Anda di halaman 1dari 98

ASISTENSI ANALISA INTI BATUAN

THE HEART OF PETROLEUM ENGINEER IS RESERVOIR ENGINEER

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


LITERATUR
Ahmed Tarek, “Reservoir Engineering Handbook”, 2nd Ed.,
Gulf Publishing Company, Boston, London, Auckland,
Johannesbourg, Melbourne, New Delhi, (2001)

Amyx, J.W., Bass Jr., D.M., and Whiting, R.L.: Petroleum


Reservoir Engineering Physical Properties, McGraw-Hill, inc,
NY, NY, (1960) Dake L.P.,“Fundamentals of Reservoir Engineering”,
Development in Petroleum Science 8, Elsevier Scientific
Publishing Company, Amsterdam – Oxford - New York, (1978)
Reservoir Engineer

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


Kerangka Sajian

Tekanan dan Temperatur Reservoir Reservoir Migas

Sifat Fisik Fluida Reservoir Sifat Fisik Batuan Reservoir


Reservoir Migas

Proses Terjadinya Minyak dan Gas Bumi

Definisi Reservoir

Reservoir Rock

Jenis-jenis Reservoir

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 5


Proses Terjadinya Minyak dan Gas Bumi Menurut Teori Organik

Insert a background image

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 6


Proses Terjadinya Minyak dan Gas Bumi Menurut Teori Organik

Insert a background image

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 7


Proses Terjadinya Minyak dan Gas Bumi Menurut Teori Organik

Insert a background image

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 8


Proses Terjadinya Minyak dan Gas Bumi Menurut Teori Organik

Insert a background image

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 9


Definisi Reservoir

Suatu formasi batuan berpori ( Porous ) dan tembus fluida


( permeabel ) di bawah permukaan tanah pada kedalaman tertentu
yang dapat menyimpan minyak dan gas

Wadah
01 Reservoir Rock

Isi
02 Reservoir Fluid

Kondisi
03 Pressure and Temperature

10
Syarat Batuan Reservoir

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 11


Syarat Batuan Reservoir

 Porous ( Berpori ) dan permeabel ( dapat melewatkan fluida )

 Mempunyai Lapisan Penutup ( Cap Rock )


Cap Rock : batuan unporous & dan impermeable ( letaknya di atas struktur )

 Mempunyai struktur Jebakan Fluida ( Trap )

 Struktural ( Antiklin, Patahan dan Saltdome)

 Stratrigrafi ( Unconformity dan Pinch Out )

 Kombinasi ( Anticline Fault )

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 12


Syarat Batuan Reservoir

 Ada source yang matang

 Migrasi

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 13


Reservoir Rock

Contoh: Batu pasir (sandstone), batu gamping (limestone), batuan dolomit (batuan gamping yang
terdolomitasi / terkena proses pelarutan air formasi sehingga terdapat unsur Mg didalamnya).

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 14


Source Rock

Contoh: Batu Serpih/Shale (Batu lempung yang pipih) dan Coal (Batubara).

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 15


Seal Rock

Contoh: Batu lempung (Clay)

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 16


I-Learning

PETROLEUM SYSTEM
 Petroleum system proses

 Petroleum system element

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 17


Petroleum System

Petroleum System Elements

Gas
Cap
Oil
Entrapment Water Seal Rock
Reservoir
Rock

Migration
120° F

350° F
Generation
24803

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 18


Petroleum System Process

Generation, yakni proses di mana Batuan induk mengalami pemanasan dan tekanan yang
tinggi, serta waktu yang cukup untuk merubah material organik menjadi hidrokarbon.

Migration merupakan proses pergerakan atau perpindahan hidrokarbon keluar dari batuan
induk hingga terakumulasi di trap. Syarat terjadinya migration yaitu adanya rekahan dan beda
tekanan

Accumulation merupakan proses berakumulasinya volume hidrokarbon setelah bermigrasi


menuju perangkap.

Preservation merupakan sisa hidrokarbon dalam reservoir & tidak terubah oleh proses
biodegradation ataupun water- washing.

Timing merupakan waktu yang dibutuhkan perangkap untuk terbentuk sebelum dan selama
hidrokarbon bermigrasi.
IATMI SM STT MIGAS | IATMI 19
Petroleum System Element

Source Rock, Merupakan endapan sedimen yang mengandung bahan -bahan organik yang
cukup untuk dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan tersebut tertimbun dan
terpanaskan, dan dapat mengelurakan minyak dan gas bumi tersebut dalam jumlah yang
ekonom

Reservoir Rock, Batuan yang mampu menyimpan dan mampu dialiri/meloloskan hidrokarbon.

Migration Route, Jalur transportasi minyak dan gas dari Source Rock menuju Reservoir.

Cap Rock atau Seal, merupakan batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang kecil
sehingga cairan hidrokarbon tidak dapat melalui batuan tersebut yang mengakibatkan minyak
dan gas bumi terjebak.
Trap, Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menahan minyak dan gas bumi
untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 20


Tipe Karogen

Tipe 1
Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. Tipe seperti ini dapat mengahsilkan
minyak dengan kualitas baik dan mampu menghasilkan gas.
Tipe 2
Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe seperti ini merupakan bahan utama
minyak dan gas bumi
Tipe 3
Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. Tipe seperti ini umumnya
menghasilkan gas dan sedikit minyak.
Tipe 4
Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini tidak mampu menghasilkan minyak dan
gas.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 21


Interpretation of Total Organic Carbon (TOC)

Hydrocarbon Generation TOC in Shale TOC in Carbonates


Potential

POOR 0.0 – 0.5 0.0 – 0.2

FAIR 0.5 – 1.0 0.2 – 0.5

GOOD 1.0 – 2.0 0.5 – 1.0

VERY GOOD 2.0 – 5.0 1.0 – 2.0

EXCELLENT > 5.0 > 2.0

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 22


Jenis-Jenis Reservoir

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 23


1 Berdasarkan Kondisi Geologi

• Reservoir Struktur
• Reservoir Stratrigrafi
• Reservoir Kombinasi
Berdasarkan Kondisi Awal Fluida
dalam Reservoir
2

• Reservoir gas ( dry gas & kondensat gas )


• Reservoir minyak ( saturated & undersaturated )

3 Berdasarkan Mekanisme Pendorong

• Reservoir water drive


• Reservoir gas cap drive
• Reservoir solution gas drive

----------------------------------------------- 4 • Reservoir combination drive

24
Jenis Reservoir Berdasarkan Kondisi Geologi

Reservoir Struktur : Reservoir yang terbentuk karena adanya gaya-gaya Geologi ( gaya endogen
) sehingga terbentuknya struktur perangkap :

Patahan

Antiklin

Saltdome

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 25


Reservoir Antiklin

26
Reservoir Patahan

27
Jenis Reservoir Berdasarkan Kondisi Geologi

Reservoir Stratrigrafi : Reservoir ini dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan
lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan, serta variasi lateral dalam litologi pada
suatu lapisan reservoir dalam perpindahan minyak bumi.

Lensa Pasir

Unconformity

Pinch-Out

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 28


Add a full screen image

Reservoir Unconformity

29
Add a full screen image

Reservoir Lensa Pasir

30
Add a full screen image

Reservoir Lidah

31
Jenis Reservoir Berdasarkan Kondisi Geologi

Reservoir Kombinasi:Reservoir yang terbentuk secara kombinasi antara stratigrafi dan


struktur.

Anticline Fault

Piercment Dome

-----------------------

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 32


Add a full screen image

Reservoir Anticline Fault

33
1

2
DRIVE
MECHANISMS
3
DEPLETION
GAS DRIVE
4

GAS CAP DRIVE


DRIVE
5
MECHANISMS WATER DRIVE

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


DRIVE MECHANISMS

Minyak bumi tidak mungkin mengalir sendiri dari reservoirnya ke lubang sumur produksi bila tidak terdapat suatu energi yang mendorongnya.

Jenis reservoir berdasarkan mekanisme pendorong reservoir dibagi menjadi lima, yaitu : depletion drive reservoir, gas cap drive reservoir, water
drive reservoir, segregation drive reservoir, dan combination drive reservoir.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


35
DEPLETION GAS
DRIVE

- P Turun dengan Cepat

- GOR Mula-Mula Rendah Kemudian Naik


dengan Cepat

- Qw Kecil

- R E C O V E RY FA C TO R ( R F ) 5 - 3 0 %
DEPLETION GAS
DRIVE

- Pada waktu sumur selesai dibor menembus


reservoir dan produksi minyak dimulai,
maka akan terjadi suatu penurunan
tekanan di sekitar lubang bor

- Penurunan tekanan ini akan menyebabkan


fluida mengalir dari reservoir menuju
lubang bor melalui pori-pori batuan.
Penurunan tekanan disekitar sumur bor
akan menimbulkan terjadinya fasa gas
GAS CAP DRIVE

- P Tu r u n L a m b a t Te r u s M e n e r u s

- G O R M e n in g k a t Te r u s

- Qw Hampir tidak ada

- Recovery Factor 20-40%


Add an image

GAS CAP DRIVE

- Mekanisme yang terjadi pada gas cap


reservoir ini adalah minyak pertama kali
diproduksikan, permukaan antara minyak
dan gas akan turun, gas cap akan
berkembang ke bawah selama produksi
berlangsung.

- Hal ini bisa merupakan suatu energi


pendesak untuk mendorong minyak bumi
dari reservoir ke lubang sumur dan
mengangkatnya ke permukaan.
Add an image

WAT E R D R I V E

- - P Relatif Stabil

- GOR Rendah dan Konstan

- WOR Meningkat Kontinyu

- Recovery Factor 35-60%


WAT E R D R I V E

- -Dilihat dari terbentuknya batuan reservoir


water drive, maka air merupakan fluida
pertama yang menempati pori-pori
reservoir. Te ta p i dengan adanya migrasi
minyak bumi maka air yang berada disana
tersingkir dan digantikan oleh minyak.

- Dengan demikian karena volume minyak ini


terbatas, maka bila dibandingkan dengan
volume air yang merupakan fluida
pendesaknya akan jauh lebih besar
Jenis Reservoir Berdasarkan Kondisi Awal Fluida Dalam Reservoir

Reservoir Minyak : Jika dalam reservoir terdapat akumulasi minyak yang dapat dinilai
ekonomis. Biasanya juga terdapat akumulasi gas yang disebut tudung gas.

Ada dua macam jenisnya :

Reservoir Minyak Tak Jenuh (Under Saturated Reservoir) : Gas Terlarut dalam minyak

Reservoir Minyak Jenuh (Saturated Reservoir) : Gas sudah terlepas dari minyak
sehingga terdapat fasa minyak dan fasa gas yang terpisah.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 42


Sifat Fisik Batuan Reservoir

Tekanan Kapiler Saturasi

Wetabilitas dan Kompresibilitas Permeabilitas

Resistivity Porositas

Analisa Inti Batuan

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 43


PENGAMBILAN SAMPEL

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 44


Istilah-Istilah Penting dalam Saturasi

I. Analisa Core

Pengambilan core (sampel formasi dibawah permukaan) dari dalam sumur dengan menggunakan core bit. Pengujian sifat fisik batuan dengan
metode ini dilakukan pada praktikum AIB.

Coring dilakukan dengan cara:

• Conventional coring

• Sidewall coring

II. Analisa Logging

dilakukan dengan cara menganalisa lapisan batuan yang dibor dengan menggunakan peralatan logging (Tool Log).

Biasanya Loging membaca porositas, permeabilitas

saturasiPorositas= sonic, density

Permeabilitas = gamma log.

III. Analisa Cutting


IATMI SM STT MIGAS | IATMI
meneliti cutting yang berasal dari lumpur pemboran yang disirkulasikan kedalam sumur pemboran. 45
Porositas

• Perbandingan antara volume ruang pori terhadap volume bulk batuan

• Kapasitas si batuan untuk menampung fluida

• Porositas menentukan volume fluida yang bisa terkandung di dalam batuan (storage capacity).

Vp Vb  Vg Vp
 x100%  x100%  x100%
Vb Vb V p  Vg

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


46
Klasifikasi Porositas Batuan

Berdasarkan Hubungan Antar Porinya ( Teknik Reservoirnya )

• Porositas Absolut: Perbandingan antara volume pori total (saling berhub. maupun tidak) thd. volume bulk batuan.

• Porositas Efektif: Perbandingan antara volume pori yang saling berhubungan terhadap volume bulk batuan.
Vp
abs  x 100%
Vb

Berdasarkan Waktu Terjadinya :

• Porositas Primer: Terbentuk bersamaan proses pengendapan.

• Porositas Sekunder: Terbentuk setelah proses pengendapan sebagai hasil dari proses pelarutan, kekar, dolomitisasi, dsb.

Volume pori yang berhubungan  g  b


eff  x100%  eff  x100%
Volume total batuan g   f

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


47
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Porositas

1. Tipe kemasan (packing).

2. Bentuk butiran (roundness atau angularity).

3. Pemilahan butir (sorting).

4. Kompaksi.

5. Faktor sementasi.

6. Kontribusi porositas sekunder.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


48
Ilustrasi Porositas

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


49
Porositas dan Permeabilitas Batuan

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


50
Menghitung Porositas Bentuk Kubus dan Rhombohedral

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 51


KUBUS

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 52


RHOMBOHEDRAL

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 53


Distribusi Kumulatif Ukuran Butiran dari Graywacke

SHALY SAND SANDSTONE

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


54
Skewness VS Porositas

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


55
Kompresibilitas Batuan
Fo
• Ketika fluida diproduksikan dari reservoir, maka tekanan fluida (P) turun sementara
tekanan overburden konstan, dan:

 gaya terhadap matriks naik ( “net compaction pressure”, Pm=Po-Pf)


F F  Bulk volume mengecil (turun), dan
m f
 Volume pori mengecil (turun).

Ada beberapa macam kompresibilitas :

Gaya-gaya yang bekerja didalam reservoir yaitu gaya overburden • Kompresibilitas Matrik, Cm/Cr

akibat berat batuan diimbangi oleh gaya(Tekanan) keatas matrik • Kompresibilitas batuan (bulk), Cb
dan fluida
• Kompresibilitas formasi ( pori ), Cf/Cp
• Fo = Fm + Ff

Sehingga dapat dikatakan bahwa :

Po = Pm + Pf

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


56
Saturasi Fluida

Perbandingan antara volume pori batuan yang ditempati oleh fluida dengan volume pori efektif (saling berhubungan) batuan.

Rumus saturasi utk fasa di reservoir :

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


57
Saturasi VS Permeabilitas

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


58
Istilah-Istilah Penting dalam Saturasi

WC (Water Connate) : air yg berada direservoir.

Swc (Saturasi wc) : saturasi air yg di reservoir.

Water Cut : perbandingan fluida water yg terproduksi terhadap total fluida yg diproduksi.

Water Influx : air yg mengganti tempat oil yg terproduksi.

Free Water Level: Batas tertinggi yang ditempati air bebas.

Zona Transisi: Zona dimana tidak diketahui fluida apa yang mendominasi.

Saturasi irreducible: saturasi dari suatu fluida yang tidak dpt diproduksikan

Saturasi minyak dan saturasi gas dinyatakan sbg pori yg di isi hidrokarbon

Adanya saturasi yg tersisa di dalam reservoir

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


59
Wetabillitas

• Wetabilitas atau tingkat kebasahan adalah kemampuan fluida untuk


membasahi padatan

• Faktor yang mempengaruhi :

- Komposisi kimia fluida

- Komposisi kimia (mineral) padatan, dan

- Temperatur
Sudut Kontak Untuk Beberapa System yang Berbeda
• Kohesi > Adhesi  tidak membasahi padatan

Adhesi > Kohesi  mebasahi padatan

• Wetabilitas suatu fluida dinyatakan dengan sudut kontak ( contact -


angle = ѳ)

• ѳ < 90 berarti fluida membasahi padatan (batuan), ѳ > 90 berarti fluida


tidak membasahi padatan.

• Water Wet Properties :


• Air membasahi permukaan kaca.
- (tao)Ws > (tao)Os, At = Positif, Cos ѳ = Positif
• Air-raksa ( mercury ) tidak membasahi permukaan kaca.
- 0(derajat) < ѳ < 90(derajat), ѳ = 0(derajat) strongly water wet
IATMI SM STT MIGAS | IATMI
60
Tekanan Kapiler

Tekanan kapiler didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara permukaan dua fluida yang tidak saling-campur (immiscible)
sebagai akibat terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka.

Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan antara fluida “non-wetting phase” dengan fluida “wetting phase”,
atau :

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


61
LANJUTAN

• Konsep tekanan kapiler berkenaan dengan fenomena berikut ini :

- Adhesi-Kohesi

- Tegangan permukaan ( surface tension ) dan tegangan antar muka ( interfacial tension )

- Sifat Kebasahan

• tekanan kapiler dalam pipa kapiler tergantung pada jari-jari pipa dan jenis fluida yang ada.

• Hubungan Pc dengan Sw yang dihasilkan dari laboratorium tersebut di pengaruhi :

- Permeabilitas

- Porositas

- Distribusi Ukuran Pori

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


62
Idealized Contact for Wetting Fluid and Spherical

Untuk sistem butiran yang teratur dan seragam, “Plateau” mengemukakan pers.
tekanan kapiler sbb.:

• R1 dan R2 = jari-jari prinsipal lengkungan bidang antar-muka dari sistem


fluida dalam pori-pori batuan.

• Rm = jari-jari rata-rata (mean)

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


63
LANJUTAN

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


64
Imbibisi & Drainage

• Imbibisi: Wetting phase meningkat, non wetting phase menurun. Terjadi saat produksi (water influx) & saat melakukan water
flooding.

• Drainage: Non wetting phase meningkat, wetting phase menurun. Terjadi saat migrasi oil & saat melakukan EOR (injeksi yang
bukan air).

• Histerisis: Perbedaan sudut kontak

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


65
Tekanan Kapiler

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


66
Tekanan Kapiler

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


67
Tekanan Kapiler

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


68
Permeabilitas

• Kemampuan suatu batuan (media berpori) untuk meloloskan fluida yang ada di dalam pori-porinya.

• Kemampuan suatu batuan untuk dialiri fluida

Keterangan :

V = kecepatan aliran, cm/sec


 = viskositas fluida yang mengalir, c
dP/dL = gradien tekanan dalam arah aliran, atm/cm
k = permeabilitas media berpori, mD

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


69
Klasifikasi Permeabilitas

• Permeabilitas absolut, bila fluida yang mengisi ruang pori dan mengalir di dalam media berpori hanya satu fasa.

• Permeabilitas efektif, bila fluida yang mengisi ruang pori lebih dari satu fasa.

• Permeabilitas relatif; perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolut

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


70
Darcy

Penelitian Permeabilitas ini dilakukan pertama kali oleh Darcy, seorang ilmuwan perancis abad sembilan belas (Tahun
1856).

Darcy menyimpulkan bahwa kecepatan aliran fluida melalui sistem saringan pasir sebanding dengan perbedaan tekanan
pada kedua ujung dan berbanding terbalik dengan panjang dari sistem saringan pasir tersebut

Asumsi darcy
• Alirannya steady state, alirannya lancar tanpa hambatan
• Fluida 1 fasa, hanya menggunakan 1 fasa saja. Seperti air saja, atau oil saja, atau gas saja.
• Viskositas konstan, kekentalan stabil
• Kondisi aliran isothermal, temperatur tetap tidak berubah
• Formasi homogen, menggunakanm satu jenis formasi
• arah alirannya horizontal
• Fluidanya incompressible, tidak ada perubahan besar volume disetiap tekanan.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


71
Satu Darcy Didefenisikan

permeabilitas suatu batuan yang mampu melewatkan suatu


fluida dengan kekentalan 1 centipoise dan mengalir dengan
laju alir 1 centimeter cubic per detik dengan penampang
batuan seluas 1 centimeter persegi dimana perbedaan
tekanan / gradien tekanan 1 atmosfer per centimeter

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


72
Percobaan Darcy Untuk Penentuan Permeabilitas

Aliran Laminer Steady State

• Q = KA (h1-h2)/L
(Panjang kolom pasir) L

• K = konstanta proporsionalitas

• h1>h2 untuk aliran downward

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


73
Percobaan Darcy Untuk Penentuan Permeabilitas

Untuk aliran linier horizontal, pers. Darcy menjadi :

q( cm 3 )  (cp ) L(cm)
dtk
k 2
darcy
A(cm ) P ( atm )

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


74
Hubungan Permeabilitas dengan Saturasi

Relative Permeability (fraction)

Water Saturation (fraction)

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


75
Pengaruh Sifat kebasahan

Strong Water-Wet Rock Strong Oil-Wet Rock

1.0 1.0

0.8 0.8
Relative Permeability, Fraction

Relative Permeability, Fraction


0.6 0.6

Oil
Water
0.4 0.4
Oil

0.2 0.2

Water
0 0

0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
Water Saturation ( %PV) Water Saturation ( %PV)

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


76
TUGAS

Merangkum Handbook Ahmed tarek Second Edition “ sifat fisik batuan”

Suatu reservoir yang berukuran luas 160 acre dan ketebalam 100 ft mempunyai porositas 11%.
Kompresibilitas pori diketahui 5.0 X 10^-6 psi^-1. jika tekanan menurun sebesar 3000 psi,
berapakah subsidence (dalam ft) yang terjjadi?

Jika di laboratorium terukur o = 0 drajat, Pc = 10 psi dan reservoir terukur o = 25 dyne o = 30


drajat, hitung tekanan kapiler di reservoir (PcR)

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 77


SIEVE ANALYSIS

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 78


SIEVE ANALYSIS

Tujuan Sieve Analysis :

• Untuk mengkumulatifkan persen berat terhadap besar butir (grain size) menentukan baik- buruknya
pemilahan (sorted).

• Untuk menentukan metode-metode penanggulangan masalah kepasiran.

• Untuk menentukan kadar lempung silt pasir.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


79
SIEVE ANALYSIS

Penyebab Problem Kepasiran :

Drag Force (tenaga pengerukan) yg besar


Aliran fluida dan viskositas meningkat

Produksi di zona pasir


Adanya lapisan unconsolidated disekitar formasi

Hilangnya kompaksi batuan


Disebabkan aliran fluida reservoir

Penurunan Tekanan laju alir


Akibatnya kekompakan formasi unconsolidated mulai berkurang akibat penurunan tekanan laju alir

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


80
SIEVE ANALYSIS

Efek Problem Kepasiran :

• Erotion ( erosi )

• Reduce Production ( menurunkan produksi )

• Formation damage ( rusaknya formasi )

• Equip damage ( rusaknya peralatan produksi )

• Tubing instability ( ketidakstabilannya tubing )

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


81
SIEVE ANALYSIS

Penanggulangan Problem Kepasiran :

 Screen Liner : metode penanggulangan kepasiran berupa saringan yg dipasang pada tubing dan diletakkan
didepan perforasi

 Gravel Pack : metode penanggulangan kepasiran berupa kerikil yg diinjeksikan menggunakan coil tubing.

 Sand Consolidation : injeksi resin ke formasi.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


82
SIEVE ANALYSIS

Jenis-jenis Formasi

 Consolidated: Formasi sementasi baik/kompak, sehingga ikatan antar butiran baik.

 Unconsolidated: Formasi sementasi buruk/tidak kompak, sehingga ikatan antar butiran kurang baik.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


83
SIEVE ANALYSIS

Pelaksanaan Gravel Pack :

• Pembersihan perforasi dengan clean fluid

• Penentuan ukuran Gravel Pack

• Lakukan Squeeze gravel pack

• Produksikan sumur

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


84
Add an image

Jenis-Jenis Gravel Pack

Open Hole Gravel Pack


Dipasang pada dinding formasi

Inside Gravel Pack


Dipasang antara casing yg diperforasi dengan screen liner
Add an image

SCREEN LINER
SIEVE ANALYSIS

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


87
APLIKASI DILAPANGAN

Sebagai tolak ukur memilih metode penanggulangan masalah kepasiran


yang tepat

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


88
PENENTUAN KADAR LARUT SAMPLE TERHADAP LARUTAN ASAM

IATMI SM STT MIGAS | IATMI 89


TUJUAN

Menentukan asam yang sesuai untuk formasi ketika hendak melakukan acidizing.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


90
PROSES PENGASAMAN

Matrix acidizing : Asam di injeksikan ke formasi pada tekanan dibawah tekanan rekah, dengan tujuan agar
reaksi asam menyebar ke formasi secara radial. Matrix Acidizing digunakan baik untuk batuan Karbonat
(limestone/dolomite) maupun sand stone.

Acid Fracturing : penginjeksian asam ke dalam formasi pada tekanan yang cukup tinggi untuk merekahkan
formasi atau membuka rekahan yang sudah ada.

Acid Washing : Asam yang di injeksikan untuk melarutkan scale disekitar sumur, menghilangkan endapan
yang dapat larut dalam asam atau untuk membuka saluran-saluran meliputi pipa dan lubang perforasi.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


91
Add an image

Asam yang Umum


Dipakai untuk Acidizing
SYARAT ASAM

• Tidak terlampau reakitf terhadap logam.

• Segi keselamatan dalam proses acidizing.

• Dapat melarutkan batuan / mineral.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


93
TUJUAN PENGASAMAN

• Pengontrol laju aliran produksi

• Mengetahui zona evaporasi yang tepat

• Memperbaiki permeabilitas

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


94
ADDITIVE YANG DIGUNAKAN PADA ASAM

• Inhibitors : Pencegahan korosi pada pipa

• Surfactant : Membuat batuan tetap suka akan air

• Complexing Agents : Bila ada unsur besi dalam formasi

• Gelling Agents : Mempunyai dua tujuan dalam pengasaman, yaitu mengurangi Friksi dan memperlambat reaksi asam

• Diverting Agents : Membuat pengasaman terdistribusi lebih merata dengan cara menutup sementara zona yang lebih
permeabel.

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


95
ISTILAH-ISTILAH DALAM ACIDIZING

• Hydraulic fracturing: alat untuk memperbesar fragmen batuan

• Batuan karbonat: batuan yang mudah larut jika diberi asam HCl dan memiliki sementasi CaCO3

• Batuan silika: batuan yang tidak mudah larut jika diberi asam HCl, memiliki sementasi SiO2 , dan dapat
larut dengan mud acid yang komposisinya 15% HCl + 3% HF

• Solubility: nilai dari tingkat pengasaman

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


96
SIEVE ANALYSIS

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


97
APLIKASI DILAPANGAN

Untuk mengetahui kereaktifan asam pada proses acidizing dan stimulasi

IATMI SM STT MIGAS | IATMI


98

Anda mungkin juga menyukai