Anda di halaman 1dari 8

POLA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

KARAKTER DI SEKOLAH DAN DI


MASYARAKAT
Kelompok 10
Putri Nadlifah Tiara Nita 2008076010
Alfasyah Ibnu Hafiz 2008076013
Ananda Erika putri 2008076042
Tujuan pendidikan karakter pada dasarnya adalah mendorong lahirnya
anak-anak yang baik (insan kamil).
Pengembangan Karakter…?
Pengembangan karakter dalam suatu sistem pendidikan adalah keterkaitan antara
komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku, yang dapat
dilakukan atau bertindak secara bertahap dan saling berhubungan antara pengetahuan
nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat untuk melaksanakannya, baik
terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia
internasional
Tiga Tahapan Pengembangan Karakter

PENGETAHUAN PELAKSANAAN KEBIASAAN


Pendidikan karakter juga berkaitan dengan emosi, sehingga perlu adanya (components of good
character) yaitu moral knowing (pengetahuan tentang moral), moral feeling atau perasaan (penguatan
emosi) dan moral action (perbuatan/perilaku).

Pengembangan karakter di sekolah sementara ini direalisasikan dalam pelajaran agama, pelajaran
kewarganegaraan, atau pelajaran lainnya, yang program utamanya cenderung pada pengenalan nilai-
nilai secara kognitif, dan mendalam sedikit sampai ke penghayatan nilai secara afektif. Menurut
Mochtar Buchori (2007), pengembangan karakter seharusnya membawa anak ke pengenalan nilai
secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata.

Ada delapan belas nilai karakter yang perlu diimplementasi di sekolah, yaitu religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab (Puskur. 2009).

Langkah-langkah implementasi pendidikan karakter di sekolah meliputi: (a) Perancangan, (b)


Implementasi, (c) Monitoring dan Evaluasi, (d) Tindak Lanjut.
Faktor Pendukung Pengembangan Karakter

Peserta didik cenderung akan belajar dan meniru perilaku orang-orang


yang ada di sekitarnya. Faktor terpenting dari keberhasilan pendidikan
karakter di sekolah adalah guru dan/atau warga sekolah secara
keseluruhan yang selalu berperilaku sebagai model pribadi yang pantas
ditiru setiap saat. Pendidikan karakter di sekolah hendaknya dimulai dari
pimpinan, guru, karyawan dan komite sekolah. Di samping itu, kesamaan
persepsi dan tekad serta dukungan dari seluruh warga sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan karakter sangat diperlukan agar dapat
mencapai tujuan secara optimal.
Pengenalan Pendidikan Karakter

INFORMAL FORMAL NON FORMAL


KELUARGA SEKOLAH MASYARAKAT
Pendidikan karakter dapatditempuh melalui tiga tahap, yaitu sosialisasi pengenalan (introduksi),
penghayatan(internalisasi), dan pengukuhan (aplikasi) dalam kehidupan.

• Pada tahap Pengenalan : peserta didik dikenalkan berbagai bentuk Pendidikan karakter mulai dari pelajaran di
sekolah, kebiasaan orang tua, dll
• Pada Tahap Internalisasi : Misalnya menghormati tamu, peserta didik telah memahami dan mengenal bahwa
menghormati tamu merupakan salah satu karakter yang harus dijunjung dalam keseharian karena menyaksikan
kebiasaan masyarakat.
• Pada Tahap Aplikasi : peserta didik mencontoh dan mempraktekkan perilaku-perilaku tersebut.

Anda mungkin juga menyukai