Anda di halaman 1dari 39

FISIKA

MODERN

MODEL ATOM
RUTHERFORD-BOHR
OLEH KELOMPOK 4
OVIE VIRDA ZARSADILLA (A1K118131)
NUR ASIKIN SAHARU (A1K120021)
IDRIS (A1K120051)
NURZA (A1K120067)
TOPIK
BAHASAN

MODEL
ATOM
RUTHERFOR
D-BOHR
A. SIFAT-SIFAT Atom Memancarkan
Semua atom mengandung
Semua atom
elektron
menyerap
nm)
bermuatan
radiasi
stabil
dan
Atom sangatlah kecil (0,1

DASAR ATOM negatif, namun netral


elektromagnetik

Johan Maulana
3
A. SIFAT-SIFAT Kita dapat menaksir secara kasar
DASAR ATOM ukuran maksimum sebuah atom
dengan cara secara berikut.

Johan Maulana
4
B. MODEL ATOM RUTHERFORD
Rutherford dengan demikian mengusulkan
bahwa muatan dan massa atom terpusatkan
pada pusatnya, dalam suatu daerah yang disebut
inti (nucleus).
Gambar 6.7 melukiskan goemetri hamburan

Johan Maulana
bagi kasus ini. Proyektil bermuatan ze, menderita
gaya tolak oleh muatan positif inti sebesar:

F
zeZe
4 0 r 2
Elektron-elektron atom, dengan massanya yang
lebih kecil, tidak banyak mempengaruhi lintasan
proyektil, jadi pengaruhnya pada hamburan dapat
kita kita abaikan. Kita juga menganggap massa inti
atom tidak bergerak selama berlangsung proses
hamburan. Karena tidak ada gerak pental yang
diberikan pada inti, energi kinetik awal dan akhir
dari proyektil sama besar.
Gambar 6.7 Hamburan Oleh Sebuah Inti Atom. Lintasan Partikel Terhambur 5

Berbentuk Sebuah Hiperbola. Parameter Impak Yang Lebih Kecil Memberikan Sudut
Hambar Yang Lebih Besar.
B. MODEL ATOM RUTHERFORD
Proyektil menempuh suatu lintasan
berbentuk hiperbola; dalam koordinat
polar r dan  , persamaan hiperbola
adalah

Johan Maulana
1 1 zZe 2
 sin   cos  11
r b 8 0b 2 K

Sebagian diperlihatkan pada Gambar


6.8, kedudukan awal partikel adalah
pada   0, r dan
, kedudukan akhir adalah
pada Dengan
    menggunakan
,r . kedua
koordinat kedudukan akhir, persamaan
berikut tersederhanakan menjadi

zZe 2 1 zZ e 2 1
b cot   cot  Gambar 6.8 Lintasan Hiperbola Dari Sebuah Partikel
8 0 K 2 K 4 0
6
2 2
Terhambur.
B. MODEL ATOM RUTHERFORD

Johan Maulana
3. jarak terdekat Hamburan Partikel 1. Fraksi partikel
ke inti atom, yang Bermuatan Oleh Inti yang dihamburkan
dapat dicapai oleh Atom Yang (Lazimnya pada sudut yang
partikel Disebut Hamburan lebih besar
bermuatan. Rutherford) daripada θ

2. Rumus
Rutherford dan
pembuktian
kebenarannya lewat
percobaan 7
Hamburan Partikel Bermuatan Oleh Inti Atom Yang
(Lazimnya Disebut Hamburan Rutherford)
1. Fraksi partikel yang
dihamburkan pada sudut
yang lebih besar daripada
θ

Johan Maulana
Sisipkan atau Seret dan Letakkan Gambar Anda

Ketebalan lembar hambur yang sebenarnya, dapat


mencapai sekitar susunan seribu atau sepuluh ribu
atom buah atom. Andaikanlah t adalah ketebalan
lembar hambur dan A adalah luasnya, dan
andaikanlah pula bahwa ρ adalah kerapatan dan M
adalah massa molekul bahan pembuat lembar itu.
At adalah
Jadi, volumenya lembar tersebut N A At dan Gambar 6.9 Geometri hamburan bagi susunan banyak
n  N
massanya ρAt sehingga jumlah 
A molnya ρAt/M. Jadi, atom. Bagi parameter impak b, sudut hambur yang
M M
jumlah atom atau inti per satuan volume adalah: bersangkutan dengan θ. Jika partikel memasuki atom
2
dalam daerah piringan seluas ,bmaka sudut hambur 8
akan lebih besar daripada θ..
Hamburan Partikel Bermuatan Oleh Inti Atom Yang
(Lazimnya Disebut Hamburan Rutherford)
adalah bilangan avogadro (yakni jumlah atom per gram molekulnya). Bagi sebuah proyektil datang,
jumlah inti atom per satuan luas yang tampak baginya adalah secara rata-rata setiap inti
memberi saham luas sebesar pada medan tampak proyektil. Untuk sudut hambur yang lebih
NA besar daripada θ harus berada dalam daerah lingkaran seluas yang berpusat pada sebuah atom.
nt  NθAadalah
Dengan demikian fraksi partikel yang dihamburkan pada sudut yang lebih besar daripada t M ;tidak
lain daripada jumlah partikel yang menghampiri sebuahatom dalam suatu daerah cakupan

Johan Maulana
N A  t M  1

Dengan anggapan bahwa semua partikel datang sebesar merata pada luas lembar hambur. b 2

b 2
2
f b  f   ntb

9
2. Rumus Hamburan Agar kita dapat menghitung probabilitas
hamburan sebuah partikel ke dalam suatu selang
Rutherford dan Bukti sudut kecil pada θ (antara θ dan θ + dθ), kita
syaratkan parlementer impaknya terletak dalam
suatu selang kecil di dθ. Dengan demikian fraksi
Percobaannya adalah
df  nt2b.db

Johan Maulana
10
2. Rumus Hamburan Andaikan kita tempatkan sebuah detektor bagi
Rutherford dan Bukti partikel yang terhambur pada sudut θ sejauh jarak r dari
inti atom. Maka probabilitas bagi sebuah partikel untuk
Percobaannya menghamburkan kedalam detektor tersebut bergantung
pada df; namun demikian, df hanyalah memberikan
peluang bagi semua proyektil yang dihamburkan pada
sudut θ ke dalam dt, dan dapat anda lihat bahwa semua
proyektil itu akan terdistribusi secara merata sekitar
sebuah cincin berjari-jari rsinθ dengan ketebalan rdθ.

Johan Maulana
dA  2adalah
Luas cincinnya r sin rdt untuk menghitung
laju arah hambur proyektil ke dalam detektor, kita harus
mengetahui probalitas persatuan luas bagi hamburan ke
dalam daerah cincin tadi. Ini diberikan oleh df dA, yang
akan kita sebut N(θ). Selanjutnya dengan melakukan
suatu manipulasi perhitungan, kita akhirnya peroleh:

2 2
nt  zZ   e 
2
1
N       
4r 2  2 K   4 0  sin 4 1 
2
11
3. Jarak Hampiri Terdekat Partikel Hambur Ke
Inti Penghambur
Semakin dekat partikelnya menghampiri
inti atom, maka semakin besar pula Momentum sudut juga kekal. Ketika jauh
energi potensial yang ia peroleh, karena dari inti atom, momentum sudut partikel
adalah mvb, dan pada rmin momentum

Johan Maulana
sudutnya adalah mvminrmin. Karena itu,
v
1 zZe 2 mvb  mvmin rmin
4 0 r

Dengan menggabungkan Persamaan (6.230)


dan (6.236), kita peroleh
1 2 1  b 2v 2  1 zZe2
mv  m 2  
2 2  r min  4 0 rmin

12
B. MODEL ATOM RUTHERFORD
Contoh Soal:

Johan Maulana
Pemecahan:

13
B. MODEL ATOM RUTHERFORD
Kelemahan Atom Rutherford

Tidak dapat menjelaskan mengapa electron tidak jatuh ke dalam inti atom.

Johan Maulana
Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.

Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).

14
C. MODEL ATOM BOHR
Niels Bohr, pada tahun 1913 mengemukakan
bahwa atom ternyata mirip sistem planet mini,
dengan elektron-elektron mengendari inti atom
seperti halnya planet-planet mengedari matahari.

Johan Maulana
Gambar 1.1 Model Atom Bohr
(Z=1 Hidrogen)
15
C. MODEL ATOM BOHR
Energi potensial sistem elektron-inti ini
adalah energi potensial Coulomb:
1 e2
V 
4 0 r

Johan Maulana
Dengan demikian, energi total sistem adalah:

Gambar 1.1 Model Atom Bohr


(Z=1 Hidrogen)
16
C. MODEL ATOM BOHR

Johan Maulana
Gambar 1.1 Model Atom Bohr
(Z=1 Hidrogen)

17
C. MODEL ATOM BOHR

Johan Maulana
Gambar 6.21 Tingkat-tingkat Energi
Atom Hidrogen 18
C. MODEL ATOM BOHR
Bohr mempostulakan bahwa meskipun elektron tidak
memancarkan radiasi elektromagnet ketika beredar pada
suatu tingkat tertent, ia dapat berpindah dari satu tingkat
ke tingkat lain yang lebih rendah. Pada tingkat yang lebih
rendah, energi yang memiliki elektron lebih rendah
daripada tingkat sebelumnya. Beda energi ini muncul
sebagai sebuah kuantum radiasi berenergi hv yang sama
besar dengan beda energi antara kedua tingkat tersebut.
Artinya, jika elektron melompat dari ke
sepertin pada
 n1 gambarn 6.22,
 n 2 maka
, terpancar sebuah foton dengan
energi.

Johan Maulana
GAMBAR 6.22 Sebuah elektron melompat dari keadaaan n1
ke keadaan n2
dan memancarkan foton

19
C. MODEL ATOM BOHR Contoh Soal:

Pemecahannya:

Johan Maulana
20
C. MODEL ATOM
BOHR
Rumus Bohr juga menerangkan asas gabung
Rizt, yang mengatakan bahwa jumah dua
frekuensi berbeda dalam spektrum pancar
memberikan frekuensi ketiga lainnya dalam
spektrum tersebut Ditinjua transisi dari satu
keadaan n3 ke keadaan n,2 yang kemuadian

Johan Maulana
disusul dengan transisi dari nke
2 .nDengan
1

mengguakan persamaan (6.39) bagi kasus ini, di


peroleh:
Gambar 6.23 Berbagai Transisi Dan Deret Lyman
Dan Belmer Dalam Atom Hidrogen.

Tetapi ini adalah tak lain daripa frekuensi sebuah foton yang
dipancarkan dalam transisi langsung darin3 ke n 1 , jadi
vn1 n2  vn2 n1  vn3 n1

21
C. MODEL ATOM
BOHR
Uji Model Atom Bohr
Mengapa spektrum serap tidak mengandung
semua garis yang terdapat dalam spektrum
pancar?

Johan Maulana
22
C. MODEL ATOM
BOHR Dengan menuju ulang penurunan teori Bohr, kita dapati
bahwa muatan inti atom hanya muncul pada suatu tempat ,
yakni dalam pernyataanya bagi gaya elektrostik antara inti
atom dan elektron, persamaan (6.28). jika muatan inti atom
adalah Ze, gaya Coulomb yang bekerja pada elektron
adalah:
1 Ze 2
F

Johan Maulana
4 0 r 2

23
C. MODEL ATOM BOHR
Contoh Soal:

Johan Maulana
Pemecahan:

24
C. MODEL ATOM BOHR
Kelemahan Atom Bohr
Model ataom Bohr hanyalah bermanfaat bagi atom-atom yang mengandung satu elektron (hidrogen, ion helium satu, ion litium tiga, dan seterusnya), tetapi tidak bagi
atom-atom dengan dua elektron atau lebih

Johan Maulana
Garis spektrumnya ternyata bukanlah sebuah garis tunggal, melainkan terdiri atas gabungan dua atau lebih garis yang sangat rapat, model Bohr ternyata tidak dapat
menjelaskan dublet spektrum garis.

Terbatas kegunaannya sebagai dasar untuk menghitung sifat-sifat atom lainnya

Melanggar asas ketidakpastian

25
D. SPEKTRUN GARIS
Teori atom Bohr didasarkan atas pengamatannya
terhadap spektrum atom. Jika uap atau gas suatu
unsur dipanaskan sampai suhu tinggi, akan
dihasilkan cahaya terang. Jika cahaya tersebut
dilewatkan suatu prisma, akan tampak garis-garis
berwarna dengan panjang gelombang tertentu. Gas

Johan Maulana
garis cahaya itu disebut spektrum garis. Setiap unsur
memberikan spektrum garis yang berbeda dan
bersifat khas untuk unsur tersebut.
• Elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan
lintasan (orbit) tertentu, dengan momen sudut
kelipatan dari  ketetapan Planck.
• Selama elektron bergerak pada lintasannya, maka
energinya akan tetap, sehingga tidak
memancarkanenergi.
• Selama bergerak mengelilingi inti, elektron dapat
berpindah naik atau turun dari satu lintasan ke
lintasan yang lain.
26
D. SPEKTRUN GARIS
Adanya spektrum garis yang dihasilkan setiap
unsur yang terdiri atas deretan warna dengan panjang
gelombang yang berbeda-beda pertama kali diamati
pada gas hidrogen oleh Niels Bohr.Spektrum emisi yang
dapat dihasilkan suatu atom dapat diamati dengan
menggunakan alat spektrometer.

Johan Maulana
Spektrum garis diperoleh saat bahan berupa atom
mengemisikan cahaya.Oleh karena itu sering disebut
spektrum atomik. Pada molekul terdapat level-level energi
rotasi dan vibrasi yang dilapiskan pada level energi
elektronik. Jumlah garis spektral atom unsur tergantung
pada konfigurasi elektron atau banyaknya elektron dalam
orbital yang terdapat pada suatu sub kulit.  Karakteristik
suatu garis spektra ditentukan oleh panjang gelombang dan
intensitas garis spektra tersebut. Jika gas atomik atau uap
atomik yang bertekanan  sedikit di bawah tekanan atmosfer
dieksitasi dengan mengalirkan arus listrik radiasi yang
dipancarkan hanya mempunyai spektrum yang berisi
panjang gelombang tertentu saja.

27
D. SPEKTRUN GARIS
Dalam bahasan mengenai radiasi benda hitam, kita
berkenalan dengan contoh "metode ilmiah terbalik".
Menurut metode ini, untuk menerangkan suatu data
percobaan yang belum ada teorinya, kita mencoba
menemukan dulu suatu fungsi untuk mencocokkan
datanya. Seorang guru sekolah menengah berkebangsaan

Johan Maulana
Swiss, Johan nes Balmer, mencatat bahwa sekelompok
panjang gelombang spek trum garis pancar hidrogen dalam
daerah tampak dapat dicocokkan secara tepat dengan
rumus 2
n
  364,5 Gambar 6.19.Deret Spektrum Pancar Dan Serap Atom Hidrogen.
n2  4 Perhatikan Keteraturan Dalam Jarak Antara Garis-garis Spektrum
Ini.Semakin Mendekati Batas Deretnya, Semakin Rapat Garis-
Satuan adalah dalam nm dan n hanya bernilai bulat mulai garis Spektrum Yang Bersangkutan. Semua Deret Spektrum Ini
dari n=3. λ = 656,1 nm. Rumus ini sekarang dikenal Tampak Dalam Spektrum Pancar, Hanyalah Deret Lyman Yang
sebagai rumus Balmer dan deretan garis spektrum yang Mun Cul Dalam Spektrum Serap.
cocok dengannya disebut deret Balmer. Panjang gelombang
364,5 nm, yang berhubungan dengan n→∞, disebut batas
deret. Dengan segera di dapati bahwa semua kelompok
garis spektrum dalam spektrum hidrogen dapat dicocokkan
dengan rumus serupa sebagai berikut: 28
D. SPEKTRUN GARIS
Contoh Soal:

Johan Maulana
Pemecahan:

29
D. SPEKTRUN GARIS
Contoh Soal:

Johan Maulana
Pemecahan:

30
E. PERCOBAAN FRANCK-
HERZT

Johan Maulana
Gambar 6.24 Peralatan Franck-hertz, Bekas Elektron
Yang Meninggalkan Katoda C Dipercepat Oleh
Tegangan V Menuju Kisi G Dan Mencapai Palat Pdi
Mana Mereka Diukur Oleh Ammeter A

31
E. PERCOBAAN FRANCK- Andaikalah tabungnya diisi dengan gas atom hidrogen. Jika tegangan
HERZT dinaikkan dari nol, makin banyak elektron yang mencapai pelat anoda,
dan bersamaan dengan itu naik pula arus elektriknya. Elektron-elektron di
dalam tabung tentu saja dapat menumbuk atom-atom hidrogen, namun
tidak ada energi yang dilepaskan dalam tumbukan ini. Jadi, tumbukan
elestisnya sempurna. Satu-satunya cara elektron dapat melepaskan
energinya dalam suatu tumbukan dengan atom hidrogen adalah jika
elektron memiliki energi yang cukup untuk menyebabkan atom hidrogen
bertransisi ke suatu kekeadaan eksitasi. Dengan demikian, apabila dengan
energi elektron mencapai dan sedikit melebilihi energi 10,2 eV pada atom,
sedangkan elektron setelah tumbukan bergerek dengan energi yang lebih

Johan Maulana
rendah. Dengan demikian, jika elektron harus melewati kisi dan energinya
tidak cukup untuk mengatasi tegangan perlamat rendah, ia tidapa dapat
mencapai pelat anoda, jadi apabila V = 10,2 eV, akan teramati penurunan
arus, bila V dinaikkan menjadi lebih besar, arusnya akan naik kembali,
dan kemudian turun lagi ketika V = 10,1 eV; pada tengan ini tumbukan
Gambar 6.24 Peralatan Franck-hertz, Bekas Elektron takelestik menyebakan atom hidrogen tereksitasi ketingkat n = 3. Proses
Yang Meninggalkan Katoda C Dipercepat Oleh ini akan terus berlangsung hingga V = 13,6 V, pada tegangan ini,
Tegangan V Menuju Kisi G Dan Mencapai Palat Pdi tumbukan akan menyebabkan atomnya terionisasi, jika dinaikan terus,
akan segera tampak efek tumbukan jamak ( multiple collisions ). Artinya
Mana Mereka Diukur Oleh Ammeter A
apabila V = 20,4 V, sebuah elektron dapat melakukan tumbukan
takelastikdengan atom dengan akibat mengeksitasikan atomnya ke
keadaan n = 2. Pada proses ini elektron kehilangan energi 10,2 eV, yang
cukup mengesitasikan atom hidrogen kedua lewat tumbukan takelastik.
Jadi, jika penurunan arus diamati terjadi pada tegangan V, penurunan
serupa akan teramati pada tegangan 2V, 3V,… lebih umum, jika
penurunanV1terapatiV2pada tegangan dan maka penurunan arus 32
V
yang sama akan teramati pula
1  V , 2V
2 pada V ,
V  2V ,
1 tegangan-tegangan
2 1 2

dan seterusnya.
E. PERCOBAAN FRANCK- Pada tuhun 1914, percobaan serupa dilakukan Franck dan Hertz, dengan
HERZT menggunakan tabung berisi uap air raksa. Hasil percobaan mereka
perlihatkan pada Gambar 6. 25, yang memperlihatkan secara jelas bukti
kehadiran sebuah keadaan eksitasi 4,9 eV. Apabila tegangannya
merupakan kelipatan dari ,4,9 V maka tampak

Johan Maulana
Gambar 6.25 Hasil Percobaan Franck-hertz Dengan Menggunakan Air
Raksa. Arus Menurun Pada V = 4,9 V, V = 9,8 V (2 X 4,9 V), V = 14,7 V
(3 X 4,9 V),

33
F. ASAS PERSESUAIAN
Postulat yang mengatakan bahwa sebuah elektron dalam
model atom Bohr, yang mengalami percepatan sewaktu
beredar dalam garis edar lingkaran, tidak meradiasikan
energi elektromagnet (kecuali jika ia berpindah ke garis
edar lainnya). Ini melanggar hukum fisika klasik, yang
mengatakan bahwa sebuah partikel bermuatan meradiasikan
energi elektromagnet bila mengalami percepatan.Perhatikan
bahwa di sini kita melakukan suatu hal yang sangat berbeda

Johan Maulana
dari yang kita lakukan dalam kajian mengenai teori
relativitas khusus. Anda akan teringat kembali, misalnya,
bahwa teori relativitas memberi pernyataan energi kinetik
dalam bentuk
.KSedangkan
 1 2 mv2 fisika klasik memberi bentuk E  E0
berbeda , tetapi telah
K kita perlihatkan bahwa
1 mv2
2

tersederhanakan menjadi apabila v<<c.

34
F. ASAS PERSESUAIAN
Menurut fisika klasik, sebuah partikel bermuatan elektrik Menurut Persamaan (6.39), frekuensinya adalah
yang bergerak sepanjang sebuah lingkaran meradiasikan
gelombang elek tromagnet frekuensi yang sama dengan v
me4  1
 
1 

64 3 0 h 3  n  1 n 
2 2 2
frekuensi gerak melingkarnya. Untuk gerak edar elektron
dalam atom, periode gerak melingkar adalah jarak satu me 4 2n  1
v
gerak edar, , dibagi dengan laju edar 2,rdengan K 64  0 h n n  1
3 2 3 2 2

v  2K /Jadi,
adalah energi kinetik. m dengan menggunakan
pernyataan (6.29) bagi energi kinetik, periode T di berikan Jika n besar sekali, kita dapat hampiri n - 1 dengan n

Johan Maulana
oleh dan 2n - 1 dengan 2n, yang memberikan

me 4 2n
v 2 3 4
64  0 h n
3

me 4 n
v 2
3
32  0 h n
3 3

Dalam rentang n yang besar, dalam mana fisika klasik dan kuantum
bertumpang-tindih, pernyataan klasik dan kuantum bagi frekuensi
radiasi keduanya identik.Ini adalah salah satu contoh penerapan asas
persesuaian Bohr Penerapan asas persesuaian ini tidak hanya terbatas
pada atom Bohr. Asas ini juga penting untuk memahami bagaimana
kita beranjak dari ranah dalam mana berlaku hukum-hukum fisika
klasik ke ranah dalam mana berlaku hukum-hukum fisika kuantum
35
Gambar berukuran besar

• Model Atom Rutherford-Bohr


Slide video

Keterangan lorem ipsum


Sekian dari
Kami
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN
TEMAN-TEMAN SEMUA
WASSALAMU’ALAYKUM

Johan Maulana
WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai