Anda di halaman 1dari 76

Mini Lecture

OTITIS MEDIA
Anita Valencia Andre Maharadja Stella P Saragih Ayu Permata Sari Samuel K Ridho 0710029 0710051 0710070 0710086 0710142

Preseptor : dr. Dominggus Mangape,Sp.THT-KL, PhD

Anatomi Telinga

Auricula

Membran Timpani

Tuba Eustachius
Fungsi : - ventilasi - drainase sekret - proteksi

Fisiologi Telinga

OTITIS MEDIA

Definisi
y

Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.

Klasifikasi
y y y y

Otitis Media Supuratif : Akut (OMA) dan Kronis (OMSK) Otitis Media Non-Supuratif / Serosa : Akut dan Kronis OMSK : tipe benigna dan malignant Otitis media spesifik : otitis media tuberkulosa, otitis media sifilitik, dan otitis media adhesiva.

Definisi OMA
y

Peradangan telinga tengah yang mengenai sebagian atau seluruh periosteum dan terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.

Etiologi
Otitis Media Supuratif Akut (OMA) - Sumbatan tuba Eustachius - ISPA - Kuman penyebab OMA (bakteri piogenik) :
Streptococcus Pneumoniae (38%) Haemophilus Influenzae (27%) Staphylococcus aureus (2%) Moraxella Catarrhalis

- Anak-anak : ISPA >> kemungkinan OMA >> - Bayi : OMA dipermudah karena posisi tuba Eustachius pendek, lebar dan horizontal.

Etiologi
Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) Faktor yang menyebabkan OMA OMSK : - terapi yang terlambat diberikan - terapi yang tidak adekuat - virulensi kuman tinggi - imunitas rendah - gizi kurang - higiene kurang

Patogenesis dan Patofisiologi

Sembuh/normal Fungsi tuba tetap terganggu

Gangguan fungsi Tuba

Tekanan negatif telinga tengah

Efusi
Infeksi (-)

OME

Tuba tetap terganggu + infeksi Etiologi: -Perubahan tekanan udara tiba-tiba -Alergi -Infeksi -Sumbatan : Sekret Tambon Tumor

OMA

Sembuh

OME

OMSK

Stadium OMA
Stadium Oklusi Tuba Eustachius y Stadium Hiperemis (Stadium pre-supurasi) y Stadium supurasi y Stadium perforasi y Stadium resolusi
y

Stadium oklusi tuba eustachius Stadium hiperemis Stadium eksudasi Stadium supurasi Stadium koalesen Stadium komplikasi Stadium resolusi

Retraksi membran timpani, kadang membran timpati tampak normal / berwarna keruh pucat Nyeri dan rasa penuh di telinga, demam, pemeriksaan otoskop : injeksi PD membran timpani (hiperemis) Sakit dan panas >>, muntah , kejang (bayi dan anak-anak), pendengaran berkurang, pemeriksaan otoskop : membran timpani merah,menebal, cembung, refleks cahaya mulai hilang Keluar sekret dari telinga, sakit , demam , gangguan pendengaran , pemeriksaan otoskop : sekret + ruptur membran timpani Rasa sakit dan nyeri tekan daerah mastoid, sekret mukopurulen terus-menerus, terdapat fluktuasi jumlah sekret, demam dan leukositis lebih ringan. Gejala klinis timbul tergantung manifestasi penyakit yang timbul Bila daya tahan tubuh baik / virulensi kuman rendah resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan

GEJALA KLINIS

Otitis Media Supuratif

Otitis Media Supuratif Akut :


Nyeri Demam Malaise Nyeri kepala di samping nyeri telinga (kadang) Anoreksia (anak) Seluruh/sebagian membran timpani merah dan menonjol Rasa penuh di telinga dan penurunan pendengaran

Otitis Media Supuratif Kronis :


Sekret telinga yang bau, mukopurulen Penurunan pendengaran Otalgia Vertigo dan tinitus (jarang)

Pemeriksaan Fisik
otoskopi: otitis media serosa membrane timpani tampak berwarna kekuningan sedangkan otitis media mukoid tampak kusam dan keruh. Maleus tampak pendek, retraksi dan berwarna putih kapur. Air fluid level tanda cairan serous di cavum timpani, pantulan cahaya yang berkurang/menghilang y Penilaian Imobilitas membrane timpani dengan otoskop penumatik dengan memberikan tekanan negative dan positif. y Rinoskopi y Pemeriksaan garpu tala
y

Pemeriksaan Penunjang y Radiologi: CT Scan atau MRI y Kultur untuk memastikan apakah otitis media serosa atau otitis media supurativa tapi jarang dilakukan karena anemesis dan pemeriksaan fisik sudah cukup sensitive dan spesifik. Diagnosis Banding y Otitis media supurativa y Otitis media non supurativa

PENATALAKSANAAN

Otitis Media Supurativa akut


Terapi : y Antibiotik : perhatikan resistensi kuman. y Simtomatik : antipiretik, analgetik, y Nasal dekongestant / terapi alergi y Operasi : miringotomi u/ drainage mastodektomi pd std koalesen dan std komplikasi. (mastoidektomi simpleks)

Management Otitis Media Akut


Initial Management :
y y

Otitis Media Akut limited episode First line antibiotic Persistent infection Second line or broad spectrum antibiotic Pertimbangkan : tympanocentesis jika tidak responsive

Recurrent episodes (> 3 episodes in 6 months) Antibiotic prophylaxis

Antimikroba untuk Otitis Media Akut


First line Amoxicillin y Second line Amoxicillin-clavulanate Trimethoprim-sulfamethoxazole Erythromycin-sulfamethoxazole y Broad spectrum Cefixime, Azithromycin, Clarithromycin
y

Penatalaksanaan
y

Terapi OMA tergantung pada stadiumnya.

Penatalaksanaan Stadium Oklusi


y

tujuan terapi: membuka kembali tuba eustachius.


obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik untuk anak <12 thn obat tetes hidung HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologik untuk anak yang berumur >12 thn atau dewasa sumber infeksi juga harus diobati dengan memberikan antibiotik.

Penatalaksanaan Stadium Presupurasi


y

Antibiotik
penisilin atau eritromisin, jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam klavunalat atau sefalosporin. terapi awal diberikan penisilin IM agar konsentrasinya adekuat di dalam darah. Untuk Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Pada anak diberikan ampisilin 4x50-100 mg/KgBB, amoksisilin 4x40 mg/KgBB/hari, atau eritromisin 4x40 mg/kgBB/hari.

y y y

Obat tetes hidung Analgesik. Bila membran timpani sudah hiperemi difus, sebaiknya dilakukan miringotomi.

Penatalaksanaan Stadium Supurasi


antibiotik y pasien harus dirujuk untuk dilakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh. y analgesik juga perlu diberikan agar nyeri dapat berkurang.
y

Penatalaksanaan Stadium Perforasi


obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari y antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.
y

Penatalaksanaan Stadium resolusi


biasanya akan tampak sekret mengalir keluar. y Pada keadaan ini dapat dilanjutkan antibiotik sampai 3 minggu y namun bila masih keluar sekret diduga telah terjadi mastoiditis.
y

Otitis Media Akut Nekrotikan

Definisi
y

Merupakan infeksi nekrotis pada mukosa telinga tengah dan mastoid yang berjalan cepat dengan bakteri penyebab utamanya adalah Streptococcus Beta Hemolitikus dan mempunya ciri khas yaitu destruksi luas jaringan di telinga, membran timpani, dan tulang-tulang pendengaran.

Etiologi
y

Biasanya merupakan komplikasi morbili, influenza pada masa lampau, dan biasanya menyertai penyakit scarlet fever

Gejala Klinik
Gejala hampir sama dengan otitis media lainnya, hanya pada otitis nekrotikan berlangsung lebih cepat dan lebih berat. y Perforasi spontan keluar sekret telinga yang encer, purulen dan kadang-kadang bau y PF : preforasi sentral membran timpani yang semakin lama meluas; dapat ditemukan jaringan granulasi
y

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)

OTITIS MEDIA KRONIK ( OMK )


Setelah OMA, pada beberapa kasus nyeri dan demam mereda, tetapi infeksi menetap , perforasi MT menetap, sekret telinga terus

Infeksi campuran Kerusakan T.T. berlanjut Gangguan fungsi dengar meningkat OMK OMK tipe mukosal ( mucosal type ) OMK tipe tulang ( bony type )

Etiologi OMK :
1. OMA tidak diobati adekuat 2. Dosis antibiotika tidak adekuat 3. Antibiotik terlalu cepat dihentikan 4. Fokal infeksi dibiarkan 5. Daya tahan yang rendah 6. Infeksi sangat virulen

OMK tipe mukosal


1. Biasanya terdapat fokal infeksi : 3 Tonsilitis kronis 3 Sinusitis kronis 3 Adenoid hipertrofi 2. Cairan mukoid 3. Perforasi sentral pars tensa 4. Komplikasi serius jarang 5. Perforasi M.T. membesar 6. Ketulian meningkat

OMSK Benigna

OMK tipe tulang


1. Tulang yang terkena : 3 Cincin timpani 3 Osikula 3 Sel-sel mastoid 3 Dinding tulang : - Kav. Timpani - Atik ( attic ) - Aditus - Antrum 2. Perorasi marginal posterior 3. Cairan purulenta / berbau

OMSK Maligna

Perforasi Atik

KHOLESTEATOMA
1. Akumulasi debri keratosis, dimulai dengan pembentukan " retraction pocket " yang ada hubungannya dengan anulus timpanikus 2. Invasi ke regio attic dan akibat tekanannya menghancurkan osikula dan tulang-tulang sekitarnya 3. Invasi dapat berlanjut ke T. dalam fosa media dan kranial, dengan resiko infeksi ke meningen dan otak 4. Deposit kholesteatoma : * berbentuk spt keripik, berlapis spt.bawang wara putih * berbau " kucing "

Kholesteatoma

PENGOBATAN OMK
1. Konservatif j Perbaiki keadaan umum j Antibiotik j Pencucian lokal telinga ( 2-3 kali per hari ) 2. Operatif : Apabila pengobatan konservatif gagal j Pembersihan sedot j Antrostomi ( cortical mastoidectomy ) j Mastoidectomi radikal j Mastoidectomi epitimpatik ( modified radical ME. ) j Timpanoplasti / miringoplasti

Otitis Media Serosa


y

y y

Nama lain : Otitis Media Non Supuratif, Otitis Media Musinosa, Otitis Media Efusi, Otitis Media Sekretoria, Otitis Media Mucoid (glue ear) Otitis Media Serosa adalah keadaan terdapatnya sekret yang nonpurulen di telinga tengah, sedangkan membran timpani utuh Efusi encer otitis media serosa Efusi kental seperti lem otitis media mukoid (glue ear)

Patofisiologi Gangguan fungsi tuba eustachii (sumbatan anatomis, peradangan akibat alergi, ISPA, dan trauma) persisten tekanan dalam cavum tympani (tekanan negative) akibat absorbsi udara oleh sel sel mukosa yang melapisi rongga telinga tengah transudasi dari mukosa penimbunan cairan serous + steril di cavum tympani

Anamnesis y Pendengaran berkurang y Rasa tersumbat pada telinga y Suara sendiri terdengar lebih nyaring/berbeda pada telinga yang sakit y Terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat posisi kepala berubah y Tinitus, vertigo, pusing kadang kadang ada dalam bentuk ringan

Pemeriksaan Fisik y Otoskopi : air fluid level, tanda tanda cairan serous dalam telinga tengah, membran timpani yang translusen + mobilitas menurun, tanda tanda tekanan negative pada cavum tympani y Pemeriksaan garpu tala Pemeriksaan lain : y Tympanometry

Otitis media serosa akut : y Medikamentosa


 vasokonstriktor lokal (tetes hidung) Antihistamin Perasat Valsava
y

Pembedahan
Miringotomi (+pipa ventilasi/Grommet)

Otitis media serosa kronik : y Mengeluarkan sekret dengan miringotomi y Pemasangan pipa ventilasi (Grommet) y Kasus baru dekongestan tetes hidung , atau kombinasi antihistamin-dekongestan per oral

Otitis Media Serosa

Komplikasi Otitis Media

Cara terjadinya infeksi :


y

y y y y

Ekstensi melalui tulang yg telah mengalami demineralisasi selama infeksi akut / resorpsi oleh kolesteatoma atau osteitis pada penyakit kronis yg destruktif Penyebaran scr hematogen Melalui jalur anatomi normal, seperti aditus ad antrum, fenestra ovale, dan rotundum Melalui defek tulang non anatomis, krn trauma, operasi, erosi krn keganasan Ke dalam jaringan otak sepanjang ruang periarteriolar Virchow-Robin

Komplikasi berdasarkan anatominya:


Intratemporal : mastoiditis, labirintitis, SNHL, petrostitis, paralisis N.VII, fistula labirin y Intrakranial : abses epidural, trombosis sinus lateralis, otitis hidrocephalus, meningitis, abses otak, dan abses subdural y Ekstratemporal dan ekstrakranial : abses Bezold, abses subperiosteal
y

Mastoiditis
Terjadi krn infeksi pd telinga tengah yg mnyebar melalui aditus ad antrum mngenai sel-sel udara mastoid diikuti prbhn mukosa sumbatan baik parsial maupun total pd antrum mastoid drainase terganggu infeksi kronis y GK/ : demam, nyeri blkg telinga, gangguan pndgrn, sekret yg klr dr telinga. y PF / : MT menonjol, dinding kanalis posterior menggantung (sagging), pembengkakan telinga bgn blkg yg mendorong pinna klr dan ke dpn
y

y y

RO : gambaran destruksi sel-sel udara mastoid dan hilangnya trabekulasi normal sel-sel tsb Mastoiditis kronis ditandai adanya proses nekrosis dan erosi dr septa sel-sel udara mastoid terkumpul materi purulen. Infeksi trz mnerus mnybbkan pnybrn infeksi intrakranial dan superficial Th/ : mastoidektomi simpel,

modified / radikal

Labirintitis
Terjadi akibat penyebaran scr lgs dr infeksi telinga tengah kronis gangguan keseimbangan dan pendengaran. y Ada 2 jns :
y

Labirintitis serous : peradangan tanpa disertai pus. GK/ : vertigo dan gangguan pendengaran Labirintitis supuratif : stlh bakteri OMSK menginfiltrasi cairan dalam rongga labirin pus. Menimbulkan gejala vertigo dan gangguan pendengaran

Fistula test : Dapat dilakukan dengan alat siegle / balon yg disambung dg slang & dimasukkan ke dlm liang telinga. Boleh juga dg menekan tragus. Bila kita tekan maka timbul nistagmus ke daerah yg sakit & vertigo.

Th/ : membuat kultur dan drainase.


Akut : miringotomi dan pemakaian pipa ventilasi + antibiotika Operasi labirintektomi dilakukan bila terdapat gangguan total dari fungsi labirin

Petrositis
Ditandai dgn Gradenigo, yaitu nyeri di blkg mata / telinga yg hbt akibat terkenanya nervus trigeminus, klrnya cairan dr telinga, dan diplopia krn terkenanya nervus abducens. y Th/ : antibiotik + bedah
y

Paralisis nervus kranialis


Terjadi krn erosi tulang oleh kolesteatoma / jaringan granulasi disusul oleh infeksi ke dalam kanalis fasialis. Segmen N.VII yg terkena dpt ditentukan melalui tes topografi N.VII y Bisa terjadi dehisensi sebagian dr N.VII tdk ditutupi oleh tulang (tulang disini tipis sekali) Th/ : antibiotika + parasentesis y Pd keadaan akut operasi dekompresi biasanya tdk diperlukan dan hanya pemberian antibiotika. Shrusnya dekompresi dilakukan pd kasus-kasus paralisis N. VII akbt otitis media kronis.
y

Fistula labirin
Keadaan dr erosi tulang dan tereksposnya membran endosteal dr telinga dalam. Adanya fistula di labirin dpt diketahui dgn melakukan fistula tes. y Th/ : pembedahan untuk menutup fistula tsb.
y

Tromboflebitis sinus lateralis


y

y y

Invasi infeksi ke sinus sigmoid ketika melewati tulang mastoid akan mnyebabkan tjdnya trombosis sinus lateralis. Gk/ : demam disertai menggigil, nyeri kepala, malaise, Greisinger sign (edema postaurikular), anemia progresif, badan ber+ kurus, lekositosis, hemorrhagia pd retina, bts pupil tdk jls pem. Quaeckenstedt-Stookey danTober Ayer tes cara utk mengetahui trombosis, walaupun tdk dpt diandalkan. Gold standar : angiografi serebral Th/ : antibiotika + pembedahan

Abses ekstradural
Terjadi krn terkumpulnya pus antara duramater dan tulang akibat erosi tegmen timpani oleh jaringan granulasi / kolesteatoma y Gk/ : nyeri kepala dan telinga hebat, Otorrhoe banyak,Vena jugularis interna ditekan, nampak pulsasi dari sekret, Demam tdk tinggi y Diagnosis : RO Schuller kerusakan tegmen timpani. y Th/ : operatif membuang jaringan granulasi
y

Abses subdural
Jrg terjadi y Biasanya akibat perluasan tromboflebitis melalui pembuluh vena. y GK/ : demam, nyeri kepala, penurunan kesadaran, kejang dan hemiplegia. y Th/ : pembedahan
y

Meningitis
y

Meningitis dapat terjadi :


Dari otitis melalui abses ekstradural Setelah terjadinya trombus yg kena infeksi pd sinus Setelah labirintitis supuratif Pada osteomyelitis dari os temporale terutama pada ujung os petrosis Pada abses otak Pada anak kecil, melalui sutura petroskuamosa yang masih terbuka

Meningitis dibagi dalam :


Meningitis lokalisata, sirkumskripta, serosa atau protective meningitis y Meningitis generalisata, diffusa, purulenta
y

Meningitis serosa
y

Gejala :
Sakit kepala Suhu naik Mengantuk Muntah Konfulsi

Diagnosis :LCS
Jumlah sel bertambah Tak terdapat kuman dalam liquor Glukosa normal Cairan jernih sampai keruh Lebih banyak limfosit

pemeriksaan :
Kaku kuduk Epistotonus kernig + Bruddinski +

Terapi :
Bila terjadi sesudah otitis media myringotomi dan pemberian antibiotika Operasi untuk membersihkan seluruh yg sakit di mastoid oleh karena dg segera dpt terjadi meningitis purulenta Operasi juga harus membuang tulang mastoid yang berbatasan dengan dura

Meningitis generalisata
Infeksi dari seluruh meningen, dari otak sampai medulla spinalis y Biasanya didahului oleh meningitis serosa yang berlangsung bbrp jam hari y Kuman menerobos barrier pada meningitis lokalisata dan memperbanyak diri dalam LCS
y

Tanda dan gejala :

D/ : punksi lumbal

Demam tinggi keruh Sakit kepala hebat > 1000 sel / mm terutama sel PMN Otot leher dan punggung kaku Glukosa menurun Bila TIK meninggi, nadi kuman dalam LCS + lambat y Terapi : Kesadaran terganggu Antibiotika hingga terjadi koma Membersihkan fokus penyebab meningitis mastoidektomi radikal

Abses otak
Terutama berasal dari venous tromboflebitis. Ditemukan di serebelum, fosa kranio posterior dan media dan lobus temporalis. y GK/ : nyeri kepala, demam, kejang, tanda-tanda TTIK y Lokasi abses ditentukan dgn CT Scan. y Th/ : drainase abses dan antibiotika
y

Otitis hidrocephalus
Ditandai peningkatan tekanan LCS hbt tanpa adanya kelainan kimiawi dr LCS tsb. y Gk/ : nyeri kepala yg menetap, diplopia, pandangan kabur, mual, muntah
y

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai