Anda di halaman 1dari 12

Obat Anestesi Inhalasi

Isoflurane

MUFASIR AL-AHDAD
32021013
D-IV Keperawatan Anestesiologi
Semester IV (Empat)
Ns. Asep Rusman IS, S.Kep., M.K.M
Pendahuluan
Prophase investigation

Isoflurane adalah agen anestesi inhalasi


yang digunakan dalam induksi dan
pemeliharaan anestesi umum.
Isoflurane merupakan jenis anestesi
inhalasi yang sangat poten dan stabil,.
Pada suhu 15-30 C, isoflurane tidak
mengalami perubahan sampai 5 tahun.
Ciri Fisik Obat
Prophase investigation

Isoflurane ciri fisik berbentuk cairan bening, stabil


tanpa zat aditif dan penyeimbang kimia, tidak
berwarna, tidak mudah terbakar, dan berbau
menyengat seperti bau eter. salah satu jenis obat
anestesi inhalasi yang kekuatannya lebih rendah
dari halotan.
Farmakologi
Farmakodinamika :
Isofluran digunakan sebagai obat untuk induksi awal
maupun untuk mempertahankan kondisi anestesi. Obat
ini menyebabkan relaksasi otot dan menurunkan
sensitifitas terhadap nyeri dengan cara mengubah
eksitabilitas jaringan. Isofluran memberikan efek pada
berbagai organ serta memberikan efek sistemik.
Isofluran memberikan efek penekanan pada fungsi
pernapasan terutama pada anestesi dalam dengan
penurunan volume tidal paru.
Lanjutan :
Obat ini memiliki bau menyengat yang dapat menyebabkan iritasi saluran napas. Efek
penekanan terhadap sistem kardiovaskularnya menyebabkan penurunan kontraktilitas
otot jantung. Namun efek ini bersifat ringan karena isofluran juga menyebabkan
vasodilasi pembuluh darah. Pada ginjal, efek oliguria (penurunan produksi urine) timbul
akibat dari penurunan aliran darah ke ginjal, yang bersifat reversibel dengan hidrasi yang
adekuat. Selain itu, obat ini dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium dalam darah
yang berakibat terjadinya aritmia. Isofluran memberikan efek penekanan sistem regulasi
suhu tubuh sehingga sering timbul efek kedinginan hingga menggigil pascabedah. Pada
beberapa individu, seperti umumnya anestesi umum lainnya, isofluran dapat
menyebabkan terjadinya hipertemia maligna akibat penurunan aktivitas dan metabolisme
otot. Kondisi ini ditandai dengan asidosis metabolik, aritmia, dan takikardia yang akan
berlanjut pada peningkatan suhu tubuh yang ekstrim, hiperkapnia, dan ketidakstabilan
hemodinamika. Metabolit isofluran yaitu asam trifloroasetat dapat menimbulkan reaksi
imunitas dengan cara berikatan dengan protein intraselular.
Interaksi dengan obat lain

Isofluran berinteraksi dengan berbagai jenis obat, pemberiannya bersamaan dengan


adrenalin (epinefrin), norepinefrin, dan beberapa obat β-simpatomimetik selama anestesi
akan menyebabkan aritmia supraventrikular atau aritmia ventrikel. Pemberiannya bersamaan
dengan obat golongan penghambat monoamina oksidase seperti isokarboksazid, fenelzin,
selegilin, dan tranilsipromin akan menyebabkan hipotensi atau hipertensi. Pemberian
isofluran dengan droperidol akan menyebabkan gambaran pemanjangan interval QT dan
gambaran torsade de pointes pada pemeriksaan EKG serta aritmia. Efek hipotensi timbul
dengan pemberian isofluran dengan antagonis kalsium terutama dengan golongan
dihidropiridin. Penggunaan isofluran bersama dengan inhibitor ACE seperti kaptopril,
enalapril, dan lisinopril atau antagonis α1-adrenoreseptor akan memberikan efek sinergis
sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Isofluran dan golongan opioid serta obat
pelemas otot bekerja sinergis sehingga dosis kedua obat ini (opioid dan pelemas otot) dapat
dikurangi saat diberikan bersama dengan isofluran.
Mekanisme kerja Sunting

Isofluran menyebabkan penurunan konduksi listrik dengan menurunkan waktu pembukaan


saluran sambungan celah atau gap junction dan meningkatkan waktu penutupannya. Isofluran
juga mengaktifkan kalsium dependen ATPase di retikulum sarkoplasma dengan cara
meningkatkan fluiditas membran lemak saraf. Obat ini juga berikatan dengan subunit D sintase
ATP dan NADH dehidrogenase. Agen ini meningkatkan pelepasan neurotransmiter penghambat
GABA pada transmisi sinaptik, menghambat N-metil-d-aspartat (NMDA), menghambat transmisi
rangsangan glutamat dengan cara meningkatkan re-uptake glutamat, meningkatkan aktivitas
reseptor glutamat yang akan menurunkan fungsi motorik, serta berikatan dengan saluran
potasium yang mengaktivasi konduksi Ca2+ dalam skala besar dan reseptor glisina.
Farmakokinetika :
Isofluran adalah anestesi inhalasi yang dipengaruhi oleh solubilitas gas/darah, tekanan gas
relatif pada udara pernapasan, kecepatan ventilasi, dan banyaknya aliran darah ke paru-
paru. Untuk mendapatkan reaksi yang cepat, dosis awal pemberian diberikan dosis tinggi,
lalu diturunkan hingga dalam kadar memelihara keseimbangan antara pemberian dan
pengeluarannya. Metabolisme isofluran lebih lambat bila dibandingkan dengan halotan dan
enfluran. Solubilitas gas/darahnya lebih tinggi daripada sevofluran dan desfluran sehingga
waktu yang dibutuhkan untuk penurunan kadarnya dalam darah juga lebih tinggi. Ini akan
mengakibatkan waktu pulih bagi individu yang menjalani anestesi dengan obat ini juga
akan lebih lama. Untuk mengurangi persentase MAC-nya (minimum alveolar
concentracion), isofluran dikombinasikan dengan gas lain seperti N2O. Saat memasuki
saluran pernapasan, isofluran akan diabsorbsi di membran alveolus lalu didistribusikan ke
berbagai organ. Namun belum diketahui ekskresinya ke dalam ASI. Konsentrasinya di
dalam pembuluh darah berbanding lurus dengan konsentrasi gas yang diinspirasi.
Isofluran dikeluarkan dari dalam tubuh melalui udara ekspirasi dan sebagian lagi
dikeluarkan lewat urine. Isofluran dimetabolisme di hati menjadi asam trifloroasetat.
Induksi Obat

Isofluran bisa digunakan untuk induksi orang dewasa namun tidak


direkomendasikan untuk bayi dan anak-anak. Dimana induksi
dengan isoluran untuk orang dewasa ini dapat menyebabkan batuk,
refleks menahan napas, atau laringospasme. Hal ini dapat dihindari
dengan menggunakan dosis hipnotik barbiturate yang sangat short-
acting. Konsentrasi isofluran sebanyak 1,5-3,0% dapat memberikan
efek anestesi yang baik dalam durasi operasi 7-10 menit.
Minimal Alveolar Concentration (MAC)

Isoflurane Berat Molekul : 184


Isoflurane Titik didih : 48,5
Isoflurane Tekanan uap : 238-240
Isoflurane Bau : Eter
Isoflurane Turunan eter : Ya
Isoflurane Pengawet :-
Isoflurane Koef. Partisi darah/gas : 1,4
Isoflurane Dengan kapur soda 40C : Stabil
Isoflurane jumlah MAC : 1,15-1,20%
Koefisien dalam darah dan gas

Isofluran titik didih Isofluran 58.5,koefisien partisi darah dan gas 1,4 MAC 1,15%. Hampir
seluruhnya dikeluarkan melalui udara ekspirasi, hanya 0,2% dimetabolisme dalam tubuh.
Konsentrasi metabolitnya sangat rendah, sehingga tidak menimbulkan gangguan ginjal
dalam pemeliharaan anestesi umum. Di samping efek hopnotik, juga mempunyai efek
analgesic ringan dan relaksasi otot ringan.
Thank You for
Watching

Anda mungkin juga menyukai