Anda di halaman 1dari 62

TABIR SURYA

 
Created by : Mita Tasmayanti 201851179

Mata Kuliah : Kosmetologi


2

PENDAHULUAN

Paparan sinar UV yang cukup dapat memberikan manfaat pada tubuh diantaranya menstimulasi produksi
vitamin D sedangkan paparan berlebih dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh tergantung dari
pigmentasi kulit, penggunaan tabir surya, waktu paparan sinar, musim, kelembaban serta polusi udara.
Paparan sinar UV secara berlebih dapat menyebabkan imunosupresan, photoaging serta kanker kulit.
Paparan UV yang masuk ke lapisan kulit dermis akan menyebabkan kulit menjadi gelap, eritema serta terjadi
kerusakan jaringan kolagen akibat perubahan regulasi pada matriks metalloproteinase (MMP) yang
disebabkan oleh reactive oxidative species (ROS) akibat sinar UV/
Salah satu langkah perlindungan paparan radiasi sinar UV dengan menggunakan tabir surya.
Tabir surya merupakan salah satu contoh sediaan kosmetik pelindung yang berperan untuk melindungi kulit
utamanya dari bahaya sinar matahari khususnya sinar ultraviolet (UV). Tabir surya bekerja dengan
mengabsorpsi dan menghamburkan radiasi sinar UV A dan UV B sehingga dapat mencegah sunburn dan
penuaan dini pada kulit. SPF (Sun Protection Factor) atau Faktor Perlindungan Matahari (FPM) merupakan
salah satu indeks umum yang digunakan dalam mengukur keefektivan proteksi tabir surya [1]. SPF mengukur
tingkat perlindungan yang seharusnya diberikan tabir surya terhadap sinar UV. Semakin tinggi nilai SPF
semakin besar tingkat perlindungannya.
Syarat-syarat Bagi Preparat
3

Kosmetik Tabir Surya

Enak dan mudah dipakai

Jumlah yang menempel mencukupi kebutuhan

Bahan aktif dan bahan dasar mudah tercampur

Bahan dasar harus dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit.


Syarat-syarat Bagi Zat Aktif
4

untuk Preparat Tabir Surya


Efektif menyerap radiasi UV-B
tanpa perubahan kimiawi, karena
jika tidak demikian akan Stabil yaitu tahan keringat dan
mengurangi efisiensi, bahkan tidak menguap
menjadi toksik atau menimbulkan
iritasi.

Mempunyai daya larut yang cukup


untuk mempermudah
formulasinya

Tidak berbau atau boleh berbau Tidak toksik, tidak mengiritasi, dan
ringan tidak menyebabkan sensitasi
5

Klasifikasi Tabir Surya

Penggolongan tabir surya didasarkan pada persen transmisi sinar UV, bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
6

Klasifikasi Tabir Surya

Berdasarkan mekanisme kerjanya, bahan aktif tabir surya dibagi menjadi dua

Tabir Surya Fisik


Mekanisme pemblok fisik
(memantulkan radiasi
matahari)
Tabir Surya Kimia
Mekanisme penyerap kimia
(menyerap radiasi matahari).
7

Zat Aktif dalam Tabir Surya

Tabir Surya Tabir Surya


Fisik Kimia

Zinc Oxide Titanium Octyl Methoxy


Benzhophenones
(ZnO) Dioksida (TiO₂) Cinnamate (OMC)

Paraminobenzoic
Acid (PABA)
8

Zat Aktif dalam Tabir Surya


Zinc Oxide (ZnO) Titanium Dioksida (TiO₂)

Zinc oxide merupakan salah satu logam oksida yang


banyak digunakan sebagai UV filter karena efisien, serta
mampu menyerap radiasi UVB dan UVA. TiO2 memiliki aktifitas tabir sebagai physical blocker.
ZnO sebanyak 5 - 10% menunjukkan nilai SPF 4,37 - 8,74. Interaksi yang terjadi antara TiO2 dengan material dalam
Zinc oxide yang berukuran mikron atau lebih kecil formula kosmetik akan menghasilkan lapisan permukaan
berperan sebagai pelindung sinar UV spektrum luas, atau surface coating. Aktivitas ini menjadikan kulit
meskipun tidak seefisien titanium dioksida pada rentang terlindungi dan tidak menghitam akibat terik matahari.
sinar UVB, zinc oxide lebih berperan pada sinar UVA.
Kadar maksimum adalah 25% dalam sediaan tabir surya
9

Zat Aktif dalam Tabir Surya


Octyl Methoxy Cinnamate
Benzhophenones
(OMC)

Benzophenone-3 (BP-3) merupakan senyawa kimia yang


Senyawa ini adalah turunan sinamat yang digunakan alami terkandung dalam tumbuhan berbunga. BP-3 dapat
secara topikal sebagai tabir surya dengan pemerian mengurangi efek radiasi sinar UV, oleh karena itu BP-3
minyak berwarna kuning pucat dan tidak larut dalam air. banyak terkandung dalam produk-produk tabir surya. BP-
Oktil metoksisinamat efektif dapat menyerap sinar UV-B 3 cukup aman digunakan, meski pada beberapa kasus
(spesifik pada panjang gelombang 280-310 nm) namun ada yang menyebabkan reaksi alergi. oksibenzon
tidak menyerap sinar UV-A sehingga tidak dapat memiliki sifat lipofilik. Benzofenon-3 dapat menyerap
mencegah reaksi fotosensitifitas lain yang terkait dengan pada rentang UV A yaitu pada panjang gelombang 321-
sinar UV-A. Konsentrasi penggunaan maksimum 10%. 340 nm
10

Zat Aktif dalam Tabir Surya


Paraminobenzoic Acid (PABA)

PABA (Para Amino Benzoic Acid) merupakan senyawa


kimia penyerap UV dengan panjang gelombang antara
200-313 nm. PABA efektif menyerap UV-B namun PABA
diketahui memiliki efek berupa reaksi alergi atau
sensitivitas
11

FORMULA 1 (Formula Krim Kombinasi Oksibenzon dan Titanium Dioksida)

Formulasi Formula (%)


Kadar yang
Komposisi Kegunaan
digunakan(%)
FA
Oksibenzon 6 Zat Aktif Maks 10
Titanium Dioksida 5 Zat Aktif Maks 25
Dimethicone 4 Emolien Maks 10
Parafin cair 2,2 Emolien 1-32
Asam Stearat 5,63 Pengemulsi 1-20
TEA 1,13 Penetral/Pengemulsi 2-4
Setil Alkohol 4,25 Pengental 2-10
Gliserin 1,8 Humektan ≤ 30
Metilparaben 0,2 Pengawet Maks 0.4
Aquadest 69,8 Pelarut -
12

FORMULA 2 (Formula Krim Tabir Surya Zink Oksida)

Komposisi Formula (%) Kegunaan Kadar yang digunakan(%)


Nanopartikel Seng Oksida 0,2 Zat Aktif Maks 25
Formulasi Parafin Cair 29 Emolient 1-32
Setil alkohol 5 Pengemulsi 2-5
Tween 80 3.17 Pengemulsi 1-10
Span 80 1.15 Pengemulsi 1-10
Gliserin 10 Humektan ≤ 30
Metil paraben 0.2 Pengawet Maks 0.8 sebagai campuran
Propil paraben 0.1 Pengawet Maks 0.8 sebagai campuran
Akuades ad 100 Pelarut -
13

FORMULA 3 (Formula Krim Tabir surya Oktil metokisinamat)

Komposisi Formula (%) Kegunaan Kadar yang digunakan(%)


Oktil metokisinamat 7,5 Zat Aktif Maks 10
Formulasi Asam Askorbat 0,5 Antioksidan
Asam stearat 10 Pengemulsi 1-20
Parafin cair 10 Emolient 1-32
Cera alba 6 Peningkat konsistensi 5-20
Gliserin 10 Humektan ≤ 30
Metil paraben 0.2 Pengawet 0.4
Trietanolamin 1.5 Penetral 2-4
Dapar fosfat pH 7,4 ad 100 Pelarut -
14

Formulasi dan Evaluasi Krim


Tabir Surya Ekstrak Daging
Labu Kuning
(Cucurbita maxima)
https://jurnal.unpad.ac.id/
farmasetika/article/view/
35969
15

Formulasi dan Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning (Cucurbita maxima)

Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan tabir surya seraca rutin


mampu menurunkan potensi angka kejadian kanker kulit seperti
melanoma dan squamous cell carcinoma. Tabir surya seringkali
ditambahkan senyawa antioksidan alami yang berfungsi dapat
menangkal radikal bebas sinar matahari tetapi keberadaan tabir surya
alami selama ini masih terbatas dan belum dapat menggantikan tabir
surya sintetik

Labu kuning (Cucurbita maxima D.) merupakan tanaman yang tergolong


ke dalam genus Cucurbita famili Cucurbitaceae. Kandungan labu yang
bertanggung jawab pada aktivitas antioksidan adalah karotenoid dan
tokoferol. β-karoten dapat menurunkan kerusakan kulit akibat paparan
sinar matahari, agen inflamasi, meningkatkan fungsi imun serta
menurunkan resiko penyakit seperti penyakit jantung dan kanker. α-
karoten dapat memperlambat proses penuaan, menurunkan resiko
katarak dan mencegah pertumbuhan tumor.
16

Formulasi dan Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning (Cucurbita maxima)

Formula (%)
Komposisi Kegunaan
FA FB FC
Ekstrak Daging Labu Kuning 5 10 15 Zat Aktif
Asam Stearat 12 12 12 Pengemulsi
Cera Alba 0.5 0.5 0.5 Peningkat konsistensi
Vaselin album 10 10 10 Basis
VCO 10 10 10 Fase Minyak
Span 80 0.8 0.8 0.8 Pengemulsi
Tween 80 4.2 4.2 4.2 Pengemulsi
Propilenglikol 15 15 15 Humektan
TEA 3 3 3 Pengemulsi/Pengalkalis
Aquadest Add 100 Add 100 Add 100 Pelarut
17

Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning


Uji Organoleptik

Pengamatan organoleptis sediaan krim meliputi


pengamatan terhadap warna, tekstur, dan bau
dari sediaan krim

Krim ekstrak daging labu kuning memiliki warna


kuning, berbentuk semi padat dan berbau manis.
Semakin besar konsentrasi ekstrak daging labu
kuning yang ditambahkan akan menghasilkan
sediaan yang berwarna lebih kuning pekat.
18

Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning


Uji pH
Sebanyak 1 gram krim Diukur pHnya menggunakan ph
Ditambahkan akuades meter.
ditimbang

Krim daging labu kuning menunjukkan nilai pH berkisar antara


5,32 – 6,11.
Nilai pH pada basis lebih tinggi dibandingkan pH krim yang
mengandung ekstrak daging labu kuning. Penurunan pH
disebabkan karena ekstrak mengandung senyawa yang bersifat
asam seperti vitamin C.
Daging buah labu kuning mengandung vitamin C yang tinggi yaitu
sebesar 14,18 mg/100 g

Syarat : 4,5 - 6,5


19

Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning


Uji Homogenitas

Pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan menggunakan gelas objek. Sejumlah tertentu krim
dioleskan pada kaca objek dan diamati adanya butiran kasar secara visual.
Pengujian homogenitas dilakukan untuk melihat apakah terjadi ketidakcampuran bahan basis
dengan tambahan bahan yang lain pada proses pembuatan.
Sediaan krim harus memenuhi syarat homogen sehingga terdistribusi merata saat diaplikasikan
pada permukaan kulit serta mudah digunakan.

Sediaan krim pada semua formulasi menunjukkan sediaan yang homogen.


Krim yang homogen ditandai dengan tidak adanya butiran kasar pada gelas objek
20

Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning


Uji Daya lekat

Sebanyak 0,5 gram krim Kedua bagian ujung objek gelas


dijepit dengan penjepit. Dihitung lama waktu hingga objek
ditimbang. Lalu diletakkan di gelas terlepas
atas objek gelas Lalu diberi beban 50 gram

Kemampuan daya lekat dilakukan dengan melihat lamanya waktu basis sediaan melekat pada kulit.
Semakin tinggi nilai daya lekat maka semakin lama kontak krim dengan kulit sehingga zat aktif yang
terdapat dalam sediaan diharapkan akan lebih banyak yang diabsorpsi
Rentang nilai daya lekat sediaan yang baik adalah lebih dari satu detik

Daya lekat basis dan krim daging labu kuning berkisar antara 2,77 – 3,73 detik.
Daya lekat menunjukkan kemampuan sediaan dalam melapisi kulit secara kedap,
tidak menyumbat pori – pori serta tidak mempengaruhi fungsi fisiologis kulit.
21

Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning


Uji Daya Sebar Sebanyak 0,5 g krim ditimbang diletakkan ditengah alat kaca penutup
mula- mula sudah ditimbang bobotnya, kemudiaan diletakkan diatas
basis, dibiarkan 1 menit. Diameter penyebaran krim diukur setelah satu
menit dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi,
beban ditambahkan seberat 20 g kemudian dilakukan pengukuran
kembali setelah 1 menit, dilakukan penambahan bobot tiap 20 g. Sampai
bobot yang ditambahkan kurang dari 150 dicatat diameter
penyebarannya setiap penambahan bobot

Uji daya sebar digunakan untuk mengetahui kemampuan krim menyebar


serta menentukan mudah tidaknya untuk diaplikasikan pada kulit

Daya sebar krim daging buah labu kuning berkisar antara 5,04 – 5,31
22

Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning


Viskositas diukur menggunakan Viskometer Brookfiled DV2T.
Uji viskositas Pengujian viskositas dilakukan dengan menyiapkan spindel pada
gantungan spindel, lalu spindel diturunkan ke dalam sampel hingga
tercelup, dinyalakan viskometer sambil menekan tombol, dibiarkan
spindel berputar dan l ihatlah jarum merah pada skala. Angka yang
tertera pada jarum menunjukkan nilai viskositas sediaan

Nilai viskositas krim sediaan tabir surya yang dipersyaratkan


yaitu sebesar 2000 – 50.000 cP

Viskositas krim berkisar antara 4480 – 7360 cP. Krim yang mengandung konsentrasi ekstrak
paling besar menunjukkan nilai viskositas yang semakin rendah, hal ini dipengaruhi oleh
karakteristik ekstrak berupa cairan kental sehingga akan menghasilkan sediaan yang
semakin encer.
23

Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning


Sediaan krim dimasukkan dalam tabung reaksi berskala
Uji Sentrifugasi dengan ketinggian sediaan mencapai tanda batas 10 cm.
Krim dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama
30 menit. Hasil diamati apakah terjadi pemisahan fase sediaan
krim yang diuji.

Uji sentrifugasi dapat melihat efek guncangan pada jalur transportasi sediaan terhadap
tampilan fisik produk

Berdasarkan uji stabilitas dengan metode sentrifugasi sediaan krim stabil ditandai dengan
tidak adanya pemisahan fase dan terlihat krim tetap homogen setelah dilakukan uji
mekanik pada kecepatan 5000 rpm selama 30 menit
24

Evaluasi Krim Tabir Surya Ekstrak Daging Labu Kuning


Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF)
Dilarutkan dalam etanol Dilakukan pengukuran panjang
Sediaan krim ditimbang ad 10 mL etanol 96% pro
sebanyak 0, 1 gram gelombang 290 – 320 nm menggunakan
analisis Spektrofotometri UV-Vis
Hasil absorbansi dilakukan
Krim F1 termasuk kategori proteksi minimal, F2 dan F3
perhitungan nilai SPF
termasuk dalam kategori proteksi sedang.
Aktivitas tabir surya diduga dipengaruhi oleh kandungan
metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak daging
labu kuning seperti polifenol, tokoferol dan karotenoid
25

FORMULASI DAN EVALUASI


FISIK SEDIAAN LOSION TABIR
SURYA EKSTRAK KULIT BUAH
MANGGA
(MANGIFERA INDICA L.)
https://
www.jurnal.syntaxliterate.co.
id/index.php/syntax-
literate/article/view/
1599/1606
26

FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LOSION TABIR SURYA EKSTRAK KULIT BUAH
MANGGA (MANGIFERA INDICA L.)

Limbah mangga berupa kulit memilki kandungan flavonoid


yang merupakan senyawa fenolik dengan kapasitas
antioksidan lebih besar dan aktivitas sebagai antikanker.
Kulit mangga memiliki kandungan flavonoid tiga kali lipat
lebih banyak dibandingkan dengan daging buah mangga
sebanyak 92,65 mg/g.
Senyawa fenolik dapat berperan sebagai tabir surya karena
antioksidan sebagai fotoprotektif untuk mencegah efek
merugikan akibat radiasi UV
27

FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LOSION TABIR SURYA EKSTRAK KULIT BUAH
MANGGA (MANGIFERA INDICA L.)

Formula (%)
Komposisi Kegunaan
FA FB FC
Ekstrak kulit buah mangga 0,3 0.5 0.7 Zat Aktif
Setil Alkohol 5 5 5 Pengemulsi, Emolien
Parafin Cair 4 4 4 Emolien
Asam Stearat 5 5 5 Pengemulsi
Gliserin 2,5 2,5 2,5 Humektan
Trietanolamin 1 1 1 Pengemulsi
Metil paraben 0,2 0,2 0,2 Pengawet
Propil paraben 0,1 0,1 0,1 Pengawet
Mango oil 3 tetes 3 tetes 3 tetes Pengaroma
Aquades hingga Add 100 Add 100 Add 100 Pelarut
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LOSION TABIR 28

SURYA EKSTRAK KULIT BUAH MANGGA


(MANGIFERA INDICA L.)
Uji Organoleptik

Semakin tinggi konsentrasi ekstrak dalam sediaan losion maka semakin gelap warna pada sediaan
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LOSION TABIR SURYA 29

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGA


(MANGIFERA INDICA L.)
Uji pH

Nilai pH konsisten dengan angka pH 5 dan


sesuai dengan standar mutu sediaan losion 4,5-
8,0. Hal ini membuktikan sediaan losion relatif
aman terhadap pemakaian kulit
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LOSION TABIR SURYA 30

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGA


(MANGIFERA INDICA L.)
Uji Homogenitas

Sediaan losion dapat membentuk sediaan yang homogen dimana tidak memiliki
bintik-bintik atau butiran kasar
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LOSION TABIR SURYA 31

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGA


(MANGIFERA INDICA L.)
Uji Daya Sebar Uji daya sebar digunakan untuk mengetahui kemampuan krim menyebar
serta menentukan mudah tidaknya untuk diaplikasikan pada kulit.
Syarat diameter penyebaran daya sebar adalah 5cm-7cm

Daya sebar krim daging buah labu kuning berkisar antara 5,4 – 5,6
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LOSION TABIR SURYA
32

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGA


(MANGIFERA INDICA L.)
Uji viskositas Viscometer Brokfield LV, kemudian diatur spindle no 4 dengan
kecepatan 6 rpm.
Viskositas yang diperbolehkan untuk sediaan tabir surya adalah
2000cp-50000cp

Viskositas krim berkisar antara 20000-40000cP.


Perubahan ini disebabkan oleh pengaruh wadah penyimpanan yang kurang kedap sehingga
dapat menyebabkan sediaan losion tabir surya menyerap air dari luar, perubahan suhu dan
kondisi tempat penyimpanan seperti kelembaban udara.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LOSION TABIR SURYA 33

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGA


(MANGIFERA INDICA L.)
Menggunakan metilen biru yang diteteskan pada losion yang
Uji Tipe Emulsi ada pada kaca objek. Jika tipe a/m (air dalam minyak) maka
metilen biru akan bergerombol pada permukaan. Jika tipe m/a
(minyak dalam air) maka zat warna akan melarut didalamnya
dan bercampur merata

Hasil evaluasi tipe emulsi sediaan losion tabir suya memiliki tipe emulsi losion m/a. Tipe
emulsi M/A sesuai dengan diharapkan untuk sediaan losion karena memiliki banyak
keuntungan diantaranya mudah dibilas dengan air dan tidak lengket sehingga memberikan
kenyamanan pada pemakai
34

Formulasi Dan Uji Aktivitas


Gel Tabir Surya Dari Ekstrak
Buah Blackberry
(Rubus fruticosus) Secara In
Vitro Dengan
Spektrofotometri Uv-visibel
https://kjif.unjani.ac.id/
index.php/kjif/article/view/
227
35

Formulasi Dan Uji Aktivitas Gel Tabir Surya Dari Ekstrak Buah Blackberry
(Rubus fruticosus) Secara In Vitro Dengan Spektrofotometri Uv-visibel

Blackberry terdeteksi memiliki senyawa fenolik, asam


organik dan vitamin yang dapat dianalisis
menggunakan HPLC.
Blackberry mengandung antosianin dan senyawa
fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.
Senyawa antioksidan yang berasal dari tanaman
memiliki kemampuan menangkal radikal bebas dan
mengubah senyawa radikal menjadi sedikit reaktif.
36

Formulasi Dan Uji Aktivitas Gel Tabir Surya Dari Ekstrak Buah Blackberry
(Rubus fruticosus) Secara In Vitro Dengan Spektrofotometri Uv-visibel

Formula (%)
Komposisi Kegunaan
FA FB FC FD FE
Ekstrak Buah Blackberry 0,25 0.5 0.75 1 1.25 Zat Aktif
Carbopol 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 Gelling agent
TEA q.s q.s q.s q.s q.s Pembasa
Nipagin 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 Pengawet
Nipasol 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 Pengawet
Gliserin 10 10 10 10 10 Humektan
Fragrance qs qs qs qs qs Pengaroma
Aquades Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 Pelarut
37
Formulasi Dan Uji Aktivitas Gel Tabir Surya Dari Ekstrak Buah Blackberry
(Rubus fruticosus) Secara In Vitro Dengan Spektrofotometri Uv-visibel

Uji Organoleptik

Secara organoleptis gel menunjukkan bentuk gel yang jernih

Senyawa karbopol sebagai gelling agent yang merupakan polimer yang mengandung gugus karboksilat
menyebabkan sediaan keruh dan bersifat asam, namun dengan ditambahkannya trietanolamin (TEA)
membuat sediaan menjadi lebih basa dan jernih karena mengalami netralisasi dengan adanya TEA
38
Formulasi Dan Uji Aktivitas Gel Tabir Surya Dari Ekstrak Buah Blackberry
(Rubus fruticosus) Secara In Vitro Dengan Spektrofotometri Uv-visibel

Uji pH

Sediaan gel jika terlalu basa dapat


mengakibatkan kulit bersisik namun jika terlalu
asam mengakibatkan iritasi kulit.
39
Formulasi Dan Uji Aktivitas Gel Tabir Surya Dari Ekstrak Buah Blackberry
(Rubus fruticosus) Secara In Vitro Dengan Spektrofotometri Uv-visibel

Uji Daya Sebar

Uji daya sebar digunakan untuk mengetahui kemampuan


krim menyebar serta menentukan mudah tidaknya untuk
diaplikasikan pada kulit.

Daya sebar sediaan gel telah memenuhi standar 5-7 cm


40

Formulasi Dan Uji Aktivitas Gel Tabir Surya Dari Ekstrak Buah Blackberry
(Rubus fruticosus) Secara In Vitro Dengan Spektrofotometri Uv-visibel

Uji viskositas Pengukuran viskositas menggunakan viskometer (Lammy Rheolgy) pada


suhu kamar dengan peningkatan laju geser dari 0,5/detik sampai
100/detik dan viskositas dibaca pada setiap putaran per menit.

Viskositas sediaan sudah memenuhi standar 2000 – 4000 cp


41
Formulasi Dan Uji Aktivitas Gel Tabir Surya Dari Ekstrak Buah Blackberry
(Rubus fruticosus) Secara In Vitro Dengan Spektrofotometri Uv-visibel

Evaluasi Aktivitas Tabir Surya


Gel blackberry diuji potensi tabir surya menggunakan spektrofotometer uv-visibel untuk mendapatkan nilai sun protecting
factor (SPT), persen transmisi eritema dan pigmentasi yang merupakan parameter dalam menilai potensi tabir surya
berdasarkan serapan pada panjang gelombang yang dapat menimbulkan eritema dan pigmentasi yaitu 292,5 nm – 372,5 nm

FI termasuk dalam kategori regular Formula III, IV dan V dengan konsentrasi


suntan dengan nilai persen (%Te) gel FII (ekstrak 0,5%) termasuk ekstrak 0,75% - 1,25% termasuk dalam
sebesar 8,59 % sementara persen dalam kategori extra protection kategori total block untuk eritema dengan
Transmisi Pigmentasi berada dalam dengan nilai (%Te) 2,51 dan nilai nilai (%Te) masing-masing 0,62, 0,24, 0,15
kategori total block yang didasarkan (%Tp) 7,05 yang menunjukkan sedangkan pada pigmentasi termasuk
pada nilai (%Tp) gel sebesar 23,141 % kategori total block. dalam kategori total block dengan nilai
(%Tp) masingmasing 6,79; 1,31 dan 0,35
42

Formulasi Krim Tabir


Surya Ekstrak Etanol
Daun Kersen (Muntingia
calabura L.) untuk
Kesehatan Kulit
https://
ejournal2.litbang.kemke
s.go.id/index.php/
mpk/article/
download/524/541/
43

Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L.)
untuk Kesehatan Kulit

Senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam


daun kersen dapat berfungsi sebagai antioksidan
sekaligus tabir surya, diantaranya flavonoid, saponin,
polifenol, dan tannin. Flavonoid dan fenol merupakan
senyawa metabolit sekunder yang memilik aktivitas
antioksidan karena dapat menangkap radikal bebas.
Metode ekstraksi maserasi (cara dingin) merupakan
metode yang lebih baik untuk mengekstrak daun
kersen dibandingkan dengan metode sokletasi (cara
panas), hal ini dikarenakan sifat termolabil dari
flavonoid yang akan rusak apabila diekstraksi
menggunakan sokletasi
44

Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L.)
untuk Kesehatan Kulit

Formula (%)
Komposisi Kegunaan
FA FB FC
Ekstrak Etanol Daun Kersen 1 2 3 Zat Aktif
Asam Stearat 10 10 10 Pengemulsi
TEA 2 2 2 Pengemulsi/Penetral
Setil alkohol 3 3 3 Pengental
Metil paraben 0,2 0,2 0,2 Pengawet
Propil paraben 0.05 0.05 0.05 Pengawet
Gliserin 10 10 10 Humektan
Aquades Ad 100 Ad 100 Ad 100 Pelarut
Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kersen 45

(Muntingia calabura L.)


untuk Kesehatan Kulit
Uji Organoleptik

Semua formula krim ekstrak etanol daun kersen memenuhi


persyaratan uji organoleptis.
46
Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kersen
(Muntingia calabura L.) untuk Kesehatan Kulit

Uji pH

Menurut standar SNI 16-4399- 1996 nilai pH produk


kulit untuk tabir surya berkisar antara 4,5 – 7,5
47
Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kersen
(Muntingia calabura L.) untuk Kesehatan Kulit
Uji Daya Sebar

Daya sebar telah memenuhi standar 5-7 cm


48
Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kersen
(Muntingia calabura L.) untuk Kesehatan Kulit
Uji Daya Lekat

Bertambahnya konsentrasi akan memperpanjang waktu lekat


sediaan krim.
49
Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kersen
(Muntingia calabura L.) untuk Kesehatan Kulit
Uji Homogenitas

Sediaan krim tabir surya homogen karena pada krim tidak


terdapat butiranbutiran saat dioleskan maupun digosokkan
50

Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kersen


(Muntingia calabura L.) untuk Kesehatan Kulit

Uji viskositas Uji viskositas dilakukan dengan menggunakan alat viskometer Rion,
dengan cara memasang rotor pada viskosimeter kemudian dikunci
berlawanan arah dengan jarum jam.

Viskositas sediaan topikal yang dapat diterima adalah 50-1000 dPas


(desipascal-seconds)
51
Formulasi Dan Uji Aktivitas Gel Tabir Surya Dari Ekstrak Buah Blackberry
(Rubus fruticosus) Secara In Vitro Dengan Spektrofotometri Uv-visibel
Penentuan nilai SPF dilakukan dengan cara mengukur serapan
Evaluasi Aktivitas Tabir Surya larutan dari tiap formula dengan menggunakan alat
spektrofotometer UVVis pada panjang gelombang 290-320 nm
(Sinar UVB)

SPF 6-8 : Untuk proteksi ekstra


SPF 8-15 : Untuk proteksi maksimal
SPF > 15 : Untuk proteksi ultra

Krim tabir surya dikatakan mampu memberikan proteksi jika memiliki nilai SPF > 4
52

Formulasi dan
Evaluasi Losion Tabir
Surya Ekstrak Daun
Stevia
(Stevia rebaudiana
Bertoni M)
http://
jsfk.ffarmasi.unand.ac.id
/index.php/jsfk/
article/view/383
53

Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia


(Stevia rebaudiana Bertoni M)

Tanaman stevia (Stevia rebaudiana Bertoni M.)


diketahui berfungsi sebagai antioksidan, antijamur, dan
non karsinogenik. Selain itu, stevia memiliki kandungan
metabolit lain yang memiliki potensial bioaktif, alkaloid,
klorofil yang larut dalam air, xantofil, asam amino,
lemak, flavonoid, senyawa fenol, tanin, dan asam
askorbat. Adanya kandungan flavonoid didalam daun
stevia ini memungkinkan daun stevia memiliki aktivitas
sebagai tabir surya.
54

Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia


(Stevia rebaudiana Bertoni M)

Formula (%)
Komposisi Kegunaan
FA FB FC FD
Ekstrak daun Stevia 0,5 0,5 0,5 0,5 Zat Aktif
Setil alkohol 0,5 0,5 0,5 0,5 Pengental
Paraffin cair 7,0 7,0 7,0 7,0 Emolient
Asam sterat 2,5 5 7.5 10 Pengemulsi
Gliserin 5,0 5,0 5,0 5,0 Humektan
Trietanolamin 1,0 1,0 1,0 1,0 Pengemulsi/Penetral
Nipagin 0,1 0,1 0,1 0,1 Pengawet
Nipasol 0,1 0,1 0,1 0,1 Pengawet
Akuades Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 Pelarut
55
Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia
(Stevia rebaudiana Bertoni M)
Uji Organoleptik

Sediaan losion yang dihasilkan


tidak mengalami perubahan.
Hal ini menunjukkan bahwa
keempat losion tersebut stabil
secara fisik
56
Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia (Stevia
rebaudiana Bertoni M)

Uji pH

pH yang dihasilkan dari keempat formula berada


diantara 7,21-8,11.
57
Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia
(Stevia rebaudiana Bertoni M)
Uji Sentrifugasi

Pengujian sentrifugasi ini dilakukan untuk mengetahui terjadi


pemisahan fase atau tidak pada sediaan losion yang dibuat.
Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui efek guncangan pada
saat transport produk terhadap tampilan fisik produk.

Pada sediaan losion setelah dilakukan pengujian tersebut tidak ada


satupun formula losion yang menunjukkan terjadi pemisahan fase
58
Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia
(Stevia rebaudiana Bertoni M)
Uji Tipe Losion

Pengujian tipe losion menggunakan metilen biru, pada losion diteteskan


metilen biru.
Apabila metilen biru dan losion tidak bercampur, berarti losion tipe w/o
Jika metilen biru dan losion bercampur berati losion tersebut tipe o/w.

Tipe losion tabir surya dari ekstrak daun stevia memiliki tipe losion m/a.
Tipe losion m/a lebih cepat meresap pada kulit dan tidak meninggalkan
rasa lengket saat digunakan, selain itu tipe losion ini penyebarannya lebih
merata pada kulit.
59
Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia
(Stevia rebaudiana Bertoni M)
Uji Homogenitas

Sediaan krim tabir surya homogen karena pada krim tidak


terdapat butiranbutiran saat dioleskan maupun digosokkan
60

Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia (Stevia
rebaudiana Bertoni M)

Uji viskositas

Viskositas tersebut diuji menggunakan Viskometer Brookfield DV-E dengan


spindle No.4 dan kecepatan 6 rpm. 4.

Nilai viskositas yang dihasilkan dari keempat sediaan losion tidak


melebihi nilai viskositas yang dipersyaratkan untuk sediaan tabir surya
yaitu 2000-50.000 cPs
Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia
61

(Stevia rebaudiana Bertoni M)


Penentuan nilai SPF dilakukan dengan cara mengukur serapan
Evaluasi Aktivitas Tabir Surya larutan dari tiap formula dengan menggunakan alat
spektrofotometer UVVis pada panjang gelombang 290-320 nm
(Sinar UVB)

SPF 6-8 : Untuk proteksi ekstra


SPF 8-15 : Untuk proteksi maksimal
SPF > 15 : Untuk proteksi ultra

Krim tabir surya dikatakan mampu memberikan proteksi jika memiliki nilai SPF > 4
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai