RS Hermina Bekasi
21 Oktober 2021
GANGGUAN ASAM BASA
• pH 7.35-7.45
• pH >7.45
• PaCO2 35-45
• pH <7.35
ASAM
• PaCO2>45 BASA
• PaCO2<35 • AGD
Pa O2 80-100
• HCO3 <22 • HCO3 >26 • O2 sat. 95-99%
• HCO3- 22-26
Definisi
Asidemia pH aarteri dibawah range normal (pH<7.35)
Alkalemia pH arteri diatas range normal (pH>7.45)
Asidosis • Proses penurunan pH
• Suatu keadaan dimana kadar ion H+ dalam darah lebih tinggi dari normal (pH rendah), atau
kadar ion H+ akan menjadi lebih tinggi dari normal seandainya tidak terjadi kompensasi
• Bisa disebabkan oleh ketidakmampuan serum bicarbonate dan/atau peningkatan tekanan
partial CO2 (PaCO2)
Normal PARU
pCO2
ASAM CO
CO22
Ulster Med J 2017;86(3):161-166
Definisi dan penyebab utama gangguan asam basa
Asidosis metabolik Proses utama karena berkurangnya bikarbonat
Pembentukan ion H+ berlebih asidosis laktat, ketoasidosis
Berkurangnya ion H+ gagal ginjal
Kehilangan HCO3 yang berlebihan diare
Tatalaksana
• Atasi kelainan/penyakit dasar
• Atasi hipoksemia
• Beri penenang pada serangan panik
• Air rebreathing (rebreathing mask)
Etiologies of Respiratory Alkalosis
________________________________________________
A.Hypoxemic drive
Pulmonary disease with arterial-alveolar gradient
Cardiac disease with right-to-left shunt
Cardiac disease with pulmonary edema
High altitude
B.Mechanical overventilation
C.Stimulation of respiratory center
Neurologic disorders
Pain
Psychogenic
Liver failure with encephalopathy
Sepsis/infection
Salicylates
Progesterone
Pregnancy
Fever
GANGGUAN ASAM BASA YANG KOMPLEKS
• pH bisa normal
• Perubahan pada PaCO2 dan HCO3- dalam arah yang berlawanan,
• Perubahan pH dengan arah yang berlawanan terhadap gangguan primernya
GANGGUAN ASAM BASA YANG
KOMPLEKS
ACID-BASE DISORDER CLINICAL SYNDROMES
Respiratory alkalosis with metabolic alkalosis Cirrhosis with diuretic use, vomiting
Pregnancy with hyperemesis
Overventilation in COPD patient
GANGGUAN ASAM BASA YANG
KOMPLEKS
ACID-BASE DISORDER CLINICAL SYNDROMES
Respiratory acidosis with metabolic Cardiopulmonary arrest
acidosis Intoxication with ethanol,methanol,ethylene glycol
COPD with lactic acidosis, diabetic
ketoacidosis,etc
Severe hypophosphatemia
Respiratory failure with renal failure, diarrhea, etc
Kronik:
p pH= 0,03 x (40 - PaCO2)
10
P ↓ HCO3 = 5 x Δ PaCO2/10
ANION GAP
• Pada asidosis metabolik harus dihitung untuk menentukan etiologi
• AG = Na – (Cl + HCO3)
• Normal : 7 – 13 meq/l
• Terjadi karena adanya bbrp anion (ion negatif) yg tidak terukur yang pada dasarnya
bersifat asam
• 4 Penyebab utama
• Asidosis laktat
• Ketoasidosis diabetic, alkoholik, starvation
• Toksin ethylene glycol, methanol, salisilat, propylene glycol dan pyroglutamic acid
(5-oxoproline)
• Gagal ginjal
Penyebab pada Asidosis Metaboli Peningkatan Anion Gap
(”MUDPILES”)
• Methanol intoxication*
• Uremic acidosis (advanced renal failure)
• Diabetic ketoacidosis*
• Paraldehyde intoxication
• Iron overdose
• L-lactic acidosis*
• Ethylene glycol intoxication*
• Salicylate intoxication
• D-lactic acidosis
• Alcoholic ketoacidosis*
*Denotes most common
KASUS 1
Analisa gas darah Pertanyaan
• pH 7,30 (N: 7,35 – 7,45) • Apa masalah gangguan asam basa pada kasus ini
• pO2 95 mmHg (N: 85–95 mmHg) • Bagaimana anion gapnya
• HCO3 14 mEq/l (N: 20–25 mEq/l)
• Bagaimana patofisiologinya
• pCO2 27 mmHg (N: 35–45 mmHg)
• Bagaimana mekanisme kompensasinya
• Saturasi O2 95 % (N: 95 – 100 %)
• Apa pengobatannya
Elektrolit
• Na135 mEq/l (N: 135 – 145)
• K 4,5 mEq/l (N: 3,5 – 4,5)
• Cl 110 mEq/l (N: 100-110)
KASUS 1
• Masalah:
• ASIDOSIS METABOLIK
• sudah terkompensasi, karena pCO2 rendah
• Penurunan kadar HCO3 sebesar 1 meq/L akan diikuti penurunan pCO2 sebesar 1,2 mmHg
• Pasien ini HCO3 14 meq/L, maka diharapkan penurunan pCO2
• (20-14) x 1,2 = 7,2 mmHg
• Nilai pCO2 setelah kompensasi
• (35 - 7,2) = 27,8 mmHg
• Anion gap:
• Natrium – (HCO3+ Clorida) 135 – (14 + 110) = 11
• Anion gapnya normal
KASUS 1
• Patofisiologinya
• Nilai normal anion gap 12 ± 2
• Bila tjd p anion gap p’sbb asidosis
metaboliknya adalah asidosis laktat atau
ketoasidosis
• Bila anion gap normal penyebab asidosis
metaboliknya adalah ggn fs ginjal (asidosis
hiperkloremik)
• Kasus ini anion gapnya normal, berarti
penyebabnya adalah:
• Gagal ginjal p ureum dan creatinin)
• Kegagalan ginjal mengeluarkan asam
(H+) → Retensi asam
KASUS 1
• Apa pengobatannya
• Mekanisme kompensi • Infus bikarbonat
• Paru: • Dosis: rerata ruang [HCO3] x BB X Δ [HCO3]
• hiperventilasi, p↑ frekuensi nafas • Rerata ruang [HCO3] = {0,4 + (2,6 : [HCO3])} x BB
• mengeluarkan CO2, shg kadar CO2
[HCO3] saat ini 14 meq = {0,4 + (2,6 : [14])} x BB
dalam tubuh berkurang
58 % dari BB
[HCO3] yang dikehendaki 20 meq = {0,4 + (2,6 :
• Ginjal:
[20])} x BB
• menahan HCO3-
53 % dari BB
• mengeluarkan ion H melalui urin, Bila BB 60 kg, maka dosis bikarbonat
shg urin menjadi asam
• {(0,58 + 0,53) : 2} x 60 x (20-14)
• pertukaran ion Kalium dan Hidrogen
(Kalium+ keluar dari sel dan H+ • {(1,11) : 2} x 60 x (6)
masuk ke dalam sel), shg dpt tjd • 200 meq
Hiperkalemia • Infus NaHCO3 diberikan slm 1-8 jam tgt kondisi
pasien
KASUS 2
• Laboratorium: Pertanyaan
• Analisa gas darah • Apa masalah gangguan asam basa pada kasus ini
• pH 7,32 (N: 7,35 – 7,45)
• Bagaimana anion gapnya
• pO2 70 mmHg (N: 85 – 95 mmHg)
• Bagaimana patofisiologinya
• pCO2 50 mmHg (N: 35 – 45
mmHg) • Bagaimana mekanisme kompensasinya
• HCO3 22 mEq/l (N: 21 – 25 mEq/l) • Apa pengobatannya
• Saturasi O2 80 % (N: 95 – 100 %)
• Elektrolit
• Na 135 mEq/l (N : 135 – 145)
• K 3,7 mEq/l (N: 3,5 – 4,5)
• Cl 100 mEq/l (N: 100-110)
KASUS 2
• Masalah:
• ASIDOSIS RESPIRATORIK
• Belum terkompensasi, karena HCO3 normal
• Bila terjadi kompensasi maka
• P pCO2 pada keadaan akut akan diikuti p HCO3 sebesar 1 meq/L
• P pada keadaan kronik akan diikuti p HCO3 sebesar 3,5 meq/L
• Anion gap:
• 135 – (22 + 100) = 13
• Anion gapnya
• Pada asidosis respiratorik anion gap tidak diperhitungkan
• Patofisiologinya
• Gangguan fungsi paru (PPOK)
KASUS 2
• Mekanisme kompensi
• Paru: tidak bisa melakukan kompensasi
• Ginjal:
• menahan HCO3-
• pengeluaran ion Cl dalam bentuk buffer
atau NH4Cl
• urin menjadi asam
• Apa pengobatannya
• Memperbaiki ggn pernafasan
• Oksigen
• Obat-obatan untuk memperlebar
saluran nafas (bronkodilator)
• Bila terjadi gagal nafas akut
• perlu penggunaan ventilator segera
KASUS 3
• Laboratorium: Pertanyaan
• Analisa gas darah • Apa masalah pada kasus ini
• pH 7,50 (N: 7,35 – 7,45)
• Bagaimana patofisiologinya
• pO2 90 mmHg (N: 85 – 95
• Bagaimana mekanisme kompensasinya
mmHg)
• pCO2 30 mmHg (N: 35 – 45 • Apa pengobatannya
mmHg)
• HCO3 23 mEq/l (N: 21 – 25
mEq/l)
• Saturasi O2 95 % (N: 95 – 100 %)
• Elektrolit
• Natrium 135 mEq/l (N: 135 – 145)
• Kalium 3,5 mEq/l (N: 3,5 – 4,5)
• Clorida 105 mEq/l (N: 100-110)
KASUS 3
• Masalah pada pasien ini
• ALKALOSIS RESPIRATORIK
• belum terkompensasi, karena HCO3 normal
• Bila terjadi kompensasi maka
• Penurunan pCO2 pada keadaan akut akan diikuti penurunan HCO3 sebesar 2 mEq/L
• Penurunan pada keadaan kronik akan diikuti penurunan HCO3 sebesar 4 mEq/L
• Patofisiologinya
• Serangan panik (Hysterical Reaction)
KASUS 3
• Mekanisme kompensi
• Paru: Tidak bisa kompensasi
• Ginjal:
• menahan ion H+
• pengeluaran ion HCO3 -
• urin menjadi basa
• Apa pengobatannya
• Memperbaiki gangguan pernafasan
• oksigen
• bernafas menggunakan kantong kertas
• cairan infus yang mengandung klorida, misalnya
Amonium Klorida (NH4Cl) karena ion Cl- dpt
menggantikan ion bikarbonat [HCO3-] yang
hilang
• Bila terjadi gagal nafas akut
• perlu penggunaan ventilator segera
Bagaimana dengan pH
• Normal 7.35 – 7.45