar Negara,
bangsa maupun antara orang – orang perorangan dari
Negara yang satu dengan Negara yang lain
Hubungan dalam perekonomian
internasional dapat berupa :
• 1. Perdagangan,
• 2. Investasi,
• 3. Pinjaman, serta
• 4. Bantuan kerjasama internasional.
Ekonomi internasional mencakup baik aspek
mikro maupun makro.
• Aspek mikro misalnya menyangkut masalah
Jual beli secara internasional yang saling disebut dengan
ekspor-impor.
Kegiatan perdagangan internasional ini tergantung pada
keadaan pasar hasil produksi maupun pasar faktor produksi
yang merupakan salah satu topik dalam analisis ekonomi
mikro.
Aspek makro miksalnya menyangkut masalah
Masing-masing pasar saling berhubungan satu dengan lain
yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan
kerja masalah ini merupakan
Ruang Lingkup Ekonomi International
Pengaruh perdagangan internasional terasa pada
1. Harga,
2. Pendapatan nasional, dan
3. Tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan
internasional tersebut.
Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan
jasa yang diinginkan masyarakat di dalam negeri. Sebaliknya, impor akan
menurunkan permintaan masyarakat di dalam negeri. Permintaan masyarakat
akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara
lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan
impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih besar daripada impor,
kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan naik. Besarnya
ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang
bersangkutan
Timbulnya Kegiatan Ekonomi antar Daerah
atau antar Bangsa
a. Perbedaan Kandungan Sumberdaya Alam
Daerah dengan kandungan sumberdaya alam cukup tinggi
akan dapat memproduksi barang-barang tertentu dengan
biaya relative murah dibandingkan dengan daerah lain yang
mempunyai kandungan sumberdaya alam lebih rendah.
Kondisi ini mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
bersangkutan menjadi lebih cepat. Sedangkan daerah lain
yang mempunyai kandungan sumberdaya alam lebih kecil
hanya akan dapat memproduksi barang barang dengan
biaya produksi lebih tinggi sehingga daya saingnya menjadi
lemah
b. Perbedaan Kondisi Demografis

adalah perbedaan tingkat pertumbuhan dan stuktur


kependudukan, perbedaan tingkat pendidikan dan
kesehatan, perbedaan kondisi ketenagakerjaan dan
perbedaan dalam tingkah laku dan kebiasaan serta
etos kerja yang dimiliki masyarakat daerah
bersangkutan. Kondisi demografis ini akan dapat
mempengaruhi ketimpangan pembangunan antar
wilayah karena hal ini akan berpengaruh terhadap
produktivitas kerja masyarakat pada daerah
bersangkutan
c. Kurang Lancarnya Mobilitas Barang dan Jasa

• Mobilitas barang dan jasa ini meliputi kegiatan


perdagangan antar daerah dan migrasi baik yang
disponsori pemerintah (transmigrasi) atau migrasi
spontan. Alasannya adalah karena bila mobilitas
tersebut kurang lancar maka kelebihan produksi
suatu daerah tidak dapat dijual kedaerah lain yang
membutuhkan. Demikian pula halnya migrasi yang
kurang lancar menyebabkan kelebihan tenaga kerja
suatu daerah tidak dapat dimanfaatkan oleh daerah
lain yang sangat membutuhkannya
d. Kosentrasi Kegiatan Ekonomi Daerah /
Wilayah
Pertumbuhan ekonomi daerah akan cenderung lebih cepat pada
daerah dimana terdapat konsentrasi kegiatan ekonomi yang
cukup besar. Kosentrasi kegiatan ekonomi dapat disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu :
1) Meratanya fastilitas transportasi, baik darat, laut dan udara,
juga ikut mempengaruhi kosentrasi kegiatan ekonomi antar
daerah.
2) Kondisi demografis (kependudukan) juga ikut mempengaruhi
karena kegiatan ekonomi akan cenderung terkosentrasi dimana
sumberdaya manusia tersedia dengan kualitas yang lebih baik
• e. Karena adanya sumberdaya alam yang lebih banyak pada
daerah tertentu.
• f. Alokasi Dana Pembangunan Antar Daerah / Wilayah
•  Alokasi investasi pemerintah ke daerah lebih banyak
ditentukan oleh system pemerintahan daerah yang dianut.
Bila sistem pemerintahan daerah yang dianut bersifat
sentralistik, maka alokasi dana pemerintah akan cenderung
lebih banyak dialokasikan pada pemerintah pusat, sehingga
ketimpangan pembangunan antar wilayah akan cenderung
tinggi. Akan tetapi jika sebaliknya dimana sistem
pemerintahan yang dianut adalah otonomi atau federal,
maka dana pemerintah akan lebih banyak dialokasikan
kedaerah sehingga ketimpangan pendapatan akan
cenderung rendah
Alokasi dana pemerintah yang antara lain akan
memberikan dampak pada ketimpangan
pembangunan antar wilayah adalah
alokasi dana untuk sektor :
1. Pendidikan,
2. Kesehatan,
3. Jalan,
4. Irigasi dan
5. listrik.
Semua sektor ini akan memberikan dampak pada
peningkatan pada peningkatan produktivitas tenaga kerja,
pendapatan perkapita, dan pada akhirnya dapat
meningkatkan pergerakan ekonomi didaerah tersebut.
Alasan-Alasan Negara Melakukan Hubungan Ekonomi
dengan Negara Lain :
1.      Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2.      Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan
negara
3.      Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
4.      Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
5.      Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga
kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan
hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
6.      Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7.      Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
8.      Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan
internasional adalah sebagai berikut.

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di


negeri sendiri
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
4. Transfer teknologi modern
E. Bentuk Kerjasama Internasional
1. Bilateral
   Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang
dilakukan oleh dua negara. Misalnya kerjasama ekonomi
Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang
diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara
unilateral.
2. Multilateral
   Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi
antara beberapa negara, dimana yang tergabung dalam
kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi, misalnya
ASEAN.
3. Regional
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-
negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin
kepentingan ekonomi negara-negara satu kawasan.
4. Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi antar
regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin
kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan
MEE.
5. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang
mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB.
Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-
lain.
F. Perdagangan International
adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar
perorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain
Dampak positif dari perdagangan
internasional antara lain :
a. Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan
kualitas.
b. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan
masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
c. Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas
ekspor dan impor.
d. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam  negeri,
terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru
dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu
yang singkat.
e. Melalui impor, kebutuhan dalam  negara dapat terpenuhi.
f. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk bekerja.
g. Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
Dampak negatif dari Perdagangan
internasional antara lain :
a. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu
akibat masuknya barang impor yang dijual lebih
murah dalam  negeri yang menyebabkan industri
dalam negeri mengalami kerugian besar.
b. Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
c. Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena
pengaruh perdagangan bebas.
d. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan
perekonomian negara akan semakin rendah dan
bertambahnya pengangguran dalam negeri.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

• a  Keanekaragaman Kondisi Produksi


• b  Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi
• c.  Perbedaan Selera
Kebijakan Ekonomi International
1. Pengertian kebijakan perdagangan internasional.
Kebijakan perdagangan internasional adalah
keseluruhan tindakan pemerintah suatu Negara yang
bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan pendapatan negaranya
dengan melalui kegiatan yang mendorong ekspor dan
mengatur/mengendalikan impor. Keseluruhan tindakan
tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
akan memperoleh komposisi, arah serta bentuk dari
perdagangan dan pembayaran inernasional.
2. Macam-macam kebijakan perdagangan internasional
A. Politik proteksi.
Proteksi berarti perlindungan khusus di bidang ekonomi,
perlindungan ini diberikan oleh pemerintah kepada produsen
dalam negeri terhadap sainganya dari luar negeri. Proteksi ini
diberikan terutama kepada produk industri yang masih kurang
efisien dan industri baru dengan tujuan dapat bersaing setelah
berproduksi beberapa waktu.
Tujuan politik proteksi :
1)Melindungi industri dalam negeri agar mampu tumbuh dan
berkembng sehingga mampu bersaing dengan industri sejenis dari
luar negeri.
2)Dapat mengurangi penggangguran dalam negeri.
3)Melindungi produk dalam negeri.
4)Anti dumping.
B. Kebijakan ekonomi International
1) Kebijakan ekonomi internasional dalam arti luas
meliputi semua kegiatan ekonomi pemerintah suatu
negara yang secara langsung maupun tidak langung
mempengaruhi komposisi, arah dan kegiatan ekspor
impor barang dan jasa yang dilaksanakan oleh
pemerintah tersebut. Karena itu, sekalipun suatu
kebihakan ditujukan untuk mengatasi pemasalahan
dalam negeri, tapi bila secara langsung atau tidak
langsung berpengaruh terhadap ekspor dan impor
maka dapat dimasukkan dalam kebijakan ekonomi
internasional.
2) Kebijakan ekonomi internasional dalam arti sempit
yaitu hanya meliputi kebijakan yang langsung
mempengaruhi ekspor dan impor. Kebijakann
internasional dalam arti sempit ini berkaitan degan
ekspor barang dan jasa, oleh karena itu cakupannya
sangat luas mengingat banyaknya barang atau jasa yang
diekspor maupun diimpor, mulai dari barang konsumsi,
produksi sampai pada tenaga kerja.
  Besar kecilnya peran kebijakan ekonomi internasional suatu
negara dapat kita lihat dalam beberapa indikator :
a. Prosentasi besarnya sumbangan ekspor dan impor sebagai bagian dari GDP
Besarnya pengaruh harga barang di luar negeri terhadap harga barang di dalam
negeri terutama berkaitan dengan kurs mata uang besar kecilnya peranan modal
asing, baik yang berupa investasi maupun yang berupa pinjaman terhadap
investasi secara keseluruhan baik melalui badan pemerintah maupun swasta.
b. Besar kecilnya international demonstration effect atau pengaruh pola hidup
atau budaya asing terhadap pola hidup didalam negeri. Hal ini berkaitan dengan
ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
Pokok-pokok tujuan kebijakan ekonomi internasional
yaitu :

a. Meningkatkan ekspor agar penerimaan devisa


negara semakin besar.
b. Menstabilkan perkembangan ekspor
c. Menambah jumlah dan jenis barang yang diekspor
d. Merubah struktur barang ekspor dari bahan-bahan
mentah dan hasil pertanian yang suply-nya in-elastis
e. Memperbaiki kelemahan dibidang transportasi
f. Berusaha mengurangi ketergantungan ekonomi
terhadap luar negeri

Anda mungkin juga menyukai