Statistik Deskriptif
Statistik Inferensial
Statistik
Nonparametris
Statistik Deskriptif dan Inferensial
Statistik Deskriptif adalah Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
Mendeskripsikan atauMenggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau Generalisasi.
Penelitian yang dilakukan pada populasi (Tanpa diambil sampelnya) jelas akan
menggunakan Statistik Deskriptif dalam analisisnya.
Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan
Statistik Deskriptif maupun Inferensial.
Statistik Deskriptif dapat digunakan bila penelitian hanya ingin mendeskripsikan data
sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populsi dimana sampel
diambil.
Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik
analisis yang digunakan adalah Statistik Inferen sial.
Termasuk dalam Statistik Deskriptif antara lain adalah penyajian data
melalui : Tabel, Grafik Diagram Lingkaran, Pictogram, Perhitungan
Modus, Median, Mean (Pengukuran Tendensi Sentral), Perhitungan
Desil, Persentil Perhitungan penyebaran data melalui perhitungan
rata-rata dan standar Deviasi, Perhitungan Prosentase.
- Judul Penelitian :
“ PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI
MAHASISWA “
X Y X = Kecerdasan Emosional
Y = Prestasi Mahasiswa
Berdasarkan Paradigma tersebut terlihat
bahwa, untuk Judul Penelitian yang terdiri
dari satu Variabel Independen dan satu
Variabel Dependen, terdapat dua Rumusan
Masalah Deskreptif, dan satu Masalah
Assosiatif.
Dengan demikian juga terdapat dua Hipotesis
Deskriptif dan satu Hipotesis Assosiatif.
Judul, Rumusan Masalah dan Hipotesis
Judul :
“ Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Propinsi Bengkulu “
Rumusan Masalah :
1. Berapakah rata-rata kecerdasan emosional ppegawai di Propinsi Bengkulu ?
2. Berapakah rata-rata Prestasi Kerja Pegawai ?
3. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional pegawai dengan
prestasi kerja ?
Hipotesis :
4. “ Kecerdasan emosional (EQ) pegawai di Pemerintah Propinsi Bengkulu Paling Tinggi 150. “
5. “ Prestasi kerja pegawai Pemerintah Propinsi Bengkulu paling Tinggi 140 atau 70 % dari kreteria
yang diharapkan. “
6. “ Terdapat hubungan yang positif dan Signifikansi antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi
Kerja pegawai. “
BAHAN UNTUK REFLEKSI SUATU
PROPOSAL
TERIMA