Kelompok 1
1. Asep Junairi (855728208)
2. Handis Septanti (855722998)
3. Neti Anisa (855731331)
4. Murni Agustin Hakmi (855731324)
5. Mustika Dwihandayani (855729715)
Kegiatan Belajar 1
HAKIKAT BAHASA
A. Pengertian Bahasa
Menurut beberapa sumber dari para ahli, bahasa adalah:
1. Sebuah simbol bunyi arbiter yang digunakan untuk komunikasi manusia (Wardhaugh,
1972).
2. Sebuah alat untuk mengomunikasikan gagasan atau perasaan secara sistematis
melalui penggunaan tanda, suara, gerak atau tanda-tanda yang disepakati yang
memiliki makna yang dipahami (Webster’s New Collegiate Dictionary, 1981).
3. Sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota sosial
untuk berkomunikasi, bekerja sama dan mengidentifikasi diri (Kentjono, Ed., 1984:2).
4. Salah satu dari sejumlah sistem makna yang secara bersama-sama membentuk
budaya manusia (Hilliday dan Hasan, 1991).
Dari pandangan para ahli diatas ada yang menyatakan bahasa melalui penekanan sistem,
alat dan juga pada komunikasi.
Karakteristik Bahasa
1. Bahasa Adalah Sebuah Sistem
Dapat diuraikan atas satuan-satuan terbatas yang berkombinasi dengan
kaidah-kaidah yang dapat diramalkan.
2. Bahasa Merupakan Sistem Lambang Yang Arbiter (Makna Suka) Dan
Konvensional.
Merupakan sistem simbol, baik berupa bunyi dan/atau tulisan yang
dipergunakan dan disepakati oleh suatu kelompok sosial.
3. Bahasa Bersifat Produktif
Dari huruf-huruf per kata dan selanjutnya dapat dihasilkan satuan bahasa
dalam jumlah yang tak terbatas, ribuan kata, kalimat atau wacana bacaan
dengan segala variasinya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat penggunanya.
4. Bahasa Memiliki Fungsi dan Variasi
Fungsi sebagai alat kominikasi sedangkan penggunaan bahasa oleh suatu
kelompok disebut variasi atau ragam bahasa.
B. Fungsi Bahasa
Halliday (1975, dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995) secara khusus
mengidentifikasi fungsi bahasa adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Personal
2. Fungsi Regulator
3. Fungsi Interaksional
4. Fungsi Informasi
5. Fungsi Heuristik
6. Fungsi Imajinatif
7. Fungsi instrumental
C. Ragam Bahasa
Dikelompokkan berdasarkan pemakai dan pemakaiannya:
1. Berdasarkan pemakainya
Ragam bahasa dapat dilihat dari segi asal daerah penutur yang
melahirkan dialeg geografis, kelompok sosial yang melahirkan dialeg
atau ragam sosial dengan segala variasinya serta sikap bahasa yang
melahirkan ragam resmi dan tak resmi atau keseharian.
2. Berdasarkan pemakaiannya
Bertolak dari pemakaiannya, bidang perbincangan, yang melahirkan
ragam ilmiah, ragam sastra, ragam jurnalistik dan ragam-ragam lainnya.
Media berbahasa, yang memunculkan ragam lisan dan tulis, serta
situasi bahasa, yang memunculkan ragam baku dan tak baku.
Secara ringkas, dasar pengklasifikasian ragam bahasa
dapat digambarkan sebagai berikut:
• Ragam menjadi tolak ukur dalam pemakaian bahasa yang baik dan benar,
selaras dengan kaidah-kaidah bahasa dan berbahasa. Dalam fungsinya
sebagai tolak ukur, keadaan ini menjadikan ragam bahasa di kalangan
terpelajar atau berpendidikan sebagai ragam bahasa standar atau ragam
baku (moeliono, 1989: 149).
• Sesuai dengan tradisi bahwa dunia pendidikan merupakan ajang
penggodokan para pemimpin masa depan maka peserta didik perlu
dibekali dengan kemahiran berbahasa Indonesia ragam standar.
• Ragam bahasa Indonesia juga dapat di kelompokkan menurut
pemakaiannya, yaitu:
1. bidang atau pokok persoalan yang di bicarakan
2. sarana atau media yang di gunakan dalam berbahasa
3. situasi pemakaiannya
1. Contoh Penggunaan Ragam Bahasa Pada Bidang Atau Persoalan Yang
Dibicarakan
3. Membaca
2. Berbicara
4. Menulis
1. Menyimak
• Membaca cerita
• Menceritakan
• Membaca cerita • Menuliskan
• Mendengarkan kembali cerita yang
bersama – sama kembali cerita yang
guru membacakan dikenal siswa
• Menafsirkan cerita menjadi favorit
cerita • Mendiskusikan
• Membaca cerita • Menulis tanggapan
• Mendengarkan unsur – unsur cerita
yang telah disusun terhadap cerita
cerita dari radio, • Menyampaikan
siswa dalam • Menyadur cerita
video, atau TV tanggapan atas
kelompok • Menyusun cerita
• Menyimak rekan cerita yang
dalam kelompok
sekelas didengar /
• Menyusun
menceritakan dibacanya
pertanyaan
kembali cerita yang • Melakukan
tentang hal – hal
didengarnya. dramatisasi cerita
menarik dalam
melalui boneka atau
cerita
aksi teatrikal
Cara Pandang Pembelajaran Bahasa di SD
1. Imersi, yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan menerjunkan
siswa secara langsung dalam kegiatan berbahasa yang dipelajarinya.
2. Pengerjaan (employment), yaitu pembelajaran bahasa dilakukan
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif
dalam berbagai kegiatan berbahasa yang bermakna, fungsional, dan
otentik.
3. Demonstrasi, yaitu siswa belajar bahasa melalui demonstrasi
dengan pemodelan dan dukungan yang disediakan guru.
4. Tanggung jawab (responsibility), yaitu pembelajran bahasa
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
aktivitas berbahasa yang akan dilakukannya.
5. Uji coba ( trial-error), yaitu pembelajaran bahasa yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan
kegiatan dari perspektif atau sudut pandang siswa.
6. Pengharapan (expectation), yaitu siswa akan berupaya untuk
sukses atau berhasil dalam belajar jika dia merasa bahwa
gurunya mengharapkan dia menjadi sukses.