Anda di halaman 1dari 41

KONSEP ASUHAN PADA BAYI

SEGERA SETELAH LAHIR

KESI WULANDARI
(1915401124)
REGULER 3 TK 2
ADAPTASI FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
TERHADAP KEHIDUPAN DI LUAR UTERUS

A. Perubahan Pernafasan
Definisi Neonatus (Bayi Baru Lahir) normal adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4
minggu lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu. Bayi lahir melalui jalan lahir
dengan presentasi kepala ssecara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara
spontan dan teratur, berat badan antara 2500-4000gram dan panjangnya 14-20 inci (35.6-
50.8 sentimeter, walaupun bayi baru lahir pramasa adalah lebih kecil).
Kepala bayi baru lahir itu amat besar di banding bagian-bagian badan yang lain,
Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika
dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih belum sempurna menjadi tulang. Setengah
bayi baru lahir mempunyai bulu halus yang dinamakan lanugo, khususnya di belakang,
bahu, dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam masa beberapa
minggu. Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukkan
usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Jadi asuhan
keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi
yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra
uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat
2.500- 4.000 gram.
 Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
· Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat
kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah kelahiran.
· Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan
pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari
kehidiupan pascamatur dua.

 Tujuan utama dari adaptasi fisiologi BBL adalah untuk


mempertahankan hidupnya secara mandiri dengan cara :
· Bayi harus mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi
pernapasannya sendiri.
· Mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar
gula darah yang cukup.
· Mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi.
Saat kepala bayi melewati jalan lahir, ia akan mengalami penekanan yang
tinggi pada toraksnya, dan tekanan ini akan hilang dengan tiba-tiba setelah
bayi lahir. Proses mekanis ini menyebabkan cairan yang ada didalam paru-
paru hilang karena terdorong ke bagian perifer paru untuk kemudian di
absorbsi. Karena terstimulus oleh sensor kimia, suhu, serta mekanis akhirnya
bayi memulai aktifasi nafas untuk yang pertama kali.
Tekanan intra toraks yang negatif disertai dengan aktifasi nafas yang
pertama memungkinkan adanya udara masuk kedalam paru-paru. Setelah
beberapaa kali nafas pertama, udara dari luar mulai mengisi jalan nafas
pada trakea dan bronkus, akhirnya semua alveolus mengembang karena
terisi udara.
Fungsi alveolus dapat maaksimal jika daalaam paru-paru bayi terdapat
surfaktan yang adekuat. Surfaktan membantu menstabilkan dinding alveolus
sehingga alveolus tidak koleps saat akhir nafas.
B. PERLINDUNGAN NORMAL (TERMOREGULASI)
Termoregulasi adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan
antara pembentukan panas dan kehilangan panas agar dapat
mempertahankan suhu tubuh di dalam batas batas normal. Bayi
segera setelah lahir dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (kontak kulit ibu
ke kulit bayi) dan Intake makanan yang adekuat merupakan suatu hal
yang penting untuk mempertahankan suhu tubuh..

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga


akan cenderung mengalami stress fisik akibat adanya perubahan suhu
di luar uterus. Fluktuasi (naik turunya) suhu di dalam uterus minimal,
rentang maksimal hanya 0,6ºC karena cairan ketuban dalam uterus
suhunya relatif tetap. Suhu di dalam uterus sekitar 36ºC-37ºC
sedangkan suhu ruangan sekitar 24ºC-32ºC maka bayi segera setelah
lahir akan menyesu
Faktor yang paling berperan dalam kehilangan
panas pada tubuh bayi :
 Luas permukaan tubuh bayi.
 Pusat pengaturan suhu tubuh bayi yg belum
berfungsi secara sempurna.
 Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi
dan menyimpan panas.
 Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai
mengalami hipoglikemia, hipoksia dan asidosis.
Sehingga upaya pencegahan kehilangan panas
merupakan prioritas utama dan bidan
berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan
panas pada bayi baru lahir. Suhu tubuh normal
pada neonatus adalah 36,5ºC-37,5ºC melalui
pengukuran di aksila dan rektum, jika nilainya
turun dibawah 36,5ºC maka bayi mengalami
hipotermia.
MEKANISME KEHILANGAN PANAS TUBUH BAYI

Bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara-cara berikut:

 Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi
karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri
karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan. Kehilangan panas juga terjadi
pada bayi yang terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan
diselimuti. Misal : BBL tidak langsung dikeringkan dari air ketuban.
 Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya
lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme
konduksi apabila bayi diletakkan diatas benda-benda tersebut. Misal : popok/celana
basah tidak langsung diganti.
 Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar
yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin
akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi
konveksi aliran udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin
ruangan. Misal : BBL diletakkan dekat pintu/jendela terbuka.
 Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-
benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa
kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas
tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung). misal : BBL diletakkan
ditempat yang dingin.
Mencegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya
sebagai berikut:
 Keringkan tubuh bayi tanpa menghilangkan verniks
 Letakkan bayi agar terjadi kontak kulit ibu ke kulit
bayi
 Selimuti ibu dan bayi dan pakaikan topi di kepala
bayi
7 Cara Menjaga Paru-Paru Supaya Sehat
Sampai Tua
1. Kurangi Merokok, Kalau Perlu Berhentilah.
2. Jauhkan Diri dari Asap Rokok dan Debu.
3. Kurangi Kebiasaan Minum Alkohol.
4. Olahraga Ringan Setiap Pagi.
5. Jaga Kebersihan Udara di Sekitar.
6. Hindari Segala Sesuatu yang Berbau Tajam.
7. Terapkan Pola Makan Sehat.
CARA MEMOTONG DAN MERAWAT TALI PUSAT
 Persiapan
Dalam melakukan pemotongan tali pusat setelah proses persalinan diperlukan berbagai
macam persiapan yang perlu disiapkan oleh dokter maupun bidan, diantara persiapan
yang perlu dilakukan antara lain.

1. Sarung tangan steril


2. Alkohol 70%
3. Cairan antibakteri
4. Klem penjepit
5. Kapas pembersih
6. Kain kassa steril
7. Pisau atau gunting untuk memotong tali pusat
8. Memastikan sirkulsi darah berhenti
LANGKAH LANGKAH
1. Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam pemotongan tali pusat adalah mensterilkan semua
alat yang disiapkan dengan menggunakan desinfektan agar mencegah bayi dari terkena bahaya
infeksi, anda juga dapat melihat terlebih dahulu dan memasktikan aliran darah pada plasenta
yang melalui tali pusar berhenti, hal ini dapat terlihat dari berhentinya denyut tali pusat,
biasanya sirkulasi darah akan berhenti sekitar 10 menit setelah bayi dilahirkan, untuk lebih
memastikannya jangan langsung memotong tali pusat sebelum denyut benar-benar berhenti dan
sirkulasi darah berhenti dengan sendirinya, anda juga bisa meminta bantuan orang di dalam
ruangan untuk lebih memastikannya.

2. Penggunaan klem Setelah memastikan semua aliran darah berhenti beserta denyut jantung,
selanjutnya anda dapat menyiapkan klem penjepit yang akan digunakan untuk menjepit sisa tali
pusat setelah dilakukkan pemotongan. Jangan lupa untuk memilih klem yang aman untuk bayi
agar tidak mudah menyangkut pada pakaian bayi nantinya, anda juga dapat menggunakkan pita
katun yang steril dengan ukuran 3 milimeter atau juga yang memiliki ukuran hampir sama dengan
klem pada umumnya. Siapkan juga cincin tali pusat yang nantinya akan diikatkan di bagian ujung
tali pusat dan ditempelkan pada tali pusat nantinya.

3. Pemotongan Sebelum melakukan pemotongan, pastikan semua alat sudah dilakukan pensterilan
kemudian anda dapat menyiapkan kain yang sebelumnya sudah disterilkan terlebih dahulu.
Namun hindari pemakaian tali tipis karena dapat membuat tali pusat terpecah saat dilakukan
pengikatan. Sebelum dilakukan penjepitan menggunakan klem tali pusat akan diikat terlebih
dahulu dengan menggunakan kain tersebut. Ikatkan dengan kencang tali pusat tersebut dengan
hati-hati secara perlahan, penjepitan klem pertama bisa dilakukan dengan mengikatkan sekitr 6
cm dari arah bayi.
1. LANGKAH PERTAMA YANG PERLU DILAKUKAN DALAM PEMOTONGAN TALI PUSAT ADALAH
MENSTERILKAN SEMUA ALAT YANG DISIAPKAN DENGAN MENGGUNAKAN DESINFEKTAN AGAR
MENCEGAH BAYI DARI TERKENA BAHAYA INFEKSI, ANDA JUGA DAPAT MELIHAT TERLEBIH DAHULU
DAN MEMASKTIKAN ALIRAN DARAH PADA PLASENTA YANG MELALUI TALI PUSAR BERHENTI, HAL
INI DAPAT TERLIHAT DARI BERHENTINYA DENYUT TALI PUSAT, BIASANYA SIRKULASI DARAH AKAN
BERHENTI SEKITAR 10 MENIT SETELAH BAYI DILAHIRKAN, UNTUK LEBIH MEMASTIKANNYA JANGAN
LANGSUNG MEMOTONG TALI PUSAT SEBELUM DENYUT BENAR-BENAR BERHENTI DAN SIRKULASI
DARAH BERHENTI DENGAN SENDIRINYA, ANDA JUGA BISA MEMINTA BANTUAN ORANG DI DALAM
RUANGAN UNTUK LEBIH MEMASTIKANNYA.

2. PENGGUNAAN KLEM SETELAH MEMASTIKAN SEMUA ALIRAN DARAH BERHENTI BESERTA DENYUT
JANTUNG, SELANJUTNYA ANDA DAPAT MENYIAPKAN KLEM PENJEPIT YANG AKAN DIGUNAKAN
UNTUK MENJEPIT SISA TALI PUSAT SETELAH DILAKUKKAN PEMOTONGAN. JANGAN LUPA UNTUK
MEMILIH KLEM YANG AMAN UNTUK BAYI AGAR TIDAK MUDAH MENYANGKUT PADA PAKAIAN BAYI
NANTINYA, ANDA JUGA DAPAT MENGGUNAKKAN PITA KATUN YANG STERIL DENGAN UKURAN 3
MILIMETER ATAU JUGA YANG MEMILIKI UKURAN HAMPIR SAMA DENGAN KLEM PADA UMUMNYA.
SIAPKAN JUGA CINCIN TALI PUSAT YANG NANTINYA AKAN DIIKATKAN DI BAGIAN UJUNG TALI
PUSAT DAN DITEMPELKAN PADA TALI PUSAT NANTINYA.

3. PEMOTONGAN SEBELUM MELAKUKAN PEMOTONGAN, PASTIKAN SEMUA ALAT SUDAH


DILAKUKAN PENSTERILAN KEMUDIAN ANDA DAPAT MENYIAPKAN KAIN YANG SEBELUMNYA SUDAH
DISTERILKAN TERLEBIH DAHULU. NAMUN HINDARI PEMAKAIAN TALI TIPIS KARENA DAPAT
MEMBUAT TALI PUSAT TERPECAH SAAT DILAKUKAN PENGIKATAN. SEBELUM DILAKUKAN
PENJEPITAN MENGGUNAKAN KLEM TALI PUSAT AKAN DIIKAT TERLEBIH DAHULU DENGAN
MENGGUNAKAN KAIN TERSEBUT. IKATKAN DENGAN KENCANG TALI PUSAT TERSEBUT DENGAN
HATI-HATI SECARA PERLAHAN, PENJEPITAN KLEM PERTAMA BISA DILAKUKAN DENGAN
MENGIKATKAN SEKITR 6 CM DARI ARAH BAYI.
CARA MERAWAT TALI PUSAT
Tips tali pusat merawat setelah di potong
Setelah memotong tali pusat dengan benar selanjutnya hal yang perlu dilakukan ibu adalah menjaga
dan merawat tanggul tali pusat hingga puput, dalam hal perawatan tali pusat ini dapat dilakukan
setelah ibu memandikan bayi, hal yang harus diperhatikkan selalu menjaga kebersihan dan mencuci
tangan sebelum ibu membersihkan tali pusat. Berikut beberapa cara merawat tali pusat bayi yang
benar.

 Cuci tangan ibu saat akan melakukan perawatan atau membersihkan tali pusat, hal ini dilakukan
untuk menjaga bayi untuk lebih steril dan bebas dari bahaya infeksi.
 Gunakan cairan antibakteri dalam membersihkan tali pusat bahkan beberapa ahli medis masih
menyarankan penggunaan antiseptik dalam membersikan tali pusat ini. Penggunaan cairan
antibakteri juga dimaksudkan agar menghindari dari resiko bahaya infeksi nantinya.
 Usapkan dengan lembut menggunakan kapas yang tidak berserat saat akan membersihkan tali
pusat, bersihkan bagian lingkaran tali pusat dengan hati-hati dan pastikan jangan sampai sisa tali
pusat tertarik oleh tangan ibu
 Setelah daerah sekitar tali pusat juga dianggap sudah cukup bersih anda bisa melanjutkan
memakaikan pakaian dan popok pada bayi, hal yang perlu anda perhatikan adalah jangan
menutupi tali pusat dengan apapun, biarkan saja terkena angin-angin agar tali pusat cepat
mengering dan puput dengan sendirinya.
 Perhatikan pemakaian popok kain atau diapers jangan sampai terkena dan menutupi bagian tali
pusat, anda bisa membersihkan tali pusat sebanyak 2 sampai dengan 3 kali dalam sehari. jangan
lupa selalu menjaga kebersihan bayi dengan selalu mengganti popok bayi saat dirasakan sudah
mulai basah terkena cairan urin ataupun kotoran bayi.
EVALUASI NILAI AFGAR
Skor APGAR adalah suatu metode yang dipakai untuk memeriksa keadaan
bayi yang baru lahir. Skor APGAR ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar pada
tahun 1952 untuk menilai status klinis bayi yang baru lahir pada usia 1
menit dan menilai kebutuhan intervensi segera untuk merangsang
pernapasan. Dr. Apgar kemudian menerbitkan penelitian lanjutan yang
mencakup lebih banyak pasien.

Pada tahun 1961, Dr. Joseph Butterfield memperkenalkan mnemonic


dari APGAR untuk memudahkan sejawat mengingat komponen skor
APGAR. Komponen dari skor APGAR adalah:

A = Appearance (warna kulit)


P = Pulse (denyut jantung)
G = Grimace (refleks)
A = Activity (tonus otot)
R = Respiration (pernapasan)
KRITERIA PENILAIAN APGAR SCORE
APGAR SCORE MEMILIKI NILAI TERTENTU UNTUK
MENUNJUKKAN KONDISI BAYI YANG BARU LAHIR. NILAI-
NILAI YANG MUNCUL INI AKAN BERBEDA-BEDA PADA
SETIAP BAYI. SEPERTI YANG SUDAH DIJELASKAN DI ATAS,
PENILAIAN DILAKUKAN BERDASARKAN DENYUT
JANTUNG, PERNAPASAN, AKTIVITAS OTOT, REFLEKS
GERAK, DAN WARNA KULIT BAYI.
Cara membaca Apgar Score
Nilai Apgar berkisar dari 0 sampai 10. Bayi yang
mendapatkan nilai di atas 7 umumnya dianggap dalam
kondisi normal sehingga tidak memerlukan prosedur medis
khusus. Meski 10 adalah nilai tertinggi, hanya beberapa
bayi saja yang berhasilkan mendapatkannya. Sebagian
besar bayi mendapat nilai 8 atau 9.

Hasil penghitungan Apgar Score yang rendah bukan berarti


menunjukkan bahwa bayi Anda tidak normal. Kondisi ini
justru memberi tahu tim medis bahwa bayi Anda
memerlukan perawatan medis segera.
 Pengertian
Bounding attachment adalah sentuhan awal atau kontak
kulit antara ibu dan bayi pada menit-menit pertama
sampai beberapa jam setelah kelahiran bayi. Dalam hal
ini, kontak ibu dan ayah akan menentukan tumbuh
kembang anak menjadi optimal. Pada proses ini terjadi
penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang
tulus dari orang tua terhadap anaknya dan memberikan
dukungan asuhan dalam keperawatannya.

Klause dan Kennel menyatakan bahwa bounding


attachment interaksi orang tua dan bayi secara nyata,
baik fisik, emosi, maupun sensori pada beberapa menit
dan jam pertama segera bayi setelah lahir
Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam
antara lain:
 Pemberian ASI ekslusif
 Rawat gabung
 Kontak mata
 Suara
 Aroma
 Entertainment
 Bioritme
 Inisiasi dini
KONDISI YANG MEMPENGARUHI PROSES BOUNDING ATTACHHMENT

 Kesehatan emosional orang tua


 Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan
untuk merawat anak
 Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan
pasangan
 Kedekatan orang tua ke anak
 Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan
anak, jenis kelamin)
TAHAP-TAHAP BOUNDING ATTACHEMENT

 Menurut Klaus Kenell dalam Lusa (2010), bagian


penting dalam bounding attachment adalah :
 1) Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan
kontak mata, menyentuh, berbicara, dan
mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
 2) Bounding (keterikatan)
 3) Attachment, perasaan sayang yang mengikat
individu dengan individu lain.
PEMBERIAN ASI AWAL
 Bayi baru lahir harus di beri makan sesui kebutuhan.
Perhatikan tanda_tanda bila bayi kelaparan terlalu lama
dapat menyebabkan komplikasi kesehatan. menyusui bayi
baru lahir sebelum ia mulai menanngis kelaparan akan
memengaruhi perkembangannya. Membiarkan bayi kelaparan
terlalu lama dapat menyebabkna komplikasi kesehatan.
 Minggu Pertama
 Menyusui bayi baru lahir sebanyak 10-12 kali selama 23 jam
 Biarka bayi menyusu selama yang ia inginkan hingga ia merasa
kenyang
 Bangunkan bayi setiap dua jam sekali untuk menyusu saat siang
hari
 Saat malam, bangunkan bayi setiap 4 jam atau susui saat ia
membutuhkan
 Minggu ke 2 – 6
 Saat bayi bertmabha usia. Ibu bisa membatasi menyusui 8 – 12
kali sepanjang hari. Bayi tetap di susui aetiap dua jam sekali.
PEMBERIAN ZALF MATA
 Pemberian salep mata pada bayi baru lahir biasanya
diberikan salep antibiotik untuk mencegah terjadinya
infeksi pada mata bayi,. Sakit mata pada bayi baru
lahir ini di kenal dengan neonatal conjunctivis atau
opthalmia merupakan salah satu yang paling umum
terjadi pada bulan pertama sejak bayi lahir. Pada bayi
yang mengalam infeksi ini tampak mengeluarkan
kotoran mata sejak hari pertama hingga dua minggu
setelah lahir. Pemberian salep pada bayi ini untuk
mencegah agar tidak terjadi infeksi / peradangan pada
mata.
 Fungsi salep mata pada bayi baru lahir
1. Mencegah infeksi mata pada bayi.
Bakteri yang didapatkan mata bayi dari jalan lahir ibu bisa menyebabkan
kerusakan mata yang sangat serius. Ini termasuk salah satu penyakit
mata pada bayi yang bisa menyebabkan risiko kebutaan. Secara medis
istilah penyakit mata ini disebut dengan ophthalmia neonatorum, dimana
gejala bisa muncul setelah beberapa jam lahir sampai lima hari
berikutnya.
2. Mencegah kebutaan karena infeksi bakteri
Salep Eritromisin adalah salah satu obat sakit mata untuk bayi yang bisa
mencegah kebutaan karena infeksi bakteri. Gejala ketika terjadi infeksi
termasuk seperti mata bayi merah, bengkak, panas, tidak bisa membuka
penuh, dan ketika sudah parah maka akan mengeluarkan nanah. Kondisi
ini sering disebabkan oleh infeksi gonore yang didapatkan oleh ibu. Jika
sangat parah maka bayi harus mendapatkan obat antibiotik dengan infus.
3. Tidak mencegah penyakit mata akibat klamidia
Meskipun salep mata diberikan kepada bayi yang
baru lahir namun ternyata obat ini tidak bisa
diberikan untuk bayi yang sakit mata akibat infeksi
klamidia. Bayi yang terkena infeksi ini dari ibu
sebaiknya mendapatkan obat melalui oral dan
cairan infus. Karena ini sangat berbahaya maka
perawatan harus dilakukan segera.
PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B

 waktu paling baik untuk memberikan vaksin hepatitis B


pertama adalah dalam 12 jam setelah lahir, dengan
didahului pemberian suntikan vitamin K1 minimal 30
menit sebelumnya. Selanjutnya, jadwal pemberian
vaksin hepatitis B (HB) monovalen adalah pada usia 0, 1,
dan 6 bulan. Bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif, akan
diberikan vaksin HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg)
pada bagian tubuh yang berbeda.
 Agar Bayi Terhindar dari Hepatitis B, Ini yang Harus Dilakukan Apabila diberikan vaksin HB
kombinasi dengan DTPw, maka jadwal pemberiannya pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Apabila vaksin
HB kombinasi dengan DTPa, maka jadwal pemberian adalah pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
 Sementara itu, dosis dan jadwal vaksin pada bayi prematur sama dengan bayi yang cukup bulan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada bayi prematur, yaitu:
1. Kekuatan kekebalan tubuh pasif melalui penularan secara maternal pada bayi prematur lebih
rendah dibandingkan dengan bayi yang cukup bulan.
2. Apabila berat badan bayi sangat kecil, yakni kurang dari 1.000 gram, vaksin HB baru boleh
diberikan setelah berat badan pada bayi mencapai 2.000 gram atau saat bayi berumur 2 bulan.
3. Imunisasi hepatitis B1 diberikan pada umur 2 bulan atau lebih, kecuali jika ibu memiliki HBsAg
positif.
 Setiap bayi baru lahir perlu mendapatkan vitamin K lewat
suntikan. Manfaat vitamin K ini adalah membantu proses
pembekuan darah dan mencegah perdarahan yang bisa terjadi
pada bayi.
 Bayi yang baru lahir memiliki jumlah vitamin K sangat sedikit dalam
tubuh mereka. Padahal vitamin K dibutuhkan dalam proses
pembekuan darah. Itulah sebabnya, bayi yang kekurangan vitamin
K rentan mengalami perdarahan. Jika tidak dicegah, kondisi ini
dapat membahayakan bayi.
 Salah satu penyebab rendahnya kadar vitamin K pada tubuh bayi
baru lahir adalah belum berkembangnya bakteri baik penghasil 
vitamin K di dalam usus bayi. Selain itu, kondisi ini juga terjadi
akibat asupan vitamin K yang tidak diserap dengan baik oleh
plasenta saat bayi di dalam kandungan.
 Kekurangan vitamin K dalam tubuh bisa
memicu munculnya memar yang luas hanya
karena cedera kecil. Tidak hanya itu,
kekurangan vitamin K juga dapat menyebabkan
luka yang kecil terus mengucurkan darah.
 Untuk mencukupi kebutuhan vitamin K, bayi
baru lahir biasanya diberikan suntikan vitamin
K. Setelah usianya bertambah, vitamin K dapat
diperoleh dari bakteri di dalam usus dan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari, seperti
bayam, brokoli, kacang kedelai, daging, telur,
hati, dan ikan.
 Manfaat Vitamin K pada Bayi Baru Lahir
 Manfaat vitamin K untuk bayi baru lahir adalah mencegah perdarahan di
berbagai organ tubuh, seperti otak, lambung, dan usus. Perdarahan
akibat kekurangan vitamin K disebut dengan vitamin K deficiency
bleeding (VKDB).
 Risiko bayi untuk terkena VKDB akan lebih tinggi jika ia memiliki kondisi
medis tertentu, seperti atresia bilier, hepatitis, diare kronis, dan
kekurangan enzim tripsin. Risiko ini tidak hanya terjadi pada hari-hari
pertama sejak kelahiran bayi, tetapi hingga bayi bisa mengonsumsi 
MPASI atau saat berusia 6 bulan.
 Jika perdarahan terjadi di bagian otak, maka bayi berisiko mengalami 
kerusakan otak permanen . Selain di otak, perdarahan juga bisa dialami
bayi pada bagian tubuh lain, seperti saluran cerna, hidung (mimisan),
hingga tali pusarnya.
 Bayi yang mengalami perdarahan berat sering kali membutuhan 
tranfusi darah atau bahkan harus menjalani operasi.
• CARA MEMENUHI KEBUTUHAN VITAMIN K PADA BAYI BARU LAHIR
1.PERDARAHAN AKIBAT KEKURANGAN VITAMIN K BISA DICEGAH DENGAN
MUDAH. CARANYA ADALAH DENGAN MEMBERIKAN SUNTIKAN VITAMIN K KE
BAGIAN OTOT PAHA BAYI SEGERA SETELAH IA LAHIR.
2.TERKADANG SUNTIK VITAMIN K BISA DITUNDA HINGGA 6 JAM SETELAH BAYI
DILAHIRKAN AGAR IBU BISA MELAKUKAN INISIASI MENYUSUI DINI TERLEBIH
DAHULU. SETELAH DISUNTIKKAN, SEBAGIAN BESAR VITAMIN K DISIMPAN DI
ORGAN HATI DAN DIGUNAKAN DALAM PROSES PEMBEKUAN DARAH.
3.PEMBERIAN VITAMIN K BISA DILAKUKAN DENGAN CARA LAIN, YAITU
MENETESKAN SUPLEMEN VITAMIN K DALAM BENTUK OBAT TETES. AKAN
TETAPI, PENYERAPANNYA KURANG BAIK JIKA DIBANDINGKAN DENGAN
VITAMIN K YANG DIBERIKAN LEWAT SUNTIKAN. OLEH KARENA ITU, SEJAUH INI
PEMBERIAN VITAMIN K PADA BAYI BARU LAHIR YANG PALING UMUM
DILAKUKAN ADALAH MELALUI SUNTIKAN.
4.SELAIN MELALUI SUNTIKAN, ASUPAN VITAMIN K PADA BAYI BARU LAHIR
JUGA DAPAT DIPEROLEH DARI ASI. BUSUI DAPAT MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN VITAMIN K SI KECIL, MESKI JUMLAH VITAMIN K
YANG TERKANDUNG DI DALAM ASI HANYA SEDIKIT.
5.SAMA SEPERTI ORANG DEWASA, BAYI MUNGKIN AKAN MENGALAMI NYERI DI
BAGIAN BEKAS SUNTIKAN. UNTUK MERINGANKAN NYERI YANG DIRASAKAN
BAYI SAAT DISUNTIK, MINTALAH KEPADA DOKTER ATAU BIDAN AGAR
SUNTIKAN DIBERIKAN SAAT BAYI SEDANG MENYUSU.
PEMBERIAN IDENTITAS BAYI
Semua bayi baru lahir di fasilitas kesehatan harus segera mendapatkan tanda
pengenal berupa gelang yang dikenakan pada bayi dan ibunya untuk menghindari
tertukarnya bayi, sebaiknya dilakukan segera setelah IMD. Gelang pengenal berisi
identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir dan jenis kelamin. Apabila fasilitas
memungkinkan juga dilakukan cap telapak kaki bayi pada rekam medis kelahiran.
Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menyatakan
bahwa setiap anak berhak atas identitas diri. Tenaga kesehatan sebagai penolong
persalinan menuliskan keterangan lahir untuk digunakan orang tua dalam
memperoleh akte kelahiran bayi, lembar keterangan lahir terdapat di dalam Buku
KIA

TUJUAN
1. Untuk kelancaran administrasi
2. Untuk memudahkan pencarian informasi dari isi rekam medis
pasien
3. Menghindari duplikasi data pasien
4. Untuk menghindari bayi tertukar
PROSEDUR
1. Setiap pasien baru yang akan berobat baik melalui
emergency, atau poliklinik (OPD) harus mengisi data identitas
pasien yang diberikan oleh petugas counter pendaftaran atau Customer
Servis
2. Petugas counter menginput data pasien baik dikomputer,
data-data yang harus dilengkapi adalah
 Nama pasien
 Kewarganegaraan
 Alamat lengkap
 Agama
 No Telepon
 Pekerjaan
 Jenis kelamin
 Contact Person (keluarga) yang dapat dihubungi
 Tempat tanggal lahir
 Status Perkawinan.
 Data tersebut harus ada dan petugas rekam medis melengkapi data
KIUP dikomputerisasi
3. Tatacara penulisan nama untuk pasien adalah sebagai berikut
 Untuk penulisan nama bayi (By) : Nama Ibu dulu baru diikuti
nama bayi contohnya Imelda, bayi.
 Untuk penulisan nama nyonya (Ny) : Nama pertama dulu baru
diikuti nama nyonya contohnya Debby Rahayu, Ny.
 Untuk penulisan nama nona (Nn): Nama pertama dulu baru diikuti
nama nona contohnya Kristina Diah, Nn.
 Untuk penulisan nama tuan (Tn): Nama pertama dulu baru diikuti
nama tuan contohnya Arif Rohman, TN
 Untuk penulisan nama Achmad dan Muhammad ditulis setelah nama
pertama, baru diikuti kata Achmd atau Muhammad diikuti kata tuan
(Tn) contohnya Kartono muhammad, Tn Untuk penulisan kata gelar:
nama pertama, baru diikuti sebutan gelar, contohnya Arif perkasa,
SH
4. Untuk Identifikasi bayi baru lahir akan terdaftar secara online
diruang perawatan dimana input akan dilakukan oleh petugas ruangan,
dalam hal ini ada beberapa prosedur diantaranya
a. Pembuatan rekam medis bayi baru lahir
b. Pembuatan identitas bedasarkan pada data rekam medis ibunya
c. Melakukan kelengkapan di form Surat Keterangan Lahir dimana memuat
antara lain Nama dokter, nama bayi dan identifikasi orang tua, tipe
lahiran dan kelainan bawaan.Pembelian gelang nama kepada tangan bayi
dan keterangan golongan darah orang tua dan tanda tangan pemeriksa.
Gelang bayi berisi label nama bayi, nyonya, tanggal lahir,jenis kelamin.
d. Papan nama ditempat tidur memuat nama ayah dan nama ibu bayi,
jenis kelamin.
5. Petugas rekam medis memonitoring serta evaluasi kembali identifikasi
data pasien yang lengkap serta menggabungkan data pasien double rekam
medis serta melengkapi data dikomputeryang merupakan data base rumah
sakit (KIUP).
PEMERIKSAAN FISIK BBL
Hari pertama kelahiran bayi sangat penting. Banyak
perubahan yang terjadi

pada bayi dalam menyesuaikan diri dari kehidupan di


dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Pemeriksaan
BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin jika
terdapat kelainan pada bayi. Risiko terbesar kematian
BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga
jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan
untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24
jam pertama.
 Waktu pemeriksaan BBL:
 • Setelah lahir saat bayi stabil (sebelum 6 jam)
 • Pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1)
 • Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal 2)
 • Pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal 3)
Activity (aktivitas otot)
 Skor 2 berarti bayi tampak bergerak aktif dan kuat.
 Skor 1 berarti bayi bergerak, namun lemah dan tidak
aktif.
 Skor 0 berarti bayi tidak bergerak sama sekali.

Pulse (denyut jantung)
 Skor 2 berarti jantung bayi berdetak lebih dari 100
denyut per menit.
 Skor 1 berarti jantung bayi berdetak kurang dari 100
denyut per menit.
 Skor 0 berarti detak jantung tidak terdeteksi.
Grimace (respons refleks)
 Skor 2 berarti bayi meringis, batuk, atau menangis secara spontan
dan dapat menarik kaki atau tangan ketika diberi rangsang nyeri,
seperti cubitan ringan atau sentilan di kaki.
 Skor 1 berarti bayi hanya meringis atau menangis hanya saat
diberikan rangsangan.
 Skor 0 berarti bayi tidak menunjukkan respons sama sekali
terhadap rangsangan yang diberikan.
4. Appearance (warna tubuh)
 Skor 2 jika warna tubuh bayi kemerahan, ini merupakan warna
tubuh bayi yang normal.
 Skor 1 jika warna tubuh normal, tetapi tangan atau kaki kebiruan.
 Skor 0 bila seluruh tubuh bayi sepenuhnya berwarna keabu-
abuan, kebiruan, atau pucat.
 Respiration (pernapasan)
 Skor 2 jika bayi menangis kuat dan dapat bernapas secara normal.
 Skor 1 jika bayi menangis lemah disertai rintihan dan pola napas
yang tidak teratur.
 Skor 0 jika bayi tidak bernapas sama sekali.
Setelah hal-hal di atas dinilai, maka nilai dari masing-masing aspek
yang diperiksa akan dijumlahkan dan diperoleh nilai total sebesar 0-
10. Berikut ini adalah hasil interpretasi Apgar score:
 Skor di atas 7 menandakan bahwa bayi dalam kondisi baik atau
sempurna.
 Skor 5-6 menandakan Si Kecil kurang sehat atau bugar dan
mungkin perlu bantuan pernapasan.
 Skor di bawah 5 merupakan keadaan gawat pada bayi yang
mengindikasikan bahwa bayi membutuhkan resusitasi segera.

Anda mungkin juga menyukai