Anda di halaman 1dari 35

Pusat Pendidikan Pelatihan Kebakaran dan Penanggulangan

Bencana
Provinsi DKI Jakarta
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Kompetensi
Dapat melakukan tugas pemeliharaan dan
pemeriksaan peralatan / instalasi proteksi
kebakaran

2. Ruang lingkup
- Alat pemadam api ringan
- Instalasi Alarm
- Instalasi Hydrant
- Instalasi Sprinkler
- Instalasi pemadam terpadu
BAGIAN I
Alat pemadam api ringan
2 Designing
2 Listing
2 Selecting
2 Purchasing

WATER
2 Installing

HALON
POWDER
2 Approving 2 Inspecting

FOAM
2 Recharging
2 Maintaining
2 Testing
2 Operating
Pemeriksaan & Pengujian APAR
(Fire Extinguisher)

Tujuan :
 Mengupayakan agar APAR - (Fire Extinguisher) dalam keadaan
selalu siap pakai saat diperlukan.
 Mencegah sebelum terjadinya kerusakan yang lebih fatal
sehingga menggangu jalannya operasional.
 Tenggang waktu pemeriksaan : dilakukan setiap 2(dua) kali
dalam setahun / 6 bulan.
 Pemeriksaan : secara teknik & visual dari kondisi seluruh
tabung beserta seluruh perlengkapannya harus sesuai dengan
kondisi & performance Apar yg diperiksa.(spesifikasi)
PEMERIKSAAN APAR

1. Setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2


(dua) kali dalam setahun, yaitu:
a. pemeriksaan dalam jangka 6 bulan.
b. pemeriksaan dalam jangka 12 bulan.

2. Cacat pada alat perlengkapan pemadam api ringan


yang ditemui waktu pemeriksaan, harus segera
diperbaiki atau alat tersebut segera diganti dengan
yang tidak cacat.
Pemeriksaan jangka 6 (enam) bulan meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a. Berisi atau tidaknya tabung, berkurang atau tidaknya tekanan
dalam tabung, rusak atau tidaknya segi pengaman cartridge
atau tabung bertekanan dan mekanik penembus segel.
b. Bagian-bagian luar dari tabung tidak boleh cacat termasuk
handel dan label harus selalu dalam keadaan baik
c. Mulut pancar tidak boleh tersumbat dan pipa pancar yang
terpasang tidak boleh retak atau menunjukan tanda-tanda
rusak.
d. Untuk alat pemadam api ringan cairan atau asam soda,
diperiksa dengan cara mencampur sedikit larutan sodium
bicarbonat dan asam keras diluar tabung, apabila reaksinya
cukup kuat, maka alat pemadam api ringan tersebut dapat
dipasang kembali;
lanjutan
e. Untuk alat pemadam api ringan jenis busa diperiksa dengan cara
mencampur sedikit larutan sodium bicarbonat dan aluminium sulfat
diluar tabung, apabila cukup kuat, maka alat pemadam api ringan
tersebut dapat dipasang kembali.

f. Untuk alat pemadam api ringan hydrocarbon berhalogen kecuali jenis


tetrachlorida diperiksa dengan cara menimbang, jika beratnya sesuai
dengan aslinya dapat dipasang kembali.
g. Untuk alat pemadam api jenis carbon tetrachlorida diperiksa dengan cara
melihat isi cairan didalam tabung dan jika memenuhi syarat dapat
dipasang kembali.
h. Untuk alat pemadam api jenis carbon dioxida (CO2) harus diperiksa
dengan cara menimbang serta mencocokkan beratnya dengan berat
yang tertera pada alat pemadam api tersebut, apabila terdapat
kekurangan berat sebesar 10% tabung pemadam api itu harus diisi
kembali sesuai dengan berat yang ditentukan.
Pemeriksaan jangka 12 (dua belas) bulan

Untuk alat pemadam api jenis cairan dan busa dilakukan pemeriksaan
dengan membuka tutup kepala secara hati-hati dan dijaga supaya
tabung dalam posisi berdiri tegak, kemudian diteliti sebagai berikut:

a. isi alat pemadam api harus sampai batas permukaan yang telah
ditentukan;
b. pipa pelepas isi yang berada dalam tabung dan saringan tidak boleh
tersumbat atau buntu;
c. ulir tutup kepala tidak boleh cacat atau rusak, dan saluran penyemprotan
tidak boleh tersumbat.
d. peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, dapat bergerak dengan bcbas,
mempunyai rusuk atau sisi yang tajam dan bak gesket atau paking harus
masih dalam keadaan baik;
lanjutan
e.gelang tutup kepala harus masih dalam keadaan baik.
f. bagian dalam dan alat pemadam api tidak boleh berlubang
atau cacat karena karat.
g. untuk jenis cairan busa yang dicampur sebelum dimasukkan
larutannya harus dalam keadaan baik.
h. untuk jenis cairan busa dalam tabung yang dilak, tabung
harus masih dilak dengan baik.
i. lapisan pelindung dan tabung gas bertekanan, harus dalam
keadaan baik.
j. tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai dengan
kapasitasnya.
Untuk alat pemadam api jenis hydrocarbon
berhalogen dilakukan pemeriksaan dengan
Membuka tutup kepala secara hati-hati dan dijaga supaya tabung dalam
posisi berdiri tegak, kemudian diteliti menurut ketentuan sebagai
berikut;
a. Isi tabung harus diisi dengan berat yang telah ditentukan.
b. Pipa pelepas isi yang berada dalam tabung dan saringan tidak boleh
tersumbat atau buntu.
c. Ulir tutup kepala tidak boleh rusak dan saluran keluar tidak boleh
tersumbat.
d. Peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, harus dapat bergerak dengan
bebas,mempunyai rusuk atau sisi yang tajam dan luas penekan harus
dalam keadaan baik.
e. Gelang tutup kepala harus dalam keadaan baik.
f. Lapiran pelindung dari tabung gas harus dalam keadaan baik.
g. Tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai dengan kapasitasnya.
Untuk APAR jenis tepung kering (dry chemical) dilakukan pemeriksaan dengan
membuka tutup kepala secara hati-hati dan dijaga supaya tabung dalam posisi
berdiri tegak, kemudian diteliti menurut ketentuan-ketentuan sebagai berikut

a. Isi tabung harus sesuai dengan berat yang telah ditentukan dan
tepung keringnya dalam keadaan tercurah bebas tidak berbutir.
b. Ulir tutup kepala tidak boleh rusak dan saluran keluar tidak boleh
buntu atau tersumbat.
c. Peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, dapat bergerak dengan
bebas, mempunyai rusuk dan sisi yang tajam.
d. Gelang tutup kepala harus dalam keadaan baik.
e. Bagian dalam dan tabung tidak boleh berlubang-lubang atau cacat
karena karat.
f. Lapisan pelindung dari tabung gas bertekanan harus dalam keadaan
baik.
g. Tabung gas bertekanan harus terisi penuh, sesuai dengan
kapasitasnya yang diperiksa dengan cara menimbang.
Untuk alat pemadam api ringan jenis pompa tangan
CTC (Carbon Tetrachiorida)

a. peralatan pompa harus diteliti untuk memastikan bahwa


pompa tersebut dapat bekerja dengan baik.

b. Tuas pompa hendaklah dikembalikan lagi pada kedudukan


terkunci sebagai semula.

c. Setelah pemeriksaan selesai, bila dianggap perlu segel


diperbaharui.
® PENGGANTIAN APAR

 Setiap hasil temuan dari pemeriksaan, APAR


yang tidak memenuhi standart / rusak harus
langsung dilakukan penggantian.

 Dokumentasi : setiap APAR yang telah diperiksa


dicatat pada lembar cheklist sesuai dengan
nomor,jenis media berat dan hal-hal lain bila
terdapat adanya penyimpangan.
Refilling & Testing
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per 04/Men/1980

Jenis Refilling Testing

Water 5 th 5 th

Mechanical Foam 3 th 5 th

Chemical Foam 2 th 5 th

Dry powder 5 th 5 th
Halogen 5 th 5 th

CO2 10 th 10-5-5 th
PEMELIHARAAN APAR
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per -04/Men/1980

Pemeriksaan
Uraian
1 bl. 6 bl. 1 th.
Chek : Penempatan, .

Chek : keadaan fisik cacat/karat .

Chek : Keadaan tekanan .

Chek : keadaan media .

Chek : tanggal pengisian ulang .

Chek : kelengkapan .

Chek : label .
RECORDING

No Reg. Lokasi Tgl Refill Tgl Test Hasil pemeriksaan


2. Pemeriksaan dan Pengujian
Fire Detector & Alarm
 Pemeliharaan dan pengujian berkala dilakukan
secara mingguan, bulanan dan tahunan.

 Pemeliharaan dan pengujian tahunan diakukan


oleh petugas inspektur kebakaran
Pemeriksaan dan pengujian Mingguan antara
lain meliputi :

 Membunyikan alarm secara simulasi


 Memeriksa kerja lonceng
 Memeriksa tegangan dan kedaan baterei
 Memeriksa seluruh sistem alarm dan mencatat
hasil pemeriksaan serta pengujian pada buku
catatan.
Pemeriksaan dan Pengujian Bulanan

 Menciptakan kebakaran simulasi


 Memeriksa lampu – lampu indikator.
 Memeriksa fasilitas penyediaan sumber
tenaga darurat.
 Mencoba dengan kondisi gangguan terhadap
sistem.
 Memeriksa kondisi dan kebersihan panel
indikator dan mencatat hasil pemeriksaan
dan pengujian pada buku catatan
Pemeriksaan dan Pengujin tahunan

 Memeriksa tegangan instalasi


 Memeriksa kondisi dan kebersihan seluruh
detektor serta menguji sekurang kurangnya
20 % detektor dari setiap kelompok instalasi
sehingga selambat lambatnya dalam waktu 5
tahun, seluruh detektor sudah teruji.
Pengujian Fire Alarm

 Periksalah indikator pada panel kontrol dalam stand by.


 Lakukan test fungsi kerja sistem dengan mengaktifkn
tombol manual dan detektor pada setiap zona alarm
sambil mencocokan gambar dengan pelaksanaannya.
 Amati konfirmasi indikasi lokal alarm dan indikasi pada
panel apakah berfungsi dan sesuai dengan nomor
zonenya.
 Amati apakah kekerasan alarm dapat terdengar pada
jarak terjauh pada zona tersebut.
Lanjutan

 Lakukan test open circuit dengan cara


membuka resistor pada rangkaian detektor
terakhir,
 Amati konfirmasi pada panel apakah ada
indikasi foult alarm.
 Catat semua penyimpangan yang ditemukan
Data Pemasangan Instalasi Alarm

Lokasi No. Detektor TPM Fl.Sw Alrm Status


Zone

ROR Fixed Smoke Bell Lamp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
3. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN SISTEM HYDRAN
DAN SPRINKLER
Riksa Uji instalasi Hydran dan sprinkler

 Periksa dokumen hasil pemeriksaan terakhir, apakah


catatan hasil pemeriksaan telah dilaksanakan
 Periksa indikator pada panel kontrol apakah dalam
status stand by.
 Periksa ruang pompa dan catat data –data teknik
pompa , motor penggerak dan perlengkapan yang
ada, panel kontrolnya dan lain lain.
 Priksa sistem persediaan air apakah dapat
menjamin kebutuhan air untuk operasi pemadaman
dalam waktu sesuai standart waktu tertentu.
 Lakukan test kerja pompa dengan membuka
kerangan uji yang disediakan dalam ruang pompa
dan amati tekanan pompa.
Pemeriksaan pada Sirkit pengendalian pompa

1) Suplai daya listrik harus ditarik dari sisi suplai pada


panel utama dengan menggunakan sakelar sendiri.
2) Kabel penghantar yang dipakai harus jenis kabel
tahan api atau dapat diijinkan menggunakan kabel
lain dengan syarat harus dipasang dalam pipa berulir.
3) Pada sirkit instalasi pemadam kebakaran tidak
diijinkan adanya pembebanan lain yang tidak
berhubungan dengan keperluan pelayanan pompa.
4) Alat pngaman sirkit pompa harus mempunyai
karakteristik mampu dialiri arus 125 % beban penuh
secara terus menerus dan pada 600 % beban penuh
membuka tidak kurang dari 20 detik tetapi tidak
lebih dari 50 detik.
5) Antara motor dan sirkit tidak diijinkan dipasang
pengaman beban lebih.
Pengujian opersional hydran

1) Buka titik hydran terdekat dengan pompa, ukur


tekanan pada mulut pancar dengan pipa pitot
dan catat tekanan pada manometer diruang
pompa.
2) Buka titik hydran kedua yaitu titik hydran
terjauh dan titik pengujian pertama tetap
terbuka, ukur tekanan pada mulut pancar dan
tekanan manometer di ruang pompa.
3) Buka titik hydran ketiga yaitu titik hydran
pertengahan dan titik hydran pertama dan
kedua tetap terbuka. Ukur tekanan pada mulut
pancar dan tekanan manometer diruang pompa.
Evaluasi Pompa
 Pompa hydran haus mempunyai karakteristik
tekanan minimal 4,5 Kg/cm2 dan laju aliran
minimal 500 US GPM, cocokan spesifikasi pompa
berdasarkan katalog dan hasil uji coba.
 Syarat tekanan terberat tidak lebih dari 7 kg/cm2
dan tekanan pada titik terjauh tidak kurang dari
4,5 kg/cm2
Pengujian
Lanjutan flow switch pada Sistem Sprinkler
 Matikan pompa utama dan pompa cadangan
 Posisikan selector di panel pompa joki pada posisi AUTO
 Catat tekanan di BCV masing-masing lantai
 Buka drain valve pada BCV masing-masing lantai secara
bergantian.
 Perhatikan manometer di ruang pompa dan catat pada
tekanan berapa pompa joki hidup.
 Perhatikan apakah alarm aktif saat drain valve pada BCV
dibuka.
 Tutup kembali drain valve.
 Catat apakah sinyal aktivasi BCV teramati di panel
kontrol alarm
Lanjutan
 Matikan pompaPengujian
utama dankepala sprinkler
pompa cadangan.
 Posisikan selector di panel pompa joki pada posisi AUTO.
 Catat tekanan di BCV lantai yang diuji, yaitu lantai pada
titik terberat.
 Bakar 4 (empat) titik kepala sprinkler di lantai yang diuji
secara bersamaan sampai pecah.
 Perhatikan apakah pancaran air dari kepala sprinkler
menjangkau area cakupannya.
 Perhatikan apakah alarm aktif saat kepala sprinkler
pecah.
 Catat apakah sinyal aktivasi BCV teramati di panel
kontrol alarm.
 Tutup BCV yang memasok air ke kepala sprinkler yang
pecah.
SPESIFIKASI PEMASANAGN INSTALASI HIDRAN
No Perihal Spesifikasi Status Keterangan

1 Sumber air baku

2 Ground reservoar

3 Tangki Grafitasi

4 Siamce Conection

5 Pompa pacu Q : ... US GPM, H :......kg/cm2, Start :......, Stop.......

6 Pompa Utama Q : ... US GPM, H :......kg/cm2, Start :......, Stop.......

7 Pompa Cadangan Q : ... US GPM, H :......kg/cm2, Start :......, Stop.......

8 Priming tank Kapasitas :.... Liter, P.Kerja :.......... P.Uji ............

9 Bejana angin

10 Pressure rilie valve

11 Test valve

12 Indikator Listrik terbuka

13 Pipa hisap

14 Pipa penyalur utama

15 Pipa tegak

16 Hidrant halaman

17 Hidran gedung

18 Hose Rell
HASIL PERCOBAAN UNIT POMPA

No Pompa Start stop Keteranagn


1 Pompa Pacu Otomatis / Otomatis /
Manual .......Kg/cm2 Manual
.......Kg/cm2

2 Pompa Utama Otomatis / Otomatis /


Manual .......Kg/cm2 Manual
.......Kg/cm2

3 Pompa Cadangan Otomatis / Otomatis /


Manual .......Kg/cm2 Manual
.......Kg/cm2
HASIL PERCOBAAN OPERASIONAL HYDRAN

No Percobaan Tekanan Status Keteranagn


1 Stan by

2 1 titik hydran

3 2 titik hydran

4 3 titik hydran

Di Periksa tanggal Pelaksana Tanda tangan


Pemeriksaan Sarana jalan keluar

 Amati jalur evakuasi , pintu keluar atau


tangga darurat.
 Apakah ada rintangan yang dapat
mengganggu.
 Apakah ada petunjuk arah.
 Apakah ada penerangan darurat.
 Panjang jarak tempuh mencapai pintu keluar
tidak melebihi 36 m untuk resiko ringan, 30m
untuk resiko sedang dan 24 m utnuk resiko
berat.
TERIMA KASIH
SELAMAT BERTUGAS

Anda mungkin juga menyukai