Anda di halaman 1dari 22

UTS KEPERAWATAN KOMUNITAS

Ns. Ratna Sari Rumakey, S.Kep., M.Kep


1. Seorang laki- laki berusia 69 tahun, tinggal bersama istri.
Hasil pengkajian didapatkan data tidak dapat menahan
BAK, sering ngompol sebelum sampai kekamar mandi
terutama pada malam hari, merasa dirinya sudah tidak
berguna lagi karena sering dimarahi istri. Hasil
pemeriksan : TD : 130/80 mmHg, BB 65 Kg Tb 165 cm
Apa masalah utama pada kasus tersebut :
a. Cemas
b. Isolasoi Sosial
c. Koping tidak efektif
d. Gangguan pola eliminasi
e. Gangguan gambaran diri
2. Hasil scerining di suatu TK menunjukan sebesar 45%
siswa mengalami karies gigi. Guru menyampaikan bahwa
masalah karies gigi selalu ada pada para siswa, dan
beberapa orang tua mengangap hal yang biasa. Apakah
data aspek perilaku yang perlu dikaji lebih lanjut?
a) Peran guru dalam memberikan contoh mengosok gigi
b) Peran orang tua memotivasi anak untuk menggosok
gigi
c) Kebiasaan menggosok gigi siswa
d) Peran sekolah dalam mempromosikan cara
menggosok gigi
e) Penggunaan jenis pasta gigi dan sikat gigi.
3. Hasil pengkajian di suatu desa didapatkan sebanyak 5%
kasus baru TB paru, dan sebanyaknya 10% kasus putus obat
TB paru. Kader mengatakan setiap tahun terhadap klien baru TB
paru, dengan status sosial ekonomi sebagaian besar penduduk
menengah ke bawah. Fasilitas kesehatan terdekat puskesmas
berjarak 20 km, dan mengalami kesulitan trasportasi karena
desa tersebut berada di daerah pegunungan. Perawat akan
memfasilitasi untuk diadakan puskesmas keliling.
Apakah startegi intervensi keperawatan komunitas yang
digunakan?
a) Kemitraan
b) Proses kelompok
c) Pendidikan kesehatan
d) Intervensi profesional
e) Pemberdayaan masyarakat
6. Hasil survei di suatu desa didapatkan sebanyak 20%
penduduk berusia lanjut, sebanyak 10% lansia mengindap
hipertensi, dan diantarnya mengalami stroke. Beberapa
keluarga menyampaikan tidak perna membawa klien ke
fasilitas kesehatan kecuali saat sakit.
Apakah tindakan keperawatan dalam upaya pencegahan
tersier pada kasus tersebut?
a) Memberikan penyuluhan tentang perawatan hipertensi
b) Rutin melakukan pemeriksaan kolesterol
c) Melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin
d) Melakukan perawatan pascastroke
e) Mengajarkan manajemen pengelolaan hipertensi
7. Perawat puskesmas melakukan pembinaan di suatu
posyandu balita. Masalah kesehatan yang menonjol yaitu
sebanyak 35% balita mempunyai masalah sulit makan.
Orangtua tidak tahu apa yang harus dilakukan walaupun
telah berupaya memberikan makanan yang bergizi. Apakah
tindakan keperawatan dalam upaya pencegahan tersier?
a) Menganjurkan untuk mengikuti posyandu secara rutin
b) Mengajarkan cara memodifikasi makanan
c) Merujuk ke pelayanan kesehatan
d) Melakukan skrining status gizi
e) Memberikan penyuluhan tentang gizi kurang
8. Saat kunjungan rumah ditemui anak berusia 1 tahun.
Ibunya mengatakan anaknya sering batuk semenjak pindah
ke rumah baru beberapa bulan yang lalu. Ibu klien
mengatakan anaknya sudah dibawa ke puskesmas dan
mendapat obat namun batuknya berulang kembali setelah
obat habis.
• Apakah komponen pengkajian yang perlu dilakukan pada
kasus tersebut?
a) Fungsi keluarga
b) Sistem respirasi anak
c) Pola komunikasi keluarga
d) Karakteristik tetangga
e) Lingkungan rumah
9. Saat kunjungan rumah didapatkan seorang perempuan
berusia 39 tahun mengeluh akhir-akhir ini merasa makin
lemah, kadang sulit tidur, berat badan turun dan demam.
Suami klien meninggal 3 bulan yang lalu karena batuk yang
lama dan sulit disembuhkan. Hasil observasi didaptkan :
rumah terasa lembab, pencahayaan redup, jendela hanya
ada di ruang tamu, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi
60x/mnt, frekuensi nafas 30x/mnt.
• Apakah pengkajian yang tepat dilakukan selanjutnya pada
kasus tersebut?
a) Pengkajian pola nutrisi klien
b) Pengkajian pola tidur klien
c) Pemeriksaan sputum
d) Pengkajian lingkungan rumah
e) Pemeriksaan laboratorium dasar
10. Seorang perawat melakukan kunjungan pertama pada
sebuah keluarga dengan suami yang sedang menjalani rawat
jalan setelah terkena serangan stroke 2 bulan yang lalu. Ibu
mengatakan, “ saya mulai khawatir memikirkan masa depan
keluarga sebab kalau kondisi suami saya seperti ini terus
pasti akan diberhentikan dari pekerjaannya.” Hasil
pemeriksaan fisik kilen : hemiplegia ekstremitas kanan,
afasia. TD 140/90 mmHg.
• Apakah pengkajian lanjutan yang tepat dilakukan pada
kasusu tersebut?
a) Struktur peran keluarga
b) Fungsi perawatan kesehatan keluarga
c) Stress-adaptasi dan koping keluarga
d) Ketersediaan terapi alternative dan komplementer
e) Hubungan dan interaksi keluarga dengan komunitas
11. Pada kunjungan rumah didapatkan laki-laki berusia 43
tahun, mengatakan pundaknya terasa berat dan dirasakan
sejak klien banyak bekerja menggunakan computer, klien
mengurangi keluhan dengan minum obat penghilang nyeri
yang dijual bebas. Hasil pemeriksaan : TD 160/100 mmHg;
frekuensi nadi 110x/menit.
Apakah pengkajian yang harus diperdalam pada kasus
tersebut?
a) Kebiasaan bekerja di depan komputer
b) Upaya klien mengatasi penyakitnya
c) Kebiasaan olah raga klien
d) Kebiasaan berobat klien
e) Kebiasaan makan klien
12. Saat kunjungan rumah didapatkan data : anak laki-laki,
berusia 1 tahun mengalami diare dan tampak lemas.
Keluarga mengatakan BAB warna kuning kehijauan,
bercampur lendir, encer, frekuensi lebih dari 5 kali/hari,
selama 2 hari. Keluarga mengatakan anak tidak nafsu
makan dan anak perna muntah saat diberi minum. Hasil
pengkajian : berat badan 6,5 Kg. Turgo kulit kembali lambat,
suhu 37,8 C. Frekuensi nadi 100x/menit.
• Apakah data yang perlu dikaji kebih lanjut pada kasus
tersebut?
a) Banyak cairan yang dikeluarkan setiap buang air besar
b) Obat yang sudah diberikan untuk mengatasi diare
c) Jumlah makan yang dikonsumsi anak
d) Banyak-nya cairan saat muntah
e) Akses layanan kesehatan.
13. Saat evaluasi program DOTS didapatkan data :
cakupan pengobatan klien (100%), kegagalan pengobatan
(30%). Saat wawancara sebagian besar keluarga berkata, “
kami sudah tidak batuk lagi sehingga obat tidak kami
minum.”
• Apakah data yang harus dikaji lebih detail pada kasus?
a) Lama minum obat
b) Cakupan pengobatan
c) Penyebab kegagalan pengobatan
d) Keyakinan klien terhadap pengobatan
e) Penyebab tidak melanjutkan pengobatan
14. Perawat melakukan pengkajian di suatu RW dengan
membuat peta lingkungan dan menggambarkan lokasi
tempat berkumpul warga, fasilitas ibdah, tempat bermain
anak, sekolah serta lingkungan yang berisiko menimbulkan
masalah kesehatan di masyarakat.
• Apakah metode pengkajian dilakukan oleh perawat pada
kasus tersebut?
a) Kuesioner
b) Wawancara
c) Studi literatur
d) Wienshield survey
e) Fokus group discussion
15. Hasil windshield survey di sebuah desa terpencil
didapaktkan data 65% penduduk membuang sampah
rumah tangga di sungai, 40% warga menyatakan
penanganan sampah yang tepat adalah dengan dibakar.
Data di puskesmas terdapat 5% warga mengeluh batuk
pilek setiap bulan.
• Apakah strategi intervensi pada kasus tersebut ?
a) Pemberdayaan masyarakat
b) Pendidikan kesehatan
c) Intervensi profesional
d) Proses kelompok
e) Kemitraan
16. Perawat mengadakan musyawarah masyarakat desa
untuk menyusun rencana intervensi masalah tingginya
kejadian demam berdarah. Berdasarkan hasil analisi data,
diketahui permasalahn tersebut dipicu oleh sulitnya warga
mengakses pelayanan kesehatan masyarakat.
• Apakah strategi intervensi pada kasus tersebut?
a) Pemberdayaan masyarakat
b) Intervensi profesional
c) Pendidikan kesehatan
d) Proses kelompok
e) Kemitraan
17. Di satu desa terjadi wabah diare. Hasil pengkajian
didapatkan : 38% keluarga tidak memiliki jamban, 20% buang
sampai di sungai, 65% BAB di sungai, dan 45% mandi di
sungai. Masyarakat menganggap kebiasan tersebut adalah hal
biasa dan sudah berlangsung turun temurun. Perawat
melakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat.
• Apakah indikator evaluasi formatif kebersihan tindakan pada
kasus tersebut?
a) Angka kejadian diare menurun
b) Masyarakat bisa hidup lebih sehat
c) Adanya WC umum tiap RT minimal 1
d) Masyarakat memahami tentang pentingnya BAB di jamban
e) Kepala desa berkomitmen untuk memperbaiki kesehatan
lingkungan
18. Di satu desa terdapat 21 penderita TB paru yang
tersebar di semua RW. Perawat melakukan penyuluhan
tentang pentingnya penggunaan masker dan tempat
membuang dahak untuk mencegah penularan. Perawat
mengundang seluruh pasien TB Paru dan keluarganya.
• Apakah indikator evaluasi sumatif keberhasilan tindakan
pada kasus tersebut?
a) Klien dan keluarga memahami tentang penularan TB
paru
b) Keluarga mengantar klien untuk periksa sesuai jadwal
c) Keluarga menyediakan tempat membuang dahak
d) Klien menggunakan masker setiap hari
e) Angka kesembuhan TB meningkat
19. Saat kunjungan rumah ditemui anak berusia 1 tahun.
Ibunya mengatakan anaknya sering batuk semenjak pindah
ke rumah baru beberapa bulan yang lalu. Ibu klien
mengatakan anaknya sudah dibawa ke puskesmas dan
mendapat obat namun batuknya berulang kembali setelah
obat habis.
• Apakah komponen pengkajian yang perlu dilakukan pada
kasus tersebut?
a) Fungsi keluarga
b) Sistem respirasi anak
c) Pola komunikasi keluarga
d) Karakteristik tetangga
e) Lingkungan rumah
20. Saat kunjungan rumah didapatkan seorang perempuan
berusia 39 tahun mengeluh akhir-akhir ini merasa makin lemah,
kadang sulit tidur, berat badan turun dan demam. Suami klien
meninggal 3 bulan yang lalu karena batuk yang lama dan sulit
disembuhkan. Hasil observasi didaptkan : rumah terasa lembab,
pencahayaan redup, jendela hanya ada di ruang tamu, TD
110/70 mmHg, frekuensi nadi 60x/mnt, frekuensi nafas 30x/mnt.
• Apakah pengkajian yang tepat dilakukan selanjutnya pada
kasus tersebut?
a) Pengkajian pola nutrisi klien
b) Pengkajian pola tidur klien
c) Pemeriksaan sputum
d) Pengkajian lingkungan rumah
e) Pemeriksaan laboratorium dasar
SOAL ESAY
1. Sebutkan Fungsi dan Peran Perawat Komunitas ?

Anda mungkin juga menyukai