Anda di halaman 1dari 21

Suryani. 2005. Komunikasi Terapeutik. Jakarta : EGC.

TEKNIK KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
 Questioning - Eksploration
 Listening - Sharing perception
 Restating - Theme identifying
 Clarification - Humor
 Reflection - Reinforcement
 Focusing
 Silence
 Informing vs advice
 Summerizing
 Reframing
Teknik komter yg kurang tepat

 Memberikan jaminan
 Memberikan penilaian
 Memberikan komentar klise
 Memberi saran
 Merubah pokok pembicaraan
 Defensif
Merupakan teknik yang dapat mendorong
klien untuk mengungkapkan perasaan dan
pikirannya.
Pertanyaan fasilitatif vs non-fasilitatif
Pertanyaan terbuka vs tertutup
Inapropriate quantity question
Inapropriate quality question

Questioning
Nilaiterapeutik : mengkomunikasikan
kepada klien tentang minat dan
penerimaan perawat secara non verbal
(Stuart, G.W)
Selama listening perawat tetap berrespon.

Listening
Mengulang kembali pikiran utama yang
telah diekspresikan oleh klien.
Hal ini menunjukkan bahwa perawat sedang
mendengarkan dan memvalidasi,
menguatkan dan mengembalikan perhatian
klien pada sesuatu yang telah diucapkan
klien.
K : ‘ Saya benci adik saya…. Saya pusing..’
P : ‘ Bapak benci adik bapak?

Restating
Menjelaskan kembali ide atau pikiran klien yang
tidak jelas atau meminta klien untuk
menjelaskan arti dari ungkapannya.
Nilai terapeutik : membantu mengklarifikasi
perasaan, ide, dan persepsi klien serta
memberikan kejelasan tentang hubungan
antara perasaan, ide, dan persepsi klien dengan
tindakannya.
P : ‘Maaf, saya kurang paham tentang apa yang
bpk sampaikan tadi, bisa lebih diperjelas?’

Clarification
Mengarahkan kembali ide, perasaan,
pertanyaan, dan isi pembicaraan kepada
klien.
Hal ini digunakan untuk memvalidasi
pengertian perawat tg apa yang diucapkan
klien dan menekankan empati, minat, dan
penghargaan thd klien.
Tidak sekedar mengulang kata-kata klien.
Reflection of content vs reflection of feeling.

Reflection
Tujuan : memberi kesempatan kpd klien
untuk membahas masalah inti dan
mengarahkan komunikasi klien pada
pencapaian tujuan.

Focusing
Memberikan kesempatan pada klien
sebelum menjawab pertanyaan perawat.
Silence memberikan kesempatan kpd
perawat dan klien untuk
mengorganisasikan pikiran masing-
masing.
Beda dengan listening.

Silence
Merupakan tindakan penyuluhan
kesehatan untuk klien.
Membantu mengajarkan aspek-aspek
yang relevan dengan perawatan diri dan
penyembuhan klien.
Keputusan ada di tangan klien (berbeda
dengan advice)

Informing, suggesting vs advice


Merupakan teknik komunikasi yang
membantu klien mengeksplorasi poin
penting dari interaksi perawat-klien.
Teknik ini membantu perawat dan klien
untuk memiliki pikiran dan ide yang sama
saat mengakhiri pertemuan.
P : ‘ Kalau boleh saya simpulkan…..’
‘ Dari pembicaraan kita tadi berarti…..’
Dsb.

Summarizing
Mengubah cara pandang : untuk memberikan
cara pandang lain sehingga klien tidak melihat
sesuatu atau masalah dari aspek negatifnya
saja.
Cth :
K : ‘Saya sebel sama anak saya… Sedikit-
sedikit saya, apa-apa saya… Saya capek Sus
hidup bgini terus…’
P : ‘Oh… dari pembicaraan ibu saya menangkap
bahwa ibu sangat berarti ya untuk anak ibu..’

Reframing
Untuk mencari atau menggali lebih jauh atau lebih
dalam masalah yang dialami klien.
Cth :
K : ‘kalau lagi kesal biasanya sy mengurung diri di
kamar’
P : ‘hmm.. Sewaktu mengunci diri di kamar apa yg
anda lakukan?’
K : ‘saya menangis…’
P : ‘ selain menangis, apa ada hal lain yang anda
lakukan?’
Dst.

Eksploration
Meminta pendapat klien tentang hal yang
perawat rasakan atau pikirkan.
Dilakukan ketika ada perbedaan bhsa
verbal dan non verbal klien
Cth : ‘Anda tersenyum, tapi saya
merasakan anda sedang marah pada
saya, apa itu benar?’

Sharing Perception
Menangkap tema dari pembicaraan klien
Untuk meningkatkan pengertian dan
menggali masalah penting.
Cth : ‘ Dari tadi saya perhatikan anda
banyak bercerita tentang kekecewaanmu
karena ditolak pacar. Apa menurut anda
hal itu penting untuk kita diskusikan?’

Mengidentifikasi tema
Meningkatkan kesadaran mental dan
kreativitas, serta menurunkan tekanan
darah dan nadi.

Humor
Meningkatkan harga diri dan menguatkan
perilaku klien.
Dapat menggunakan bahasa verbal
maupun non verbal

Reinforcement
 Memberi jaminan
◦ ‘Jangan khawatir.. Bpk pasti bisa sembuh..’
 Memberikan penilaian
◦ ‘Menurut saya bapak terlalu kasar’
 Memberi komentar klise
◦ ‘Lumayan…’, ‘Bagus’, ‘Laki-laki ga boleh nangis,
harus tegar…’
 Memberi saran
◦ ‘Sebaiknya anda minta cerai saja..’
 Mengubah pokok pembicaraan
◦ ‘O ya… Bapak dulu suka musik?… Bapak di Band
megang apa??? Punya alat musik apa aja Pak?’
 Defensif
◦ K : ‘Suster..tadi makan siangnya ga enak..’
◦ P : ‘ Tau gak, makanan di RS ini paling enak
dibanding RS lain tau..’
 Sekian

 Rahmi Imelisa, S.Kep., Ners.

Anda mungkin juga menyukai