Anda di halaman 1dari 9

‫األمر بالمعروف والنهي عن المنكر‬ al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-munkar

C R E AT E D B Y :

E K A A D R I A N S YA H P U T R A ( 1 8 9 5 1 1 4 0 0 3 )

R O C K Y A R D I A N S YA H Y U D I S T I R A P U T R A ( 1 8 9 5 11 4 0 0 9 )

A B A R A R H AY U G U S TA ( 1 8 9 5 1 1 4 0 1 9 )

B E L L A FA D I A A L FA R I D A ( 1 8 9 5 1 1 4 0 2 4 )
Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Dalam ilmu bahasa, amar ma’ruf nahi munkar istilah dari amar ma’ruf nahi munkar itu
ini memiliki arti yakni menyuruh kepada yang menunjukan bahwa semua kebaikan-kebaikan
baik, mencegah kejahatan. Amar artinya: serta sifat-sifat yang baik, yang sepanjang
menyuruh, ma’ruf artinya: kebaikan, nahi massanya diterima oleh hati manusia sebagai
artinya mencegah, dan munkar artinya sesuatu memiliki kebaikan.
kejahatan
‫هللا صلى هللا عليه وسلم‬ ِ ‫عْت َرس ُْو َل‬ ُ ‫ َس ِم‬: ‫ال‬ َ ‫هللا َع ْنهُ َق‬ ُ ‫ض َي‬ ِ ‫َع ْن َأ ِبي َس ِعيْد ْال ُخ ْد ِري َر‬
‫ َفِإ ْن َل ْم َي ْس َت ِط ْع َف ِب َق ْل ِب ِه‬،‫ َفِإ ْن َل ْم َي ْس َت ِط ْع َف ِب ِل َسا ِن ِه‬،‫ َم ْن َرَأى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكر ًا َف ْليُ َغ ِّيرْ هُ ِب َي ِد ِه‬: ُ‫َيقُ ْول‬
‫ان‬ ‫م‬
ِ َ ‫ِإل‬ ْ
‫ي‬ ‫ا‬ ْ ُ
‫ف‬ ‫ع‬
َ ْ‫ض‬ ‫َأ‬ ‫َو َذ ِل َك‬
]‫[رواه مسلم‬
D A R I A B U S A’ I D A L K H U D R I R A D I A L L A H U A N H U B E R K ATA : S AYA M E N D E N G A R
R A S U L U L L A H S H O L L A L L O H U ‘ A L A I H I WA S A L L A M B E R S A B D A : S I A PA YA N G M E L I H AT
K E M U N K A R A N M A K A R U B A H L A H D E N G A N TA N G A N N YA , J I K A T I D A K M A M P U M A K A
R U B A H L A H D E N G A N L I S A N N YA , J I K A T I D A K M A M P U M A K A ( T O L A K L A H ) D E N G A N
H AT I N YA D A N H A L T E R S E B U T A D A L A H S E L E M A H - L E M A H N YA I M A N .
Munkar Adalah sesuatu yang dilarang
Ma’ruf : syariat membagi ma’ruf itu dalam dalam islam, dan digolongan kedalam
tiga kategori: dua kategori syariat

Fardhu atau wajib Haram


Yakni mendapat pahala jika dikerjakan dan berdosa Yaitu segala sesuatu yang dilarang secara muthlak
jika ditinggalkan
Makruh
Sunnah atau mathlub
Yaitu segala sesuatu yang masuk dalam kategori
Yakni mendapat pahala apabila dikerjakan dan tidak tidak disengaja, jika dikerjakan tidak berdosa dan
berdosa jika ditinggalkan jika ditinggalkan mendapat pahala
Mubah
Yakni tidak berpahala jika dikerjakan dan tidak
berdosa jikaditinggalkan
Pada dasarnya, hukum amar ma’ruf nahi munkar adalah fardhu kifayah, dalam
artian, harus ada orang yang tidak berdiam diri saja kalau di tengah-tengah
masyarakat ada kewajiban yang ditinggalkan atau ada perilaku haram yang

Hukum Amar
dilakukan. Kewajiban tersebut memiliki syarat-syarat sebagai berikut artinya, jika
syarat-syarat berikut ini tidak terpenuhi, maka amar ma’ruf nahi munkar tidak lagi
menjadi wajib.
Ma’ruf Nahi Kita harus yakin bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain itu memang

Munkar betul-betul pekerjaan haram atau yang ditinggalkan itu adalah pekerjaan wajib.
Jika kita tidak yakin, kewajiban amar ma’ruf nahi munkar menjadi gugur.
Ada kemungkinan amar ma’ruf nahi munkar yang kita lakukan ada pengaruhnya.
hukum amar ma’ruf nahi Jika sejak awal kita yakin tidak berpengaruh sedikitpun, kewajiban amar ma’ruf
munkar adalah fardhu nahi munkar menjadi gugur.
kifayah, dalam artian, harus Si pelaku dosa memang dipastikan akan meneruskan perbuatannya itu. Jika kita
ada orang yang tidak bisa memperkirakan (apalagi jika sampai yakin) bahwa si pelaku dosa
berdiam diri saja kalau di kewajiban amar ma’ruf nahi munkar  menjadi gugur.
tengah-tengah masyarakat amar ma’ruf nahi munkar  tidak sampai menimpakan kerugian jiwa, harta (dalam
ada kewajiban yang jumlah yang signifikan), atau kehormatan kita, keluarga, sahabat, dan seluruh
ditinggalkan atau ada kaum muslimin. Tahapan dalam amar ma’ruf nahi munkar memiliki tiga tahapan.
Jika pada tahap pertama, maksud sudah bisa dicapai, kita dilarang langsung
perilaku haram yang meloncat ke tahapan kedua. Begitu juga jika tahapan kedua ini sudah efektif, kita
dilakukan. dilarang meloncat ke tahapan ketiga Adapun ketiga tahapan dalam amar ma’ruf
nahi munkar adalah sebagai berikut.
Urgensi Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Sesungguhnya amar ma’ruf nahi Tiga syarat utama yang disebutkan oleh
munkar  merupakan pekerjaan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala 
agung dan pantas untuk mendapat Dalam surah Ali Imran ayat 110 jika kita ingin
perhatian, karena amar ma’ruf itu dapat merealisasikan kaum muslimin sebagai “Khairu
menciptakan kemashlahatan dan ummah” yaitu keikutsertaan kita dalam amar
ma’ruf dan nahi munkar setelah kita beriman
keselamatan bagi umat, dan dengan kepada Allah. Dalam ayat ini Allah Subhanahu
mengabaikannya dapat menimbulkan wa Ta’ala mendahulukan amar ma’ruf dan nahi
bahaya dan kerusakan yang besar, munkar dari beriman kepada Allah, kata ulama
yakni dengan hilangnya kemuliaan dan kita, hal ini menunjukkan akan urgensi amar
munculnya kehinaan. ma’ruf dan nahi munkar. Kita semua tahu
bahwa perkara yang paling asasiah dalam
agama ini adalah beriman kepada Allah, namun
untuk merealisasikan “Khairu ummah” kita pun
harus aktif beramar ma’ruf dan nahi munkar.
Pengaruh Kemungkaran dalam
Kehidupan Sehari-hari
1. Mendapat laknat Allâh Subhanahu wa Ta’ala , celaan dan kehinaan
2. Kerusakan akan semakin parah.
3. Mendapat hukuman dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala .
4. Do'a tidak dikabulkan.
5. Akan dimintai pertanggung jawabannya pada hari kiamat.
Cara Mencegah Kemungkaran
1. Pertama, memberikan kesedaran dan pemahaman.
2. Kedua, menyampaikan nasihat dan pengarahan.
3. Ketiga, peringatan keras atau kecaman.
4. Keempat, dengan tangan atau kekuatan.
Conclusion
Dari penjelasan makalah diatas, bahwa sanya amar ma’ruf nahi munkar adalah suatu ajaran
dalam agama islam yang sangat diutamakan. Hukum menjalankan amar ma’ruf nahi
munkar adalah fardhu kifayah yang artinya apabila dalam suatu kelompok masyarakat sudah ada
yang melaksanakannya maka, gugur kewajibannya atas yang lain.
Berkaitan dengan cara mencegah kemungkaran islam mempunyai aturan tertentu, yaitu
salah satu caranya dengan member pemahaman kepada pelaku munkar akan kemunkaran yang
dia lakukan kemudian jika hal itu tidak mempengaruhi maka barulah dinasehati dengan kata-kata
yang halus yang kemudian tahap selanjutnya yaitu memberi peringatan dengan keras atau
kecaman, jiaka ketiga tindakan yang telah disebutkan diatas maka langkah terakhir yang harus
dilakukan adalah dengan kekuatan, seperti memukul dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai