Adaptasi ZMET Pada Konteks Daring: Eksplorasi Peta Mental Masyarakat Marjinal Pada Masa Pandemi
Adaptasi ZMET Pada Konteks Daring: Eksplorasi Peta Mental Masyarakat Marjinal Pada Masa Pandemi
Mengelompokkan 3 Mengungkap 4
gambar konstruk
Proses wawancara yang dilakukan
1 6 7
Memberikan
Memilih gambar
gambaran
Memilih gambar yang bertentangan
pancaindra tentang
dengan topik
topik
2 5 8
Memilih gambar Mencari hubungan
Menceritakan antar gambar
yang paling
gambar
mewakili topik (opsional)
Mengelompokkan
3 Mengungkap
4
gambar konstruk
Langkah 1: memilih gambar
Masa depan sebagai harapan bersifat positif, masa depan sebagai keyakinan bersifat positif dan
negatif. Masa depan sebagai rencana dan pelaksanaan rencana mengandung optimisme tinggi
dan bersifat positif.
2. Kesadaran terhadap Struktur Sosial yang Tidak Adil
Beberapa partisipan mengungkapkan kesadaran dan keyakinannya bahwa masyarakat terdiri atas
kelompok-kelompok yang mendapatkan manfaat dan menghadapi risiko yang berbeda-beda
dari peristiwa pandemi dan kegiatan pembangunan.
Kelompok-kelompok tersebut diungkapkan secara kontras, yaitu:
atas – bawah, kaya – miskin, pintar – bodoh, pendatang – asli,
asing – pribumi.
3. Diskriminasi
Beberapa partisipan merasakan dan meyakini bahwa mereka mendapat perlakuan diskriminatif
dalam pemberian bantuan selama PSBB dan dari kebijakan pembangunan. Partisipan
mengidentifikasikan diri mereka sebagai pihak yang secara konsisten dirugikan, diabaikan, dan
ditinggalkan.
4. Kesenjangan Sosial
Beberapa partisipan menyatakan bahwa sekolah dari rumah sangat menyulitkan kalangan
bawah; PSBB berdampak sangat buruk bagi masyarakat yang tidak memiliki tabungan;
masa depan yang penuh dengan kemajuan teknologi akan lebih cerah bagi kalangan atas
dan pahit bagi kalangan bawah, menguntungkan bagi asing dan merugikan pribumi.
11. Kejujuran
Ungkapan para partisipan mencerminkan kejujuran partisipan dalam bekerja.
12. Kesadaran akan Pentingnya Pendidikan
Pandemi memberi dampak yang sangat kuat pada pendidikan. Partisipan yang sedang
menempuh pendidikan atau yang memiliki anak yang sedang menempuh pendidikan
menyatakan bahwa pandemi menghambat pendidikan mereka. Lebih lanjut, mereka
mengkaitkan kesulitan menjalani pendidikan karena pandemi akan berpengaruh tidak baik bagi
masa depan mereka atau anak mereka