Anda di halaman 1dari 9

HAK ASASI

MANUSIA
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Dosen Pembimbing : Zumrotul Mashfiyah, M.Pdl
HAK ASASI MANUSIA MENURUT PARA TOKOH AHLI
1.Socrates – Plato – Aristoteles Sokrates
Plato dan Aristoteles mengemukakan pemikirannya tentang hak asasi manusia dalam kaitannya dengan kewajiban
atau tugas negara. Socarates banyak mengkritik praktek demokrasi pada masa itu. Ia mengajarkan HAM,
kebijaksanaan, keutamaan, keadilan. Lebih jauh ditekankan agar warga berani mengkritik pemerintah yang tidak
mengindahkan keadilan dan kebebasan manusia. (Bertens, 1971) Ajaran ini dipandang sangat berbahaya bagi
penguasa, sehingga ia dihukum mati dengan cara minum racun. Plato dalam dialognya Nomoi mengusulkan suatu
sistem pemerintahan dimana petugas atau pejabat dipilih oleh rakyat tetapi dengan persyaratan kemampuan dan
kecakapan. Plato berkandaskan pada sistem demikrasi langsung ala Perikles dimana demokrasi yang berjalan justru
meminggirkan hak-hak warga. (Bertens, 1971)

2.Franklin D. Rosevel
Rosevelt mengajarkan beberapa kebebasan manusia guna mencapai perdamaian, meliputi :
● a. Kebebasan berbicara
● b. Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan masing-masing.
● c. Kebebasan dari rasa takut.
● d. Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan. (Majalah What is Democracy, 12)
01 02
Azas-azas dasar Kebebasan dasar
HAM manusia

03 04
Kewajiban dasar Komisi dasar
manusia manusia
01
Azas-azas dasar
HAM
1. Asas kemanusiaan
 Asas kemanusiaan menjadi substansi dari HAM agar tidak
merendahkan derajat dan martabat sebagai manusia.

2. Asas legalitas
Asas legalitas lebih menjamin HAM karena memiliki suatu kekuatan
hukum yang tetap.

3. Asas equalitas
Keadilan sebagai asas equalitas dalam melaksanakan HAM.HAM tanpa
keadilan akan kehilangan jati dirinya.
 
4. Asas sosio-kultural
Kehidupan sosio-kultural masyarakat perlu diperhatikan dalam
pengembangan HAM. Asas sosio-kultural makin penting agar HAM
yang disebarluaskan dari bangsa lain tidak bertentangan dengan
kehidupan budaya bangsa Indonesia.
2. Kebebasan dasar manusia
UU no 39 tahun 1999

Pasal 9
(1) Setiap orang berhak untuk hidup, dan mempertahankan hidup dan
meningkatkan taraf kehidupannya.
(2) Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir
dan batin.
(3) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Pasal 10
(1) Setiap orang berhak membentuk sebuah keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
(2) Perkawinan yang sah hanya dapat berlangsung atas dasar kehendak bebas
calon suami dan calon istri yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 11
Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan
berkembang secara layak.
3. Kewajiban dasar manusia
Menurut UU NO 39 TAHUN 1999
Pasal 69
Pasal 67 (1) Setiap orang wajib menghormati hak
Setiap orang yang ada diwilayah negara asasi manusia orang lain, moral, etika,
Republik Indonesia wajib patuh pada dan tata tertib kehidupan bermasyarakat,
peraturan perundang-undangan, hukum berbangsa dan bernegara.
tidak tertulis, dan hukum internasional
mengenai hak asasi manusia yang telah (2) Setiap hak asasi manusia yang
diterima oleh negara Republik Indonesia. Pasal 68 menimbulkan kewajiban dasar dan
tanggung jawab untuk menghormati hak
Setiap warga negara wajib ikut dalam asasi orang lain secara timbal balik serta
upaya pembelaan negara sesuai menjadi tugas Pemerintah untuk
dengan ketentuan peraturan menghormati, melindungi, dan
perundang-undangan. menegakkan dan memajukkannya.
4. KOMISI DASAR MANUSIA
Komnas HAM berdasarkan Pancasila
Pasal 78 Pasal 79
(1) Sidang Paripurna adalah pemegang
(1) Komnas HAM mempunyai kelengkapan yang kekuasaan tertinggi Komnas HAM.
terdiri dari:
a. sidang paripurna, dan (2) Sidang Paripurna terdiri dari seluruh
anggota Komnas HAM.
b. sub komisi
(3) Sidang Paripurna menetapkan Peraturan
(2) Komnas HAM mempunyai sebuah Sekretariat tata tertib, program kerja, dan mekanisme
Jenderal sebagai unsur pelayanan. program kerja Komnas HAM.
DANKE SCHOON

Anda mungkin juga menyukai