Anda di halaman 1dari 46

BUKTI AUDIT

1
• Kasus : Kadangkala bukti terpenting tidak
terdapat dalam catatan akuntansi

Bukti Audit informasi yang digunakan oleh


auditor untuk menentukan apakah informasi yang
diaudit telah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan
Bukti audit  segala informasi yang mendukung
angka-angka atau informasi lain yang disajikan
dalam laporan keuangan yang dapat digunakan
oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk
menyatakan pendapatnya.
PERSUASIVITAS BUKTI AUDIT
Dua penentu persuasivitas :
Kompetensi dan Kecukupan
KOMPETENSI BUKTI AUDIT
• Tingkat dimana bukti tersebut dapat dipercaya atau
diyakini kebenarannya (keterpercayaan
bukti/reliability of evidence)
• Kompetensi bukti audit berhubungan dengan
kualitas atau keandalan data akuntansi dan
informasi penguat.
• Tidak dapat ditingkatkan dengan cara memperbesar
ukuran sampel atau mengambil item lainnya dari
suatu populasi 3
Kompetensi Data Akuntansi.
Keandalan catatan akuntansi dipengaruhi
secara langsung oleh efektivitas
pengendalian intern.

Kompetensi Informasi Penguat


dipengaruhi oleh berbagai faktor:
Relevansi, Sumber, Ketepatan waktu,
Objektivitas, Cara perolehan bukti
4
Persuasivitas Bukti Audit
• Relevansi
– Bukti Audit harus selaras atau relevan dengan tujuan
audit yang akan diuji sebelum bukti tersebut dapat
dipercaya
– Hanya dipertimbangkan dalam tujuan audit spesifik
• Independensi penyedia bukti
– Bukti audit yang diperoleh dari sumber diluar entitas
lebih dipercaya daripada yang diperoleh dari dalam
entitas
• Efektivitas pengendalian intern klien
– Jika pengendalian intern klien berjalan efektif, maka
bukti audit yang diperoleh akan lebih dapat dipercaya
daripada pengendalian intern yang lemah 5
Persuasivitas Bukti Audit
• Pemahaman langsung auditor
– Bukti audit yang diperoleh langsung oleh auditor melalui pengujian
fisik, observasi, penghitungan dan inspeksi lebih kompeten
daripada yang diperoleh secara tidak langsung
• Berbagai kualifikasi individu yang menyediakan informasi
– Bukti audit tidak akan dapat dipercaya, kecuali jika individu yang
menyediakan informasi tersebut memiliki kualifikasi untuk
melakukan hal itu
• Tingkat obyektivitas
– Bukti yang obyektif lebih dipercaya daripada bukti yang
membutuhkan pertimbangan tertentu untuk menentukan apakah
bukti tersebut memang benar
• Ketepatan waktu
– Ketepatan waktu atas bukti audit dapat merujuk pada kapan bukti
itu dikumpulkan atau kapan periode waktu yang tercover oleh 6
proses audit itu
KECUKUPAN BUKTI AUDIT
• Ditentukan oleh kuantitas bukti yang
diperoleh
• Diukur dengan ukuran sampel yang dipilih
oleh auditor
• Faktor yang mempengaruhi kecukupan
ukuran sampel :
– Ekspektasi auditor atas kemungkinan salah
saji
– Efektivitas dari pengendalian intern klien
7
• Kecukupan bahan pembuktian
– Materialitas dan Risiko
– Faktor Ekonomi
– Ukuran dan Sifat Populasi
– Obyektivitas
– Pengendalian Internal

8
• Efek gabungan
– Terdapat hubungan langsung antara
keempat bukti audit dan dua kualitas yang
menentukan persuasivitas bukti audit
• Persuasivitas dan Biaya
– Biaya dipertimbangkan untuk membuat
berbagai keputusan tentang bukti audit

9
TIPE BUKTI AUDIT

Tipe bukti audit dikelompokkan menjadi 2


golongan, yaitu:
1. Tipe Data Akuntansi
a. Pengendalian Intern
b. Catatan Akuntansi
• Buku jurnal
• Buku besar dan Buku pembantu
• Pedoman akuntansi terkait
• Catatan informal dan memo
10
2. Tipe Informasi Penguat:
a.Bukti fisik
b.Bukti dokumenter
c.Perhitungan
d.Bukti lisan
e.Perbandingan dan ratio
f.Bukti dari spesialis
g.Konfirmasi
h.Informasi dari ajuan pertanyaan, observasi,
inspeksi, dan pemeriksaan pisik
i. Informasi lain yang dikembangkan oleh
auditor 11
 7 bukti yang digunakan oleh auditor :
1. Pengujian fisik
2. Konfirmasi
3. Dokumentasi
4. Prosedur analitis
5. Pengamatan
6. Pemeriksaan klien
7. Pencapaian ulang

12
JENIS BUKTI AUDIT
 Untuk memutuskan prosedur audit yang akan
digunakan dapat memilih dari ketujuh jenis bukti,
sbb.:
1. Pengujian fisik (physical examination)
– Inspeksi atau perhitungan yang dilakukan oleh
auditor atas aktiva yang berwujud
– Pengujian fisik, yang secara langsung berarti
verifikasi atas aktiva yang benar-benar ada
(tujuan keberadaan)
– Dianggap sebagai salah satu jenis bukti audit
yang paling terpercaya dan berguna 13
– Bukan merupakan bukti yang cukup untuk
memverifikasi bahwa aktiva yang ada memang
dimiliki oleh klien (tujuan hak dan kewajiban)
– Auditor tidak memiliki kualifikasi untuk
menimbang berbagai faktor kualitatif, seperti
keusangan atau keaslian aktiva (tujuan nilai
terealisasi)
– Penilaian yang tepat bagi berbagai tujuan dalam
penyajian laporan keuangan umumnya tidak
dapat ditentukan oleh pengujian fisik (tujuan
akurasi)

14
2. Konfirmasi (confirmation)
– Penerimaan tanggapan tertulis maupun
lisan dari pihak ketiga yang independen
yang memverifikasi keakuratan informasi
sebagaimana yang diminta auditor
– Permintaan ditujukan bagi klien
– Klien meminta pihak ketiga yang
independen memberikan tanggapannya
secara langsung kepada auditor

15
• SAS 67 (AU 330) :
– Konfirmasi Positif  Meminta penerima
untuk merespon dalam semua keadaan :
1. Meminta penerimanya untuk memberikan
informasi (formulir kosong/blank form)
2. Informasi dan permintaan responden untuk
menunjukkan apakah ia setuju dengan
informasi itu (sering digunakan, namun
kurang diandalkan)
– Konfirmasi Negatif  penerima diminta
untuk merespon hanya saat informasi tidak
benar (kurang kompeten dibanding
konfirmasi positif) 16
3. Dokumentasi (documentation)
• Pengujian auditor atas berbagai dokumen dan
catatan klien untuk mendukung informasi
yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam
laporan keuangan
– Dokumen internal  disiapkan dan
digunakan dalam organisasi klien, tidak
pernah disampaikan kepada pihak diluar
organisasi (dalam pengendalian intern
bukan merupakan bukti yang layak)
17
• Dokumen eksternal  dokumen yang pernah ada
dalam genggaman seseorang diluar organisasi yang
mewakili klien dalam melakukan transaksi, tetapi
dokumen tersebut saat ini berada di tangan klien
• Dokumen ini berasal dari luar organisasi klien dan
berakhir di tangan klien (memiliki tingkat
keterpercayaan/kompetensi yang lebih tinggi
dibanding dokumen internal)
• Digunakan sebagai alat pendukung pencatatan
transaksi/nilai transaksi  Vouching (penelusuran)
• Dalam bentuk formulir elektronik  Electronic Data
Interchange (EDI)
18
4. Prosedur analitis (analytical procedures)
– Menggunakan berbagai perbandingan dan hubungan
untuk menilai apakah saldi akun atau data lainnya
nampak wajar
– Dibutuhkan selama fase perencanaan dan penyelesaian
atas semua audit
– Tujuan :
• Memahami industri dan bisnis klien
• Menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas
• Menunjukkan munculnya kemungkinan kesalahan
penyajian dalam laporan keuangan
• Mengurangi ujian audit terinci
19
5. Wawancara kepada klien (inquiries of the
client)
– Upaya untuk memperoleh informasi baik
secara lisan maupun tertulis dari klien
sebagai tanggapannya atas berbagai
pertanyaan yang diajukan oleh auditor

20
6. Hitung uji (reperformance)
– Melibatkan pengujian kembali berbagai
perhitungan dan transfer informasi yang
dibuat oleh klien pada suatu periode yang
berada dalam periode audit pada sejumlah
sampel yang diambil auditor

21
7. Observasi (observation)
– Penggunaan panca indera untuk menilai
aktivitas tertentu
– Bukti audit ini jarang dipenuhi, karena
terdapat suatu resiko bahwa para karyawan
klien yang terlibat dalam aktivitas itu telah
menyadari kehadiran sang auditor

22
BIAYA ATAS JENIS BUKTI
• Bukti audit yang paling rendah biayanya :
– Observasi  dilakukan bersamaan dengan
prosedur audit lain
– Wawancara  dilakukan setiap proses audit
– Hitung Uji  hanya menghitung dan
menelusuri, setiap saat dilakukan
• Bukti audit yang biayanya moderat :
– Dokumentasi  jika karyawannya telah
menyusun dengan apik
– Prosedur Analitis  justru membutuhkan waktu
23
yang banyak
• Bukti audit yang paling mahal biayanya :
– Pengujian Fisik  mewajibkan kehadiran
auditor saat klien melakukan perhitungan
aktiva yang seringkali dilakukan pada
tanggal neraca
– Konfirmasi  auditor melaksanakan
sejumlah prosedur secara berhati-hati
dalam rangka mempersiapkan konfirmasi,
pengiriman dan penerimaan kembali serta
tindak lanjut konfirmasi yang tidak
direspon 24
TIPE INFORMASI PENDUKUNG

• Bukti Analitik (eksistensi, kelengkapan &


valuasi)
• Bukti Dokumen (salah 1 dari ke 5 asersi)
• Konfirmasi (salah 1 dr 5 asersi)
• Pernyataan Tertulis (salah 1 dari 5 asersi)
• Bukti Mathematik (valuasi & alokasi)
• Bukti Lisan ( salah 1 dari 5 asersi)
• Bukti Fisik (eksistensi & valuasi)
• Bukti Elektronik
25
RINGKASAN
4) Keputusan Bukti
 4 keputusan yang dibuat auditor dalam
mengumpulkan bukti audit :
1.Prosedur Audit
2.Ukuran contoh
3.Materi untuk dipilih
4.Penetapan waktu dari pencapaian

26
BERBAGAI KEPUTUSAN BUKTI AUDIT
• Keputusan bukti audit: keputusan untuk
menentukan jenis dan jumlah bukti audit
1. JENIS PENGUJIANprosedur audit
apakah yang akan digunakan
Prosedur audit : rincian instruksi untuk
pengumpulan jenis bukti audit yang
diperoleh pada saat berlangsungnya
proses audit
27
2. LUAS PENGUJIAN
a. Ukuran sampel sebesar apakah yang akan
dipilih untuk prosedur tertentu
 Ukuran sampel bagi setiap prosedur berbeda
antara satu penugasan dengan penugasan
audit lainnya
b. Item manakah yang akan dipilih dari
populasi
 Berdasarkan ukuran sampel, ditentukan item
dari populasi yang akan diuji
28
2. LUAS PENGUJIAN AUDIT

RISIKO DETEKSI JUMLAH


BUKTI
• Rendah Banyak
• Moderat Cukup
• Tinggi Sedikit

29
3. WAKTU PELAKSANAAN PENGUJIAN:
Kapankah berbagai prosedur itu akan dilakukan
 Umumnya proses audit dilaksanakan setelah
beberapa minggu atau beberapa bulan setelah
berakhirnya suatu periode waktu
 Dipengaruhi oleh kapan audit tersebut harus
diselesaikan agar sesuai dengan kebutuhan
klien: Sebelum tanggal neraca, Saat tanggal neraca,
Sesudah tanggal neraca

30
4. PENUGASAN STAFF YANG
MELAKSANAKAN UJIAN (STAFFING
AUDIT)
• Tingkat pengetahuan
• Keahlian dan pengalaman
• Kemampuan

31
TOP-DOWN vs BOTTOM-UP AUDITS
• Top-down audit evidence
– Pemahaman bisnis & Industri
– Tujuan dan Sasaran Manajemen
– Bagaimana mgt menggunakan sumber-
sumbernya utk mencapai tujuannya
– Keunggulan bersaing organisasi
– Proses bisnis inti
– Hasil usaha dan arus kas
• Bottom-up audit evidence
32
• Bottom-up audit evidence: fokus menguji
– Transaksi
– Saldo akun
– Sistem yang mencatat transaksi dan
hasilnya dlm saldo akun
Auditor mengkombinasikan kedua
pendekatan tersebut

33
Dokumentasi Audit
 Catatan yang disimpan oleh auditor dari prosedur yang diterapkan, ujian
yang dilakukan, informasi yang diperoleh dan kesimpulan yang
berhubungan
 Semua informasi yang dianggap perlu oleh auditor untuk melakukan
audit secara memadai, untuk memberikan pendukung bagi laporan audit
• Tujuan dokumentasi audit
– Membantu auditor menyediakan jaminan wajar bahwa audit yang
memadai telah dilakukan sesuai dengn standar audit yang umum
diterima
• Kepemilikan arsip audit
– Disiapkan selama waktu pekerjaan, termasuk jadwal yang disiapkan
oleh klien untuk auditor, dimiliki oleh auditor
• Kerahasiaan arsip audit
– Aturan 301 Kode Perilaku Profesional
• Isi dan organisasi (lihat Gambar 7-2)
– KAP membuat pendekatannya sendiri untuk menyiapkan dan
mengatur arsip audit

34
Dokumentasi Audit
• Arsip permanen
– Data yang sifatnya historis atau berlanjut, sbb.:
• Ekstrak atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus
menerus penting sebagai artikel inkorporasi, anggaran rumah
tangga, perjanjianobligasi dan kontrak
• Analisis dari tahun sebelumnya dari akun yang senantiasa
penting bagi auditor
• Informasi yang berhubungan dengan pemahaman akan
pengendalian internal dan penilaian resiko pengendalian
• Hasil dan prosedur analitis atas audit tahun sebelumnya
– Prosedur analitis, pemahaman tentang pengendalian
internal dan penilaian resiko pengendalian oleh banyak
KAP disiapkan sebagai arsip periode sekarang

35
Dokumentasi Audit
• Arsip sekarang  Semua dokumentasi audit yang bisa
diterapkan ke tahun audit
– Program audit
– Informasi umum
– Neraca Saldo Berjalan
– Menyesuaikan dan Reklasifikasi Ayat Jurnal
– Jadwal pendukung
• Analisis
• Neraca saldo atau daftar
• Rekonsiliasi jumlah
• Ujian kewajaran
• Ringkasan prosedur
• Penyelidikan dokumen pendukung
• Informasional
• Dokumen luar
• Hubungan Dokumentasi Audit dengan Laporan Keuangan
(lihat Gambar 7-3) 36
Dokumentasi Audit
• Persiapan dokumentasi audit (lihat Gambar 7-4)
– Persiapan jadwal yang tepat untuk mendokumentasikan bukti audit
yang dikumpulkan, hasil yang ditemukan dan kesimpulan yang
dicapai
• Setiap arsip audit harus diidentifikasi dengan benar
• Dokumentasi audit harus diberi indeks dan direferensi-silang untuk
membantu dalam mengatur dan mengarsip
• Dokumentasi audit lengkap harus dengan jelas menunjukkan pekerjaan
audit yang dilakukan
• Dokumentasi audit harus meliputi informasi yang cukup untuk memenuhi
tujuan ia dirancang
• Kesimpulan yang dicapai tentang bagian dari audit yang dipertimbangkan
harus dunyatakan dengan tegas
• Efek E-Commerce pada Bukti Audit dan Dokumentasi Audit
– ACE (Automated Client Engagement/Perjanjian Klien
Otomatis)
– ACL Software
– IDEA (Interactive Data Extraction and Analysis)
37
Evaluasi Perolehan Bukti
• Memenuhi standar pekerjaan lapangan
• Dilakukan sepanjang audit utk setiap
asersi
• Digunakan sbg dasar pemberian opini

38
Komunikasi Temuan
• Laporan Auditor atas Laporan Keuangan
• Komunikasi lain yang diharuskan
– Pengendalian internal
– Kebijakan akuntansi
– Pertimbangan dan estimasi akuntansi
– Penyesuaian audit yang signifikan
– Ketidaksesuaian dengan manajemen
– Konsultasi dengan akuntan lain
– Kesulitan auidt yang ditemui
• Komunikasi temuan lain

39
KERTAS KERJA
• Pendukung utama laporan auditor
• Alat koordinasi dan supervisi
• Bukti bahwa audit telah sesuai dengan
Standar Auditing
• Pedoman audit tahun berikutnya

40
Tipe Kertas Kerja
• Working Trial Balance
• Skedul dan analisis
• Memo audit dan dokumentasi informasi
penguat
• Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi

41
Penyusunan Working Papers
• Judul
• Nomor Indeks
• Acuan-silang
• Tick Marks (tanda audit)
• Tandatangan dan tanggal

42
Review Kertas Kerja
• Oleh supervisor penyusun
• Manajer Audit
• Partner

43
Arsip (Dosir) Kertas Kerja
• Dosir Permanen
– Kopi anggaran dasar
– Daftar akun
– Bagan organisasi
– Tata letak, proses produksi, dan produk utama
– Kopi kontrak
– Skedul amortiasi, depresiasi
– Ikhtisar prinsip-prinsip akuntansi yg dipakai klien
– dll
• Dosir Sekarang

44
Kepemilikan Kertas Kerja
• Milik auditor
• Auditor tidak boleh mengungkapkan ke
pihak lain tanpa izin klien, kecuali utk
keperluan pengadilan
• Disimpan sampai dg ketentuan undang-
undang (minimal 10 tahun)

45
46

Anda mungkin juga menyukai