Anda di halaman 1dari 12

Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi Dan Konsep Kesehatan Reproduksi Dalam Perspektif Gender

KELOMPOK 2

Juhasmi Rusmeni (A1A221 005)


Maryam Mulyana (A1A221 006)
Wahyuni (A1A221 007)

 
Konsep dasar kesehatan reproduksi

 Kesehatan adalah suatu kondisi sehat secara menyeluruh (baik dari segi
fisik dan mental, spiritual maupun sosial) sehingga memungkinkan bagi
setiap orang untuk hiduo produktif secara sosial dan ekonomis

 Sehat merupakan suatu perwujudan dari individu yang merupakan


hasil dari aktualisasi hubungannya dengan orang lain. Dalam
membangun hubungan dengan orang lain akan timbul sebuah
kepuasan yang akan terwujud dari sikap dan perilaku dalam
masyarakat
Definisi Kesehatan reproduksi

 Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik,


mental dan sosial yang utuh dan hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan, tetapi juga dalam segala hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi serta fugsi dan prosesnya.
Hak-hak kesehatan reproduksi

Hak
 mendapatkan pendidikan seksualitas yang komprehensif (di dalam dan di luar sekolah)
Hak mendapatkan konseling dan layana terhadap berbagai alat kontrasepsi modern, dengan

jumlah dan jenis metode minimum yang ditentukan;
Hak mendapatkan perawatan antenatal, [ersalinan dan pascapersalinan, termasuk pearwatan

kebidanan dan bayi baru lahir darurat;
Hak pencegahan dan pengobatan HIV dan IMS

Hak pencegahan, deteksi, layanan segera dan rujuakan untuk kasus kekerasan seksual dan

berbasis gender;
Hak pencegahan, deteksi dan penanganan kanker reproduksi, khususnya kanker serviks;

Hak mendapatkan informasi, konseling dan layanan untuk subfertilitas dan infertilitas;

Hak mendapatkan informasi, konseling dan layanan untuk kesehatan dan kesejahteraan

seksual.


Ruang lingkup kesehatan reproduksi

 Ruang lingkup kesehtana reprroduksi meliputi seluruh tahapan kehidupan manusia


sejak lahir sampai mati, untuk memperoleh sasaran yang pasti dan komponen
pelayanan yang jelas serta dilaksanakan secara terpadu dan bermutu dengan
memperhatikan hak-hak reproduksi individu dan bertumpu pada program kayanan
yang tersedia
Masalah kesehatan reproduksi

Sebagai pendekatan, kesehatan reproduksi berkaitan dengan kebutuhan dan


masalah setiap tahun dalam siklus haid indonesia. Setiap tahap dalam siklus
hidup manusia dari bayi hingga lanjut usia melibatkan kebutuhan khusus dan
masalah yang berbeda dan ini secara langsung dan tidak langsung memengaruhi
kesehatan reproduksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi

 Faktor demografis-ekonomi
 Faktor budaya dan lingkungan
 Faktor psikologis
 Faktor biologis
Pengertian seksualitas dan gender

 Seksualitas ini sendiri berhubungan dengan cara di mana seseorang mengalami dan
mengekspresikan diri sebagai makhluk sosial dalam kurung dengan aktivitas seks
dalam tutup kurung dalam kondisi ini pengertian dan seksualitas dapat digambarkan
dalam bentuk dimensi yang sangat luas.

 Gender merupakan konstruksi sosial budaya yang membentuk suatu pemikiran


mengenai perbedaan peran perempuan dan laki-laki titik konstruksi ini dibentuk dengan
mengidentifikasi sifat dasar antara perempuan dan laki-laki konstruksi yang dibentuk
dilihat dari segi kondisi sosial dan budaya dan perilaku keyakinan mentalitas dan emosi
serta faktor-faktor nonbiologis lainnya.
Diskriminasi gender

 Permasalahan mengenai gender dalam masyarakat dapat dihindari apabila kesetaraan


gender terjaga sehingga hal ini akan memberikan keuntungan pada kedua belah pihak
permasalahan akan muncul Apabila terjadi ketidak adilan pada salah satu gender
misalnya ditemui adanya gender yang dirugikan, dibedakan derajatnya, dianggap tidak
mampu, atau diperlakukan lebih rendah titik masalah mengenai ketidak adilan gender
Masih berhubungan erat dengan tradisi yang diturunkan atau budaya yang terlalu
kental.
Isu Gander Dalam Kesehatan Reproduksi

 Isu gender dalam kesehatan merupakan kondisi yang menunjukan adanya suatu
kesenjangan antara perempuan dan laki-laki yang mana kesenjangan ini terjadi antara
kondisi yang dicita-citakan (normatif) dengan kondisi sebagaimana adanya (obyektif).
Banyak isu yang sampai saat ini masih bisa ditemukan di masyarakat terkait dengan
kesetaraan gender, hal ini merupakan pekerjaan rumah yang perlu untuk segerea
diselesaikan. Apabila kesenjangan ini terus terjadi maka akan beresiko memberikan
pengaruh pada konsekuensi kesehatan perempuan dan laki-laki.
Penanganan isu Gender dalam Kesehatan Reproduksi

 Pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasien tanpa


memandang gender contohnya memberikan pelayanan kesehatan secara Konvensi
kepada pasien perempuan dan laki-laki;
 Pelayanan kesehatan dengan memperhatikan kebutuhan siswa gandar pasien,
contohnya petugas kesehatan yang melakukan tindakan khusus misalnya tindakan
kateterisasi kepada pasien sesuai dengan gender yang sama;
 Memahami dan menguasai pengetahuan dasar mengenai perbedaan perjalanan penyakit
kesehatan reproduksi pada perempuan dan laki-laki;
 Berempati dan bersimpati terhadap sikap dari pasien baik perempuan ataupun laki-laki
kemudian memberikan respon sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien;
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai