ASMA BRONKIAL
Definisi
Sesak nafas dan mengi menjadi suatu pertanda seseorang mengalami asma. Asma
merupakan gangguan radang kronik pada saluran napas. Saluran napas yang
mengalami radang kronik bersifat peka terhadap rangsangan tertentu, sehingga
apabila terangsang oleh factor risiko tertentu, jalan napas menjadi tersumbat dan
aliran udara terhambat karena konstriksi bronkus,sumbatan mukus, dan
meningkatnya proses radang. Dari proses radang tersebut dapat timbul gejala sesak
nafas dan mengi (Almazini, 2012).
PENGKAJIAN
• Terdiri dari inti komunitas, 8 sub
sistem, dan persepsi.
• Inti dari roda pengkajian adalah
individu yang membentuk
komunitas. Inti komunitas meliputi
demografik, nilai-nilai, kepercayaan,
dan sejarah-nya.
• Orang-orang dari komunitas akan
memengaruhi dan dipengaruhi oleh
delapan subsistem dari komunitas.
• Data Inti
1.Demografi: statistik vital, komposisi penduduk
berdasarkan usia, jenis kelamin dll
2.Nilai: etnis budaya, suku
3.Kepercayaan: persepsi terhadap kesehatan
4.Sejarah Komunitas
8 Sub Sistem
1. Lingkungan fisik: iklim/cuaca, perumahan, batas
wilayah, tempat berkumpul
2. Pendidikan: fasilitas pendidikan, karakteristik
pengguna, layanaan yang disediakan
3. Keamanan dan transportasi: pelayanan dan
perlindungan terhadap komunitas dikaitkan
dengan kepolisian, kebakaran, sanitasi, krisis
senter
4. Ekonomi: Karakteristik finansial, pekerja
Persepsi
• Bagaimana perasaan warga terhadap komunitas?
• Apa yang mereka anggap sebagai kekuatan bagi
komunitas?
• Bagaimana pendapat kelompok remaja, lansia,
toma, toga terhadap komunitas?
Hasil pengkajian kesehatan diwilayah binaan didapatkan data 10% usia dewasa
menderita penyakit ashma, 25% lansia termasuk keluarga pra sejahtera, 15% dewasa
paham tentang penyebab ashma kambuh. Kader mengatakan sudah ada kegiatan
rutin edukasi tentang masalah kesehatan lingkungan sekitar.
Apakah pengkajian fokus yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a.ekonomi
b.pendidikan
c.lingkungan fisik
d.fasilitas kesehatan
e.Keamanan dan transportasi
Jawaban B
A.ekonomi data yang ditampilkan hanya keluarga pra sejahtera tidak dijelaskan lagi data
pendukung lain terkait ekonomi
B.pendidikan sesuai karena data tambahan lain mengarah kepada upaya yang sudah
ada tetapi pemahaman tentang ashma masih kurang hanya 15%
C.lingkungan fisik tidak ada data pendukungnya
D.fasilitas kesehatan sudah ada kegiatan yang dilakukan
E.Keamanan dan transportasi tidak ada data pendukungnya
Sumber :
Nies, M.A., & McEwen, M. (2018). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga.
Elsevier.
Hasil pengkajian kesehatan di suatu wilayah komunitas menunjukkan 20% lansia mengalami
ashma, 10% lansia sering kambuh ashma saat kelelahan, 15% memiliki kebiasaan merokok,
5% lansia memelihara binatang peliharaan. Kader mengatakan lansia tidak rutin mengikuti
senam Tera di Posbindu PTM.
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
a. defisiensi kesehatan komunitas
b. perilaku kesehatan cenderung berisiko
c. ketidakefektifan manajemen kesehatan
d. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
e. kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
Jawaban d
Diagnosis keperawatan komunitas
a. defisiensi kesehatan komunitas hanya satu masalah kesehatan dan sudah ada upaya
pencegahan yang dilakukan
b. perilaku kesehatan cenderung berisiko sudah ada masalah kesehatan yang terjadi
c. ketidakefektifan manajemen kesehatan sudah dilakukan upaya pencegahan tetapi yang
tidak melakukan dari komunitasnya
d. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan sesuai karena dari komunitas kelompok lansia
yang tidak rutin berkunjung dan patuh terhadap kesehatan
e. kesiapan peningkatan manajemen kesehatan masih ada data yang maladaptif yang
dilakukan kelompok lansia
Nies, M.A., & McEwen, M. (2018). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga. Elsevier.
Jawaban c
Strategi implementasi dalam keperawatan komunitas
a. konsultasi tim gizi masuk upaya pencegahan sekunder
b. survailans kesehatan masuk upaya pencegahan sekunder
c. pendidikan kesehatan masuk upaya pencegahan primer dan sesuai
dengan kasus karena ada data tidak mampu memahami tentang
cara pencegahan saat ashma kambuh
d. kunjungan rumah lansia masuk upaya sekunder
e. perilaku hidup bersih dan sehat masuk upaya primer tetapi di kasus
tidak terlalu banyak data pendukung
Nies, M.A., & McEwen, M. (2018). Keperawatan Kesehatan Komunitas
dan Keluarga. Elsevier.
mcu.kompeten Mahakarya Citra Utama
Soal
Hasil pengkajian kesehatan di suatu wilayah komunitas menunjukkan 35% dewasa menderita ashma, 50% kelompok dewasa usia produktif
dan bekerja, 75% dewasa memiliki kebiasaan merokok dan minum kopi. Kader mengatakan kelompok dewasa jarang melakukan aktifitas
fisik. Perawat berinisiasi akan membentuk forum diskusi tentang upaya pencegahan terhadap ashma pada kelompok dewasa
Apakah strategi implementasi yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. kemitraan
b. pemberdayaan
c. proses kelompok
d. pendidikan kesehatan
e. intervensi profesional
Jawaban c
Strategi implementasi dalam keperawatan komunitas
a. kemitraan dalam soal tidak ada penjelasan untuk perawat kerjasama menyelesaikan masalah
b. pemberdayaan dalam soal fokus yang dilakukan perawat tidak melibatkan peran serta
masyarakat
c. proses kelompok sesuai karena perawat akan membuat forum diskusi kelompok khusus
penderita ashma
d. pendidikan kesehatan tidak fokus dikasus pemberian edukasi
e. intervensi profesional tidak ada dikasus fokus pada peran perawat secara khusus
Nies, M.A., & McEwen, M. (2018). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga. Elsevier.
Jawaban c
Prinsip etik dalam keperawatan komunitas
Nama keluarga yang membutuhkan perawatan asma disamarkan agar terjaga kerahasiaan. Dilakukan untuk
menjaga harkat dan martabat. Prinsip confidentiallity suatu upaya mempertahankan prinsip kerahasiaan
informasi tentang kesehatan keluarga untuk meningkatkan pemberian asuhan keperawatan dikomunitas.
Veracity : perawat menerapkan prinsipjujur dalam menjelaskan kebenaran kondisi kesehatan pasien dan
klien dikomunitas
Autonomy : Individu, keluarga, kelompok dan komunitas diberikan kebebasan mengemukakakn ide pikiran
dan keyakinan dalam masalah kesehatan sehingga mempunyai hak mengambilkeputusan sendiri tanpa ada
unsur paksaan
Beneficence : Perawat meberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga dan kelompok dengan
memberikan tindakan yang benar dan memberikan manfaat untuk mengatasi masalah kesehatannya
Nonmaleficence: Perawat melakukan upaya meminimalkan atau menghindari kesalahan dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada individu, keluarga , kelompok dan komunitas yang dapat merugikan kesehatan .
Sumber :
Nies, M.A., & McEwen, M. (2018). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga. Elsevier.
Hasil pengkajian kesehatan dikomunitas menunjukkan lansia menderita ashma 15%, lansia
memiliki kebiasaan menggunakan obat tradisional untuk mengatasi batuk 45%. Kader
mengatakan lansia sering batuk karena perubahan cuaca. Perawat akan memberikan
memberikan pendidikan kesehatan tentang cara mengeluarkan dahak saat batuk pada lansia.
Apakah kriteria evaluasi sumatif pada kasus tersebut?
a.pengetahuan lansia tentang batuk efektif meningkat 10%
b.melakukan koordinasi dengan kader kegiatan penkes
c.penyebaran informasi lewat undangan resmi
d.Lansia aktif dalam senam pernafasan
e.penyebaran leaflet tentang batuk efektif
Jawaban a
Evaluasi dalam keperawatan komunitas
a. pengetahuan lansia tentang batuk efektif meningkat 10% sesuai karena
evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir
b. melakukan koordinasi dengan kader kegiatan penkes termasuk evaluasi
formatif pada tahap persiapan atau istilahnya evaluasi struktur
c. penyebaran informasi lewat undangan resmi evaluasi formatif tahap awal
persiapan
d. ibu balita aktif dalam senam pernafasan evaluasi formatif tahap proses
pelaksanaan
e. penyebaran leaflet tentang batuk efektif evaluasi formatif tahap proses
pelaksanaan
Nies, M.A., & McEwen, M. (2018). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan
Keluarga. Elsevier.
TERIMA KASIH