Anda di halaman 1dari 18

Canine Congestive Heart

Failure MELITA NONO LEBANG


2009612001
18 E

LABORATORIUM KOASISTENSI ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
Canine Congestive Heart
Failure

Congestive Heart Failure merupakan kondisi adanya
akumulasi cairan di paru-paru (edema paru), ruang
pleura (efusi pleura), rongga perut (asites), atau
kantung perikardial (efusi perikardial), karena gagal
jantung. Congestive Heart Failure (CHF) pada anjing
diperoleh akibat penyakit katup kronis dan
kardiomiopati dilatasi.
Sinyalemen & Anamnesa
(Kasus 1)
 Spesies : Anjing “Roxy”
 Ras/breed : Jack Russell Terrier
 Umur : 12 tahun
 Berat badan : 5.45 Kg
 Jenis kelamin : Betina (steril)
 Anamnesa : Memiliki riwayat penyakit katup mitral kronis dan sudah
berkembang menjadi gagal jantung.
Pemeriksaan Klinis (kasus
1)
 Roxy terlihat kesulitan saat inspirasi; kecepatan respirasi
84xper menit, mengalami dipsnea.
 Hasil auskultasi toraks menunjukkan bronki bilateral.
 Roxy juga mengalami takikardia dengan ritme teratur dan
detak jantung 140 denyut per menit.
Pemeriksaan Penunjang (kasus 1)

X-ray : menunjukkan kardiomegali dan edema pada pulmo


Pemeriksaan Penunjang (kasus 1)

EKG; menunjukkan regurgitasi katup mitral dan pembesaran pada atrium


et ventrikel sinister
Terapi (Kasus 1)

 Bolus furosemide  Natrium nitropusside

 Dobutamine (CRI),  Benazepil.

 Pimobendan  Torasemide

 Sprinolakton  Amlodipine
Sinyalemen & Anamnesa
(Kasus 2)
 Spesies : Anjing
 Ras/breed : Mallinoise (K9)
 Umur : 5.7 tahun
 Berat badan : 23 Kg
 Jenis kelamin : Jantan
 Anamnesa : Keluhan dispnea, bernapas melalui mulut terbuka, lesu, nafsu makan
berkurang, pembesaran bertahap pada abdomen, intoleransi latihan, batuk, dan
penurunan BB yang kadang disertai pingsan
Pemeriksaan Klinis (Kasus 2)
 distres pernapasan
 distensi abdomen
 Letargi
 gusi dan membran mukosa pucat
 pada auskultasi area jantung terdengar murmur yang keras
 Hepatomegali ringan
 Vena jugularis distensi
 Tanda-tanda vital menunjukkan suhu tubuh 38,4℃. Denyut jantung 105/menit, frekuensi
pernapasan 37/menit, CRT 5/detik
 Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan hasil Hipoprotenemia, peningkatan nilai Troponin I,
Hcy, CpK-MB, dan LDH, akan tetapi nilai Trigliserida dan Kolesterol total juga tinggi
Pemeriksaan penunjang (kasus 2)
 USG Abdominal : organ viscera mengambang dalam ruang cairan perut ,
hepatomegali ringan, hipertrofi ventrikel dengan akumulasi efusi jantung.
Terapi (Kasus 2)
 Parasentesis terapeutik : bedah untuk evakuasi cairan perut
 Terapi medis : Nebivolol 1 mg setiap hari secara oral, infus
Ringer IV, Furosemide 4 mg secara IM selama 5 hari.
Sinyalemen & Anamnesa (Kasus 3)
 Spesies : Anjing
 Ras/breed : Cocker Spaniel
 Umur : 9 tahun
 Berat badan : 16 Kg
 Jenis kelamin : betina
 Anamnesa : acute-onset dyspnoea, tachypnoea, abdominal distension, pinnal oedema,
lethargy dan ketidakmampuan selama kurang lebih 3 hari. Dilaporkan adanya
peningkatan 10% berat badan selama 3 hari.

12
Pemeriksaan Klinis (kasus 3)
 BCS : 6/9
 edema pinnal bilateral ringan
 Auskultasi thorax; bunyi jantung redup frekuensi jantung 126 kali/menit, murmur sistolik
basilar kiri grade 2/6, penurunan amplitudo nadi femoralis dan frekuensi napas 88
kali/menit
 Ketidaknyamanan pada perut
 Terlihat gelombang cairan
 Pemeriksaan darah lengkap dan panel biokimia serum : trombositopenia ringan (142 ×
109/L; interval referensi 175-500)

13
Pemeriksaan penunjang (kasus 3)
 EKG

14
Pemeriksaan penunjang (kasus 3)
 Radiografi thorax

15
Pemeriksaan postmortem (kasus 3)

Terlihat adanya massa di dalam atrium kanan dan


ulserasi pada epikardial. 16
Pemeriksaan postmortem (kasus 3)
Pembuatan preparat
histopatologi dengan
pewarnaan HE
menunjukkan Massa atrium
kanan intracavitary yang
besar dan konsisten dengan
neoplasia jantung; distensi
vena kava dan efusi
abdomen, pleura, dan
perikardial

17
Terima Kasih

18

Anda mungkin juga menyukai