Contoh kasus: Kebakaran Hutan dan Lahan PT. National Sago Prima (NSP) di
Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau dengan ganti rugi lingkungan
hidup sebesar Rp. 1 Triliyun rupiah.
2
RUMUSAN MASALAH
3
METODE PENULISAN
Pengumpulan
Jenis penelitian Sifat Penelitian
Data
• Penelitian kuantitatif / • penelitian deskriptif • sumber data primer dari
kajian kepustakaan • memaparkan data-data peraturan perundang-
• menggunakan buku dan tentang suatu hal atau undangan terkait dengan
putusan hakim sebagai masalah lingkungan hidup, dan
sumber data Salinan putusan;
• Sumber data sekunder
dari buku, jurnal, dan
internet
4
PEMBAHASAN
5
PEMBAHASAN
?
Siapakah yang bertanggung jawab adalah orang-orang yang
dianggap mempunyai wewenang dan kapasitas
bertanggungjawab untuk bertindak melakukan perbuatan hukum
pada korporasi tersebut (Yahya Harahap, Hukum
Perseroan Terbatas)
6
PEMBAHASAN
7
PEMBAHASAN
Prinsip Pertanggungjawaban Hukum:
10
PEMBAHASAN
PT NSP kemudian
Kronologi mengajukan PK, dan
tahun 2020, MA menolak
KLHK
mengajukan
PK PT NSP
2017 PT NSP kasasi kepada (No: 808 PK/PDT/2020)
mengajukan banding MA, dan tahun
ke Pengadilan Tinggi 2018 MA
2017 Putusan Jakarta, dan memenangkan
Hakim PN Jaksel memenangkan PT NSP KLHK
memutuskan (No: 540 / PDT
harus membayar (No: 3067 K /
/2017/PT.DKI) PDT / 2018)
KLHK melalui Rp1 triliun
Dirjen (No: 591 /
Penegakan Pdt.G.LH /
Hukum 2015 /
menggugat PN.Jkt.Sel)
Tahun
perdata
2015
perusahaan
Terjadi
di Pengadilan
kebakan
Negeri
lahan
Jakarta
seluas
Selatan
3.000 ha di
kebun
milik PT
PEMBAHASAN
Analisis Kasus
Putusan PN Jakarta Selatan No. 591/Pdt:G-LH/2015/PN.Jkt.Sel
menjelaskan bahwa PT. NSP telah melakukan beberapa perbuatan
melawan hukum:
Adanya Suatu Perbuatan Tersebut Melawan Adanya Unsur Timbul Kerugian Adanya unsur
Perbuatan Hukum Kesalahan kausalitas
Kebakaran • melanggar ketentuan yang ada di dianggap lalai karena kerugian ekologis Akibat dari
hutan dan PP No. 4 Tahun 2001 tentang tidak memiliki early dan ekonomi serta kebakaran
lahan sekitar Pengendalian Kerusakan dan / warning system yang biaya pemulihan hutan dan
3.000 ha atau Pencemaran Lingkungan memadai dalam hal lingkungan sebesar lahan tersebut,
Berkaitan dengan Hutan dan/atau pengendalian Rp. PT NSP wajib
Lahan; kerusakan lingkungan, 1.072.913.922.500 mengganti
• lalai dalam melakukan ketentuan belum memiliki sarana (satu triliun tujuh kerugian yang
yang ada di Peaturan Menteri dan prasarana yang puluh dua milyar ditimbulkandan
Kehutanan No. 12 Tahun 2009 memadai untuk sembilan ratus tiga wajib
tentang Pengendalian Kebakaran mencegah terjadinya belas juta sembilan membayar
Hutan dan Peraturan Pemerintah kebakaran hutan dan ratus dua puluh dua biaya pemulihn
No. 45 Tahun 2004 Tentang lahan di lokasi lima ratus rupiah. lingkungan
Perlindungan Hutan. usahanya. hidup.
PEMBAHASAN
Analisis Kasus
Prinsip pertanggungjawaban yang digunakan:
Putusan PN Jakarta
PT. NSP dibebankan tanggung jawab ganti kerugian
Selatan No. 591/Pdt:G-
dengan menggunakan prinsip pertanggungjawaban
LH/2015/PN.Jkt.Sel,
mutlak (strict liability).
PT. NSP
Pasal 88 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang kemdian dipertegas
kembali dalam ketentuan Pasal 51 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan dan Lahan
PENUTUP
Kesimpulan
Penegakan hukum terhadap pelaku pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pertanggungjawaban perdata mengacu pada Pasal 1365 KUH Perdata atas dasar Perbuatan Melawan Hukum (PMH)
Pertanggungjawaban perdata bagi pencemar dan / atau perusak lingkungan hidup diatur pada Pasal 87 UU No. 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Prinsip yang digunakan adalah prinsip pertanggungjawaban mutlak (strict liability), berdasarkan Pasal 88 UU No. 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penentuan besaran kerugian lingkungan hidup dan melakukan penghitungan besarnya kerugian lingkungan hidup
mengacu pada Permen LH No. 07 Tahun 2014 tentang Tentang Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran
dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
PT NSP telah terbukti melakukan PMH karena lalai mengantisipasi kerusakan hutan akibat dari terjadinya kebakaran
hutan pada awal tahun 2015, digugat secara perdata menggunakan menggunakan prinsip pertanggungjawaban
mutlak, dengan harus mengganti kerugian ekologis dan biaya pemulihan lingkungan sampai dengan RP. 1 Triliyun
Rupiah. 15
REFERENSI
Harahap, Yahya. Hukum Perseroan Terbatas. cet. ke-4. Jakarta: Sinar Grafika, 2013
Soemartono, Gatot P. Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 1996
Sudiro, Ahmad. Hukum Angkutan Udara. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009
Syahrani, Riduan. Seluk Beluk Dan Asas-asas Hukum Perdata. Bandung: Alumni, 1985
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2014 tentang Kerugian Lingkungan Hidup Akibat
Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
Salinan Putusan PN Jakarta Selatan No. 591/Pdt:G-LH/2015/PN.Jkt.Sel
Salinan Putusan PT DKI Jakarta No: 540 / PDT /2017/PT.DKI
Salinan Putusan Mahkamah Agung No: 3067 K / PDT / 2018
16
Terimakasih
ASSETS ICONS
18
ASSETS DIAGRAMS AND INFOGRAPHICS
19