Anda di halaman 1dari 35

UPTD PUSKESMAS SULIKI

DINAS KESEHATAN KAB. 50 KOTA


UPTD PUSKESMAS SULIKI
“SMART”
Sopan, Memuaskan, Akuntabel, Ramah, Terampil
Pembinaan Posyandu
Mandiri Aktif
PROMKES UPTD PUSKESMAS SULIKI
DEFINISI POSYANDU

• Wadah pemeliharaan Kesehatan yang dilakukan


dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing
petugas terkait
• Posyandu merupakan upaya pemerintah untuk
memudahkan masyarakat dalam memperoleh
Kesehatan ibu dan anak
Tujuan
• Meningkatnya peran masyarakat dalam
penyelenggaraan upaya Kesehatan terutama yang
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, AKABA
• Meningkatnya peran lintas sektor dalam
penyelenggaraan posyandu terutama yang
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, AKABA
• Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan
Kesehatan dasar terutama yang berkaitan dengan
penurunan AKI, AKB, AKABA
Sasaran

• Bayi
• Anak balita
• Ibu hamil, nifas, dan menyusui
• Pasangan usia subur
Fungsi

• Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam


alih informasi dan keterampilan dari petugas
kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat
dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB,
dan AKABA
• Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan
Kesehatan dasar dalam rangka mempercepat
penurunan AKI, AKB, dan AKABA
Pengelola Posyandu.

1. Penanggungjawab umum : Walinagari


2. Penggungjawab operasional : Tokoh Masyarakat
3. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK
4. Sekretaris : Ketua Pokja Kelurahan/walinagari
5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas
KB-Kes (Puskesmas).
Pelaksanaan Kegiatan
Posyandu
Posyandu dilaksanakan sebulan
sekali yang ditentukan oleh Kader,
Tim Penggerak PKK
Desa/Kelurahan serta petugas
kesehatan dari Puskesmas,
dilakukan pelayanan masyarakat.
SISTEM LIMA MEJA

Meja I
1. Pendaftaran
2. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan
pasangan usia subur
Meja II
 Penimbangan balita, ibu hamil
Meja III
 Pengisian KMS
Lanjutan…..

Meja IV
 Diketahui berat badan anak yang
naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko
tinggi, PUS yang belum mengikuti KB
 Penyuluhan kesehatan
 Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet
zat besi, pil ulangan, kondom.
Meja V
Pemberian imunisasi
Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kesehatan
dan pengobatan
Pelayanan kontrasepsi
IUD, suntikan
• Petugas pada Meja I s/d IV
dilaksanakan oleh kader PKK
sedangkan Meja V merupakan meja
pelayanan paramedis (Jurim, Bides,
perawat dan petugas KB).
KEGIATAN

A. Lima kegiatan posyandu ( Panca Krida Posyandu )


1. Kesehatan Ibu dan Anak
2. Keluarga Berencana
3. Imunisasi
4. Peningkatan Gizi
5. Penanggulangan diare
Tujuh kegiatan Posyandu
( Sapta Krida Posyandu )

1. Kesehatan Ibu dan Anak


2. Keluarga Berencana
3. Imunisasi
4. Peningkatan Gizi
5. Penanggulangan diare
6. Sanitasi dasar
7. Penyediaan obat esensial.
LOKASI
1. Berada di tempat yang mudah didatangi
oleh masyarakat
2. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
3. Dapat merupakan lokal tersendiri
4. Bila tidak memungkinkan dapat
dilaksanakan di rumah penduduk, balai
rakyat, poskesdes
PELAKSANAAN
Dari segi petugas Puskesmas :
1.Pendekatan yang dipakai adalah pengembangan
dan pembinaan PKMD
2.Perencanaan terpadu tingkat puskesmas, lokakarya
mini
3.Pelaksanaan melalui sistem 5 meja dan alih
teknologi
Dari segi masyarakat :
1.Kegiatan swadaya masyarakat yang
diharapkan adanya kader kesehatan
2.Perencanaannya melalui musyawarah
masyarakat desa
3.Pelaksanaannya melalui sistem 5 meja
• Keberhasilan Posyandu tergambar
melalui cakupan SKDN
S : Semua balita diwilayah kerja
Posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang naik berat badannya.
STRATA POSYANDU
dikelompokkan menjadi 4 :

• 1. Posyandu Pratama :
adalah posyandu yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader
aktifnya terbatas.
Keadaan ini dinilai ‘gawat’ sehingga
intervensinya adalah pelatihan kader ulang.
Artinya kader yang ada perlu ditambah dan
dilakukan pelatihan dasar lagi.
2. Posyandu Madya :

1. Posyandu pada tingkat madya sudah dapat


melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per
tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5
orang atau lebih.
2. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB,
KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu
kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian
posyandu sudah baik tetapi masih rendah
cakupannya.
3. Posyandu Purnama

 Posyandu pada tingkat purnama adalah


posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali
per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5
orang atau lebih, dan cakupan 5 program
utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi)
lebih dari 50%.
 Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin
sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana.
4. Posyandu Mandiri

 Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan


kegiatan secara teratur, cakupan 5 program
utama sudah bagus, ada program tambahan
dan Dana Sehat telah menjangkau lebih
dari 50% KK.
 Intervensinya adalah pembinaan Dana Sehat,
yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut
menggunakan prinsip JPKM.
INDIKATOR
Persentase Kabupaten/Kota dengan
minimal 80% Posyandu Aktif
Kriteria
1)Melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal 8x/tahun
2)Memiliki minimal 5 orang kader
3)3 dari 4 layanan (Gizi, KIA, KB dan Imunisasi) di Posyandu
memenuhi cakupan minimal 50% sasaran sebanyak 8 bulan dalam satu
tahun
4)Memiliki alat pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
5)Mengembangkan kegiatan tambahan
DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR PERSENTASE KABUPATEN/KOTA
DENGAN
MINIMAL 80% POSYANDU AKTIF

• Kabupaten/Kota Yang Memiliki Posyandu Aktif Minimal 80% dengan


Kriteria:
1. Melakukan Kegiatan Rutin Posyandu Minimal 8 Kali/Tahun adalah
Posyandu melakukan kegiatan hari buka /memberikan layanan Posyandu
minimal 8 kali/tahun dalam bulan berbeda baik hari buka Posyandu
maupun kunjungan rumah/kegiatan mandiri/janji temu ke fasyankes

2. Memiliki Minimal 5 Orang Kader Adalah memiliki kader Posyandu


memiliki kader sekurang-kurangnya 5 orang yang disahkan dengan surat
keputusan Kepala Desa/Lurah
3. 3 Dari 4 Layanan Di Posyandu Memenuhi
Cakupan Minimal 50% Sasaran Sebanyak 8 Bulan
Dalam Satu Tahun, Yaitu:

a. Gizi : cakupan D/S (Cakupan balita yang berusia 0-59 bulan yang
ditimbang di posyandu/kunjungan rumah/mandiri/ fasyankes)
b. KIA : Cakupan Ibu hamil yang datang ke Posyandu/fasyankes
mendapatkan layanan KIA (penimbangan BB/ukur TB/Ukur
LILA/KIE/mengikuti kelas ibu hamil)
c. KB : Cakupan pasangan usia subur mendapatkan layanan
KIE/layanan KB di Posyandu/Puskesmas/fasyankes/secara mandiri
d. Imunisasi : Cakupan balita 0 – 24 bulan mendapatkan layanan
imunisasi dasar dan lanjutan di Posyandu/puskesmas/fasyankes, dll
4. Memiliki alat pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
adalah Posyandu memiliki alat pemantauan pertumbuhan bayi, balita
dan ibu hamil (berupa alat ukur berat badan bayi, alat ukur berat
badan dewasa, timbangan dacin dan perlengkapannya, alat ukur
panjang bayi, alat ukur tinggi badan) dan alat pemantauan
perkembangan balita (Buku KIA, Kit deteksi dini perkembangan)
untuk menstimulasi dan memantau perkembangan balita secara
menyeluruh termasuk kecurigaan adanya gangguan perkembangan
agar mencapai tumbuh kembang optimal anak, baik aspek motorik
kasar, motorik halus, bicara bahasa dan sosialisasi kemandirian
optimal (sesuai panduan di dalam buku KIA)

Alat Pemantauan Pertumbuhan:


 alat ukur berat badan bayi (baby scale)
 alat ukur berat badan dewasa (timbangan dewasa)
 timbangan dacin dan perlengkapannya
 alat ukur panjang bayi (length board)
 alat ukur tinggi badan (microtoise)
5. Mengembangkan Kegiatan Tambahan
Kesehatan Adalah Posyandu Mengembangkan
Kegiatan Tambahan Kesehatan Minimal 1 Kegiatan
(Misalnya Pos PAUD, Kesehatan Reproduksi
Remaja/Posyandu Remaja, Kesehatan Usia
Kerja/Pos UKK, Kesehatan Lanjut Usia/Posyandu
Lansia, TOGA, BKB, Posbindu PTM, Pengendalian
Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Posmaldes,
Pokmair, Dsbnya)
INDIKATOR
Persentase Kab/Kota Melaksanakan
Pembinaan Posyandu Aktif

Kriteria:
1)Memiliki Pokjanal Posyandu yang disahkan melalui
keputusan Bupati/walikota
2)Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu minimal 2
kali setahun
3)Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas
Puskesmas dan kader
4)Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu
DO INDIKATOR KABUPATEN/KOTA
YANG MELAKSANAKAN
PEMBINAAN POSYANDU AKTIF
1. Memiliki Pokjanal Posyandu yang disahkan melalui
keputusan Bupati/walikota adalah : memiliki Pokjanal
Posyandu yang keanggotaannya terdiri dari lintas sektor
terkait tingkat Kabupaten/Kota yang disahkan melalui
keputusan Bupati/Walikota

2. Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu minimal 2


kali setahun adalah : Pokjanal Posyandu mengadakan
pertemuan rutin setiap tahun minimal 2 kali untuk membahas
perencanaan dan evaluasi pelaporan kegiatan.
3. Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas
Puskesmas dan kader adalah melakukan
peningkatan kapasitas
(sosialisasi/lokakarya/refreshing/ orientasi/
pelatihan) bagi petugas puskesmas dan kader
Posyandu baik sebagai penyelenggara ataupun
sebagai peserta minimal 1 kali setahun

4. Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu


adalah memiliki dan menggunakan sistem
pelaporan kegiatan posyandu secara offline atau
online.
STRATA POSYANDU
(berdasarkan Buku Pedoman Umum
Pengelolaan Posyandu, 2011)
Indikator Pratama Mady Purnam Mandi
a a ri

1 Frekwensi penimbangan <8 >8 >8 >8

2 Rerata Kader tugas <5 ≥5 ≥5 ≥5

3 RerataCakupan D/S < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

4 Rerata Cakupan KIA < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

5 Rerata Cakupan KB < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

6 Rerata Cakupan imunisasi < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

7 Program tambahan - - + +

8 Cakupan dana sehat < 50% < 50% < 50% ≥ 50%
STRATA POSYANDU
N Indikator Pratam Madya Purnam Mandiri
o a a

1 Frekwensi penimbangan <8 ≥8 ≥8 ≥8

2 Jumlah Kader Posyandu <5 ≥5 ≥5 ≥5

3 3 dari 4 layanan di Posyandu memenuhi cakupan minimal 50% sasaran , yaitu:

• Cakupan D/S ≥ 50% ≤6 7 ≥8 ≥8


• Cakupan KIA ≥ 50% ≤ 6 7 ≥8 ≥8

• Cakupan KB ≥ 50% ≤ 6 7 ≥8 ≥8
• Cakupan imunisasi ≥
≤ 6 7 ≥8 ≥8
50%
4 Kegiatan tambahan - - 1 >1
Alat Pertumbuhan dan
5 Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki
Perkembangan
KONSEP
POSYANDU AKTIF
STRATA
POSYANDU

POSYANDU AKTIF

RPJMN
2020-2024

Anda mungkin juga menyukai