Anda di halaman 1dari 12

Penyelesaian Sengketa Konsumen

Didalam dan Diluar Pengadilan

1. MUHAMMAD MALKI A1012181048

2 . R O B E RT U S B E L L A R M I N O P U J A L A N G K A N A
A 1 0 1 2 1 9 11 3 3 3 .

3 . R A L LY PA R I S A 1 0 1 2 1 8 1 0 5 2 4 .

4 . R E N IE R A H M A D I A N T I P U T R I A 1 0 1 2 1 9 11 2 5 5 .

5 . B A G U S A R I S YA N D I A 1 0 1 2 1 7 1 1 7 1 6 .

6 . W E N NY S HA R L IE A1 0 1 2 1 9 11 4 4 7 .

7. SAMUDEA A10121810648.

8 . M UH A M A D A L L A Z Y A 1 0 1 2 1 9 11 2 3 9 .

9 . D U O R O T D R I G O M I S E R I KO R D I A S ( A 1 0 1 2 1 9 11 3 0 )
Definisi: Sengketa Konsumen
“sengketa antara pelaku usaha dengan konsumen yang menutut ganti rugi atas
kerusakan, pencemaran dan atau yang menderita kerugian akibat mengkonsumsi
barang atau memanfaatkan jasa.”(Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen)
Pihak Pihak Dalam Sengketa
Konsumen
Dalam sengketa konsumen maka pihak-pihak yang bersengketa adalah konsumen disatu pihak dan
Developer (Pelaku usaha) di pihak lain. Dimana konsumen sebagai pengguna/pemakain barang/jasa dan
Developer (pelaku usaha) sebagai penyedia barang atau jasa.
Penyelesaian Sengketa Konsumen yang dilakukan
diluar pengadilan terdapat 3 cara yaitu:

1. Mediasi
2. Konsiliasi
3. Arbitrasi
1. Mediasi
Mediasi merupakan suatu proses penyelsaian sengketa konsumen yang berada diluar pengadilan
dengan perantaranya BPSK yang dimana hanya sebagai penasehat dan penyelesaiannya diserahkan
kepada para pihak yang bersengketa. Penyelesaian sengketa ini yang dimana inisiatifnya datang dari
satu pihak atau para pihak dengan didampingi oleh majelis BPSK sebagai mediator atau perantara
yang bersifat aktif. Bedanya dengan cara konsiliasi, yang dimana Majelis BPSK sebagai perantara
bersifat pasif.
2. Konsiliasi
Konsiliasi adalah penyelesaian sengketa kontrak pengadaan di luar pengadilan melalui proses
perundingan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang dibantu oleh Konsiliator dengan
memberikan pemecahan permasalahan kepada Para Pihak yang bersengketaKonsiliasi adalah bentuk
penyelesaian konflik dengan adanya upaya mempertemukan pihak yang berkonflik. Contoh konsiliasi
yaitu ketika Pak RT memanggil Budi dan Damar setelah rebutan lahan parkir.
3. Arbitrase
Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata diluar pengadilan umum yang didasarkan
pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. Sengketa yang
dapat diselesaikan melalui arbitrase hanya sengketa di bidang perdagangan dan mengenai hak yang
menurut hukum dan peraturan perundang‑undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang
bersengketa.Contoh sederhana arbitrase adalah ketika dua orang yang bercerai tidak dapat menyetujui
persyaratan dan mengizinkan pihak ketiga masuk untuk membantu mereka bernegosiasi.
Penyelesaian Sengketa Konsumen
Di dalam Pengadilan
Setiap konsumen yang dirugikan atau terlibat pada suatu sengketa dapat menyelesaikan sengketanya
melalui lembaga peradilan umum. Penyelesaian sengketa terhadap konsumen melalui pengadilan ini
merujuk pada ketentuan tentang peradilan umum yang berlaku dengan memperhatikan ketentuan pasal
45 UUPK

Kewenangan menyelesaikan sengketa konsumen melalui pengadilan dalam lingkungan peradilan


umum dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku di lingkungan peradilan umum tersebut. Hal ini
berarti tatacara pengajuan gugatan dalam masalah perlindungan konsumen mengacu pada hukum acara
perdata yang berlaku
Syarat dalam Prosedur Pengaduan Sengketa Konsumen

1. Merupakan Konsumen Akhir

2. Pelaku Tidak Merespon

3. Mengisi Formulir

4. Melampirkan Bukti Diri

5. Bukti Pembelian

6. Ajukan Saksi dan Bukti Lainnya


Pihak-pihak yang dapat mengajukan gugatan atau pelanggaran pelaku usaha melalui
pengadilan menurut Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen meliputi :
a) Seorang konsumen yang dirugikan atau ahli waris yang bersangkutan.

b) Sekelompok konsumen yang mempunyai kepentingan yang sama.

c) Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang memenuhi syarat, yaitu berbentuk badan
hukum atau yayasan yang dalam anggaran dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan
didirikannya organisasi tersebut adalah  untuk kepentingan perlindungan konsumen dan telah
melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran dasarnya.

d) Pemerintah dan/atau instansi terkait apabila barang dan/atau jasa yang dikonsumsi atau dimanfaatkan
mengakibatkan kerugian materi yang besar dan/atau korban yang tidak sedikit.
Upaya Pembuktian Sengketa
Konsumen
Kedua belah pihak dapat dibebankan dalam proses pembuktian namun dalam pasal 19, pasal 22 dan
pasal 23 merupakan beban dan tanggung jawab pelaku usaha (Pembuktian terbalik). Dimana dalam hal
ini kalua pelaku usaha tidak dapat membuktikan bahwa tidak ada unsur kesalahan maka pelaku usaha
wajib mengganti kerugian yang di derita oleh konsumen
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai