TIMUR”
1. Mengukur Kualitas Sinyal Operator Pada Base Tranceiver Station (BTS) Yang Ada di Kecamatan Selong Yang Dijadikan
Sampel Pengukuran.
2. Menganalisis Kualitas Sinyal Operator Di Kecamatan Selong Yang Dijadikan Sampel Pengukuran Guna Persiapan
Menuju Smart City Di Kabupaten Lombok Timur.
3. Untuk menambah wawasan serta keterampilan yang tidak ada dibangku perkuliahan.
4. Dapat menjalin kerjasama antara Perguruan Tinggi Universitas Mataram dengan instansi pemerintahan dan swasta
khususnya di Lombok Timur.
2. Metode Observasi
Metode ini digunakan penulis untuk meninjau langsung permasalahan pada saat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
seperti mempelajari pengukuran kuat sinyal dengan menggunakan aplikasi G net-Track.
3. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan penulis untuk mengumpulkan informasi dengan melakukan tanya jawab langsung dengan
pembimbing di lapangan tentang objek yang diamati yang dianggap membantu atau memberikan penjelasan terhadap
permasalahan yang dihadapi.
Bab ini berisikan latar belakang Bab ini berisikan profil, visi Bab ini berisikan teori-teori
masalah, maksud dan tujuan, dan misi, sejarah singkat, dasar atau materi sebagai
manfaat, rumusan masalah, struktur organisasi, serta penunjang pembahasan
batasan masalah, waktu dan tanggung jawab Dinas permasalahan yang diperoleh
tempat pelaksanaan, metode Komunikasi Informatika dan dari buku, jurnal, situs-situs
penyusunan laporan, serta Persandian Kabupaten web, dan literatur.
sistematika penulisan. Lombok Timur.
BAB IV BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENUTUP
Sedangkan misi yang diemban oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Lombok Timur adalah
misi keenam yakni “ Mendorong Reformasi Birokrasi Yang Sungguh – Sungguh dan Pemekaran Wilayah
Pemerintahan Desa, Kecamatan dan Kabupaten Menuju Aparatur Yang Bersih, Berorientasi Kepada Pelayanan
Publik” yang berorientasi pada:
Struktur organisasi Add Image
Add Image
Tinjauan pustaka
1. Base Transceiver Station (BTS)
Base Transceiver Station (BTS) merupakan
sebuah perangkat befungsi sebagai pemancar
(Transmitter) dan penerima (Receiver) sinyal yang
dapat menghubungkan antara penyedia layanan seluler
dengan penggunanya. BTS sangat berperan penting
dalam komunikasi seluler. Komunikasi seluler berasal
dari kata sel (cell) dimana dalam komunikasi ini
wilayah – wilayah layanannya dibagi menjadi
beberapa wilayah bagian
BTS memancarkan gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi berkisar antara 900 s/d 2200 MHz,
yang dipancarkan oleh antena sektoral yang nantinya
akan ditangkap oleh antena pada masing – masing
perangkat pengguna
Add Image
2. Macam-macam BTS
1. Tower 1 kaki / Pole
Tower jenis ini kurang direkomendasikan karena
banyak kekurangannya. Dalam penerimaan sinyal
tergolong tidak stabil dan mudah mengganggu sistem
koneksi data yang berakibat pencarian di komputer
terjadi secara terus-terusan. Tower ini terdapat 2
macam, yang pertama dibuat dengan pipa/plat baja
tanpa spanner dengan diameter 40 cm hingga 50 cm
dan rata-rata tingginya 42 meter. Kedua, tower yang
dibuat dengan spanner yang menurut ahli
pembuatannya tidak melebihi 20 meter.
Add Image
4. Microwave System
6. Rectifier System
7. Tower sentral
8. Feeder
9. Dynaspere
5. Smart City
Smart city sebagai sebuah kota yang berbasiskan jaringan, dimana jaringan tersebut dapat memberikan
pelayanan publik untuk menciptakan nilai sosial ekonomi bagi para pelaku bisnis serta masyarakat.
Smart city menunjukkan daerah yang menggabungkan broadband infrastruktur komunikasi yang
fleksibel dengan sistem komputasi yang berorientasi pada layanan. Infrastruktur ini berusaha untuk
memastikan pelayanan yang lebih baik bagi pemerintah, masyarakat, konsumen, industri dan bisnis di
kawasan tertentu
Tujuan dari smart city adalah menciptakan lingkungan untuk berbagi informasi, berbagi pengalaman dan
berkolaborasi bagi semua penghuni yang ada di kota tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut sebuah
kota yang harus memiliki rencana dan menetapkan tujuan kebijakan publik untuk memberdayakan
warganya agar memiliki akses ke jaringan informasi global dengan menggunakan fasilitas publik serta
bermitra dengan perusahaan swasta untuk mencapai tujuan tersebut
Add Image
PEMBAHASAN
Kabupaten Lombok Timur yang sedang persiapan menuju kota Cerdas (Smart City) sehingga perlu
dilakukan kajian mengenai kualitas sinyal yang ada di Lombok Timur agar dapat menjadi gambaran
Dewan Smart City dalam mengambil kebijakan kedepannya khususunya Di Kecamatan Selong dimana
menjadi pusat dari Smart City ini dan berpusatnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Menara telekomunikasi atau Base Tranceiver Station (BTS) di Kabupaten Lombok Timur berjumlah
380 menara yang tersebar di 20 kecamatan yaitu, Pada pembahasan kali ini hanya melakukan
pengukuran dan analisis kualitas sinyal pada Base Tranceiver Station (BTS) Di Kecamatan Selong.
LOKASI PENGAMBILAN
DATA
Kecamatan Selong adalah sebuah kecamatan yang
ada di Lombok Timur sekaligus merupakan ibu
kota kabupaten Lombok Timur, provinsi Nusa
Tenggara Barat. Luas wilayah kecamatan Selong
adalah seluas 31,68 km2 dan terdiri dari 11 Kelurahan
dan 1 desa. Tinggi kecamatan Selong dari permukaan
air laut berkisar antara 74 – 192 meter.
Add Image
APLIKASI PENGAMBILAN DATA
Rata – rata Kuat Sinyal Operator XL di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Pancor
Dapat dilihat pada rata – rata yang didapat dari hasil pengukuran yaitu semakin mendekati tower maka sinyal yang
didapat semakin tinggi, dimana pada jarak 200 m memiliki rata – rata kuat sinyal -97 dBm, yang dalam ketentuan tabel
RSRP (Reference Signal Received Power) masih berada pada kondisi normal
Rata – rata Kuat Sinyal Operator TELKOMSEL di Jalan Pahlawan No 119 Selong
Dapat dilihat pada rata – rata yang didapat dari hasil pengukuran yaitu semakin mendekati tower maka sinyal yang didapat
semakin tinggi, dimana pada jarak 200 m memiliki rata – rata kuat sinyal -96 dBm, yang dalam ketentuan tabel RSRP (Reference
Signal Received Power) masih berada pada kondisi normal
Rata – rata Kuat Sinyal Operator Indosat di Komplek Pertokoan Bin Ali, Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Pancor
Dapat dilihat pada rata – rata yang didapat dari hasil pengukuran yaitu semakin mendekati tower maka sinyal yang didapat
semakin tinggi, dimana pada jarak 200 m memiliki rata – rata kuat sinyal -95 dBm, yang dalam ketentuan tabel RSRP
(Reference Signal Received Power) masih berada pada kondisi normal
Rata – rata Kuat Sinyal Operator Smartfren di Jalan Prof. M. Yamin, SH. RT 34 Kelurahan Selong
Dapat dilihat pada rata – rata yang didapat dari hasil pengukuran yaitu semakin mendekati tower maka sinyal yang didapat
semakin tinggi, dimana pada jarak 200 m memiliki rata – rata kuat sinyal -97 dBm, yang dalam ketentuan tabel RSRP (Reference
Signal Received Power) masih berada pada kondisi normal
Dapat dilihat pada rata – rata yang didapat dari hasil pengukuran yaitu semakin mendekati tower maka sinyal yang didapat
semakin tinggi, dimana pada jarak 200 m memiliki rata – rata kuat sinyal -97 dBm, yang dalam ketentuan tabel RSRP (Reference
Signal Received Power) masih berada pada kondisi normal.
Dapat dilihat hasil pengukuran kuat sinyal dari semua operator yang digunakan di Kecamatan Selong, bahwa operator XL,
Telkomsel, Dan Indosat memiliki nilai yang paling rendah, dimana jika semakin rendah nilai yang didapat maka nilai tersebut
akan semakin baik, dapat dilihat pada tabel RSRP diatas. Nilai yang didapat pada masing-masing operator tersebut yaitu -81 dBm.
2. Untuk Kualitas sinyal yang ada di Lombok Timur, khususnya di Kecamatan Selong dapat dilihat dari besarnya nilai RSRP
yang didapatkan pada hasil pengukuran, dimana Provider XL, Telkomsel, dan Indosat memiliki kualitas sinyal yang paling
bagus, selanjutnya secara berurutan provider Smartfren dan Tri.
3. Secara umum dari hasil pengukuran dan analisa kualitas sinyal operator yang ada di Kabupaten Lombok Timur sudah siap
untuk melaksanakan Program dari pemerintah yaitu Kota pintar (Smart City) dengan kualitas sinyal yang dapat menunjang
kerja dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang lebih banyak berpusat di Kecamatan Selong.