Anda di halaman 1dari 48

IMUNISASI

Pengertian
• Pemberian zat ke dalam tubuh
manusia,dimana zat tersebut berfungsi
untuk memberikan kekebelan bagi tubuh
terhadap penyakit tertentu.
• Upaya yang dilakukan dengan sengaja
memberikan kekebalan(imunitas) pada
bayi atau anak sehingga terhindar dari
penyakit. (Depkes RI,2000)
• Imunitas/kekebalan terdiri atas:
• 1. Imunitas Pasif
• Tubuh tidak membentuk imunitas tetapi
menerima imunitas.
• - Pasif Bawaan (passive congenital)
• - Pasif didapat (passive acquired)
• 2. Imunitas Aktif
• Tubuh membentuk kekebalan sendiri.
• - Secara alami (naturally acquired)
• - Sengaja di buat ; imunisasi.
Kandungan pada vaksin
• 1. Antigen : bagian terpenting dari vaksin yang
berfungsi sebagai zat atau mikroba guna
terjadinya semacam infeksi buatan. Dapat
berupa polysakarida,toxoid atau virus
dilemahkan/bakteria dimatikan.
• 2. Pelarut: biasanya berupa air steril,akan tetapi
ada yang berupa cairan kultur jaringan.
• 3. Preservatif :stabiliser dan antibiotika,guna
menghindari tumbuhnya mikroba sekaligus
untuk stabilisasi antigen.
• 4. Adjuvants: Terdiri dari garam aluminium yang
berfungsi untuk meningkatkan imunogenitas
antigen.
Data Vaksin yang perlu Diketahui
Nama Kandung Bentuk Dosis Cara
Vaksin annya pemberian
Deptheri Toksoid Cair 0,5 cc IM
Tetanus Toksoid Cair 0,5 cc IM
Kuman
Pertusis Dimatikan Cair 0,5 cc IM
Polio Virus Cair 2 tetes Oral
dilemahkan
Campak Virus Cair 0,5 cc Subcutan
dilemahkan

BCG Bacteri yg Kristal 0,05 cc Intracutan


dilemahkan
Hepatitis HBsAg Cair 0,5 cc IM
B
• Waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi
dasar.
Vaksin Pemberian Selang Umur Keterang
imunisasi waktu Pemberian an

BCG 1 kali 0 – 11 bln Untuk


DPT 3 kali 4 mgg 2 – 11 bln bayi yg
Polio 4 kali 4 mgg 0 – 11 bln lahir di
RS/PKM
Campak 1 kali 4 mgg 9 – 11 bln
HB,BCG
Hepatiti dan polio
sB 3 kali 4 mgg 0 – 11 bln dapat
diberikan
segera.
• PENYAKIT-PENYAKIT YANG DAPAT
DICEGAH DENGAN IMUNISASI
• 1. Difteri
• Penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphtheriae.
• Penyebarannya melalui kontak fisik dan
pernapasan.
• Gejala awal : radang tenggorokan ,hilang nafsu
makan dan demam ringan.Dalam 2 – 3 hari timbul
selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan
tonsil dan kelenjar sekitar leher membengkak (bull
neck).
• Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa
gangguan pernapasan yang berakibat kematian.
• Difteri dapat menjadi endemik pada
lingkungan masyarakat dengan sosial
ekonomi rendah karena banyaknya difteri
kulit yang dialami anak-anak dan menular
dengan cepat.

• Imunisasi yang diberikan : DPT pada anak


dibawah 1 tahun (imunisasi dasar) dan DT
pada anak kelas 1 dan 6 SD (booster).
• 2. Pertusis
• Disebut batuk rejan atau batuk 100 hari adalah
penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan
oleh bakteri Bordetella Pertusis.
• Penyebaran pertusis : melalui tetesan-tetesan kecil
yang keluar dari batuk atau bersin.
• Gejala : pilek,mata merah,bersin,demama dan batuk
ringan dan lama-kelamaan batuk menjadi parah dan
menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras.
• Komplikasi : Pneumonia bacterialis dapat
menyebabkan kematian.
• 3. Tetanus
• Penyakit infeksi disebabkan ;
Mycobacterium tetani yang berbentuk
spora masuk ke dalam luka terbuka,
berkembangbiak secara anaerobik dan
membentuk toksin.
• Yang khas terjadi pada usia anak : Tetanus
Neonatorum.Dapat menimbulkan kematian
karena terjadi kejang,sianosis dan henti
napas.
• Gejala awal : mulut mencucu dan bayi tidak
mau menyusu
• Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh
dengan imunisasi/vaksinasi lengkap karena
riwayat tetanus tidak menyebabkan
kekebalan pada anak.

• Imunisasi yang diberikan tidak hanya DPT


pada anak,tetapi TT pada calon pengantin
(TT caten),TT ibu hamil saat ANC dan DT
pada anak sekolah dasar kelas 1 dan 6.
• 4. POLIO/POLIOMIELITIS
• Penyebab infeksi ini :virus polio yang
menyerang mielin atau serabut otot.
• Gejala awal tidak jelas,dapat timbul
demam ringan dan infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA),kemudian timbul
gejala paralisis mengenai sekelompok
serabut otot sehingga timbul
kelumpuhan (pada anggota badan,saluran
napas dan otot menelan).
• Penularan penyakit melalui droflet/fekal.
• Reservoarnya: manusia yang menderita
polio.
• Pencegahan dapat dilakukan dengan
imunisasi/vaksinasi polio.
• Dapat dilakukan eradikasi dengan
cakupan polio 100%.
• 5. BCG ( Bacillus Calmette Guerine )
• Sampai saat ini dibeberapa negara,tuberkulosis masih
merupakan penyebab kematian.
• Penyakit ini disebabkan oleh : Myobacterium tuberculosis
yang umumnya menyerang masyarakat dengan sosial
ekonomi rendah karena;
• - Nutrisi yang kurang sehingga daya tahan tubuh
rendah.
• - Pemukiman yang padat dan tidak sehat sehingga
mudah terjadi penularan penyakit.
• Cara penularan adalah melalui droflet atau percikan air
ludah.
• Reservoar adalah manusia.
• Imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini
adalah BCG.
• Ada kesulitan untuk menilai dampak
imunisasi BCG terhadap angka kejadian
tuberkulosis karena banyaknya faktor yang
mempengaruhinya.
• Tetapi dampak vaksinasi BCG paling tidak
apabila terkena penyakit,akan lebih ringan
sehingga menurunkan angka
kematian/kecacatan.
• 6. CAMPAK
• Penyebab : Virus morbili yang menular
melalui doplet.
• Gejala awal : kemerahan mulai pada bagian
belakang telinga,dahi, dan menjalar ke
wajah dan anggota badan.Selain itu timbul
gejala flu disertai mata
berair/kemerahan(konjungtivitis).
• Setelah 3 – 4 hari kemerahan hilang menjadi
kehitaman dalam 1 – 2 minggu,bila sembuh kulit
tampak seperti bersisik.
• Harus dicegah komplikasi : Otitis
media,pneumonia dll terutama anak dengan
status gizi buruk.
• 7. HEPATITIS B.
• Penyakit ini disebabkan: Virus hepatitis
tipe B, yang menyerang kelompok
resiko secara vertikal : bayi dan ibu
pengidap, sedangkan horizontal
:tenaga medis dan paramedis,pecandu
narkotika,pasien hemodialisis,pekerja
laboratorium,pemakai jasa/petugas
akupuntur.
• Gejala yang dapat muncul tidak khas :
anoreksia, mual dan kadang-kadang
ikterus.
• Imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi
0 – 11 bln dengan maksud untuk memutus
rantai penularan dari ibu ke bayi.
• Ada juga jenis vaksin HB combo yang berisi
kombinasi anatara Vaksin DPT dan HB.

• Untuk memberi kekebalan aktif terhadap


penyakit Dipeteri,Tetanus,Pertusis dan
Hepatitis B.
• Apapun imunisasi yang diberikan,ada
beberapa hal penting yang harus diperhatikan
perawat ;
• 1. Orang tua anak harus ditanyakan :
• a. Status kesehatan anak saat ini.
• b. Pengalaman/reaksi terhadap imunisasi
yang pernah didapat sebelumnya.
• c. Penyakit yang dialami dimasa lalu dan
sekarang.
• 2. Orang tua harus dapat mengerti tentang
hal-hal yang berkaitan dengan imunisasi:
jenis,alasan, mamfaat dan efek samping
imunisasi.
• 3. Catatan imunisasi yang lalu.
• 4. Pendidikan kesehatan untuk orang tua.
• Perawat harus memberikan pendidikan
kesehatan sebelum imunisasi diberikan pada
anak.Pada akhirnya diharapkan adanya kesadaran
orang tua untuk memelihara kesehatan anak
sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak.
• 5. Kontraindikasi pemberin yang imunisasi.
• : flu berat/panas tinggi,perubahan pada sistem
imun/tdk dapat menerima imunisasi,sedang dalam
pengobatan yang menekan sistem imun
(tranfusi darah,imunoglobulin,dll) dan adanya riwayat
alergi terhadap pemberian vaksin.
EFEK SAMPING VAKSINASI
• 1. DPT
• # Ringan : - Pembengkakan dan nyeri
pada tempat penyuntikan.
• - Demam.
• # Berat : - Menangis hebat > = 4 jam
• - Kesadaran menurun.
• - Kejang
• - Enchephalopathy
• 2. CAMPAK : - Ruam pada tempat suntikan
• - Panas
• 3. BCG : - Ulcus
• - lymphadenitis Regionalis.
• 4. TT (tetanus toxoid)
• - Lemas dan kemerahan pada lokasi
suntikan.(sementara)
• - Demam.
• 5. Hepatitis B.
• - Reaksi lokal :rasa sakit.
• - Kemerahan
• - Pembengkakan disekitar tempat
penyuntikan.
• 6. Polio : tidak pernah dilaporkan adanya
efek samping.
COLD CHAIN (RANTAI DINGIN)

• Semua vaksin dalam praktek sehari-hari


harus disimpan dalam temperatur tertentu
agar kemampuan menimbulkan kekebalan
pada penerimanya dapat maksimal.

• Apabila vaksin berada diluar temperatur


yang dianjurkan akan mengurangi bahkan
merusak potensinya.
Data vaksin dan potensinya dalam
hubungan dengan suhu
Vaksin 0–8ºC 35 – 37 º C
DT 3 – 7 tahun 6 minggu
Pertusis 18 – 24 bulan 1 minggu
BCG :
-Kristal 1 tahun 3 – 14 hari
-Cair Dipakai dalam 1 kali kerja. Dipakai dalam 1 kali kerja.

Campak
-Kristal 2 tahun 1 minggu
-Cair Dipakai dalam 1 kali kerja Dipakai dalam 1 kali kerja

-Polio 6 – 12 bulan 1 – 3 hari.


• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai