Anda di halaman 1dari 30

STANDAR DAN BAKU MUTU STTU STASIUN

KERETA

Audrey Novthania Thirafi P21335119012


Fathiani Nur Aliza P21335119019.
Reffah Holis Azis P21335119037.
Syathiroh P21335119044
PEMBAHSANAN

01 04 Proses Pengawasan dan Ispeks di stasiun


Standar Saitasi stasiun

Baku Mutu Sanitasi Transport dan Matra Penyakit yang Berhubungan Dengan
02 05
sanitasi tempat umum satsiun kereta

Pengawasan Kualitas Air Persyaratan sanitasi stasiun


06
Bersih,Bangunanan,Air
03
Limbah,Vektor,Toilet,Udara,Sampah
Makanan dan Minuman
STANDAR SANITASI STASIUN

Menurut Undang Undang No.29 Tahun 2011


Tentang persyaratan teknis bangunan stasiun kereta api,Stasiunkereta
api merupakan prasarana kereta api sebagai tempat pemberangkatan dan
pemberhentian kereta api.Dan untuk proses interaksi dan aktivitas bagi
penggunatransportasi kereta api yang menunggu jadwal keberangkatannya

● Menurut PM 48 tahun 2015 tentang


Standar PelayananMinimum Untuk Angkutan Orang Dengan Kereta Api :
1. Intensitas pencahayaan stasiun adalah 200-250 lux.
2. Suhu di dalam ruangan maksimal 27°C.
3. Intensitas suara pada saat menyampaikan informasi distasiun 20 dB >
dari kebisingan yang ada 
BAKU MUTU SANITASI STASIUN KERETA

STANDAR BAKU MUTU AIR BERSIH


PARAMETER FISIK
BAKU MUTU SANITASI STASIUN KERETA

STANDAR BAKU MUTU AIR BERSIH


PARAMETER KIMIA
BAKU MUTU SANITASI STASIUN KERETA

STANDAR BAKU MUTU AIR BERSIH


PARAMETER KIMIA
BAKU MUTU SANITASI STASIUN KERETA

STANDAR BAKU MUTU AIR BERSIH


PARAMETER BIOLOGI
BAKU MUTU SANITASI STASIUN KERETA

STANDAR BAKU MUTU AIR BERSIH


PARAMETER RADIOAKTIF
BAKU MUTU SANITASI STASIUN KERETA

Baku mutu air limbah domestik


PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI.
NOMOR P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang BAKU MUTU AIR LIMBAH
DOMESTIK
BAKU MUTU SANITASI TTU DAN MATRA
Baku mutu udara ambien
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 1999
TENTANG PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA
BAKU MUTU SANITASI TTU DAN MATRA
Baku mutu udara ambien
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 1999
TENTANG
PENGENDALIAN
PENCEMARAN
UDARA
PROSES PENGAWASAN DAN INSPEKSI

Inspeksi sanitasi adalah penilaian serta pengawasan terhadap tempat-tempat umum


dengan mencari informasi kepada pemilik, penanggung jawab dengan
mewawancarai dan melihat langsung kondisi tempat umum untuk kemudian
diberikan masukan jika perlu apabila dalam pemantauan masih terdapat hal-hal yang
perlu mendapatkan pembenahan.  

Pengawasan atau pemeriksaan sanitasi terhadap tempat umum yang bersih guna
melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan
gangguan kesehatan. Tujuan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, antara lain :
memantau sanitasi tempat-tempat umum secara berkala, membina dan meningkatkan
peran aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, dan
mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular (communicable diseases)
dan penyakit akibat kerja (occupational diseases)
PROSES PENGAWASAN DAN INSPEKSI

INSTRUMEN PENGUMULAN DATA PERSYARATAN SANITASI STASIUN


PROSES PENGAWASAN DAN INSPEKSI

INSTRUMEN PENGUMULAN DATA PERSYARATAN SANITASI STASIUN


PROSES PENGAWASAN DAN INSPEKSI

INSTRUMEN PENGUMULAN DATA PERSYARATAN SANITASI STASIUN


Penyakit yang berhubungan dengan tempat umum
stasiun kereta

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah infeksi saluran pernapasan yang
berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ
mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti :
sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.

Folikulitis adalah suatu peradangan yang terbatas pada ostium (atau sedikit lebih
bawah) dari folikel akibat infeksi dengan stafilokokus. Bentuk folikulitis superfisial
adalah folikulitis pustularsuperfisialis (folikulitis/impetigo bockhart), sikosis barbae (
lupoides), furunkulosis dan karbunkulosis.
Penyakit yang berhubungan dengan tempat umum
stasiun kereta

Impetigo secara klinis didefinisikan sebagai penyakit infeksi menular pada kulit
yang superfisial yaitu hanya menyerang epidermis kulit, yang menyebabkan
terbentuknya lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah (pustula) seperti tersundut
rokok/api. Penyakit inimerupakan salah satu contoh pioderma yang sering dijumpai
di bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Terdapat dua jenis impetigo yaitu
impetigo bulosa yang disebabkan oleh Stafilokokus aureus dan non-bulosa yang
disebabkan oleh Streptokokus β hemolitikus. Dasar infeksinya adalah kurangnya
hygiene dan terganggunya fungsi kulit.

Furunkel atau bisul adalah suatu infeksi akut, bulat, menonjol, batas jelas, akibat
abses stafilokok perifolikulitis, yang umumnya berakhir dengan supurasi sentral.
Karbunkel adalah dua atau lebih furunkel yang bersatu dengan mata bisul yang
terpisah.
Penyakit yang berhubungan dengan tempat umum
stasiun kereta

Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau
cair. Patofisiologi •Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada
intensinal merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan
elektrolit yang berlebihan. •Cairan, sodium, potasium dan bikarbonat berpindah dari
rongga ektraseluler ke dalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi kekurangan
elektrolit, dan dapat terjadi asidosis metabolik.
PERSYARATAN SANITASI STASIUN

Tempat duduk
a. Bersih
b. b.Terbuat dari bahan kuat
c. c. Keadaan utuh dan tidak berlubang
d. d.Tidak terdapat kutu busuk / sarang serangga
e. e.Tidak menjadi sarang serangga dan tikus
f. f. Sudut pertemuan mebentuk sudut conus

g. Ventilasi
h. a. Terdiri atas ventilasi buatan dan alami
i. b. Terbuat dari bahan kuat, kokoh, dan mudahdibersihkan
j. c. Luas bentilasi 10% dari luas lantai, dan 5% adalahventilasi aktif d. Sirkulasi
udara alami lancar dan harus
k. crossventilation
l. e.Udara terasa sejuk dan terbebas dari bahanpencemar / polusi udara
PERSYARATAN KUALITAS TEMPAT PARIWISATA

Ruang Tunggu, Loket, Ruang Kantordan Informasi


Lantai
a. Bersih
b.Terbuat dari bahan kuat
c. Permukaan rata, utuh, tidak retak, dan tidakberlubang
d.Tidak licin
e.Mudah dibersihkan
f. Sudut pertemuan mebentuk sudut conus
Dinding
a. Bersih
b.Terbuat dari bahan kuat dan kokoh
c. Keadaan permukaan rata, utuh, tidak retak, dantidak berlubang
d.Mudah dibersihkan
e.Tidak menjadi sarang serangga dan tikus
f. Sudut pertemuan mebentuk sudut conus
PERSYARATAN SANITASI STASIUN

langit-langit
a. Bersih
b. b.Terbuat dari bahan kuat, utuh, dan mudahdibersihkan
c. c. Warna terangd.Tidak menjadi sarang serangga dan tikus

Tempat pemberhentian danpemberangkatan


d. a. Bersih
e. b. Lantai kedap air, rata, dan tidak licin
f. c. Dilengkapi penutup yang terbuat dari bahan kuat
PERSYARATAN SANITASI STASIUN

a. Penyediaan Air Bersih


1. Kualitas
b. a. Tidak berbau
c. b. Tidak berasa
d. c. Tidak berwarna

2. Kuantitas
e. a. Memenuhi kebutuhan penunjang per hari
f. b. Memiliki tandon air bersih
Tempat sampah di setiap ruangandan ruangan terbuka
1. Kualitas
g. a. Bersih
h. b. Terpisah antara sampah basah dan kering
i. c. Terbuat dari bahan kuat, tidak mudah bocor /kedap air
j. d. Mudah diangkut / ringan
k. e. Mudah dibersihkan
l. f. Tidak menjadi sarang serangga dan tikus
PERSYARATAN SANITASI STASIUN

a. Penyediaan Air Bersih


1. Kualitas
b. a. Tidak berbau
c. b. Tidak berasa
d. c. Tidak berwarna

2. Kuantitas
e. a. Memenuhi kebutuhan penunjang per hari
f. b. Memiliki tandon air bersih
Tempat sampah di setiap ruangandan ruangan terbuka
1. Kualitas
g. a. Bersih
h. b. Terpisah antara sampah basah dan kering
i. c. Terbuat dari bahan kuat, tidak mudah bocor /kedap air
j. d. Mudah diangkut / ringan
k. e. Mudah dibersihkan
l. f. Tidak menjadi sarang serangga dan tikus
PERSYARATAN SANITASI STASIUN

a. Tempat sampah di setiap ruangandan ruangan terbuka


2. Kuantitas
b. a. Tersedia minimal 1 bak sampah setiap radius 20 m
c. b. Jumlah bak sampah sesuai kebutuhannya
d. c. Volume bak sampah mencukupi untuk menampung sampah per hari
e. Tempat Pembuangan Sampah Sementara
1. Kualitas
f. a. Terletak pada lokasi yang mudah dijangkau petugas
g. b. Kontainer tidak permanen
h. c. Tersedia air bersih yang cukup untukmembersihkan TPS
i. d. Di sekitar TPS bersih dan tidak becek
j. e. Landasannya terbuat dari bahan yang kuat, kedapair, rata, utuh / tidak
berlubang / retak
k. f. Tidak menjadi tempat berkembang biaknya serangga dan tikus
PERSYARATAN SANITASI STASIUN

a. Saluran Pembuangan Air Kotor /Limbah Cair dan Air Hujan


1. Kualitas
b. a. Terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air
c. b. Terdapat jeruji filter untuk menyaring sampah buangan
d. c. Terdapat penutup dan tidak timbul bau terpisah antarasaluran air limbah dan air
hujan
e. d. Pertimbangan tingkat bahaya air limbah dan/atau air kotordiwujudkan dalam
bentuk sistem pengolahan danpembuangannya.
f. e. Air limbah yang mengandung bahan beracun dan berbahayatidak boleh
digabung dengan air Iimbah domestik.
g. f. Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya (83)harus diproses sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
h. g. Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbukaharus diproses sesuai
dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku.
PERSYARATAN SANITASI STASIUN

a. Kamar Mandi / Toilet


1. Kualitas
b. a. Bersih
c. b. Lantai, kloset / wc, dan dinding kuat, tidak licin, tidak berlumut, tidak
berkerak, dan utuh
d. c. Terpisah antara pria dan wanita
e. d. Tersedia jamban / peturasan
f. e. Dinding, ubin keramik yang dipasang sebagai pelapisdinding, gysum tahan air
atau bata dengan lapisantahan air.
g. f. Langit-langit, terbuat dari lembaran yang cukup kakudan rangka yang kuat
sehingga memudahkanperawatan dan tidak kotor
h. g. kemiringan minimum lantai 1 % dari panjang ataulebar lantai.
i. h. Berfungsi baik dan tidak terdapat bau
PERSYARATAN SANITASI STASIUN

a. i. Terdapat lubang hawa dan sirkulasi udara lancarkelembaban 40 - 50 %, dengan


taraf pergantian udarayang baik yaitu mencapai angka 15 air-change perjam
(dengan suhu normal toilet 20-27
b. j. Terdapat wastafel dan sabun cuci tangank. Terdapat pengering misalnya tisul.
Sistem pencahayaan toilet umum dapat menggunakanpencahayaan alami dan
pencahayaan buatan.Iluminasi standar 100 - 200 lux.
DAFTAR PUSTAKA

● Hakim, A.R., dan Khan, A. PROBLEMATIKA PENYAKIT PRIBUMI BAGI PARA


WISATAWAN ASING DI KOTA MANADO. Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado. ISM, VOL.1 NO.1, JANUARI-APRIL, HAL.24-28

Sujarno,ichsan m, 2018 sanitasi transportasi pariwisata dan matra. Bahan ajar


kesehatan lingkungan: PPSDM.jakarta
TRIMAKASIHH
PERTANYAAN
If you have a free account, in order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the
credits line "This template has been created by Slidesgo". Please refer to the next slide to read
the instructions for premium users.
As a free user, you are allowed to:
- Modify this template.
- Use it for both personal and commercial projects.
You are not allowed to:
- Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
- Distribute Slidesgo Content unless it has been expressly authorized by Slidesgo.
- Include Slidesgo Content in an online or offline database or file.
- Offer Slidesgo templates (or modified versions of Slidesgo templates) for download.
- Acquire the copyright of Slidesgo Content.

Anda mungkin juga menyukai