Page 1
INTRODUCTION
Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan
cara yang paling baik sekalipun menjadi usang ketika
lingkungan eksternal dan internal organisasi berubah.
Page 2
INTRODUCTION
Proses manajemen strategis bisa menghasilkan
keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang.
Page 3
Evaluasi Strategi Meliputi 3
aktivitas :
1. Memeriksa / Menelaah dasar Strategi (melihat
IFAS & EFAS dan perubahan yang dimungkinkan terjadi)
4
Page 4
Proses Evaluasi Strategi
5
Page 5
4 Kriteria Evaluasi Strategi menurut
Richard Rumelt :
1. Konsisten (Consistency)
2. Konsonan/lengkap (Consonance)
3. Kelayakan (Feasibility)
4. Keunggulan (Advantage)
Catatan :
Konsonan dan keunggulan Pengaruh dari ling.
eksternal
Konsisten & Kelayakan Pengaruh dari ling.
Internal
6
Page 6
KONSISTENSI
Page 7
KONSISTENSI
Tiga panduan untuk membantu menunjukkan apakah masalah
organisasi merupakan hasil ketidakkonsistenan dalam strategi:
1. Jika masalah manajerial terus berlanjut meskipun telah
terjadi pergantian personel dan jika masalah tersebut
cenderung lebih berbasis isu ketimbang berbasis
manusia,maka strategi mungkin tidak konsisten.
2. Jika keberhasilan suatu departemen dalam organisasi
memiliki arti atau diinterpretasikan sebagai kegagalan
departemen lain, maka strategi mungkin tidak konsisten.
3. Jika masalah dan isu kebijakan selalu dibawa ke atas
untuk mendapatkan pemecahan, maka strategi mungkin
tidak konsisten.
Page 8
KONSONAN
Konsonan mengacu pada kebutuhan penyusun
strategi untuk menilai satu rangkaian tren dan juga
tren individual dalam mengevaluasi strategi.
Suatu strategi harus mewakili respon yang adaptif
pada lingkungan eksternal dan pada perubahan
kritis yang terjadi di dalamnya.
Kesulitan dalam menyesuaikan antara faktor
internal dan eksternal utama dalam perumusan
strategi perusahaan disebabkan oleh sebagian
besar tren yang merupakan hasil interaksi dengan
tren lainnya.
Page 9
KELAYAKAN
Page 10
KEUNGGULAN
Page 12
Hal-hal yang menyulitkan evaluasi
strategi :
1. Kompleksitas lingkungan yang meningkat
2. Sulitnya memprediksi masa depan
3. Jumlah variable yang semakin banyak
4. Cepatnya rencana yang bagus menjadi tidak
relevan dan usang
5. Meningkatnya kejadian domestik dan Intl yang
mempengaruhi organisasi
6. Pendeknya batas waktu suatu perencanaan
13
Page 13
BEBERAPA PERTANYAAN PENTING DALAM
MENGEVALUASI STRATEGI
1. Apakah kekuatan internal kita masih kuat?
2. Apakah kita telah menambah kekuatan internal kita?Jika ya, apa saja?
3. Apakah kelemahan internal kita masih lemah?
4. Apakah saat ini kita memiliki tambahan kelemahan internal? Jika ya,
apa saja?
5. Apakah peluang eksternal kita masih sebuah peluang?
6. Apakah ada peluang eksternal yang lain? Jika ya, apa saja?
7. Apakah ancaman eksternal kita masih sebuah ancaman?
8. Apakah ada ancaman eksternal yang lain? Jika ya, apa saja?
9. Apakah kita rentan terhadap pengambilalihan paksa?
Page 14
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
Page 15
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
Page 16
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
• Evaluasi strategi didasarkan pada kriteria kuantitatif dan
kualitatif.
• Memilih kombinasi kriteria yang tepat dalam mengevaluasi
strategi bergantung pada ukuran organisasi, industri, filosofi
manajemen, dan strategi.
• Kriteria kuantitatif yang umum digunakan dalam evaluasi
strategi adalah rasio keuangan. Rasio ini digunakan untuk:
– Membandingkan kinerja perusahaan dalam periode yang
berbeda.
– Membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing.
– Membandingkan kinerja perusahaan dengan rata-rata
industri.
• Rasio keuangan tersebut antara lain: ROI, ROE, Profit Margin,
Market Share, Debt to Equity, Earning per Share, Sales Growth,
Asset Growth.
Page 17
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
Page 18
MENGAMBIL TINDAKAN KOREKTIF
• Mengambil tindakan korektif berarti melakukan
perubahan untuk memposisikan kembali perusahaan ke
tempat yang lebih kompetitif di masa mendatang.
• Mengambil tindakan korektif tidak berarti bahwa strategi
terdahulu akan ditinggalkan sama sekali atau bahkan
membuat suatu strategi baru.
• Evaluasi strategi dapat mengarah pada perubahan
formulasi strategi, perubahan implementasi strategi,
perubahan formulasi maupun implementasi, atau tidak
ada perubahan sama sekali.
• Evaluasi strategi secara berkesinambungan membuat
para penyusun strategi bisa terus memantau
perkembangan dan bisa menyediakan informasi yang
dibutuhkan bagi sistem manajemen strategis yang Page
efektif
19
.
BALANCED SCORECARD
• Analisis Balanced Scorecard membantu perusahaan mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut dan
mengkombinasikan informasi tersebut dengan ukuran-ukuran
keuangan untuk mengevaluasi strategi yang telah diterapkan
secara efektif dan memadai:
– Seberapa bagus perusahaan melakukan peningkatan dan
menciptakan nilai terus menerus seperti inovasi,
kepemimpinan teknologi, kualitas produk, efisiensi
operasional, dan lain sebagainya?
– Seberapa bagus perusahaan mempertahankan dan bahkan
meningkatkan kompetensi inti dan keunggulan
kompetitifnya?
– Seberapa puas konsumen perusahaan?
• Pendekatan Balanced Scorecard pada evaluasi strategi
bertujuan untuk menyeimbangkan antara perhatian jangka
panjang dengan jangka pendek, menyeimbangkan perhatian
terhadap keuangan dengan nonkeuangan, serta
menyeimbangkan perhatian terhadap internal dan eksternal.
Page 20
BALANCED SCORECARD
• Perusahaan menilai 6 (enam) isu utama dalam
mengevaluasi strateginya dengan menggunakan
Balanced Scorecard:
1. Konsumen
2. Manajer/ Karyawan
3. Operasi/ Proses
4. Komunitas/ Tanggung Jawab Sosial
5. Etika Bisnis/ Lingkungan Hidup
6. Keuangan
• Balanced Scorecard dikembangkan secara berbeda
untuk tiap perusahaan dan diadaptasikan terhadap
berbagai industri dengan satu tujuan, yaitu
mengevaluasi strategi perusahaan berdasarkan ukuran
kuantitatif dan kualitatif yang penting. Page 21
KARAKTERISTIK SISTEM EVALUASI YANG EFEKTIF
Page 23