HAMZAH (HAH)
Indah Choirunnisa (18/428385/SA/19332)
Ismi Gaia Hartono (18/428386/SA/19333)
TEKS AMIR HAMZAH DALAM BERBAGAI
TRADISI DI LUAR INDONESIA
10. Naskah J (London, Add 3774) (Ricklefs & Voorhoeve, 1977: 115)
• Naskah ini ditulis dengan huruf Jawi (Arab-Melayu) di kertas Eropa
yang berukuran 25,5 x 20,5 cm, 455 h
11. Naskah K (London, Or. 846) (Ricklefs & Voorhoeve, 1977: 119)
• HAH ini disalin oleh Enci Husain bin Ismail dan dijual pada tahun 1848
dengan harga $ 15
• Cap pemilik Tankerville J. Chamberlaine, 1871 M.
• Naskah ini ditulis dengan huruf Jawi (Arab-Melayu) dan terdiri atas
259 hlm.
• Kertas biru dari Eropa ukuran 31 x 21cm.
• Naskah ini pada halaman pertama terdapat iluminasi dengan lapis
emas.
12. Naskah L (Jakarta, Ml. 23A) (Van Ronkel, 1909: 248; Sutaarga et al., 1977:
191)
• Ditulis di atas kertas yang lapuk dengan huruf Jawi (Arab-Melayu)
• Ukuran kertas 30,5 x 18,5cm, tebal 88 h.,
• Setiap halaman terdiri atas 39-42 baris.
• Pada halaman sampul tertulis judul teks dengan huruf Latin, yakni
“Hikayat Amirul Moeminin Hamza en Syair Makhatul Manfas”.
13. Naskah M (Jakarta, Br. 145 A+B) (Behrend, 1998:84; Van Ronkel, 1909: 250)
• Naskah ini ditulis dengan huruf Jawi (Arab-Melayu) yang kurang jelas
karena kertasnya lapuk.
• Pada halaman 1-3, teks tidak terbaca.
• Naskah terdiri atas dua jilid.
HIKAYAT AMIR HAMZAH SEBAGAI
PRODUK SASTRA
HAH adalah salah satu karya sastra Melayu lama yang termasuk dalam
sastra kepahlawanan. HAH adalah salah satu karya sastra Melayu lama
berbentuk prosa dengan genre “hikayat” termasuk dalam golongan sastra
kepahlawanan Islam yang bercorak biografis.
HAH mengeksploitasi masalah agama secara intensif. Masalah-masalah
pendidikan, budi pekerti, dan tata hidup kemasyarakatan juga dieksploitasi
dalam HAH. Sejumlah motif (misalnya: motif perkawinan, motif mimpi, motif
ramalan) dimanfaatkan secara intensif. Faktor keturunan dari tokoh sentral
sebagai konvensi hikayat dimanfaatkan dalam HAH.
STRUKTUR NARATIF HIKAYAT AMIR
HAMZAH
Struktur naratif HAH berawal dari kelahiran tokoh utama disertai
dengan peristiwa-peristiwa prakelahiran yang telah dipersiapkan, kemudian
dilanjutkan dengan riwayat hidupnya dan berakhir dengan kematiannya,
serta bersifat romantik.
Hikayat ini terdiri atas satuan-satuan naratif yang masing-masing
mempunyai kategori isi tertentu, yakni “Pembuka”, “Tengah”, dan “Penutup”.
Identifikasi Tokoh dalam hah
Dalam HAH terdapat motif Dalam HAH terdapat Dalam HAH terdapat Motif mimpi yang muncul
menentukan suami dengan berbagai ramalan yang penggunaan angka 1 dalam HAH diantaranya
sayembara, pandangan merupakan persiapan sampai dengan 10 dengan Umar Umayah mimpi
Amir Hamzah tentang pembaca untuk segala kelipatan dan bertemu para nabi, Zuhur
wanita pemberi semangat, menghadapi cerita kombinasinya, ditambah Banun bertemu dengan
dan perkawinan atas selanjutnya. kegunaannya masing- Nabi Ibrahim, serta Amir
kodrat Allah Taala. masing. Hamzah mimpi berenang di
Laut Darah dan Laskar
Arab dikepung laskar lain.
MAKNA TEKS
HAH merupakan hikayat yang menceritakan sosok
perjuangan Amir Hamzah sebagai tokoh sentral “raja di
medan perang” dan memiliki karakter yang baik dari aspek
spiritual dan aspek sekuler. Tugasnya adalah mengislamkan
orang-orang kafir dan melindungi Nabi Muhammad dalam
menyebarkan agama Islam.
Teks HAH ini banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu
kuno. Teks HAH juga memiliki struktur narasi yang kompleks,
peranan dan perwatakan tokoh bervariasi, serta gaya
bahasa yang khas.
HUBUNGAN PERTALIAN
ANTARA HUU DENGAN HAH
• Teks HUU menceritakan kejenakaan Umar Umayah dalam
memperdaya orang lain, termasuk beberapa raja di beberapa
negeri.
• Pada teks HUU terdapat perilaku tokoh Umar Umayah dalam
berbagai peristiwa yang memberontaki peran tokoh Umar Umayah
pada teks HAH.
• Teks HUU mengemukakan kecerdikan dan kejenakaan Umar
Umayah secara berlebihan (tidak seperti yang dipaparkan dalam
teks HAH), seperti dilibatkan secara potensial menjadi kadi, penyair,
dan tabib.
• Teks HUU menggambarkan Umar Umayah yang bertolak dari unsur
kepercayaan dan sifat baik seperti yang disajikan dalam teks HAH.
Dalam teks HUU, ia menyembah berhala dan suka mencuri.
TEKS SEJARAH MELAYU
PENYAMBUT HAH
• Serat Menak (Sr.Mn.) merupakan saduran dari teks HAH yang berupa tembang
macapat.
• Terdapat beberapa unsur tambahan pada Sr.Mn. diantaranya terdapat pada
struktur naratif, asal usul tokoh, unsur nama, julukan, kitab suratan takdir, harta
karun, dan motif angka. Misalnya dalam Unit Pengantar terdapat Menak Sarehas
yang berfungsi mengantarkan keseluruhan cerita. Setiap cerita pada Sr.Mn.
dikisahkan dalam subjudul tertentu.
• Asal usul para tokoh dalam teks HAH diolah sedemikian rupa mengikuti fungsi
tekstualnya sehingga lebih diperluas atau diperjelas.
• Sebagai teks transformasi, ditemui adanya gejala korup dalam hal nama-nama
pada teks Sr.Mn., diantaranya ada yang sesuai dengan lafal dan budaya Jawa,
ada yang dibaca berbeda, ada yang diberi identitas, dan ada yang disebutkan
dengan nama gelarnya.
• Terdapat unsur Islamisasi yang dimodifikasi dalam teks Sr.Mn.
TEKS SUNTINGAN HAH
• Suntingan teks HAH didasarkan pada naskah Cod. 1697.
• Dalam suntingan ini, baris-baris naskah disusun sebagaimana
layaknya sebuah cerita prosa. Nomor urut halaman disesuaikan
dengan urutan dalam naskah.
• Pedoman penyuntingan yang digunakan dalam suntingan ini adalah
sistem transliterasi dari huruf Arab dan huruf Arab-Melayu (Jawi) ke
huruf Latin, pemakaian ejaan, pedoman penulisan kata-kata Arab, dan
tanda-tanda suntingan.
• Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu yang disertai unsur
bahasa daerah, bahasa Parsi, dan bahasa Arab.
• Penerapan EYD bahasa Indonesia dalam tulisan ini terkadang tidak
diterapkan karena dinilai sulit.
KESIMPULAN