Anda di halaman 1dari 14

BIOSTATISTIK

Di Susun Oleh:
Maria Mey Masela (P.1810026)
JUMLAH KABUPATEN /KOTA YANG TERJANGKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
MENURUT PROVINSI TAHUN 2018-2020
No Provinsi Jumlah Kab/Kota Kabupaten/Kota terjangkit

2018 2019 2020


Jumlah % Jumlah % Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1 Aceh 23 22 95,65 23 100,00 23 100,00
2 Sumatera Utara 33 32 96,97 32 96,97 33 100,00

3 Sumatera Barat 19 19 100,00 19 100,00 19 100,00


4 Riau 12 12 100,00 12 100,00 12 100,00
5 Jambi 11 11 100,00 11 100,00 11 100,00
6 Sumatera Selatan 17 17 100,00 17 100,00 17 100,00
7 Bengkulu 10 10 100,00 10 100,00 10 100,00
8 Lampung 15 15 100,00 15 100,00 15 100,00
9 Kepulauan Bangka Belitung 7 7 100,00 7 100,00 7 100,00
10 Kepulauan Riau 7 4 57,14 7 100,00 7 100,00
11 DKI Jakarta 6 5 83,33 6 100,00 6 100,00
12 Jawa Barat 27 21 77,78 27 100,00 27 100,00
13 Jawa Tengah 35 35 100,00 35 100,00 35 100,00
14 DI Yogjakarta 5 5 100,00 5 100,00 5 100,00
15 Jawa Timur 38 37 97,37 38 96,97 33 100,00
16 Banten 8 7 87,50 8 100,00 8 100,00

17 Bali 9 9 100,00 9 100,00 9 100,00

18 Nusa Tenggara Barat 10 9 90,00 10 100,00 10 100,00


19 Nusa Tenggara Timur 22 13 59,09 22 100,00 22 100,00
20 Kalimantan Barat 14 14 100,00 14 100,00 14 100,00
21 Kalimantan Tengah 14 14 100,00 14 100,00 14 100,00
22 Kalimantan Selatan 13 12 92,31 13 100,00 13 100,00
23 Kalimantan Timur 10 10 100,00 10 100,00 10 100,00
24 Kalimantan Utara 5 5 100,00 5 100,00 5 100,00
25 Sulawesi Utara 15 15 100,00 15 100,00 15 100,00
26 Sulawesi Tengah 13 11 84,62 13 100,00 13 100,00
27 Sulawesi Selatan 24 23 95,83 24 100,00 24 100,00
28 Sulawesi Tenggara 17 12 70,59 16 94,12 17 100,00
29 Gorontalo 6 6 100,00 6 100,00 6 100,00
30 Sulawesi Barat 6 5 83,33 6 100,00 6 100,00
31 Maluku 11 6 54,55 7 63,64 5 45,45
32 Maluku Utara 10 4 40,00 8 80,00 9 90,00
33 Papua Barat 13 4 30,77 7 53,85 6 46,15
34 Papua 29 9 31,03 10 34,48 6 20,69
Indonesia 514 440 85,60 481 93,58 477 92,80
 Kesimpulan
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui
vektor nyamuk dari spesies Aedes aegypti atau Aedes albopictus.peran vektor dalam penyebaran penyakit menyebabkan
kasuh banyak ditemukan pada musis hujan ketika munculnya banyak genangan air yang menjadi tempat perindungan pada
nyamuk.

Jumlah kabupaten kota terjangkit DBD pada tahun 2020 sebanyal 477 atau sebesar 92,8% dari seluruh kabupaten/kota yang
ada di Indonesia. Jumlah kabupaten/kota terjangkit DBD menunjukan kecenderungan peningkatan dari tahun 2018- 2019 ,
namun di tahun 2020 mengalami penurunan terjankit DBD. Sedangkan provinsi dengan presentase penigktan dari tahun
2018-2020 adalah Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara ini adalah presentase tiga tahun terakhir.

 Solusi
1. Mengurus bak mandi seminggu sekali
2. Bersihkan juga wadah penampung air lainnya
3. Pasang kasa dan kelambu nyamuk
4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama
5. Gunakan lotion atau krim anti nyamuk
6. Gunakan Pakaian tertutup saat keluar rumah
7. Fogging
8. Pangkas dan bersihkan tanaman liar di pekarangan rumah
9. Hias Rumah dengan tanaman antinyamuk alami
10.Vaksin DBD
11. Menjaga daya tahan tubuh Anda
 Program
Melakukan 3M

1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan /menguras tempat yang sering menjadi penampungan air,
seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainya. Dinding bak maupun
penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel
erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan atau pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk
memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun
drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak
membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk

3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan
untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
PRESENTASI RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI AKSES TERHADAP AIR MINUM LAYAK MENURUT PROVINSI
TAHUN 2018-2020
No Provinsi 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Aceh 82,63 85,81 87,66
2 Sumatera Utara 87,47 90,22 89,68
3 Sumatera Barat 80,50 81,44 83,37
4 Riau 87,65 87,42 88,25
5 Jambi 75,35 76,92 78,86
6 Sumatera Selatan 80,60 80,37 80,78
7 Bengkulu 61,22 57,60 62,47
8 Lampung 66,17 73,30 74,97
9 Kepulauan Bangka Belitung 73,21 73,45 75,06
10 Kepulauan Riau 86,96 88,51 90,41
11 DKI Jakarta 96,07 99,82 99,89
12 Jawa Barat 89,55 92,30 93,42
13 Jawa Tengah 92,41 93,82 94,07
14 DI Yogjakarta 94,09 94,94 96,02

15 Jawa Timur 93,66 94,39 95,56


16 Banten 90,58 91,64 92,87
17 Bali 96,38 96,84 97,36
18 Nusa Tenggara Barat 94,44 93,93 94,13
19 Nusa Tenggara Timur 81,32 82,35 83,87
20 Kalimantan Barat 77,79 77,07 78,83
21 Kalimantan Tengah 71,69 73,27 74,91
22 Kalimantan Selatan 68,45 69,45 70,36
23 Kalimantan Timur 82,91 83,54 85,51
24 Kalimantan Utara 89,50 87,90 89,50
25 Sulawesi Utara 88,70 90,81 90,31
26 Sulawesi Tengah 85,29 83,42 84,60
27 Sulawesi Selatan 88,11 89,38 90,84
28 Sulawesi Tenggara 88,47 89,66 92,49
29 Gorontalo 93,37 94,19 94,16
30 Sulawesi Barat 71,99 71,50 72,75
31 Maluku 92,52 90,83 91,68
32 Maluku Utara 84,95 85,04 86,90
33 Papua Barat 83,19 81,85 79,56
34 Papua 62,43 60,85 62,73
Indonesia 87,75 89,27 90,21
 Kesimpulan
Berdasarkan peraturan mentri kesehatan No 492 tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum, air minum
adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolaan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
Secara Nasional presentase rumah tangga dengan akses air minum layak sebesar 90,21% . Provinsi dengan
presentase tertinggi rumah tangga dengan akses air minum layak yaitu DKI Jakarta (99,84%) dan DI
Yogyakarta (96,02%).sedangkan provinsi dengan presentase terendah adalah Bengkulu (62,47%), Papua
(62,73%), dan Kalimantan Selatan (70,36%). Sedangkan provinsi dengan presentasi dari tahun 2018-2020
yang mengalami penurunan presentasi adalah Provinsi Papua Barat. Rincian lengkap tentang presentase
Rumah tangga yang memiliki akses air minum layak di tahun 2020.

 Solusi
1. Penetapapan hukum yang tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh sektor swasta maupun
masyarakat sekitar.
2. Teknologi dalam penyediaan sanitasi dan air bersih perlu dikembangkan
3. Diperlukan pengkajian terhadap PDAM, baik dari segi tugas , proses kerja, maupun tanggung jawab
kelembagaan
4. Sosialisasi intensif kepada masyarakat pun mengambil peran yang sangat penting
5. Menanmkan gagasan pentingnya air bersih sejak dini
6. Melakukan pertolongan alternatif dengan sedekah air bersih.
 Program
Adapun program yang dilakuan yaitu 100-0-100 Tingkatan Akses Air Minum
Program 100-0-100 ini merupakan sebuah program menuju pemenuhan target tiga sektor antara lain
pemenuhan 100 persen akses layak layakair minum, pengurangan kawasan kumah menjadi 0 persen,
dan pemenuhan 100 persen akses sanitasi layak.
PRESENTASI KABUPATEN/KOTA YANG MENCAPAI 80% IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT PROVINSI
TAHUN 2018-2020
No Provinsi Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Jumlah Mencapai 80% % Jumlah Mencapai 80% % Jumlah Mencapai 80% %


Kab/Kota Imunisasi Dasar Kab/Kota Imunisasi Dasar Kab/Kota Imunisasi Dasar
Lengkap Lengkap Lengkap

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)) (8) (9) (10) (11)
1 Aceh 23 5 21,7 22 3 13,0 23 2 8,7
2 Sumatera Utara 33 20 60,6 33 20 60,6 33 9 27,3
3 Sumatera Barat 19 9 47,4 19 8 42,1 19 0 0,0
4 Riau 12 4 33,3 12 6 50,0 12 2 16,7
5 Jambi 11 11 100,0 11 11 100,0 11 11 100,0
6 Sumatera Selatan 17 16 94,1 17 17 100,0 17 16 94,1
7 Bengkulu 10 10 100,0 10 10 100,0 10 9 90,0

8 Lampung 15 15 100,0 15 15 100,0 15 14 93,3


9 Kepulauan Bangka 7 6 85,7 7 4 57,1 7 4 57,1
Belitung
10 Kepulauan Riau 7 7 100,0 7 6 85,7 7 6 85,7
11 DKI Jakarta 6 6 100,0 6 6 100,0 6 2 33,3
12 Jawa Barat 27 26 96,3 27 27 100,0 27 20 74,1
13 Jawa Tengah 35 35 100,0 35 35 100,0 35 34 97,1
14 DI Yogjakarta 5 5 100,0 5 5 100,0 5 5 100,0
15 Jawa Timur 38 37 97,4 38 37 97,4 38 36 94,7
16 Banten 8 7 87,5 8 8 100,0 8 6 75,0
17 Bali 9 9 100,0 9 9 100,0 9 9 100,0
18 Nusa Tenggara Barat 10 10 100,0 10 10 100,0 10 8 80,0
19 Nusa Tenggara Timur 22 6 27,3 22 6 27,3 22 6 27,3
20 Kalimantan Barat 14 6 42,9 14 6 42,9 14 4 28,6
21 Kalimantan Tengah 14 11 78,6 14 9 64,3 14 6 42,9
22 Kalimantan Selatan 13 11 84,6 13 13 100,0 13 5 38,5
23 Kalimantan Timur 10 9 90,0 10 9 90,0 10 9 90,0
24 Kalimantan Utara 5 3 60,0 5 2 40,0 5 1 20,0
25 Sulawesi Utara 15 9 60,0 15 11 73,3 15 4 26,7
26 Sulawesi Tengah 13 13 92,3 13 12 92,3 13 8 61,5
27 Sulawesi Selatan 24 21 87,5 24 21 87,5 24 13 54,2
28 Sulawesi Tenggara 17 13 76,5 17 14 82,4 17 13 76,5
29 Gorontalo 6 4 66,7 6 5 83,3 6 1 16,7
30 Sulawesi Barat 6 2 33,3 6 3 50,0 6 1 16,7
31 Maluku 11 6 54,5 11 5 45,5 11 4 36,4
32 Maluku Utara 10 3 30,0 10 5 50,0 10 2 20,0
33 Papua Barat 13 10 76,9 13 8 61,5 13 4 30,8
34 Papua 29 10 3,5 29 13 44,8 29 6 20,7
Indonesia 514 374 72,8 514 379 73,7 514 280 54,5
 Kesimpulan
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit. Sehingga bila suatu saat terpajam dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau
hanya mengalami sakit ringan.

 Kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi sampai dengan tahun 2017
cenderung menigkat, namun terjadi penurunan pada tahun 2018 menjadi 72,8%. Untuk capaian pada tahun
2020, terdapat 54,5% kabupaten/kota yang telah mencapai 80% imunisasi dasar lengkap.
 Diketahui bahwa hanya ada 3 provinsi yang 100% kabupaten/kotanya telah mencapai 80% imunisasi dasar
lengkap pada bayi yaitu provinsi Bali, DI Yogyakarta dan Jambi. Sedangkan provinsi dengan presentasi
terendah adalah Sumatra Berat, dimana tidak ada kabupatem/kota di Provinsi Sumatera Barat yang dapat
mencapai minimal 80% cakupan imunisasi dasar lengkap. Rincian lengkap mengenai presentasi
kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap tiga tahun terakhir.

 Solusi
Kemenkes kesehatan (Kemenkes mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap.
Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar saja tidak cukup,
diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tigkat kekebalan yang optimal sehingga adanya
kekebalan terhadap penyakit pada bayi-bayi di Indonesia.
Program
Program imunisasi dalam mengatasi kesenjagan serta menyampikan bahwa imunisasi rutin
sebagai dasar untuk sistem kesehatan yang kuat. Selain itu, kita harus tetap memberikan pelayan
kepada bayi-bayi agar Indonesia bebas Polio menuju tercapinya eradikasi Polio global,
mempertahankan Eliminasi Tetanus Neonatorum dan Eliminasi Campak serta mewujudkan
terkendalinya penyaki Rubella.
SLIDE TITE

Anda mungkin juga menyukai