Anda di halaman 1dari 24

PREEKLAMSI BERAT

OLEH :
MARDIANA MUHAMMAD FATHONI
DEDI PRATAMA RAHMA AGUSTINA
NETTY MARINI PURNAMASARI
MISE WARDANIYUSI RITA LESTARI
LASTRI RAMAULI RICO HERNANTO
MARTINA ARDI PAISOL
PENGERTIAN
Suatu komplikasi kehamilan yang ditandai
dengan timbulnya hipertensi ≥160/110 disertai
protein urine dan atau edema, pada kehamilan 20
minggu atau lebih.
PATOFISIOLOGIS

Akibat disfungsi/ kerusakan sel endotel vaskuler


secara menyeluruh dengan penyebab multifaktor
seperti : genetik, nutrisi. Patogenesis berlanjut dengan
gangguan keseimbangan hormonal prostanoid yaitu
meningkatkan peningktan vasokontriksi dan
penurunan vasodilator.
Lanjutan

Perubahan level seluler dan biomolekuler diatas


telah dideteksi pada umur kehamilan 18-20 minggu,
minimal UK 24 minggu dapat diikuti perubahan /
gejala klinis seperti hipertensi, oedema dan
proteinuria.
Gejala Klinis

Kehamilan 20 minggu atau lebih dengan tanda-tanda :

a. Meningkatnya darah sistolik ≥ 160 mmHg diastolik ≥110


mmHg

b. Peningkatan darah ini tidak menurunkan meskipun ibu


hamil sudah dirawat di RS dan menjalani tirah baring.

c. Protein urine ≥5 gr/ 24 jam atau kwalitatif 4+ (+ + + +)


D. Oliguria jumlah produksi urine ≤ 500 cc/ 24 jam atau
disertai kenaikan kadar kreatinin darah.

E. Adanya gejala-gejala elamsia impending : gangguan


visus, gangguan serebral, nyeri epigastrium, hiper
reflkesia.
F. Adanya sinddrom Hellp
Diagnosis
Kehamilan 20 minggu atau lebih
Didapatkan 1 / > gejala-gejala preeklamsi
berat.
Diagnosis Banding
 Kehamilan Dengan Sindroma Nefrotik
PENYULIT
 Eklamsia

 Kegagalan pada organ-organ: hepar, ginjal, jantung dan CVA (


cerebro vascular attack)
 Janin :

1. Prematuritas

2. Intra uterine growth retardation (IUGR)

3. Gawat janin

4. Kematian janin dalam rahim intra uterine fetal death (IUFD)


PENATALAKSANAAN
1. Perawatan konservatif

 Diperlukan lama perawatan konservatif sekitar 7-15

hari.

a. Indikasi

Pada umur kehamilan < 34 minggu ( estimasi berat

janin < 2000 g tanpa ada tanda-tanda impending

Ekalmsia.
b. Pengobatan
1) Dikamar bersalin (selama 24 jam )
 Tirah baring
 Inful RL yang mengandung 5% dextrose 60-125
cc/jam
 10 gr MgSO₄ 50 % IM setiap 6 jam, s/d 24 jam
pasca persalinan ( kalau tidak ada kontra indikasi
pemberian MgSO₄)
2) Pengobatan dan evaluasi selama rawat
tinggal di Ruang Bersalin ( setelah 24 jam
masuk ruangan bersalin)
Tirah baring
Obat-obatan
 Roboransia : multivitamin
 Aspirin dosis rendah 87,5 mg sehari satu
kali
 Antihipertensi
 Diberikan antihipertensi :

Yang digunakan :
 Nifedipin
 Dilakukan pemeriksaan lab. tertentu (fungsi hepar dan ginjal) dan
froduksi urine 24jam.
 Konsultasi dengan bagian lain
 Bagian Mata
 Bagian Jantung
 Bagian lain sesuai dengan iindikasi
2) Pengobatan dan evaluasi selama rawat
tinggal di Ruang Bersalin ( setelah 24 jam
masuk ruangan bersalin)
Tirah baring
Obat-obatan
 Roboransia : multivitamin
 Aspirin dosis rendah 87,5 mg sehari satu
kali
 Antihipertensi
Pemerisaan lab.
Asam urat darah
◦ Trombosit
◦ Fungsi ginjal/hepar
◦ Urine lengkap
3) Perawatan konservatif dianggap gagal bila
ada tanda-tanda impending eklampsia
Kenaikan progresif tekanan darah
ada sindroma Hellp
ada kelainan fungsi ginjal
penilaian kesejahtraan janin jelek
 PERAWATAN AKTIF
1. Indikasi
Hasil penilaian kesejahtraan janin jelek ada gejala-
gejala impending eklampsia
 Ada sindrom Hellp
 Kehamilan laten pretem (≥34 minggu estimilasi
berat janin ≥2000 g ) Apabila perawatan konservatif
2. Pengobatan medisinal

 Segera rawat inap

 Tirah baring miring ke satu sisi

 Infus RL yang mengandung 5% dextrose dengan 60-125 cc/jam

 Pemberian anti kejang : MgSO₄

 Dosis awal :

MgSO₄ 20% 4 gr. i. V

MgSO₄ 50% 10 gr. i. M.

Pada bokong kanan/kiri(masing-masing 5 gr)


 Dosis ulangan :
MgSO₄50% 5 gr.i.m. diulangi tiap 6 jam setelah dosis
awal s/d 6 jam pasca persalinan
 Syarat pemberian:
 Refleks patella (+)
 Respirasi > 16 kali/menit
 Urine sekurang-kurangnya 150 cc/6 jam
 Harus selalu tersedia calsium gluconas 1 gr 10%
• Antihipertensi dapat dipertimbangkan diberikan
bila : systole ≥ 180 mmHg-diastole≥120 mmHg
Nifedipin 5-10mg tiap 8 jam atau methydopa 250
mg tiap 8 jam)
3. Pengobatan Obstetrik

a. Sedapat mungkin sebelm perawatan aktif pada tiap


penderita dilakukan pemeriksaan “Non Strees Test”

b. Tindakan reksio sesar dikerjakan bila:


 “ Non Strees Test” jelek

 Penderita belum inpartu

 Kegagalan drip oksitosin.


c. Induksi dengan drip oxytocin dikerjakan bila:
NST baik
Penderita belum inpartu
TERIMA KASIH DAN SELAMAT
MENJALANKAN IBADAH PUASA

Anda mungkin juga menyukai