Diyah Ayu Amalia avina Research shows clearly that the most important contributor to happiness (outranking money, job and sex) is a close relationship with one other person
(Freedman, 1978; Laroche& deGrace, 1977;
Lu&Shih, 1997 dalam DeVito, 2013) Advantages of Interpersonal Relationship
• Help to lessen loneliness
• Through contact with others, we
learn about ourself and see ourself from different perspectives and different roles • Maximizing pleasure and minimizing pain Contribute significantly to physical and emotional health
• Humans are stimulotropic
and orient themselves to sources of stimulation (Davis dalam DeVito, 2013) Disadvantages of Interpersonal Relationship
• Hubungan interpersonal yg “baik” akan
memberikan “tekanan tertentu” bagi kita untuk mengungkapkan berbagai hal tentang diri kita, termasuk kelemahan kita
Dapat menjadi bumerang ketika hubungan kita
dalam kondisi yang tidak baik (memburuk) Contoh kasus : kasus penyebaran foto syur polwan Lampung pada Oktober 2013 oleh mantan pacarnya • Hubungan interpersonal (terutama yang dekat) meningkatkan kewajiban kita pada orang lain Terbentuknya hubungan yg dekat dengan seseorang menjadikan waktu kita bukan semata-mata menjadi milik kita Bukan hanya waktu, terkadang hubungan dg orang lain juga menyebabkan kita mempunyai kewajiban dalam hal finansial
• Hubungan interpersonal yang kita
bangun dg seseorang dapat membawa kita pada hilangnya hubungan dg orang yang lainnya • Semakin dekat hubungan kita dengan seseorang, semakin kita mengalami kesulitan secara emosional ketika hubungan tsb rusak, memburuk atau berakhir
• Pasangan dalam hubungan yang kita jalin
(friendship, romantic, workplace) sangat mungkin menyakiti diri kita, bahkan meninggalkan kita
• Berhubungan dengan ‘dark side of
interpersonal relationships’ -- bullying, violence Relationship Stages • Ingatkah? Salah satu aksioma KAP – KAP bertujuan, meliputi tujuan untuk membangun hubungan (to relate) Dalam tujuan tsb dijelaskan bahwa KAP memungkinkan kita untuk membangun hubungan Artinya, hubungan interpersonal diciptakan dan dibangun oleh individu2 di dalamnya Terkadang, cara orang memandang satu hubungan akan berbeda dg orang lainnya sehingga untuk menilai suatu hubungan tidak ada parameter yang baku dan berlaku pada semua hubungan Tahapan Hubungan Interpersonal Contact
• Terdapat 2 hal yang
terjadi pada fase (tahap) ini, yaitu : • a). Perceptual contact – memungkinkan kita membentuk gambaran mental maupun fisik tentang individu yang kita amati (jenis kelamin, perkiraan kita tentang berapa usianya, nilai-nilainya, keyakinannya) b) Interactional contact – merupakan kelanjutan dari perceptual contact Inisiasi untuk berinteraksi ataupun berkomunikasi (bukan inisiasi hubungan) Komunikasi terjadi secara permukaan dan relatif impersonal Mempertukarkan informasi- informasi mendasar (informasi sosiologis) Merupakan waktu untuk membangun kesan pertama (first impression) Involvement (Keterlibatan) • Rasa kebersamaan dan keterhubungan mulai berkembang
• Tahap ketika kita mempelajari
lebih jauh tentang orang lain
• Melibatkan pula pembuktian atas
penilaian yang telah kita buat pada tahap sebelumnya
• Meningkatnya intensitas interaksi
yang diawali dengan pengungkapan diri kita Intimacy (Keakraban) • Munculnya komitmen kita untuk membangun hubungan dengan orang lain – sahabat, pacar atau hubungan lainnya • Terjadi peningkatan kuantitas maupun kualitas pertukaran interpersonal • Informasi yang dipertukarkan menjadi lebih detail (informasi psikologis) • Kepuasan terhadap hubungan semakin meningkat • Kita dipandang sebagai bagian dari unit tertentu • 2 fase dalam intimacy : Interpersonal commitment phase – merupakan fase ketika 2 individu berkomitmen satu sama lain secara privat
Social bonding phase – merupakan
fase ketika komitmen tersebut ‘dipublikasikan’ (dibawa pada ranah yang lebih luas), misal orang tua, teman yang lebih luas Deterioration (Kemunduran Hubungan)
• Tahap ini dicirikan oleh
melemahnya ikatan antar teman ataupun pasangan • Terdiri atas 2 fase : • Intrapersonal dissatisfaction –
• terjadi ketika individu mulai
mengalami ketidakpuasan secara personal terhadap hubungan dengan partner (pasangan), mulai memandang arah hubungan secara lebih negatif Interpersonal deterioration • Ketika individu mulai menarik diri dan semakin menjauhi partner (pasangan) • Semakin sedikitnya waktu bersama partner • Konflik semakin sering terjadi, namun penyelesaian konflik semakin sulit ditemukan Repair (Perbaikan Hubungan) • Ketika hubungan mengalami kemunduran (deterioration), beberapa hubungan akan memasuki tahap repair • Terdiri atas 2 fase: a) Intrapersonal repair phase
Tahap ketika individu
menganalisis apa yang salah, mencari solusi dari masalah yang dihadapi Mempertimbangkan untuk mengubah perilaku kita ataupun ekspektasi kita pada partner (pasangan) Mengevaluasi reward yang akan kita dapatkan jika kita melanjutkan hubungan ataupun ketika kita mengakhiri hubungan b) Interpersonal repair phase
Tahap ketika kita mulai
mendiskusikan dengan partner (pasangan) kita tentang permasalahan dalam hubungan Adanya pengungkapan tentang apa yang ingin kita lihat dari partner kita Kita dan partner melakukan negosiasi tentang perilaku- perilaku yang baru maupun kesepakatan baru Dissolution (Pemutusan Hubungan) • Tahap ketika ikatan masing-masing individu terputus • Terdiri atas 2 fase : interpersonal separation – Social/public separation –
masing-masing individu penghindaran satu sama lain
melakukan pemisahan diri dan mulai kembali secara fisik, berujung pada fase menampilkan dirinya sebagai selanjutnya individu yang single; mulai dipandang sebagai individu (bukan lagi bagian dari unit tertentu) Kultur dalam Memandang Hubungan
Beberapa kultur memberi penekanan pada pentingnya
kelanggengan sebuah hubungan – hubungan yang awet akan diberi reward, sedangkan hubungan yang ‘seumur jagung’ cenderung dipandang secara negatif
Kultur lainnya memandang hubungan bersifat
temporer, maka reward ataupun punishment tidak ditekankan Movement among the Stages
• Hubungan tidak bersifat statis, interaksi
interpersonal menjadikan kita beranjak dari satu tahapan menuju pada tahapan yang lainnya
• Perpindahan dari satu tahap menuju pada tahap
selanjutnya bergantung pada skill komunikasi yang kita miliki Kemampuan kita untuk menginisiasi hubungan Kemampuan kita mengekspresikan afeksi Kesesuaian dalam pengungkapan diri • 3 tipe movement yang umumnya terjadi dalam hubungan interpersonal : Movement Types Turning Points • Dalam sebuah hubungan, pergerakan dari satu tahap (level) pada tahap berikutnya terjadi secara gradual (bertahap)
• Hal tersebut memungkinkan
munculnya berbagai peristiwa dalam hubungan yang mempunyai konsekuensi tertentu pada pergerakan hubungan Relationship License
• Lisensi atau izin (permission) untuk
mematahkan aturan-aturan tertentu dalam hubungan sebagai konsekuensi dari perubahan tahap hubungan (eskalasi maupun de-eskalasi hubungan) • Semakin akrab suatu hubungan, semakin banyak relationship license Contoh: bagi individu dg hubungan yang impersonal, mengenakan jaket orang lain dianggap sbg tindakan yang melanggar aturan bagi hubungan tersebut. Namun tidak demikian pada hubungan interpersonal yg akrab Beberapa point penting dalam relationship license :
•Lisensi (izin) akan semakin luas pada hubungan yang
semakin berkembang (eskalasi), dan semakin terbatas pada hubungan yang mengalami kemunduran (de- eskalasi) •Pada beberapa hubungan, lisensi bersifat resiprokal namun pada hubungan lainnya lisensi bersifat non- resiprokal •Negosiasi atas lisensi dilakukan tidak secara eksplisit, umumnya dilakukan secara nonverbal