Anda di halaman 1dari 48

Materi III

CPOB DAN
STABILITAS
PENGERTIAN dan TUJUAN
CPOB adalah tata cara pembuatan obat yang baik, yang merupakan
pedoman wajib bagi semua industri farmasi, agar menghasilkan
produk yang berkhasiat, aman, dan bermutu.

Tujuan diperlukannya CPOB dalam sebuah industri farmasi:

1. Menjamin obat dibuat secara konsisten.


2. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
3. Obat yang dibuat sesuai dengan peruntukan obat tersebut (tujuan
penggunaanya).

Pedoman : PERATURAN BPOM NO 34 TENTANG CPOB


ASPEK-ASPEK CPOB 2018
ASPEK 1 – Sistem Mutu (QMS)

Diperkenalkan istilah yaitu pemegang izin industri farmasi / management


puncak

Tanggung Jawab : memastikan bahwa industri farmasi tersebut telah


melaksanakan atau menjalankan sistem mutu sesuai dengan CPOB.
ASPEK 1 – Sistem Mutu (QMS)

Pengkajian mutu produk (PQR) secara berkala dilakukan tiap tahun minimum
tiga bets produksi, hendaklah dilakukan terhadap semua obat terdaftar,
termasuk produk ekspor, dengan tujuan untuk:
- membuktikan konsistensi proses,
- kesesuaian dari spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi,
- untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk
produk dan proses.
ASPEK 2 - Personalia

Semua personil dalam industri farmasi harus terkualifikasi dan diberikan


pelatihan sebagai bentuk program Countinous Development

3 Personel Kunci
Ka. Produksi
Ka. QC
Ka. QA
-Ketiganya harus lah Apoteker Purna Waktu
ASPEK 2 - Personalia

Fungsi dan Tugas secara general :

● Ka. Produksi : mengontrol dan mengawasi bahwa produksi yang dilakukan


sesuai dengan prosedur dan jadwal yang telah ditentukan

● Quality Control : melakukan pengujian dan identifikasi (memeriksa) raw material


(bahan baku), produk antara dengan melakukan In Process Control (IPC)

● Quality Assurance : memastikan bahwa produk jadi yang telah selesai diproduksi
memenuhi mutu dan keamanan sehingga dapat dilakukannya pelulusan produk ke
masyarakat.
ASPEK 3 – Bangunan dan Fasilitas

● Bangunan dan Fasilitas harusnya diperhatikan konstruksi harus


memadai dan untuk produksi-produksi obat seperti sediaan
Steril,sediaan beta laktam, sitostatik dan hormon produksinya tidak
boleh dalam 1 bangunan yang sama harus terpisah.

● Bangunan juga dirancang agar mudah untuk dibersihkan


ASPEK 3 – Bangunan dan Fasilitas
ASPEK 3 – Bangunan dan Fasilitas
ASPEK 4 – Peralatan

● Peralatan pembuatan obat harus ditempatkan dan dikualifikasi dengan


tepat agar mutu obat yang dihasilkan dapat terjamin dan seragam dari bets
ke bets. Selain itu, penggunaan peralatan harus memerhatikan kebersihan
agar dapat mencegah kontaminasi silang,
ASPEK 4 – Peralatan
Bahan Penggunaan
Baja tahan karat AISI 304 Peralatan atau bagian peralatan yang tidak bersentuhan
langsung dengan bahan atau produk produk kering atau serbuk
(American Iron and Steel Institute 304) yang yang tidak bereaksi dengan logam/baja tahan karat.
mengandung antara lain krom 18-20 % dan nikel 8-12
%)
Baja tahan karat AISI 316 atau 316 L (L=low carbon) Pengolahan dan pengisian produk steril dan non steril;sistem
mengandung antara lain krom 16 -18 %, nikel 10 -14 pemipaan untuk air murni dan air untuk injeksi.
% dan molibdenum 2 –3 % dengan atau tanpa  
elektropolis

gelas (juga untuk pelapis) Pengolahan bahan baku yang bereaksi terhadap baja tahan
karat
lain-lain, misalnya politetrafluoroetilen (PTFE); Pengolahan bahan baku yang bereaksi dengan bahan di butir
polypropylene(PP); polyvinylidenedifluoride (PVDF); (a), (b), (c) tersebut di atas, tetapi tidak bereaksi dengan PTFE,
dan perfluoroalkoxy. PP, PVDF dan perfluoroalkoxy

uPVC(unplasticized polyvinylchloride) Untuk peralatan pengolahan air yang belum dimurnikan misal:
  tabung penukar kation-anion dan pelunak air.

bahan inert lain: Lain-lain.


-silicon,
-chrome alloy
ASPEK 5 – Produksi

Industri farmasi memproduksi produk dengan mengikuti prosedur


yang telah ditetapkan (SOP) dan memenuhi ketentuan CPOB.
Alur Produksi

PPIC + Produksi PESAN BAHAN KARANTINA

MERAH : REJECT
MENDISKUSIKAN PLAN
SP : SIPA KA.PRODUKSI KUNING : KARANTINA
PRODUKSI HIJAU : LOLOS

DILAKUKAN VERIFIKASI PRODUKSI


OLEH QA (PRODUCT HINGGA PRODUK DIANALISA OLEH QC
RELEASE) JADI / IPC

SAMPLE PERTINGGAL
ASPEK 5 – Produksi
ASPEK 5 – Produksi
ASPEK 5 – Produksi
ASPEK 5 – Produksi
ASPEK 5 – Produksi
ASPEK 6 – Cara Penyimpanan Obat Yang Baik

Industri farmasi tentu saja mempunyai warehouse atau gudang untuk menyimpan
bahan-bahan baku, bahan kemas, hingga obat jadi.
Penyimpanan (Suhu, Rh dll), Tata letak, Label dll harus disesuaikan dengan
kondisi dari bahan baku maupun produk jadi sesuai yang dipersyaratkan atau
berdasarkan COA.

• Suhu ruang (ambient): ≤ 30˚C


• Suhu ruang berpendingin udara (AC): ≤ 25˚C
• Suhu dingin: 2 - 8˚C
• Suhu beku: dibawah 0˚C
ASPEK 7 – Pengawasan Mutu

Pengawasan Mutu dilakukan oleh bagian QC pada saat proses produksi sedang berlangsung.
Semua metode analisa yang digunakan harus sudah melewati validasi metode analisa.
Pengambilan sampel bahan awal dapat dibedakan menjadi 3 dengan kondisi tertentu sebagai
berikut :

Pola Pengambilan Kondisi


Pola : n= 1+ √N Pola n digunakan jika bahan diperkirakan
  HOMOGEN dan diperoleh dari pemasok
yg disetujui
Pola : p= 0,4 √N Pola p digunakan untuk tujuan identitas
(bahan HOMOGEN)
Pola : r = 1.5 √N Pola r digunakan untuk bahan yg
diperkirakan TIDAK HOMOGEN dan atau
berasal dari pemasok yg belum
dikualifikasi
ASPEK 8 – Inspeksi Diri / Audit Mutu

Audit Mutu merupakan program evaluasi untuk melihat seberapa baik industri
menjalankan CPOB

Dilakukan minimal 1 tahun 1 kali

Jika ada kesalahan atau ketidak sesuaian pada operasional istilah yang digunakan
adalah “TEMUAN”

Temuan Harus segera diatasi dengan melakukan “CA.PA”


Corective Action / Preventif Action
ASPEK 8 – Inspeksi Diri / Audit Mutu
ASPEK 9 – Penanganan Keluhan

Penarikan kembali atau Recall adalah tindakan yang dilakukan untuk


menarik semua produk dari peredaran, ketika produk mengalami
masalah/kesalahan yang cukup fatal yang sangat beresiko pada pasien.

Product
defect
Sample
Keluhan Recall
Pertinggal
Pharmacovig No Batch dan
ilance BR
ASPEK 9 – Penanganan Keluhan

Penarikan produk dapat dilakukan dan dibedakan menjadi 2 hal, sebagai


berikut :

a. Mandatory Recall = Penarikan produk yang berdasarkan perintah


langsung dari BPOM

b. Voluntary Recall = Penarikan produk yang dilakukan atas dasar temuan


langsung dari industri farmasi dan bersifat sukarela
ASPEK 10 – Dokumentasi

Contoh Dokumen dalam industri farmasi :

Dokumen Induk Industri Farmasi (DIIF) adalah Dokumen yang menjelaskan


tentang aktivitas terkait CPOB.

Spesifikasi adalah dokumen yang menguraikan secara rinci persyaratan yang


harus dipenuhi produk atau bahan yang digunakan atau diperoleh selama
pembuatan. Dokumen ini merupakan dasar untuk mengevaluasi mutu.

Dokumen Produksi Induk, Formula Pembuatan, Prosedur Pengolahan,


Prosedur Pengemasan dan Instruksi Pengujian/MetodeAnalisis adalah
dokumen yang menyajikan rincian semua bahan awal, peralatan dan system
komputerisasi (jika ada) yang akan digunakan dan menjelaskan semua prosedur
pengolahan, pengemasan, pengambilan sampel dan pengujian.
ASPEK 10 – Dokumentasi

Penyimpanan Dokumen:

Catatan bets harus disimpan selama satu tahun setelah tanggal kedaluwarsa
bets atau lima tahun setelah diluluskan bets oleh Pemastian Mutu, yang mana
yang lebih lama.
ASPEK 11 – Kegiatan Alih Daya

Kegiatan Alih Daya merupakan kegiatan kerja sama antara 2


perusahaan farmasi baik sebagai sesama industri farmasi dalam negeri
maupun dengan industri farmasi luar negeri, yang membuatkan maupun
mendistribusikan. 2 hal dalam kegiatan alih daya disebut :

Toll in : Penerima kerja sama


Toll out : Pengaju atau Pemberi kerja sama
ASPEK 12 – Kualifikasi dan Validasi

Kualifikasi adalah kegiatan pembuktian (dokumentasi) bahwa


perlengkapan, fasilitas atau sistem yang digunakan dalam proses/sistem
akan bekerja dengan kriteria yang diinginkan secara konsisten

Kualifikasi terdiri dari : DIOK

Design
Instalasi
Operasional
Kinerja
ASPEK 12 – Kualifikasi dan Validasi
ASPEK 12 – Kualifikasi dan Validasi
Kualifikasi

Jenis Pengertian

Spesifikasi Kebutuhan Pengguna(SKP) Adalah suatu dokumen yang menguraikan SEMUA


kebutuhan fungsional dari suatu peralatan,fasilitas,sarana
penunjang atau system yang akan diadakan. (Biasanya
dinyatakan dalam skala prioritas misalnya“ harus
ada”,“sebaiknya ada”dan“baik bila ada”)

Kualifikasi Design (KD) Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem


atau mesin/ peralatan atau bangunan yang AKAN
diinstalasi atau dibangun (rancangan) sesuai dengan
ketentuan atau spesifikasi yang diatur dalam ketentuan
CPOB yang berlaku.

Factory Acceptance Testing (FAT)/Site Adalah Inspeksi dan pengujian system statis dan / atau
dinamis atau komponen system utama untuk mendukung
Acceptance Testing (SAT) kualifikasi system peralatan yang dilakukan dan
didokumentasikan dilokasi pemasok
Kualifikasi
Jenis Pengertian
Kualifikasi Instalasi (KI) Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau
peralatan yang diinstalasisesuai dengan spesifikasi yang
tertera pada dokumen pembelian, manual alat ybs dan
pemasangannya dilakukan memenuhi spesifikasi yang
telah ditetapkan.
 
Memastikan bahwa system atau peralatan telah dipasang
sesuai rencana desain yang telah ditentukan (GMP
complience)

Kualifikasi Operasional (KO) Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau
peralatan yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi) sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan.
 
Memastikan bahwa kapasitas mesin atau peralatan secara
actual dan operasional telah sesuai dengan rencana design
yang telah ditentukan

Kualifikasi Kinerja (KK) Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau
peralatan yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi) sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan dengan cara
menjalankan sistem sesuai dengan tujuan penggunaan.
Validasi

Validasi merupakan tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa


tiap prosedur, kegiatan, sistem atau mekanisme yang digunakan dalam
produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang
diharapkan.

Jenis Validasi :
Validasi Proses
Validasi Metode analisa
Validasi Pembersihan
Validasi
Validasi Proses,
Tindakan pembuktian bahwa proses yang dilakukan dan keterulangannya
dapat memberikan hasil produk jadi yang memenuhi spesifikasi dan atribut
mutu yang ditetapkan sebelumnya.
Validasi
Validasi
Validasi
Validasi Pembersihan, Biasanya dilakukan pada alat yang bersentuhan langsung
dengan obat, merupakan Tindakan pembuktian bahwa prosedur pembersihan suatu
peralatan pengolahan, mampu membersihkan sisa bahan aktif obat dan zat pembersih
yang digunakan untuk proses pencucian dan juga dapat mengendalikan cemaran
mikroba pada tingkat yang dapat diterima
Sarana Penunjang Kritis
Water Sistem

RAW MULTIMEDIA
SOFT REVERSE PURIFED
FILTER & OSMOSIS
WATER CARBON AKTIF WATER & EDI
WATER

DESTILASI HPW
PURIFED
WATER
BIDESTILA
SI W.F.I
Sarana Penunjang Kritis
Penggunaan Air
Sarana Penunjang Kritis
Penggunaan Air
Sarana Penunjang Kritis
HVAC
HEAT VENTILATION AIR CONDITIONER
Sistem yang mengkondisikan lingkungan, melalui pengendalian
suhu, kelembapan, pergerakan udara, dan partikel udara
Nama Bagian Fungsi
Flow rate control Menyesuaikan Volume udara dan
mengontrol tekanan
Control Damper Penyesuaian akhir volume udara
Heating unit Memanaskan udara dan Menyesuaikan
suhu
Cooling Coil Mendinginkan udara dan mengatur
kelembapan
Humidifier Menyesuaikan kelembapan udara bila
terlalu rendah
Filter / HEPA Filter Menyaring partikel udara
Ducting Tempat jalannya udara
Sarana Penunjang Kritis
Sarana Penunjang Kritis
Sarana Penunjang Kritis
Sarana Penunjang Kritis
Udara bertekanan

Produksi : Beta lactam, Sitostatik, Tablet, Hormon


RUANG PRODUKSI KORIDOR

+
-

Produksi : Steril
RUANG PRODUKSI KORIDOR

-
+
Uji Stabilitas
Zona Iklim IV B
Jenis Suhu dan Rh Waktu

Stabilitas Jangka Panjang Suhu/RH 30oC  2oC / 60%  5% Min 2 Tahun,


Interval Pengambilan Sample
Tahun 1 : Tiap 3 bulan ( 0. 3, 6.9.12)
Tahun 2 : Tiap 6 bulan
(18, 24)
Tahun 3 dst : Tiap 12 bulan
(36)

Stabilitas Jangka Pendek Suhu/RH 40oC  2oC / 75%  5% 6 Bulan.


Interval Pengambilan sample tiap 3
bulan ( 0, 3, 6)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai