Anda di halaman 1dari 15

PENINGKATAN KAPASITAS KADER STBM

DALAM UPAYA PENANGGULANGAN DAN


PENCEGAHAN STUNTING

UPT .PUSKESMAS SETABELAN


TAHUN 2021
APA ITU STUNTING ???
Kondisi gagal tumbuh akibat
kekurangan gizi kronis dan stimulasi
psikososial serta paparan infeksi
berulang terutama dalam
1.000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK) - biasa disebut
perawakan pendek
Ciri-ciri anak stunting yang wajib kita
waspadai:

1. Bertubuh Pendek
2. Sering Sakit
3. Menurunnya Kemampuan Kognitif
4. Berat badan rendah untuk anak
seusianya
dan pertumbuhan tulang tertunda. 
Faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting
faktor langsung
berat badan lahir rendah,
konsumsi makanan berupa asupan energi rendah dan asupan
protein rendah,
penyakit infeksi ISPA dan diare.
faktor tidak langsung yang mempengaruhi stunting
 Pola pengasuhan tidak ASI ekslusif,
pelayanan kesehatan berupa status imunisasi yang tidak
lengkap, dan
Karakteristik keluarga berupa pekerjaan orang tua,
Pendidikan orang tua dan status ekonomi keluarga
FAKTOR RISIKO
LINGKUNGAN

Faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian


stunting pada balita adalah air, sanitasi, dan higiene.
Kesehatan lingkungan berdampak pada tumbuh kembang
anak, karena anak dibawah lima tahun rentan terhadap
berbagai infeksi penyakit akibat lingkungan yang buruk .
SANITASI

Sanitasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh


manusia dalam mewujudkan serta menjamin suatu
kondisi lingkungan (lingkungan fisik, air, tanah, dan
udara) yang memenuhi syarat dalam kesehatan
HYGIENE
upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan
subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
untuk
melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk
kebersihan
Balita
piring,yang mengonsumsi
membuang makanan yang
bagian makanan sebagai hasil
rusak dari praktik
untuk
higiene yang
melindungi
buruk dapat meningkatkan risiko anak tersebut terkena penyakit
keutuhan
infeksi. makanan
Penyakit secarabiasa
infeksi keseluruhan.
ditandai dengan gangguan nafsu
makan, muntah-muntah, ataupun diare sehingga asupan balita
tersebut tidak
memenuhi kebutuhannya dan kondisi seperti ini yang nantinya
akan berimplikasi buruk terhadap pertumbuhan anak.
SYARAT LINGKUNGAN YANG
SEHAT
AIR
Sumber air yang terlalu dekat dengan jamban, pengolahan air yang tidak sesuai
sebelum dikonsumsi dapat menyebabkan gangguan gizi pada anak-anak. Hal
ini terjadi karena air mengandung mikroorganisme patogen dan bahan kimia
lainnya, menyebabkan anak mengalami penyakit diare dan EED (Aguayo &
Menon, 2016).
Jika diare berlanjut melebihi dua minggu maka akan mengakibatan anak
mengalami gangguan gizi berupa stunting.
Oleh karena itu, kebutuhan air minum yang aman dapat di mulai dari sumber
yang air terlindungi, kuantitas, kualitas, penyimpanan dan pengolahan air
terutama pada 1000 HPK untuk mencegah dan mengurangi kejadian stunting
pada balita di Indonesia..
Kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan meliputi air yang tidak keruh/
jernih, tidak memiliki rasa, tidak berbau, tidak terkontaminasi dengan zat
kimia, serta bebas dari mikroorganisme ( Bakteri e coli, salmonella thypi dll)
TANAH
Keadaan tanah yang sehat, tanah yang tidak tercemar
oleh zat-zat logam berat kemudian parasit pada tanah
(cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang.
Apabila balita terinfeksi cacing maka infeksi dapat
berkontribusi pada anemia, defisiensi vitamin A,
penyumbatan usus, keterlambatan pengembangan,
kekurangan gizi, gangguan pertumbuhan yang
mengakibatkan stunting.
UDAR
A
Penyakit ISPA sering dikaitkan dengan kejadian malnutrisi
dan stunting pada anak (Fikawati, 2017).
Hasil penelitian Anshori (2013) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa anak dengan riwayat penyakit infeksi
seperti ISPA berisiko empat kali lebih besar untuk
mengalami stunting dibandingkan dengan anak yang tidak
memiliki riwayat penyakit infeksi.
ISPA dipengaruhi oleh agen penyebab seperti virus dan
bakteri, faktor pejamu (usia anak, jenis kelamin, status gizi,
imunisasi dll) serta keadaan lingkungan (polusi udara dan
ventilasi).
Cara Mencegah Stunting
Membiasakan Pola Makan Sehat
Pola Asuh yang Baik
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Lingkungan (Kebersihan
Air dan Hygiene Sanitasi)

Anda mungkin juga menyukai