• Abdullah Ibnu Abi Qufahah at Tamimi. Di masa jahiliyah bernama Abdul Ka’bah, lalu ditukar oleh Nabi menjadi Abdullah kuniyahnya Abu Bakar. • Abu Bakar Sidik adalah sebagai gelar. “Abu” artinya bapak, “Bakar” dengan segera (beliau beliau masuk Islam dengan segera, mendahului yang lain), Ash- Shiddiq“yang amat membenarkan” • lahir tahun 568 M sebelum hijrah, ayahnya bernama Abu Quhafah bin Amir, ibunya bernama Salma Ummul Khair. • Abu Bakar berasal dari kabilah Taim bin Murrah bin Ka’b. Nasabnya bertemu dengan Nabi pada Adnan • Abu Bakar membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan. • * Bilal bin Rabah • * Abu Fakih • * Ammar • * Abu Fuhaira • * Lubainah • * An Nahdiah • * Ummu Ubays • * Zinnira Prose pengangkatan Abu Bakar sbg khalifah • Peristiwa Tsaqifah Bani Sa’idah • Rasulullah yang wafat tahun 11 H, tidak meninggalkan wasiat tentang orang yang akan penggantikannya. para sahabat segera berkumpul untuk bermusyawarah di suatu tempat yaitu Tsaqifah Bani Sa’idah guna memilih pengganti Rasulullah (Khalifah) memimpin ummat Islam. • diprakarsai oleh kaum Anshor, Anshar mencalonkan Sa’ad bin Ubaidah • Umar berbicara untuk mendukung Abu Bakar • Abu Bakar untuk menjabat Khalifah dengan gelar “Amirul Mu’minin”. • Baiat tersebut dinamakan baiat tsaqifah • Abu Bakar terpilih untuk memimpim kaum Muslimin setelah Rasulullah disebabkan beberapa hal: 1. Dekat dengan Rasulullah baik dari ilmunya maupun persahabatannya. 2. Sahabat yang sangat dipercaya oleh Rasulullah. 3. Dipercaya oleh rakyat, sehingga beliau mendapat gelar As– Siddiq, orang yang sangat dipercaya. 4. Seorang yang dermawan. 5. Abu Bakar adalah sahabat yang diperintah Rasulullah SAW menjadi Imam Shalat jama’ah. 6. Abu Bakar adalah termasuk orang yang pertama memeluk Islam Kebijakan-kebijakan Dakwah Abu Bakar Shiddiq A. MELANJUTKAN EKSPEDISI KE SYIRIA B. MEMBERANTAS GERAKAN NABI PALSU, KAUM MURTAD DAN PEMBANGKANG ZAKAT • Kaum Murtad, • Gerakan Nabi Palsu, Seperti Musailamah al- Kazzab dari bani Hanifah, al-Aswad al-‘Insi dari Yaman, Thalhah bin Khuwailid dari bani Asad dan Sajjah dari Bani Tamin • Pembangkang Zakat, • Sikap tegas Abu Bakar dalam menghadapi pembangkang zakat, dengan berani dan tegas mengatakan, “Demi Allah, andaikan mereka menolak untuk membayar kepadaku tali pengikat unta yang pada zaman Nabi mereka pernah membayarnya, aku akan memerangi mereka karena hal tersebut”. • Tindakan tegas Abu Bakar terhadap kaum murtad, Nabi-nabi palsu, dan pembangkang zakat menghasilkan : (1.) Musailamah al-Kazzab terbunuh ditangan Wahsyi si pembunuh Hamzah, pengikutnya dan orang-orang yang terpengaruh dengan ajarannya melarikan diri. (2.) Pasukan al-Aswad al-‘Ansi kalah dalam pertempuran sedangkan dia sendiri dikabarkn telah terbunuh pengikutnya pada malam wafatnya Rasulullah SAW. (3.) Thalhah bin Khuwailid masuk Islam kembali dan menjadi muslim yang baik. (4.) Sajjah at-Tamimiyah mengurungkan niatnya untuk bergabung dengan Musailamah karena mendengar pasukan Khalid sudah mendekat. Perang Riddah (perang melawan kemurtadan) pun berjalan alot. Di bawah kepemimpinan Khalid ibnu Walid, akhirnya perang dapat diakhiri dengan kemenangan ditangan pemerintahan Abu Bakar. Namun akibat yang muncul adalah tewasnya banyak diantara sahabat yang hafal Al-Qur’an (Qori) karena keikut sertaan mereka dalam perang tersebut. Umar merasa cemas makin banyak para Qori yang tewas akan menghilangkan sebagian Al-Qur’an. Umar mengusulkan kepada Abu Bakar untuk membukukan Al-Qur’an.Abu Bakar pada mulanya tidak setuju usulan tersebut, karena tidak ada otoritas dari nabi untuk membukukan Al-Qur’an, namun kemudian ia setuju dan memberikan tugas tersebut kepada Zaid bin Tsabit untuk menuliskannya. • EKSPANSI WILAYAH • Ekspansi Persia di pimpin Khalid bin Walid .Ekspansi ini (tahun 634 M), pasukan Islam dapat menguasai dan menaklukkan Hirah, sebuah kerajaan Arab yang loyal kepada Kisra di Persia. Daerah ini merupakan penyebaran bangsa Arab dari selatan, namun mereka dijadikan pintu masuk penyebaran islam ke wilayah di belahan timur dan utara. • Ekspansi ke Romawi di bawah empat panglima perang, yaitu Ubaidah, Amr bin Ash, Yazid ibn Sufyan dan Syurahbil. Ekspansi ke wilayah Romawi yakni kerajaan Ghassaniyah, merupakan daerah protektorat Romawi dan menjadi benteng pertahanan dari serbuan Persia. Prestasi yang ditempuh pada masa pemerintahan Abu Bakar • 1. Perbaikan sosial (masyarakat) • 2. Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an • 3. Perluasan dan penyebaran agama Islam • 4. Menghadapi orang murtad dan orang yang tidak membayar zakat • 5. Memberantas orang-orang yang menganggapnya beliau sebagai nabi. D. PENGUMPULAN MUSHAF AL-QUR’AN
• Perang Riddah (perang melawan kemurtadan) di
bawah kepemimpinan Khalid ibnu Walid yang berlangsung alot, mengakibatkan banyak diantara sahabat yang hafal al-Qur’an (Qurra‘) tewas. Karena keikut sertaan mereka dalam perang tersebut. Umar mengusulkan kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan mushaf al-Qur’an dan membukukanya. Abu Bakar pada mulanya tidak setuju dengan usulan tersebut, karena tidak ada otoritas dari nabi untuk membukukan al-Qur’an, ia setuju dan memberikan tugas tersebut kepada Zaid bin Tsabit untuk menuliskannya Adapun kebijakan di bidang pemerintahan yang dilakukan oleh Abu Bakar • 1. Pemerintahan Berdasarkan Musyawarah • 2. Amanat Baitul Mal • 3. Konsep Pemerintahan, pidato Abu Bakar • “Wahai manusia ! Aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantara kamu. Maka jikalau aku dapat menunaikan tugasku dengan baik, maka bantulah (ikutilah) aku, tetapi • jika aku berlaku salah, maka luruskanlah ! orang yang kamu anggap kuat, aku pandang lemah sampai aku dapat mengambil hak daripadanya. Sedangkan orang yang kamu lihat lemah, aku pandang kuat sampai aku dapat engembalikan hak kepadanya. Maka hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, namun bilamana aku tiada mematuhi Allah dan Rasul-Nya, kamu tidaklah perlu mentaatiku. 4. Kekuasaan Undang-undang. Abu Bakar tidak pernah menempatkan diri beliau diatas undang-undang, Abu Bakar tidak pernah memberi sanak kerabatnya suatu kekuasaan yang lebih tinggi dari undangundang Pesan-pesan Abu Bakar 1. Siapa yang memasuki kubur dengan tidak membawa bekalan samalah seperti orang yang belayar di lautan dengan tidak berperahu. 2. Kegelapan itu ada lima perkara dan penerangnya juga ada lima perkara yaitu: • a. Cinta dunia itu kegelapan dan penerangnya adalah taqwa. • b. Dosa itu kegelapan dan penerangnya adalah taubat. • c. Akhirat itu kegelapan, penerangnya adalah amal soleh. • d. Kubur itu kegelapan, penerangnya adalah kalimah La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah. • e. Siratul Mustaqim itu kegelapan, penerangnya adalah yakin. 3 Sesungguhnya iblis itu berdiri di hadapanmu, nafsu di sebelah kananmu, dunia di belakangmu, anggota di sekelilingmu dan Allah juga bersamamu. 4. Terdapat 8 perkara yang menjadi perhiasan kepada 8 perkara: Menjaga perkara yang haram, perhiasan kepada fakir. Syukur perhiasan kepada nikmat Sabar perhiasan kepada bala.Tawaddu perhiasan kepada kemuliaan.Berlemah lembut perhiasan kepada ilmu.Merendah diri perhiasan kepada orang yang bercakap.Meninggalkan riya perhiasan kepada kebaikan.Khusyuk perhiasan kepada sembahyang. 5. Sesungguhnya hamba itu apabila datang ujub dengan sesuatu dari perhiasan dunia nescaya Allah memurkainya hingga dia menceraikan perhiasan itu. Adapun kebijakan di bidang pemerintahan yang dilakukan oleh Abu Bakar • 1. Pemerintahan Berdasarkan Musyawarah • 2. Amanat Baitul Mal • 3. Konsep Pemerintahan, pidato Abu Bakar
• “Wahai manusia ! Aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu,
padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantara kamu. Maka jikalau aku dapat menunaikan tugasku dengan baik, maka bantulah (ikutilah) aku, tetapi jika aku berlaku salah, maka luruskanlah ! orang yang kamu anggap kuat, aku pandang lemah sampai aku dapat mengambil hak daripadanya. Sedangkan orang yang kamu lihat lemah, aku pandang kuat sampai aku dapat engembalikan hak kepadanya. Maka hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, namun bilamana aku tiada mematuhi Allah dan Rasul-Nya, kamu tidaklah perlu mentaatiku. 4. Kekuasaan Undang-undang