Anda di halaman 1dari 32

RENCANA PENGEMBANGAN

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI


YAYASAN PENDIDIKAN
ACPRILESMA
Sedekah Ilmu

Menurut kitab Lubabul Hadits


“ bersedekah ilmu balasannya sama dengan memerdekakan seribu budak” apabila nilai memerdekakan budak satu
orang 2 juta rupiah maka orang yang bersedekah ilmu secara nominal sama dengan Dua Milyar Rupiah dikali sebanyak
mahasiswanya.

“Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu, kemudian ia meyembunyikannya, maka kelak ia akan dibungkam mulutnya dengan
api neraka.” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al-Baihaqi dan Al-Hakim)

“Jagalah diri kalian dari neraka meskipun hanya dengan sedekah setengah biji kurma. Barangsiapa yang tak
mendapatkannya, maka ucapkanlah perkataan yang baik.” (HR. Bukhari no. 1413, 3595 dan Muslim no. 1016)
ISU KEBIJAKAN PENDIDIKAN TINGGI DI
INDONESIA

Mengubah PTN Satuan Kerja menjadi PTN Berbadan


1 Hukum

2 Penyederhanaan Akreditasi Perguruan Tinggi

3 Otonomi pembukaan program studi baru

4 Kegiatan Dua Semester di Luar Kampus


Perubahan Paradigma
Perguruan Tinggi
AKSES MUTU

MUTU RELEVANSI

RELEVANSI AKSES

DAYA SAING DAYA SAING


TATA
KELOLA INOVASI
TATA
KELO
LA

4
Mutu pendidikan tinggi adalah kesesuaian antara
MUTU capaian dengan stándar yang telah ditetapkan,
kesesuaian dengan kebutuhan pengguna, atau
pemenuhan janji sesuai dengan visi dan misi
perguruan tinggi
Relevansi Perguruan tinggi dalam melaksanakan Tri
RELEVANSI Dharma Pendidikan Tinggi supaya lebih  memperhatikan
dampak dari aktivitasnya terhadap pengembangan
ekonomi, terutama ekonomi di daerahnya.
Kemudahan akses dalam mencapai pendidikan di
AKSES perguruan tinggi di setiap daerah dengan menambah
perguruan tinggi
Perguruan Tinggi dihadapkan pada tantangan untuk
DAYA SAING menghasilkan lulusan yang kompetitif dan perlunya
orientasi baru pada kurikulum, sebab dengan adanya Era
revolusi Industri 4.0 tidak hanya cukup literasi lama;
membaca, ,menulis dan matematika sebagai modal dasar
untuk berkiprah di masyarakat

Perguruan tinggi harus dapat menghasilkan lulusan yang


INOVASI tidak hanya siap kerja tetapi dapat menciptakan karya
berinovasi melalui riset dan berani membangun usaha
rintisan (startup) contoh, ruangguru, gojek dll.

Perguruan tinggi memiliki manajemen pengelolaan yang


TATA
KELO LA mendukung konsep industri 4.0 dengan menerapkan
teknologi informasi untuk mendukung kemudahan akses
pengelolaan.
RENCANA
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI VOKASI

RENCANA
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN
TINGGI
VOKASI
A. PERBAIKAN MUTU (2020 – 2024)
B.PENINGKATA
VOKASI EKSISTING
N KAPASITAS
A. PERBAIKAN MUTU VOKASI EKSISTING

PROGRAM PERBAIKAN MUTU


1. PARTNER INDUSTRI
2. REVISI KURIKULUM
3. DUAL SYSTEM
4. 50% DOSEN INDUSTRI
5. RETOOLING DOSEN
6. PEMBENTUKAN LSP
7. TEACHING FACTORY
8. SERTIFIKASI DOSEN DAN LULUSAN
9. PENERAPAN PROGRAM MEME

KONDISI EKSISTING SETELAH PERBAIKAN

1 43 PTN 1 43 PTN

2 157 PTS 2 157 PTS

3 MUTU BELUM BAGUS 3 LULUSAN BERSERTIFIKAT


LULUSAN TDK PUNYA DALAM WAKTU 3 BLN DAPAT
4 4
SERTIFIKAT KOMPETENSI PEKERJAAN
5 SULIT DAPAT PEKRJAAN 5 BIAYA 23,9 T (2020 – 2024)
B.STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS

Program Percepatan Vokasi


( Kerja 2 Shift : Tanpa Investasi)

Peningkatan Daya Tampung


Politeknik Eksisting

STRATEGI Penambahan Jumlah Prodi


PENINGKATAN Politeknik Eksisting & PSDKU
KAPASITAS

Peningkatan Kapasitas Perguruan


Tinggi Vokasi Non Politeknik

Pembangunan 265 Politeknik Baru

CATATAN: STRATEGI DIURUTKAN


DARI YANG PALING MURAH KE YANG PALING MAHAL
MULTI
ENTRY
MULTY
EXIT
SYSTE
M
(MEME
S)
Outline

A Kondisi Pendidikan Tinggi Indonesia

B Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi

C Pendidikan Tinggi Terbuka

D Pendidikan Tinggi Flexible


Kondisi dan Tantangan
PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA
(ERA INDUSTRI 4.0)

(PDDIKTI) (BPS, 2018) (WIPO, 2018)

34,58% 11,97% 85/126


Singapura ke-5
APK Nasional Angkatan Kerja INDEKS INOVASI Malaysia ke-25
2018 (Pendidikan tinggi) INDONESIA Thailand ke-38
*Salah satu komponen penilaiannya adalah publikasi
• APK Malaysia 38%, • OECD Countries (tertiary
Singapura 78% education) 36%
• Indonesia didominasi SEMAKIN Mencetak SDM Terampil
• Indonesia:
pendidikan SD ke bawah (skillful), Unggul, Berdaya
- Jumlah PT: 4.700
41,8%. PENTING Saing Tinggi, Kompetitif,
- Jumlah Prodi: 27 ribu
• Pengangguran sarjana Peran Perguruan Inovatif, WNI yang
- Mahasiswa: 6 Juta (15%
6,31% (skills mismatch Tinggi (vokasi) bertanggung jawab
Vokasi)
/relevansi).

12
MUTU PENDIDIKAN TINGGI BELUM BAGUS
Kesimpulan Kondisi Pendidikan Tinggi

Jumlah PT dipertahankan, kalau


Jumlah PT Terlalu banyak
bisa dikurangi

Sebagian besar PT kecil PT kecil diminta merger

Jumlah PT Pendampingan peningkatan


Secara umum mutu tidak bagus
4.529 mutu

Jumlah PT vokasi dan Institut Jumlah Poltek dan Institut


Teknologi kurang Teknologi ditambah

Prodi STEM kurang Moratorium prodi non-STEM


Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi
Trayektori Akreditasi dan Sertifikasi Menuju Pasar Global

Sertifikasi Lulusan

Sertifikasi Internasional
Lulusan

Sertifikasi Nasional
Lulusan
Akreditasi Prodi/Institusi
Akreditasi
Internasional
Akreditasi A

Akreditasi B

Akreditasi C

Akreditasi minimum
Akreditasi dan Sertifikasi
Lembaga Akreditasi
Nasional
(BAN-PT/
LAM-PT)
Lembaga Apakah prodinya
(PT/Prodi) bermutu?

Lembaga Akreditasi
Internasional
(ABET)

Pengakuan Mutu PT

Lembaga Sertifikasi
Nasional
(LSP)

Apakah lulusannya
Lulusan
kompeten?

Lembaga Sertifikasi
Internasional
(IMO)
Pengembangan Pendidikan Tinggi

Peningkatan Pengingkatan Peningkatan Peningkatan Perbaikan Tata


Mutu Relevansi Akses Daya Saing Kelola

AKREDITASI
INOVASI PT BARU WCU NIDK
B KE A

WC
PUI PJJ ONLINE
PROFESOR

REVITALISASI
STP OUTPUT BASE
LPTK

AKREDITASI
INTERNASION VOKASI PIN
AL
PENDIDIKAN TINGGI TERBUKA
3MENCARI DAN MENGAMBIL MATA KULIAH E-LEARNING

Peserta Didik
Peserta Didik Peserta Didik ICE Institute
Melakukan
Memilih Mata Mengisi Data yang Memberikan Kode
Pencarian Mata
Kuliah E-Learning Dibutuhkan dalam Akses kepada
Kuliah E-Learning
yang Diminatinya Proses Pendaftaran Peserta Didik
(Browsing)

• Peserta didik dapat • Setelah mendapatkan • Tujuannya • Kode akses


melakukan pencarian informasi lengkap, mendapatkan disesuaikan dengan
secara bebas maupun peserta didik memilih persetjujuan karena sistem institusi terkait,
berbasis kriteria mata kuliah yang akan dipergunakannya sebagai token untuk
tertentu (subyek, diinginkannya nama institusi oleh mengakses sistem e-
perguruan tinggi, peserta didik yang learning
wilayah, jumlah mengambilnya
SKS, dan lain-lain) (transfer kredit)
4MENGAMBIL DAN MENGIKUTI MATA KULIAH E-LEARNING

Peserta Didik
Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik
Memperoleh Nilai
Mengakses Sistem Mengikuti Seluruh Memperoleh
Akhir dari
Penyedia Mata Proses Sertifikat
Penyelenggara
Kuliah E-Learning Pembelajaran yang Elektronik sebagai
Mata Kuliah
yang Dipilihnya Tersedia Tanda Kelulusan
E-Learning

• Peserta didik login • Peserta didik • Setelah usah • Tanda kelulusan


pada sistem institusi, mengikuti seluruh mengikuti seluruh diberikan dalam
dan mengikuti proses pembelajaran proses pembelajaran, bentuk sertifikat
seluruh perintah yang secara mandiri peserta didik elektronik kepada
diberikan kepadanya sebagaimana disusun mendapatkan nilai peserta didik
oleh pembuat mata akhir dari institusi
kuliah e-learning
Progres Terakhir dari PJJ (ODL)

• ICE akan diluncurkan pada HARTEKNAS

• Sudah ada perguruan tinggu yang sudah mengajukan


Perguruan Tinggi Online, sekarang sedang diproses
persetujuannya
PENDIDIKAN TINGGI FLEXIBLE: VOKASI
Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang Diinginkan

2019 2024

APK mhs pendidikan tinggi 34,58% 50%

Mhs vokasi/ mhs total 8,97 % 25%

APK Vokasi 3,1 % 8,63%

Jumlah Mahasiswa (Org) 8.041.480 11.000.000

Jumlah Mahasiswa Vokasi (Org) 721.288 2.750.000


7
REVITALISASI PENDIDIKAN TINGGI
VOKASI

JUMLAH POLITEKNIK
(MHSW) MASIH SANGAT
REVITALIS
SEDIKIT
ASI
PENDIDIKA
MUTU POLITEKNIK BELUM N TINGGI
BAGUS VOKASI
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai