Anda di halaman 1dari 45

ARYADIVA

2021
MENGAPA PERLU MRI PADA JARINGAN
OTAK
 Excellent contrast resolution
 No ionising radiation
 Simple multiplanar visualisation
 Visualisasi posterior fossa baik terhindar dr artefak
 MS plaque mudah teridentifikasi
 Daerah anatomi patologi yang kecil mudah
dikenali
 Dapat pemeriksaan vaskuler tanpa kontras media
 Dapat acquisisi 3D
 Chrakterisasi tissue lebih baik / dpt juga dengan
MRS
 Meningkatnya kemampuan dalam kegiatan bedah
Patologi Brain dengan MRI
 Cerebral tumor
 Stroke
 Akustik neuroma dan tumor saraf kranial
 Lesi pituitary
 Gangguan penglihatan
 MS
 Dementia/pikun
 Haemorhage
 Malformasi vaskuler
 Trauma
 Infeksi
 Epilepsi
 Trauma dan tumor wajah-maksila
 Follow up bedah
 Screening aneurisme kongenital
 Aids/ toxoplasmosis
 Gejala/gangguan syaraf yang tidak jelas
Peralatan Yang Dipergunakan
 Quadrature coil/head coil
 Alat immobilisasi
 Alat penutup telinga
 Emergenzy buzzer
 Monitoring dan gating devices /jika perlu
Quadrature Coil/Head Coil
Persiapan Pasien
 Pasien ganti baju dan melengkapi check list yg
disediakan
 Pasien supine pada meja pemeriksaan dan
meletakkan kepala didalam coil
 Emergenzy buzzer diberikan kepada pasien dan
dijelaskan kapan harus digunakan.
 Pasien dipasang alat penutup telinga
 Cek head alignment dan posisi kepala didalam coil
 Pasien dimasukkan ke dalam bore magnet dengan
daerah kepala berada pd isosenter
 Pastikan pasien merasa nyaman dan aman
 Pintu ditutup rapat agar tidak ada interferensi RF
Screening Pasien
Tips Pada Pemeriksaan Brain MRI
 Pilih sequence yang paling penting dulu
 FOV disesuaikan daerah pemeriksaan agar tidak
terjadi aliasing
 Upayakan menggunakan bidang scan MRI sama
dengan CT Scan karena pemeriksaan MRI tidak
terlepas dr pemeriksaan lainnya
 Gunakan GMN ketika melihat daerah posterior
fossa, khususnya bila menggunakan media kontras.
Dengan GMN akan menghilangkan artifak karena
pergerakan CSF
 Cek semua pre sat pada localiser sebelum mulai
scan
 Berbicara pada pasien diantara jeda scanning
 Diberikan label bila menggunakan media kontras
Wrapping / Aliasing

© 2006 Denis Hoa et al, Campus Medica. www.e-mri.org


© 2006 Denis Hoa et al, Campus Medica. www.e-mri.org
Media Kontras
 Digunakan bila dengan indikasi
carsinoma, sarcoma, dan metastasis
 Digunakan bila curiga infeksi
 Mungkin digunakan pada dinamik
sequence spt pada tumor pituitary
 Selalu digunakan dengan pembobotan
T1.
Standard Brain MRI
 Anatomy brain Sag
 Anatomy brain axial
Indikasi Brain MRI
1. MS ( multiple sclerosis)
2. primary tumor assesment
3. metastatic disease
4. infarct ( cerebral vasculer accident (CVA)
5. transient ischemic attack (TIA))
6. Haemorhage
7. hearing loss
8. visual disturbances
9. unexplained neurological
sysmptoms/deficit
Posisi pasien
 Pasien supine, kepala dalam coil
 Kepala diatur shg garis interpupilary
paralel dengan meja pemeriksaan
dengan kepala diatur lurus
 Pasien diposisikan shg longitudinal
alignment light berada di mid line, dan
horizontal alignment light melalui nasion.
 Pasien diimobilisasi dengan strap dan
bantalan yang tersedia.
Alignment light
long and horisontal
Cek Head Alignment
Bore Magnet & Isosenter
Parameter Umum Brain MRI
 FOV sesuai dengan area pemeriksaan (no wrap)
 Slice thickness 5 mm utk brain dan 3 mm utk
cranial nerve dan pituitary
 Slice gap 0 sampai 0,5
 Banyaknya slices sesuai daerah yang discan
 Pre sat diperlukan untuk flow dan aliasing atau
wrapping
 Matrix rectanguler bila memungkinkan 192 x 256
 Fat sat mungkin digunakan untuk jaringan tertentu
dan bila menggunakan T2 FSE
 MRA mungkin diperlukan
 Spoiled gradient (T1) mungkin diperlukan untuk
hemorhage
Localizer
Tiga localizer yang sering digunakan:
 sagital mid line
 coronal sekitar setinggi pituitary
 axial/transverse (mid lateral
ventrikel)
Bidang Scanning Axial Oblik
Axial Oblik Scanning dengan Sag Localizer
Axial Oblik dengan SE/FSE PD/T2
 medium slices/gap (5mm/2.5
mm) dr foramen magnum ke
permukaan superior brain
 slices agak oblik diatur paralel
dengan garis antara anterior ke
posterios commissures
 kadang PD diganti dengan FLAIR
 sat band below inferior slice /
paralel to the slices
Contoh Parameter Axial
T2-weighted
Example : FSE
 TR = 3500–4500
 TE = 100–120
 Slice thickness: 5–6mm
 Slice gap: 20% of slice thickness (1–1.2mm)
 Matrix: 512
 FOV: 220–240mm
 Saturation slab: parallel to the slices, inferior to
the most caudad slice (50–80 mm)
Contoh Parameter Axial
T1-weighted
Example : SE
 TR = 450–600
 TE = 12–25
Proton-density-weighted
Example
 TR = 2000–3500
 TE = 15
 Slice thickness: 5–6mm
 Slice gap: 20% of slice thickness (!1–
1.2mm or factor 1.2)
Axial Brain
Bidang Scanning Coronal
Coronal Slices Sag Localizer
Coronal SE/FSE PD/T2
Medium slices/gap
(5mm/2.5 mm) dari
cerebellum hingga
lobus frontalis
Posisi slices tegak
lurus dengan garis yg
menghubungkan genu
dan splenium, corpus
calosum
Contoh Parameter Coronal
FLAIR
Example 1.5 T
 TR = 9000
 TE = 120
 TI = 2300

Example 1.0 or 0.5 T


 TR = 5000
 TE =100
 TI = 1900
 Slice thickness: 6mm
 Slice gap: 20% of slice thickness (1.2mm)
 Saturation slab: orthogonal to the slices (axial superior to
the neck)
Contoh Parameter Coronal
 T2-weighted
 Example
 TR = 3500–4500
 TE = 100
 Slice thickness: 5–6mm
 Slice gap: 20% of slice thickness (1.0–
1.2mm)
 Saturation slab: orthogonal to the slices
(axial superior to the neck), or activate flow
compensation
Coronal Brain
 COR PD FSE  COR T2 FSE
normal normal
Bidang Scanning Sagital
Sagital Slices Sag Localizer
Sagital SE/FSE/Spoiled GRE T1
 Medium slices/gap (5mm/2.5
mm) dr temporal lobes yg kanan
dan kiri.
 FOV = 20-26 cm
 Daerah dari pars parietal kanan
hingga pars parietal kiri masuk
dalam gambar
Sagital Brain
Beberapa Sequences Alternatif
 Axial/oblik IR
Sequence ini bermanfaat utk pediatric brain.
Karena pada anak white matter belum myelinasi
scr sempurna hingga umur 5 thn, hingga pd
anak antara white matter dan grey matter
memiliki T1 relaxation time yg hampir sama, dan
bila menggunakan SE T1 kontras tidak
maksimal.
 Axial/oblik FLAIR/EPI
Sequence ini bertujuan untuk supresi CSF
signal. Bermanfaat untuk melihat kelainan
periventrikuler atau cord lesion spt MS plaques.
 Axial/oblik SE/FSE/ incoherent GRE T1
Untuk pemeriksaan pre dan post contrast media
utk assesment tumor.
Continued …......
 SS-FSE T2
Bermanfaat untuk rapid imaging pd pasien tidak kooperatif
 AXIAL 3D incoherent GRE T1
Bermanfaat untuk menunjukkan struktur yang sangat kecil
dalam brain.
 Axial/ oblik GRE/EPI T1/T2
Karena sensitif thd magnetic susceptibilities, sequences ini
bermanfaat untuk menunjukkan hemorrage yg lebih baik dr
pada SE dan FSE
 Axial/oblik SE + MT
MT bermanfaat untuk visualisasi lesi spt metastases, karena
dengan MT grey matter dan white matter kehilangan 30-40%
sinyalnya sehg CNR antara lesi dan sekitarnya akan lebih
baik.
  Relaxation     Image  
Time Contrast

  T1 T2 PD T1 T2

CSF long long grey dark Bright

Gray Matter intermediate Intermediate isointense grey Grey

White Matter short short bright bright Grey

Fat short intermediate bright bright Grey

Cortical bone long short dark dark Dark

Air long short dark dark Dark

Blood fast Long short dark dark Dark

Oedema long long Bright/grey Gray/dark Bright

Protein Short long Bright/grey bright bright

           
Brain Patologis
Cerebral Metastase
Acustic Neuroma
Meningioma
 Epyndemoma  Hemangioblastoma
Lession Pons
Meningitis

Anda mungkin juga menyukai