ASISTENSI
ASISTENSI
Definisi Reservoir
Reservoir Rock
Jenis-jenis Reservoir
Wadah
01 Reservoir Rock
Isi
02 Reservoir Fluid
Kondisi
03 Pressure and Temperature
10
Syarat Batuan Reservoir
Migrasi
Contoh: Batu pasir (sandstone), batu gamping (limestone), batuan dolomit (batuan gamping yang
terdolomitasi / terkena proses pelarutan air formasi sehingga terdapat unsur Mg didalamnya).
Contoh: Batu Serpih/Shale (Batu lempung yang pipih) dan Coal (Batubara).
PETROLEUM SYSTEM
Petroleum system proses
Gas
Cap
Oil
Entrapment Water Seal Rock
Reservoir
Rock
Migration
120° F
350° F
Generation
24803
Generation, yakni proses di mana Batuan induk mengalami pemanasan dan tekanan yang
tinggi, serta waktu yang cukup untuk merubah material organik menjadi hidrokarbon.
Migration merupakan proses pergerakan atau perpindahan hidrokarbon keluar dari batuan
induk hingga terakumulasi di trap. Syarat terjadinya migration yaitu adanya rekahan dan beda
tekanan
Preservation merupakan sisa hidrokarbon dalam reservoir & tidak terubah oleh proses
biodegradation ataupun water- washing.
Timing merupakan waktu yang dibutuhkan perangkap untuk terbentuk sebelum dan selama
hidrokarbon bermigrasi.
IATMI SM STT MIGAS | IATMI 19
Petroleum System Element
Source Rock, Merupakan endapan sedimen yang mengandung bahan -bahan organik yang
cukup untuk dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan tersebut tertimbun dan
terpanaskan, dan dapat mengelurakan minyak dan gas bumi tersebut dalam jumlah yang
ekonom
Reservoir Rock, Batuan yang mampu menyimpan dan mampu dialiri/meloloskan hidrokarbon.
Migration Route, Jalur transportasi minyak dan gas dari Source Rock menuju Reservoir.
Cap Rock atau Seal, merupakan batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang kecil
sehingga cairan hidrokarbon tidak dapat melalui batuan tersebut yang mengakibatkan minyak
dan gas bumi terjebak.
Trap, Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menahan minyak dan gas bumi
untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi.
Tipe 1
Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. Tipe seperti ini dapat mengahsilkan
minyak dengan kualitas baik dan mampu menghasilkan gas.
Tipe 2
Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe seperti ini merupakan bahan utama
minyak dan gas bumi
Tipe 3
Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. Tipe seperti ini umumnya
menghasilkan gas dan sedikit minyak.
Tipe 4
Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini tidak mampu menghasilkan minyak dan
gas.
• Reservoir Struktur
• Reservoir Stratrigrafi
• Reservoir Kombinasi
Berdasarkan Kondisi Awal Fluida
dalam Reservoir
2
24
Jenis Reservoir Berdasarkan Kondisi Geologi
Reservoir Struktur : Reservoir yang terbentuk karena adanya gaya-gaya Geologi ( gaya endogen
) sehingga terbentuknya struktur perangkap :
Patahan
Antiklin
Saltdome
26
Reservoir Patahan
27
Jenis Reservoir Berdasarkan Kondisi Geologi
Reservoir Stratrigrafi : Reservoir ini dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan
lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan, serta variasi lateral dalam litologi pada
suatu lapisan reservoir dalam perpindahan minyak bumi.
Lensa Pasir
Unconformity
Pinch-Out
Reservoir Unconformity
29
Add a full screen image
30
Add a full screen image
Reservoir Lidah
31
Jenis Reservoir Berdasarkan Kondisi Geologi
Anticline Fault
Piercment Dome
-----------------------
33
1
2
DRIVE
MECHANISMS
3
DEPLETION
GAS DRIVE
4
Minyak bumi tidak mungkin mengalir sendiri dari reservoirnya ke lubang sumur produksi bila tidak terdapat suatu energi yang mendorongnya.
Jenis reservoir berdasarkan mekanisme pendorong reservoir dibagi menjadi lima, yaitu : depletion drive reservoir, gas cap drive reservoir, water
drive reservoir, segregation drive reservoir, dan combination drive reservoir.
- Qw Kecil
- R E C O V E RY FA C TO R ( R F ) 5 - 3 0 %
DEPLETION GAS
DRIVE
- P Tu r u n L a m b a t Te r u s M e n e r u s
- G O R M e n in g k a t Te r u s
WAT E R D R I V E
- - P Relatif Stabil
Reservoir Minyak : Jika dalam reservoir terdapat akumulasi minyak yang dapat dinilai
ekonomis. Biasanya juga terdapat akumulasi gas yang disebut tudung gas.
Reservoir Minyak Tak Jenuh (Under Saturated Reservoir) : Gas Terlarut dalam minyak
Reservoir Minyak Jenuh (Saturated Reservoir) : Gas sudah terlepas dari minyak
sehingga terdapat fasa minyak dan fasa gas yang terpisah.
Resistivity Porositas
I. Analisa Core
Pengambilan core (sampel formasi dibawah permukaan) dari dalam sumur dengan menggunakan core bit. Pengujian sifat fisik batuan dengan
metode ini dilakukan pada praktikum AIB.
• Conventional coring
• Sidewall coring
dilakukan dengan cara menganalisa lapisan batuan yang dibor dengan menggunakan peralatan logging (Tool Log).
• Porositas menentukan volume fluida yang bisa terkandung di dalam batuan (storage capacity).
Vp Vb Vg Vp
x100% x100% x100%
Vb Vb V p Vg
• Porositas Absolut: Perbandingan antara volume pori total (saling berhub. maupun tidak) thd. volume bulk batuan.
• Porositas Efektif: Perbandingan antara volume pori yang saling berhubungan terhadap volume bulk batuan.
Vp
abs x 100%
Vb
• Porositas Sekunder: Terbentuk setelah proses pengendapan sebagai hasil dari proses pelarutan, kekar, dolomitisasi, dsb.
4. Kompaksi.
5. Faktor sementasi.
Gaya-gaya yang bekerja didalam reservoir yaitu gaya overburden • Kompresibilitas Matrik, Cm/Cr
akibat berat batuan diimbangi oleh gaya(Tekanan) keatas matrik • Kompresibilitas batuan (bulk), Cb
dan fluida
• Kompresibilitas formasi ( pori ), Cf/Cp
• Fo = Fm + Ff
Po = Pm + Pf
Perbandingan antara volume pori batuan yang ditempati oleh fluida dengan volume pori efektif (saling berhubungan) batuan.
Water Cut : perbandingan fluida water yg terproduksi terhadap total fluida yg diproduksi.
Zona Transisi: Zona dimana tidak diketahui fluida apa yang mendominasi.
Saturasi irreducible: saturasi dari suatu fluida yang tidak dpt diproduksikan
Saturasi minyak dan saturasi gas dinyatakan sbg pori yg di isi hidrokarbon
- Temperatur
Sudut Kontak Untuk Beberapa System yang Berbeda
• Kohesi > Adhesi tidak membasahi padatan
Tekanan kapiler didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara permukaan dua fluida yang tidak saling-campur (immiscible)
sebagai akibat terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka.
Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan antara fluida “non-wetting phase” dengan fluida “wetting phase”,
atau :
- Adhesi-Kohesi
- Tegangan permukaan ( surface tension ) dan tegangan antar muka ( interfacial tension )
- Sifat Kebasahan
• tekanan kapiler dalam pipa kapiler tergantung pada jari-jari pipa dan jenis fluida yang ada.
- Permeabilitas
- Porositas
Untuk sistem butiran yang teratur dan seragam, “Plateau” mengemukakan pers.
tekanan kapiler sbb.:
• Imbibisi: Wetting phase meningkat, non wetting phase menurun. Terjadi saat produksi (water influx) & saat melakukan water
flooding.
• Drainage: Non wetting phase meningkat, wetting phase menurun. Terjadi saat migrasi oil & saat melakukan EOR (injeksi yang
bukan air).
• Kemampuan suatu batuan (media berpori) untuk meloloskan fluida yang ada di dalam pori-porinya.
Keterangan :
• Permeabilitas absolut, bila fluida yang mengisi ruang pori dan mengalir di dalam media berpori hanya satu fasa.
• Permeabilitas efektif, bila fluida yang mengisi ruang pori lebih dari satu fasa.
Penelitian Permeabilitas ini dilakukan pertama kali oleh Darcy, seorang ilmuwan perancis abad sembilan belas (Tahun
1856).
Darcy menyimpulkan bahwa kecepatan aliran fluida melalui sistem saringan pasir sebanding dengan perbedaan tekanan
pada kedua ujung dan berbanding terbalik dengan panjang dari sistem saringan pasir tersebut
Asumsi darcy
• Alirannya steady state, alirannya lancar tanpa hambatan
• Fluida 1 fasa, hanya menggunakan 1 fasa saja. Seperti air saja, atau oil saja, atau gas saja.
• Viskositas konstan, kekentalan stabil
• Kondisi aliran isothermal, temperatur tetap tidak berubah
• Formasi homogen, menggunakanm satu jenis formasi
• arah alirannya horizontal
• Fluidanya incompressible, tidak ada perubahan besar volume disetiap tekanan.
• Q = KA (h1-h2)/L
(Panjang kolom pasir) L
• K = konstanta proporsionalitas
q( cm 3 ) (cp ) L(cm)
dtk
k 2
darcy
A(cm ) P ( atm )
1.0 1.0
0.8 0.8
Relative Permeability, Fraction
Oil
Water
0.4 0.4
Oil
0.2 0.2
Water
0 0
0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
Water Saturation ( %PV) Water Saturation ( %PV)
Suatu reservoir yang berukuran luas 160 acre dan ketebalam 100 ft mempunyai porositas 11%.
Kompresibilitas pori diketahui 5.0 X 10^-6 psi^-1. jika tekanan menurun sebesar 3000 psi,
berapakah subsidence (dalam ft) yang terjjadi?
• Untuk mengkumulatifkan persen berat terhadap besar butir (grain size) menentukan baik- buruknya
pemilahan (sorted).
• Erotion ( erosi )
Screen Liner : metode penanggulangan kepasiran berupa saringan yg dipasang pada tubing dan diletakkan
didepan perforasi
Gravel Pack : metode penanggulangan kepasiran berupa kerikil yg diinjeksikan menggunakan coil tubing.
Jenis-jenis Formasi
Unconsolidated: Formasi sementasi buruk/tidak kompak, sehingga ikatan antar butiran kurang baik.
• Produksikan sumur
SCREEN LINER
SIEVE ANALYSIS
Menentukan asam yang sesuai untuk formasi ketika hendak melakukan acidizing.
Matrix acidizing : Asam di injeksikan ke formasi pada tekanan dibawah tekanan rekah, dengan tujuan agar
reaksi asam menyebar ke formasi secara radial. Matrix Acidizing digunakan baik untuk batuan Karbonat
(limestone/dolomite) maupun sand stone.
Acid Fracturing : penginjeksian asam ke dalam formasi pada tekanan yang cukup tinggi untuk merekahkan
formasi atau membuka rekahan yang sudah ada.
Acid Washing : Asam yang di injeksikan untuk melarutkan scale disekitar sumur, menghilangkan endapan
yang dapat larut dalam asam atau untuk membuka saluran-saluran meliputi pipa dan lubang perforasi.
• Memperbaiki permeabilitas
• Gelling Agents : Mempunyai dua tujuan dalam pengasaman, yaitu mengurangi Friksi dan memperlambat reaksi asam
• Diverting Agents : Membuat pengasaman terdistribusi lebih merata dengan cara menutup sementara zona yang lebih
permeabel.
• Batuan karbonat: batuan yang mudah larut jika diberi asam HCl dan memiliki sementasi CaCO3
• Batuan silika: batuan yang tidak mudah larut jika diberi asam HCl, memiliki sementasi SiO2 , dan dapat
larut dengan mud acid yang komposisinya 15% HCl + 3% HF