Anda di halaman 1dari 68

RSI UNISMA MALANG

2015
KOMITE KEPERAWATAN
wadah non-struktural rumah sakit
yang mempunyai fungsi utama
mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan
melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi, dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
Dasar hukum
UU RI no 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 63 :
Pelaksanaan pengobatan dan / atau keperawatn berdasarkan
ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu
UU RI no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan pasal 26 &
62
Tenaga kesehatan yang telah ditempatkan di Fas. Yan. Kes.
Wajib melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya.
Tenaga kesehatan dalam menjalankan praktek harus dilakukan
sesuai dengan kewenangan yang di dasarkan pada
kompetensi yang dimiliki
Dasar Hukum
Permenkes no 49 tahun 2013 tentang
komite keperawatan
SK direktur RSI Malang no 142/Kep-A/RSI-
U/VII/2015 tentang komite perawat dan
bidan RSI Malang
Sk direktur RSI Malang no 173/Kep.A/RSI-
U/IX/2015 tentang Mitra Bestari
Keperawatan dan Kebidanan RSI Malang
Komite Perawat & Bidan RSI Malang
Ketua : Indah Sriwidyawati
Sekretaris : Fery Arianto, Amd. kep
Sub Komite Kredensial : Dewi maknuni,
Amd.kep
Sub Komite Mutu Profesi : Hj. Elin Erawati,
Amd.kep
Sub Komite Etik & Disiplin profesi :
Harliansyah Wardhana,S.Kep.Ns
Mitra Bestari RSI Malang
Indah Sriwidyawati
Titien Miharti, Amd.kep.
Arlik Juwita, Amd.kep.
H. Shynta Ekaristi, Amd.kep.
Restu Widyarini, Amd.Keb.
Siti Chumairoh, Amd.kep
Ayuningsari, Amd.Kep
Kredential - Rekredential
Perawat
Standar akreditasi 2012
KPS ( Kualifikasi Pendidikan Staf ) 12 :
Rumah Sakit Mempunyai Proses Yang Efektif
Untuk Mengumpulkan, Memverifikasi Dan
Mengevaluasi Kredensial Staf Keperawatan
•(Izin, Pendidikan, Pelatihan Dan Pengalaman)
KPS 13
Rumah Sakit Mempunyai Standar Prosedur Untuk
Mengidentifikasi Tanggung Jawab Pekerjaan Dan
Untuk Membuat Penugasan Kerja Klinis Berdasarkan
Atas Kredensial Staf Perawat Dan Peraturan
Perundangan.
KPS 14
Rumah Sakit Mempunyai Standar Prosedur Untuk
Staf Keperawatan Berpartisipasi Dalam Kegiatan
Peningkatan Mutu Rumah Sakit, Termasuk
Mengevaluasi Kinerja Individu, Bila Dibutuhkan
Maksud dan Tujuan KPS 12
1.Rumah sakit harus memastikan untuk mempunyai staf
keperawatan yang kompeten sesuai dengan misi,
sumber daya dan kebutuhan pasien.
2.Staf keperawatan bertanggungjawab untuk
memberikan asuhan pasien secara langsung.
3.Asuhan keperawatan memberikan kontribusi
terhadap outcome pasien secara keseluruhan.
4.Rumah sakit harus memastikan bahwa perawat
yang kompeten untuk memberikan asuhan
keperawatan dan harus spesifik terhadap jenis
asuhan dimana mereka diizinkan untuk
memberikannya bila tidak diidentifikasi dalam
peraturan perundangan.
Permenkes 49 tahun 2013
tentang komite keperawatan
Komite Keperawatan adalah wadah non-struktural
rumah sakit yang mempunyai fungsi utama
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi.
SUB KOMITE
KEPERAWATAN:
SUB KOMITE KREDENSIAL
TUGAS :
• Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih
• Melakukan verifikasi persyaratan kredensial
• Merekomendasikan Kewenangan klinis tenaga keperawatan
• Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis
• Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan
• Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada kepala/direktur RS
Kredential
1. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga
keperawatan untuk menentukan kelayakan
pemberian Kewenangan Klinis
2. Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap
tenaga keperawatan yang telah memiliki Kewenangan
Klinis untuk menentukan kelayakan pemberian
kewenangan klinis tersebut
( Sumber : PerMenKes RI No 49/MENKES/PER/VII/2013
tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit)
Tujuan kredential
Tugas dan fungsi RS
Memberi kejelasan kewenangan klinis bagi
setiap tenaga keperawatan
Menjaga standar profesi dan kompetensi para
perawat
Keselamatan Pasien
kenaikan jenjang karir keperawatan (rekredensial) /
pengakuan dan penghargaan bagi tenaga
keperawatndi semua level pelayanan
Manfaat bagi individu perawat
1. Pengakuan professional dan kredibilitas
(Professional Recognition And Creadibility)
2. Prestasi professional (Professional Achievement)
3. Kemajuan karir (Career Advancement)
4. Kesempatan professional (Professional
Opportunities)
5. Prestasi personal (Personal Accomplishment)
6. Pendapatan yang lebih tinggi (Higher Pay)
Kewenangan klinis (clinical
privilege) Keperawatan
adalah uraian intervensi keperawatan dan
kebidanan yang dilakukan oleh tenaga
keperawatan berdasarkan area praktiknya
Merupakan hak khusus seorang perawat dan
bidan untuk melakukan sekelompok pelayanan
keperawatan tertentu —dalam lingkungan rumah
sakit —untuk suatu periode tertentu —
dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis
(clinical appointment).
Penugasan klinis (clinical
appointment)
Penugasan Klinis adalah penugasan
kepala/direktur Rumah Sakit kepada
tenanga keperawatan untuk melakukan
asuhan keperawatan atau asuhan
kebidanan di Rumah Sakit tersebut
berdasarkan daftar Kewenangan Klinis.
RESUME ALUR KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN
Kredential dan Jenjang Karir
Tahapan Pelaksanaan Kredensial dan Format
yang digunakan
N
O KEGIATAN FORMAT YANG DIGUNAKAN

1 Peserta Kredensial / Re-Kredensial FORMAT APLIKASI


mengajukan Surat Permohonan KREDENSIALING PERAWAT.
Kredensial ke Komite Keperawatan

2. Proses Kredensial : Pengisian Rincian FORMAT RINCIAN


Kewenangan Klinis Oleh Mitra KEWENANGAN KLINIS
Bestari dan Mitra Bestari
melakukan Review, Validasi,
verifikasi dan asesmen (jika perlu)
Mengenai Rincian Kewenangan
Klinis yang diusulkan
NO
KEGIATAN FORMAT YANG DIGUNAKAN

3 Mitra bestari mengambil keputusan Format RINCIAN KEWENANGAN


mengenai rician Kewenangan klinis KLINIS
yang diusulkan oleh peserta kredensial
/ rekredensial

4 Ketua Sub Komite Kredensial Berbentuk Laporan


membuat laporan kepada Ketua
Komite Keperawatan berdasarkan
hasil rekomendasi dari mitra bestari
untuk diteruskan kepada direktur

5 Direktur Menerbitkan Surat SPKK


Penugasan Kerja Klinis Lampiran SPKK
ASESMEN KOMPETENSI
ASESOR KOMPETENSI
seseorang yang memeliki kualifikasi
di bidang teknis ( kompeten
dibidannya sesuai area prektek) dan
kompeten di bidang metodologi
asesmen
MITRA BESTARI
Sekelompok tenaga keperawatan dengan REPUTASI
dan KOMPETENSI PROFESI yang baik untuk
menelaah segala hal yang terkait dengan profesi
tenaga keperawatan
REVIEW, VERIFIKASI dan VALIDASI Clinical
Privilege seorang perawat/bidan
Kepala Ruangan/Clinical Instruktur/ Ketua Tim/PJ
Shift.
Dapat berasal dari luar rumah sakit
Karakteristik : bijaksana, berwawasan luas
BUKU PUTIH (WHITE PAPER)
o Dokumen yang berisi syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh tenaga keperawatan yang
digunakan untuk menentukan Kewenangan Klinis
(Permenkes RI No 49/2013 tentang Komite
Keperawatan)
Buku Putih DISUSUN oleh Komite Keperawatan
dengan melibatkan mitra bestari (Peer Group),
dengan mengacu pada berbagai unsur organisasi
profesi keperawatan dan kebidanan, kolegium
keperawatan, unsur pendidikan tinggi
keperawatan dan kebidanan.
Mapping profil perawat, kompetensi dan
penetapan standar kompetensi
Survey data dasar perawat dan analisis data
survey untuk menetapkan level setiap
perawat.
Survey pekerjaan perawat dan analisis data
survey untuk menetapkan profil
kompetensi berdasarkan level jejang karir.
Penetapan dan penyusunan standar
kompetensi perawat dan bidan untuk
jenjang karir
Dilaksanakan oleh kepala bidang
keperawatan / manajer keperawatan
Kompetensi
Kompetensi adalah spesifikasi dari
setiap sikap, pengetahuan,
keterampilan dan atau keahlian serta
penerapannya secara efektif dalam
pekerjaan sesuai dengan standar
kinerja yang dipersyaratkan.
Penyusunan Pemetaan
Profil Kompetensi
Asesmen Berbasis Kompetensi
Asesor menciptakan lingkungan yang suportif
dengan menyediakan lingkungan dan situasi yang
nyaman, empati dan menghargai.
Memastikan hubungan yang kooperatif antara
asesor dan asesi.
Asesor harus mengatur sebaik mungkin proses
asesmen dengan menjelaskan proses asesmen
secara jelas serta keterlibatan asesi.
Asesor akan melibatkan asesi sebelum asesmen
berlangsung, pada saat asesmen, dan pada saat
memberikan feedback setelah asesmen.
Asesmen
Merupakan proses yang dilakukan
asesor baik teknis maupun non teknis
melalui pengumpulan bukti yang
relevan untuk menentukan apakah
seseorang kompeten atau belum
kompeten pada suatu unit kompetensi
atau kualifikasi tertentu
PENGERTIAN ASESMEN KOMPETENSI
• Merupakan upaya untuk memastikan
kompetensi yang telah dimiliki
perawat/bidan terpelihara dan
mendapatkan pengakuan kompetensi

• Merupakan bagian dari proses


kredensial, yang menjamin
perawat/bidan kompeten dalam
memberikan pelayanan
Peranan Asesor Kompetensi
membandingkan bukti-
bukti asesi terhadap kriteria
asesmen dan membuat
keputusan pencapaian
kompetensi tersebut.
Peranan Asesor Kompetensi
Mampu Interprestasi kriteria asesmen
Memiliki keterampilan terhadap area yang akan
diases
Memiliki keterampilan interpersonal skill
Mengaplikasikan tehnik asesmen yang relevan
Memastikan bukti yang didapatkan memenuhi
unsur memadai
Membuat keputusan yang utuh
Peranan Asesor Kompetensi
Keputusan Asesor akan mempengaruhi kehidupan
kerja sehari-hari. Asesor bertanggungjawab
memastikan bahwa asesi telah terobservasi dengan
benar.

Orang yang akan Saudara ases harus:


- Diinformasikan tentang rencana asesmen
- Diberikan detail tentang asesmen
- Tanpa melakukan penekanan
- Menjaga ZZZtentang informasi asesmen seseorang.
Kompetensi Asesor
Merencanakan dan Mengorganisasikan Asesmen
Mengakses Kompetensi
Mengembangkan Perangkat Asesmen
PERSIAPAN ASESOR KOMPETENCY
• Menyiapkan white paper
• Menyiapkan formulir terkait
• Mapping staf
• Klas kompetency
• Sosialisasi asesor kompetency
• Workshop asesor kompetency
• Pelaksanaan asesor kompetency
PROSES
Prinsip-prinsip Asesmen
JENIS – JENIS BUKTI
langsung
tidak langsung
tambahan
Bukti Langsung
Observasi aktifitas kerja dalam
kondisi sebenarnya / kondisi
kerja yang di simulasikan
Mengkaji hasil produksi dan
proyek – proyek di tempat kerja
Bukti Tidak langsung
Laporan pihak ketiga dari sejumlah sumber :
1. Pencapaiannya sebelumnya
2.Buku catatan kompetensi
3.Diskusi dengan teman kerja
4.Bukti pelatihan
5.Pengalaman kerja
6.Penilaian kinerja
7.Surat referensi
8.Laporan – lapaoran dari pihak laian
Bukti Tambahan
Mengkaji jawaban2 pertanyaan lisan, tertulis termasuk:
1. Pertanyaan tertutup / terbuka
2. Pertanyaan2 wawancara
3. Asesmen mandiri
4. Ujian – ujian tertulis
Mengkaji dokumentasi detail pencapaian saat ini dan
sebelumnya:
1. Bukti portofolio
2. Logbook (buku catatan harian )
3. Dokumentasi pembelajaran/ catatan pelatihan
Aturan-aturan bukti (VATM)
1. Valid/Sahih, sebagai contoh:
• memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja
• merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sebagaimana
dikemukakan oleh unit kompetensi terkait
• memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel
• mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan pengetahuan yang digunakan, baik
pada kondisi kerja real ataupun simulasi
2. Asli/otentik, sebagai contoh:
• asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud
• dapat diakui/diverifikasi
3. Terkini, sebagai contoh:
• mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan terkini asesi
• memenuhi standar keterkinian
4. Memadai, sebagai contoh:
• mendemonstrasikan kompetensi setiap saat
• mendemonstrasikan kompetensi secara berulang
• tidak berkurang kemampuan/persyaratan bahasa, literasi, numerasi
Metode-Metode asesmen yang dapat dipergunakan asesor dalam
pengumpulan bukti ---> sesuai dengan bukti yang akan
dikumpulkan.
 Selfassessment asesi
 Observasi : Praktek langsung saat asesi bekerja,
Simulasi, Role Play
 Tertulis
 Lisan
 Verifikasi Bukti portofolio dan wawancara
 wawancara pihak ketiga
Perangkat Asesmen sesuai metode
yang dipakai
Formulir pengajuan kredensial / rekredensia
Formulir self asesmen
Formulir konsultasi
Formulir Observasi
Daftar Pertanyaan
Dan formulir – formulir lain yang di tetapkan
mendukung proses kredensial / rekredensial
DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH
PERAWAT
TAHAPAN PELAKSANAAN ASESMEN
KOMPETENSI
Pengajuan Surat Permohonan Asesmen

Asesmen Mandiri

Pra Konsultasi

Asesment (Form Instrumen & Form Pelaksanaan)

Usulan Banding ( bila dibutuhkan )


Form Instrumen &
Form Pelaksanaan)
FORM INSTRUMEN ASSESMEN KOMPETENSI :
Uraian Kompetensi
Pertanyaan Lisan
Indikator Ketercapaian
Jawaban
Ketrampilan
Pencapaian
Level Kompetensi
Pengajuan Surat Permohonan
Asesmen
Harus berisi :
A. IDENTITAS PERAWAT
B. STATUS REGISTRASI dan SEKOLAH
C. STATUS KREDENSIALING YANG DIUSULKAN (Awal, Kenaikan
tingkat, Pemulihan Kewenangan)
D. PRASYARAT KREDENSIALING
a. Apakah pernah di kredensialing sebelumnya?
b. Apakah memiliki surat penugasan klinis ?
c. Apakah kewenangan klinis anda pernah bermasalah?
d. Tuliskan program Pelatihan yg pernah diikuti
e. Tuliskan Kewenangan klinis yang diusulkan beserta bukti-bukti
pendukung
(sesuai buku putih)
E. PERNYATAAN
Yang menyatakan segala hal yang tertulis di dokumen ini benar adanya
KONSULTASI PRA ASESMEN
 Asesor menjelaskan, mendiskusikan dan mengklarifikasi rencana
asesmen yang meliputi tujuan asesmen, bukti- bukti yang akan
dikumpulkan, metode, perangkat yang terkait dengan pelaksanaan
asesmen.
 Bukti Pendukung
 Kesesuaian Bukti
 Valid, Asli, Terkini, Memadai
 Penilaian Lanjut
 Rekomendasi :
 Bukti pendukung sesuai persyaratan sehingga dapat mengikuti
tahap pelaksanaan asesmen
 Bukti pendukung belum sesuai dengan persyaratan sehingga peserta
diminta untuk melengkapi sesuai persyaratan dan belum dapat
mengikuti tahap pelaksanaan asesmen.
 Pelaksanaan asesmen dilakukan pada
Asesmen Mandiri
Penjelasan untuk asesor :
 Pelaksanaan asesmen kompetensi adalah mengumpulkan bukti-bukti sesuai
kompetensi yang dilakukan asesmen.
 Asesor mengorganisasikan pelaksanaan asesmen berdasarkan metoda dan
instrumen yang telah ditentukan.
 Asesor melaksanakan kegiatan pengumpulan bukti serta mendokumentasikan
seluruh bukti pendukung yang dapat ditunjukan oleh peserta sesuai dengan
yang dipersyaratkan.
 Bukti langsung berupa kegiatan praktek secara langsung atau simulasi,
bukti tidak langsung berupa sertifikat pelatihan, training record dan log
book, bukti pendukung berupa jawaban secara tertulis atau lisan.
 Berdasarkan bukti – bukti tersebut asesor mengambil keputusan kompeten (
K ) atau Belum kompeten ( BK )
 Asesor memberikan umpan balik kepada peserta mengenai pencapaian unit
kompetensi dan peserta juga diminta untuk memberikan umpan balik
terhadap proses asesmen yang dilaksanakan.
 Asesor dan peserta bersama-sama mendatangani pelaksanaan asesmen
PENILAIAN MANDIRI
Format persetujuan asesmen berikut untuk menjamin
bahwa asesi telah diberi arahan secara rinci tentang
prosesasesmen
Persetujuan asesmen. (bila diperlukan)
Versi 1.0. (Jan 2009)

Nama calon asesi:


Nama asesor :
Unit kompetensi:

Bukti yang akan dikumpulkan:


Asesi menjawab pertanyaan: Ya Tidak
Apakah sudah dijelaskan tujuan dan konsekuensi asesmen?
Apakah anda menerima salinan standar kompetensi yang berkaitan dengan
asesmen?
Apakah anda mengerti bukti apa saja yang akan dikumpulkan?
Apakah hak-hak dan sistem banding telah dijelaskan secara rinci kepada anda?
Apakah anda telah mendiskusikan bantuan khusus yang akan dipertimbangkan
selama proses asesmen?
Saya setuju mengikuti asesmen dengan pemahaman bahwa informasi yang dikumpulkan hanya
digunakan untuk pengembangan profesional dan hanya dapat diakses oleh orang tertentu saja.

Tanda tangan asesi: ………………………………… ………………Tanggal : …………………………………..


Tanda tangan asesor : ………………………………. …………… Tanggal : …………………………………..
Formulir banding Asesmen No…
Nama kandidat:
Nama Asesor:
Tanggal asesmen
Jawablah dengan ya atau tidak pertanyaan-pertanyaan berikut Ya Tidak
Apakah proses banding telah dijelaskan kepada anda?
Apakah anda telah mendiskusikan banding dengan asesor?
Apakah anda mau melibatkan orang lain membantu anda dalam proses
banding?
Banding ini diajukan atas keputusan asesmen yang dibuat terhadap unit kompetensi
berikut:

Banding ini diajukan atas alasan sebagai berikut :

Anda mempunyai hak mengajukan banding jika anda mendapatkan hasil yang tidak sah dan/atau proses tidak sah atau
tidak adil.

Tanda tangan Asesi : …………………………………………. Tanggal :


…………………………….
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai