Anda di halaman 1dari 20

ETIKA & HUKUM

KEPERAWATAN

By; Ns.Inong Sri Rahayu,


EUTANASIA
 Eutanasia dari Waktu ke Waktu
 Dua masalah kedokteran/ kesehatan yang
slalu dibicarakan dr waktu ke waktu :
abortus, provokatus dan eutanasia

 Eutanasia & Abortus mengandung dilema :


“ disatu pihak diperlukan pada beberapa
kasus sedangkan dipihak lain bertentangan
dengan hukum, moral & agama”
 Eutanasia
 Eutanasia
(mati enak, mati secara baik),
muncul sejak tim/ kalangan kesehatan
menghadapi penyakit yg tdk dpt
disembuhkan, sementara pasien dlm keadaan
merana & sekarat.

 Meningkatnya
kesadaran akan hak unt
menentukan nasib sendiri (self determination)

 Dibanyak
negara hal ini timbul gerakn &
penghargaan atas hak seseorang unt
mengakhiri hidupnya.
PENGERTIAN
 Eutanasia berasal dari bahasa
yunani

 Eu = baik tanpa penderitaan

 Thanos= mati dgn baik tanpa


penderitaan
 Eutanasia menurut “euthanasia study
group” dari KNMG (ikatan dokter
belanda) mengatakan:
“ euthanasia adalah dg sengaja tidak
melakukan sesuatu untuk
memperpanjang hidup seorang pasien
atau sengaja melakukan sesuatu
untuk memperpendek hidup atau
mengakhiri hidup seorang paisen dan
ini dilakukan untuk kepentingan
pasien sendiri “
 Konsep Tentang kematian

 Perkembangan eutanasia tidak


terlepas dari perkembangan konsep
tentang kematian
 Usaha manusia untuk memperpanjang

kehidupan dan mengakhiri dari


kematian dengan menggunakan
kemajuan IPTEK
“menentukan kapan seseorang
dinyatakan mati”
 Penentuan Mati
 Terdapat beberapa konsep tentang mati :
1. Mati sebagai berhentinya darah
mengalir
2. Mati sebagai saat terlepas nyawa dari
tubuh
3. Hilangnya kemampuan tubuh secara
permanen
4. Hilangnya manusia secara permanen
untuk kembali sadar dan melakukan
interaksi sosial.
 PP No.18 tahun 1981 : mati adalah berhentinya
funsi jantung dan paru-paru
 Konsep mati mnrt PP No.18 thn 1981 tdk dpt

dipergunakan lagi krn fungsu jantung & paru dpt


dipacu kembali dg tehnologi resusitasi
 Konsep mati krn hilang kemampuan tubuh jg

dipertanyakan krn organ-organ berfungsi sendiri


tanpa terkendali krn otak telah mati
 Sehingga, timbul keyakianan bhw manusia scr

fisik & sosial tlh mati jika batang otak telah mati
(brain stem death)
 Bila batang otak tlh mati maka tim kes.menempuh

pilihan tidak meneruskan resusitasi (DNR=Do Not


Resucitation)
 Deklarasi Sidney
 penentuan saat kematian menurut
deklarasi sidney dalam world medical
asembly (1968) menyakitan ;
“penentuan saat kematian merupakan
tanggung jawab sah dokter dengan
menggunakan kriteria yang lazim
tanpa alat khusus, yang telah
diketahui oleh semua dokter“
 Hal Yang Terpenting:

 Proseskematian tersebut sudah tidak


dapat dibalikan lagi (irreversible)
meski menggunakan tehnik
penghidupan apapun

 Penentuan
saat mati dapat
menggunakan alat :
“ELEKTRO ENSEFALOGRAF”
 Jenis-jenis Eutanasia
 Eutanasia dapat ditinjau dari beberapa sudut :
A. Dilihat dari cara dilaksanakan
1. Eutanasia pasif :adalah
perbuatan menghentikan atau mencabut sgl
tindakan / pengobatan yg perlu unt mempertahankan
hidup manusia

2. Eutanasia aktif : adalah


perbuatan yg dilakukan scr medik melalui intervensi
aktif seorang dokter dg tujuan mengakhiri hidup
manusia
 Eutanasia aktif dapat dibedakan :
a. Eutanasia aktif langsung : adalah
tindakan medik scr terarah yg
diperhitungkan akan mengakhiri hidup
pasien / memperpendek hdp pasien
(dikenal dg “ mercy killing)

b. Eutanasia aktif tdk langsung : adalah


Dokter/ tenaga kes.melakukan tindakan
medik unt meringankan penderitaan pasien
namun mengetahui adanya resiko tsb dpt
memperpendek/ mengakhiri hidup pasien
B. Ditinjau Dari Permintaan
1. Eutanasia voluntir
 disebut juga eutanasia sukarela (atas
permintaan pasien)
 eutanasia dilakukan atas permintaan pasien
scr sadar & diminta berulang-ulang

2. Eutanasia involuntir
 (tidak atas permintaan pasien)
 Eutanasia yg dilakukan pd pasien yg (sudah)
tdk sadar & biasanya keluarga yg meminta .
 Kedua jenis eutanasia ini
dapat digabung

Misalnya:
Eutanasia pasif voluntir
Eutanasia aktif involuntir
 Pandangan terhadap Eutanasia
 Ada yg melihat pelaksanaan eutanasia dari
sudut lain dan membagi dalam 4 kategori :
1. Tidak ada bantuan dlm proses kematian
tanpa maksud memperpendek hidup
pasien
2. Ada bantuan dlm proses kematian tanpa
maksud memperpendek hidup pasien
3. Tidak ada bantuan dlm proses kematian &
tujuan memperpendek hidup pasien
4. Ada bantuan dlm proses kematian dg
tujuan memperpendek hidup pasien

Eutanasia dan Hukum
KUHP yang mengatur seseorang dapat
dihukum jika menghilangkan jiwa org lain

 Pasal
334 KUHP :
barang siapa menghilangkan jiwa org lain atas
permintaan orang itu sendiri, yang disebutnya
dengan nyata & dengan sungguh-
sungguh ,dihukum penjara selama-lamanya 12
tahun
 Untuk Eutanasia Aktif/ Pasif Tanpa
Permintaan
 Pasal 338 KUHP :
barang siapa dg sengaja menghilangkan jiwa org lain,
dihukum krn makar mati, dg penjara slama-lamanya 15
thn
 Pasal 340 KUHP :
barang siapa dg sengaja & direncanakan lbh Dhulu
menghilangkan jiwa org lain, dihukum krn pembunuhan
direncanakan dg hukuman mati/ penjara slama-lamanya
seumur hidup / penjara sementara 20 thn
 Pasal 359 KUHP :
 Barang siapa krn salahnya menyebabkan matinya org
lain, dihukum penjara slama-lamanya 5 thn & kurungan
1 thn
 Eutanasia & Hukum bagi Tenaga
Kesehatan

 Ketentuanhukum bagi tenaga kesehatan unt


berhati-hati menghadapi kasus eutanasia

 Pasal
345 KUHP :
barang siapa menghasut orang lain untuk
bunuh diri, menolong perbuatan itu atau
memberikan daya upaya itu untuk jadi
bunuh diri, dihukum penjara bselama-
lamanya 4 tahun.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai