Anda di halaman 1dari 19

Pertanggungjawaban Perdata

Korporasi Dalam Perlindungan


Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup

Studi Analisis Putusan MA Pada Perkara


Perdata Kebakaran Hutan dan Lahan oleh
PT National Sago Prima, Riau

M. Akbar E.P , S.H., S.T


Magister Hukum Bisnis Internasional
Fak. Hukum
Universitas Esa Unggul
Ekskalasi kegiatan di bidang industri secara besar-besaran memberikan dampak
negative pada kualitas lingkungan;

Kepatuhan perusahan-perusahan dalam upaya pengelolaan lingkungan masih


rendah;

Banyak perusahaan yang melakukan pencemaran dan perusakan lingkungan


hidup;
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penegakan hukum lingkungan melalui jalur perdata masih sedikit dan kurang
disenangi karena prosesnya berlarut-larut di pengadilan;

Padahal, menurut penulis penegakan hukum melalui perdata memberikan efek


jera yang lebih efektif daripada pidana;

Contoh kasus: Kebakaran Hutan dan Lahan PT. National Sago Prima (NSP) di
Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau dengan ganti rugi lingkungan
hidup sebesar Rp. 1 Triliyun rupiah.

2
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana teori pertanggungjawaban perdata korporasi dalam upaya


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup?

3
METODE PENULISAN

Pengumpulan
Jenis penelitian Sifat Penelitian
Data
• Penelitian kuantitatif / • penelitian deskriptif • sumber data primer dari
kajian kepustakaan • memaparkan data-data peraturan perundang-
• menggunakan buku dan tentang suatu hal atau undangan terkait dengan
putusan hakim sebagai masalah lingkungan hidup, dan
sumber data Salinan putusan;
• Sumber data sekunder
dari buku, jurnal, dan
internet

4
PEMBAHASAN

Lingkungan hidup adalah semua benda dan daya


serta kondisi termasuk di dalamnya manusia dan
tingkah perbuatannya yang terdapat dalam
ruangan dimana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta
kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
Sehingga lingkungan hidup terdiri dari segi
lingkungan fisik, biologi, ekonomi, sosial, dan
budaya (Gatot P. Soemartono, Hukum Lingkungan
Indonesia)

Pasal 28 H UUD 1945: Lingkungan hidup yang baik


dan sehat merupakan hak setiap warga Negara

5
PEMBAHASAN

UU No. 32 Tahun 2009


Penegakan hukum terhadap pelaku tentang Perlindungan
pencemaran dan/atau kerusakan dan Pengelolaan
lingkungan. Lingkungan Hidup;

Korporasi adalah sekumpulan orang yang diberikan hak


dan kewajiban hukum sebagai unit hukum sehingga dapat
mengadakan hubungan-hubungan hukum (Riduan
Syahrani, Seluk Beluk Dan Asas-asas Hukum Perdata)

Menurut Yahya Harahap, orang yang

?
Siapakah yang bertanggung jawab adalah orang-orang yang
dianggap mempunyai wewenang dan kapasitas
bertanggungjawab untuk bertindak melakukan perbuatan hukum
pada korporasi tersebut (Yahya Harahap, Hukum
Perseroan Terbatas)
6
PEMBAHASAN

Perbuatan Melawan Hukum (PMH)


Pasal 1365 KUH Perdata

• adanya suatu perbuatan;


• Perbuatan tersebut melawan hukum;
• adanya unsur kesalahan;
• menimbulkan kerugian bagi korban; dan
• adanya hubungan kausal antara perbuatan
dengan kerugian.

7
PEMBAHASAN
Prinsip Pertanggungjawaban Hukum:

Tanggung jawab berdasarkan Tanggung jawab berdasarkan


Tanggung jawab mutlak
unsur kesalahan praduga
(strict liability)
(liability based on fault) (persumption of liability)
• seseorang baru dapat dimintakan, • tergugat selalu dianggap • Tanggung jawab hukum yang
pertanggungjawabannua secara bertanggungjawab, sampai dibebankan kepada pelaku
hukum jika ada usur kesalahan tergugat dapat membuktikan perbuatan melawan hukum tanpa
yang dilakukannya. Unsur bahwa dirinya tidak bersalah melihat apakah yang
kesalahan ini terdiri dari unsur bersangkutan dalam melakukan
kesengajaan (intentional tort) perbuatannya itu mempunyai
dan unsur kelalaian (negligence) unsur kesalahan atau tidak.
• Pelakunya dapat dimintakan
pertanggungjawaban secara
hukum, meskipun dalam
melakukan perbuatannya itu tidak
melakukannya dengan sengaja,
dan tidak pula mengandung unsur
kelalaian
8
PEMBAHASAN

Pasal 87 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
Pertanggungjawaban perdata
“Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
bagi pencemar dan / atau
yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa
perusak lingkungan hidup
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau
lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau
melakukan tindakan tertentu”

Pasal 88 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:

“Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau


Prinsip pertanggungjawaban
kegiatannya menggunakan B3, menghasilkan dan/atau
mutlak (strict liability)
mengelola limbah B3, dan/atau yang menimbulkan
ancaman serius terhadap lingkungan hidup
bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi
tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan”
PEMBAHASAN

Permen LH Nomor 7 Tahun 2014 pedoman bagi instansi lingkungan hidup


Tentang Kerugian Lingkungan Hidup pusat dan/atau daerah dalam
Akibat Pencemaran dan/atau menentukan besaran kerugian
Kerusakan Lingkungan Hidup lingkungan hidup dan melakukan
penghitungan besarnya kerugian
lingkungan hidup

Faktor Teknis Faktor Non Teknis

durasi waktu atau lama terjadinya Pencemaran inflasi


dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
volume polutan yang melebihi Baku Mutu kebijakan pemerintah
Lingkungan Hidup, parameter polutan yang
melebihi Baku Mutu Lingkungan Hidup
luasan lahan dan sebaran Pencemaran dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup
status lahan yang rusak

10
PEMBAHASAN

Fakta-fakta mengenai PT. NSP

Merupakan Badan Usaha yang bergerak di bidang usaha


pertanian, perindustrian, perdagangan dan pengangkutan darat
dengan memiliki luas lahan konsesi seluas 21.418 h, berkantor
pusat di Jakarta Selatan.

Terbukti melakukan kejahatan korporasi khususnya di bidang


lingkungan hidup karena lalai mengantisipasi kerusakan hutan
akibat dari terjadinya kebakaran hutan pada awal tahun 2015
sampai dengsan bulan Maret.

Pada tanggal 17 Desember 2018 yang lalu, Mahkamah Agung


memutuskan untuk mengabulkan kasasi yang dimohonkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait
kasus kebakaran hutan dan lahan oleh PT. NSP dengan harus
melakukan ganti kerugian ekologis dan ekonomi serta biaya
pemulihan lingkungan sebesar Rp. 1 truliun.
11
PEMBAHASAN

PT NSP kemudian
Kronologi mengajukan PK, dan
tahun 2020, MA menolak
KLHK
mengajukan
PK PT NSP
2017 PT NSP kasasi kepada (No: 808 PK/PDT/2020)
mengajukan banding MA, dan tahun
ke Pengadilan Tinggi 2018 MA
2017 Putusan Jakarta, dan memenangkan
Hakim PN Jaksel memenangkan PT NSP KLHK
memutuskan (No: 540 / PDT
harus membayar (No: 3067 K /
/2017/PT.DKI) PDT / 2018)
KLHK melalui Rp1 triliun
Dirjen (No: 591 /
Penegakan Pdt.G.LH /
Hukum 2015 /
menggugat PN.Jkt.Sel)
Tahun
perdata
2015
perusahaan
Terjadi
di Pengadilan
kebakan
Negeri
lahan
Jakarta
seluas
Selatan
3.000 ha di
kebun
milik PT
PEMBAHASAN

Analisis Kasus
Putusan PN Jakarta Selatan No. 591/Pdt:G-LH/2015/PN.Jkt.Sel
menjelaskan bahwa PT. NSP telah melakukan beberapa perbuatan
melawan hukum:
Adanya Suatu Perbuatan Tersebut Melawan Adanya Unsur Timbul Kerugian Adanya unsur
Perbuatan Hukum Kesalahan kausalitas
Kebakaran • melanggar ketentuan yang ada di dianggap lalai karena kerugian ekologis Akibat dari
hutan dan PP No. 4 Tahun 2001 tentang tidak memiliki early dan ekonomi serta kebakaran
lahan sekitar Pengendalian Kerusakan dan / warning system yang biaya pemulihan hutan dan
3.000 ha atau Pencemaran Lingkungan memadai dalam hal lingkungan sebesar lahan tersebut,
Berkaitan dengan Hutan dan/atau pengendalian Rp. PT NSP wajib
Lahan; kerusakan lingkungan, 1.072.913.922.500 mengganti
• lalai dalam melakukan ketentuan belum memiliki sarana (satu triliun tujuh kerugian yang
yang ada di Peaturan Menteri dan prasarana yang puluh dua milyar ditimbulkandan
Kehutanan No. 12 Tahun 2009 memadai untuk sembilan ratus tiga wajib
tentang Pengendalian Kebakaran mencegah terjadinya belas juta sembilan membayar
Hutan dan Peraturan Pemerintah kebakaran hutan dan ratus dua puluh dua biaya pemulihn
No. 45 Tahun 2004 Tentang lahan di lokasi lima ratus rupiah. lingkungan
Perlindungan Hutan. usahanya. hidup.
PEMBAHASAN

Analisis Kasus
Prinsip pertanggungjawaban yang digunakan:
Putusan PN Jakarta
PT. NSP dibebankan tanggung jawab ganti kerugian
Selatan No. 591/Pdt:G-
dengan menggunakan prinsip pertanggungjawaban
LH/2015/PN.Jkt.Sel,
mutlak (strict liability).
PT. NSP

penggugat dalam hal ini adalah KLHK tidak perlu


membuktikan unsur kesalahan atas perbuatan PT.
NSP

Pasal 88 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang kemdian dipertegas
kembali dalam ketentuan Pasal 51 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan dan Lahan
PENUTUP

Kesimpulan

Penegakan hukum terhadap pelaku pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pertanggungjawaban perdata mengacu pada Pasal 1365 KUH Perdata atas dasar Perbuatan Melawan Hukum (PMH)

Pertanggungjawaban perdata bagi pencemar dan / atau perusak lingkungan hidup diatur pada Pasal 87 UU No. 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Prinsip yang digunakan adalah prinsip pertanggungjawaban mutlak (strict liability), berdasarkan Pasal 88 UU No. 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Penentuan besaran kerugian lingkungan hidup dan melakukan penghitungan besarnya kerugian lingkungan hidup
mengacu pada Permen LH No. 07 Tahun 2014 tentang Tentang Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran
dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup

PT NSP telah terbukti melakukan PMH karena lalai mengantisipasi kerusakan hutan akibat dari terjadinya kebakaran
hutan pada awal tahun 2015, digugat secara perdata menggunakan menggunakan prinsip pertanggungjawaban
mutlak, dengan harus mengganti kerugian ekologis dan biaya pemulihan lingkungan sampai dengan RP. 1 Triliyun
Rupiah. 15
REFERENSI

Harahap, Yahya. Hukum Perseroan Terbatas. cet. ke-4. Jakarta: Sinar Grafika, 2013
Soemartono, Gatot P. Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 1996
Sudiro, Ahmad. Hukum Angkutan Udara. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009
Syahrani, Riduan. Seluk Beluk Dan Asas-asas Hukum Perdata. Bandung: Alumni, 1985
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2014 tentang Kerugian Lingkungan Hidup Akibat
Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
Salinan Putusan PN Jakarta Selatan No. 591/Pdt:G-LH/2015/PN.Jkt.Sel
Salinan Putusan PT DKI Jakarta No: 540 / PDT /2017/PT.DKI
Salinan Putusan Mahkamah Agung No: 3067 K / PDT / 2018

16
Terimakasih
ASSETS ICONS

18
ASSETS DIAGRAMS AND INFOGRAPHICS

19

Anda mungkin juga menyukai