Anda di halaman 1dari 100

Ketentuan Umum &

Tata Cara Perpajakan


KUP-A
Instructor’s Profil
1 Ketua AKP2I Pengurus Cabang Batam
(2020 – 2024)
(Asosiasi Konsultan Pajak Publik Indonesia)
https://akp2i.or.id/

Manager of Accounting ATP Group


2
(Juni 2021 – Sekarang)
(PT. ATP Dzafirah Jaya Makmur & PT. Dsanas)

Senior Accounting PT. Patria Maritim Perkasa


3
(2013 – 2016; 2018 – Mei 2021)
(Member of Astra International and United Tractors Tbk.)
https://patriashipyard.com/
Achmad Aly Mufid,
4 Senior Consultant MUC Consulting
SE.,BKP., CTT
Director &
(2017 – 2018)
Managing Partner (Big 10 se-Indonesia sebagai Kantor Konsultan Pajak)
https://www.mucglobal.com/

5 Portofolio sebagai Konsultan 2013 - 2020


CIRCUMNAVIGATION UU KUP Pelaporan pajak

Kewajiban mendaftarkan
NPWP dan pengukuhan PKP Pembukuan & Pemeriksaan pajak
pencatatan

Pembayaran pajak
Wajib Pajak
Upaya Hukum

Penagihan pajak Penetapan &


ketetapan

Pengembalian kelebihan
pembayaran pajak
Ketentuan khusus Tindak pidana perpajakan
& penyidikan Imbalan bunga
UU No. 6 Th. 1983 s.t.t.d.d UU No. 16 Tahun 2009
tentang
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB I : Ketentuan Umum Ps 1

BAB II : NPWP,PKP,SPT dan Tata Cara Pembayaran Ps 2 s/d Ps 11

BAB III : Penetapan dan Ketetapan Pajak Ps 12 s/d Ps 17E

BAB IV : Penagihan Pajak Ps 18 s/d Ps 24

BAB V : Keberatan dan Banding Ps 25 s/d Ps 27A

BAB VI : Pembukuan & Pemeriksaan Ps 28 s/d Ps 31

BAB VII : Ketentuan Khusus Ps 32 s/d Ps 37A

BAB VIII : Ketentuan Pidana Ps 38 s/d Ps 43A

BAB IX : Penyidikan Ps 44 s/d Ps 44B


UU No. 6 Th. 1983 s.t.t.d.d UU No. 16 Th. 2009 tentang
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

MENGATUR KETENTUAN FORMAL BAGI

PPN /
PPh PBB BPHTB PPSP
PPn
BM

Pajak lainnya yang mengacu kepada UU ini

KECUALI DIATUR TERSENDIRI DALAM UU YANG BERSANGKUTAN


PERUBAHAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN
UNDANG-UNDANG NO.11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
Klaster Perpajakan  Bagian Ketujuh
PASAL 111  PAJAK PENGHASILAN (PPh)
PASAL 112  Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPN &
PPnBm)
Pasal 113  Ketentuan Umum & Administrasi Perpajakan (KUP)
Pasal 114  Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (PDRD)
PERATURAN PEMERINTAH (PP)
PP No.9 Tahun 2021  Perlakuan Perpajakan Untuk Mendukung Kemudahan
Berusaha
PP No.49 Tahun 2021  Perlakuan Perpajakan atas Transaksi yang Melibatkan
Lembaga Pengelolan Investasi (LPI) dan/atau Entitas yang Dimilikinya

Peraturan Menteri Keuangan (PMK)


PMK No.18/PMK.03/2021  Pelaksanaan UU No.11/2020 tentang Cipta Kerja di
Bidang PPh, PPN & PPnBM, serta KUP
Matrik Perubahan UU KUP No. 28 Tahun 2007 jo UU No.16 Tahun 2009 pada UU
No.11/2020 tentang UU Cipta Kerja

No Bagian Ketujuh - Pasal 113


1 Merubah Pasal 8
2 Merubah Pasal 9
3 Merubah Pasal 11
4 Merubah Pasal 13
5 Menghapus Pasal 13A
6 Merubah Pasal 14
7 Merubah Pasal 15
8 Merubah Pasal 17B
9 Merubah Pasal 19
10 Menghapus Pasal 27A
11 Menyisipkan Pasal 27B diantara Pasal 27A dan Pasal 28
12 Merubah Pasal 38
13 Merubah Pasal 44B
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK/
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
https://www.youtube.com/watch?v=UroGfc-szu
w&t=19s

Dasar Hukum
Ps 2 s/d Ps 11 UU KUP
Siapakah WAJIB PAJAK itu ….?

atau
Orang Pribadi Badan

Meliputi:
Pembayar, Pemotong, atau Pemungut

yang mempunyai :

Hak di bidang Perpajakan


&
Kewajiban Perpajakan :

Sesuai

Ketentuan Perpajakan
Pasal 1 angka 2 UU KUP
BADAN

SEKUMPULAN ORANG DAN ATAU MODAL


YANG MERUPAKAN KESATUAN

BAIK YANG MELAKUKAN USAHA MAUPUN YANG TIDAK MELAKUKAN USAHA

MELIPUTI :
• Dana pensiun,
• Perseroan Terbatas, • Persekutuan, Perkumpulan,
• Perseroan Komanditer, • Yayasan,
• Perseroan Lainnya, • Ormas, Orsospol, atau
• BUMN atau BUMD Organisasi lainnya,
(dengan nama dan dalam • Lembaga dan bentuk badan
bentuk apa pun), lainnya termasuk :
• Firma, • kontrak investasi kolektif
• Kongsi, • BUT (Bentuk Usaha Tetap)
• Koperasi,
Ps. 1 angka 3 UU KUP
SKEMA PERPAJAKAN SELF ASSESSMENT

Memperoleh Identitas Menghitung Sendiri,


sbg Wajib Pajak Memotong & Memungut

NPWP &
Pengukuhan PKP

Melaporkan Sendiri
Penghitungan &
Penyetoran Pajak Menyetor
Sendiri Pajak
yang Terutang

Surat Pemberitahuan
(SPT) Surat
Setoran
Pajak (SSP)
Siapakah yang Wajib Mendaftarkan Diri
untuk Memperoleh NPWP ….?

Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan


Subjektif dan Objektif

1 ORANG PRIBADI

Menjalankan Usaha atau Melakukan Pekerjaan Bebas


WP OP yang tidak melakukan usaha atau
pekerjaan bebas, namun berpenghasilan melebihi PTKP .

Wanita yang telah menikah dan menjalankan


kewajiban perpajakannya sendiri
2 BADAN

3 OP/Badan sbg Pemungut/Pemotong Pajak

Pasal 2 ayat (1) UU KUP ; PMK 182/PMK.03/2015 jo PMK No 147/PMK.03/2017


FUNGSI NPWP / PPKP

SEBAGAI SARANA  tanda pengenal diri atau


identitas WP sebagai sarana
dalam administrasi
perpajakan;

NPWP
 dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakan;
(juga untuk mendapatkan
pelayanan dari Instansi
tertentu)

Penjelasan Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU KUP


KARTU NPWP

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
NPWP :07.213.056.0-215.000
NAMA : Lee Dong Wok
ALAMAT : JL. Resto Dinner
Kota Bahagia

TERDAFTAR
02-02-2002

Jenis Nomor Self Checking Kode Status


WP WP digit KPP WP
Siapa Yang Wajib Melaporkan Usaha
Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP…?

1 ORANG PRIBADI
Sebagai Pengusaha yang memenuhi
Ketentuan sebagai Pengusaha Kena Pajak
2 BADAN

3 OP & Badan sebagai Pengusaha Kecil

Namun memilih sebagai PKP

Peredaran Bruto > Batasan PKP (Rp 4,8 M)

Pasal 2 ayat (1) UU KUP ; 68/PMK.03/2010 jo. 197/PMK.03/2013


PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

PENGUSAHA

YANG MELAKUKAN PENYERAHAN BKP/JKP

YANG DIKENAKAN PAJAK BERDASARKAN UU PPN

TIDAK TERMASUK PENGUSAHA KECIL, KECUALI PENGUSAHA KECIL YANG


MEMILIH UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

Pasal 1 Angka 5 UU KUP


PENGUSAHA
ORANG PRIBADI BADAN

DALAM KEGIATAN USAHA ATAU


PEKERJAANNYA

- Menghasilkan Barang
- Mengimpor Barang
- Mengekspor Barang
- Melakukan Usaha Perdagangan
- Melakukan Usaha Jasa
- Memanfaatkan Barang Tidak Berwujud Dari Luar daerah Pabean.
- Memanfaatkan Jasa Dari Luar Daerah Pabean

Pasal 1Angka 4 UU KUP


JANGKA WAKTU PENDAFTARAN NPWP
DAN PELAPORAN PPKP
Pasal 2 ayat (5) UU KUP jo PMK 20/PMK.03/2008 jo PMK 73/PMK.03/2012 jo
PER No. 44/ PJ./ 2008 jo PER No PER - 20/PJ/2013 jo PER 38/PJ/2013 jo PER 02/PJ/2018

NPWP PKP

Paling lambat:  Sebelum penyerahan


WP BADAN / OP 1 bulan setelah saat BKP/JKP
Usahawan usaha mulai dijalankan  Paling lama akhir bulan
berikut setelah s/d suatu
masa dalam tahun buku
Paling lambat:
nilai peredaran usaha
pada akhir bulan berikutnya
melebihi batasan
apabila sampai dengan suatu
WP ORANG Pengusaha Kecil
bulan yang disetahunkan
PRIBADI Non
Memperoleh Penghasilan
Usahawan
melebihi PTKP
Syarat Pendaftaran dan Jangka Penerbitan
Bagi WP OP
https://www.kemenkeu.go.id/page/tata-cara-pendaftaran-npwp/

• Dasar Hukum:
PMK No.147/PMK.03/2017 Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak Dan Penghapusan
Nomor Pokok Wajib Pajak Serta Pengukuhan Dan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
• Syarat Pendaftaran
– Menandatangani formulir pendaftaran sendiri atau melalui kuasa.
– Melampirkan fotokopi KTP/ Paspor ditambah Surat Keterangan Tempat Tinggal
dari instansi yang berwenang, sekurang – kurangnya Lurah/ Kepala Desa.
– Khusus bagi WP yang melaksanakan usaha, melampirkan pula fotokopi Surat
Ijin Usaha/ Keterangan Tempat Usaha.
• Jangka Penerbitan
– Maksimal satu hari kerja sejak permohonan diterima.
– Dokumen diterbitkan meliputi Kartu NPWP, SKT (Surat Keterangan Terdaftar,
dan SPPKP (Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak).

19
Syarat Pendaftaran dan Jangka Penerbitan
Bagi WP Badan, Pemungut/ Pemotong
https://www.kemenkeu.go.id/page/tata-cara-pendaftaran-npwp/

• Dasar Hukum:
PMK No.147/PMK.03/2017 Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak Dan Penghapusan
Nomor Pokok Wajib Pajak Serta Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak
• Syarat Pendaftaran
– Menandatangani formulir pendaftaran sendiri atau melalui kuasa.
– Khusus bagi WP Badan, melampirkan fotokopi Akte Pendirian; Penunjukan dari Kantor Pusat
(untuk BUT), KTP/ Paspor salah satu pengurus, dan Surat Izin Usaha/ Keterangan Tempat
Usaha.
– Khusus bagi Pemungut/ Pemotong, melampirkan fotokopi Surat Penunjukan Sebagai
Bendaharawan, dan Tanda Bukti Diri Bendaharawan.
• Jangka Penerbitan
– Maksimal satu hari kerja sejak permohonan diterima.
– Dokumen diterbitkan meliputi Kartu NPWP, SKT (Surat Keterangan Terdaftar, dan SPPKP
(Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak).

20
TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
https://pajak.go.id/id/artikel/cara-mudah-daftar-npwp-orang-pribadi
https://www.pajak.go.id/id/saluran-pendaftaran-nomor-pokok-wajib-pajak

WP BADAN
TEMPAT
KEDUDUKAN

TEMPAT
KPP/KP2KP Yg
Wilayah Kerjanya
KEGIATAN
USAHA
WP ORANG TEMPAT
PRIBADI TINGGAL

Selain Pengusaha Tertentu

Pengusaha Tertentu
PMK No.147/PMK.03/2017 ,Pasal 2 Ayat (1), dan (3) jo. PER - 20/PJ/2013 jo PER 38/PJ/2013 jo PER 02/PJ/2018 jo
Per-04/pj/2020
https://perpajakan.ddtc.co.id/peraturan-pajak/read/peraturan-direktur-jenderal-pajak-per-04pj2020
TEMPAT PELAPORAN USAHA

WP BADAN
TEMPAT
KEDUDUKAN

TEMPAT
KPP/KP2KP Yg
Wilayah Kerjanya
KEGIATAN
USAHA
WP ORANG TEMPAT
PRIBADI TINGGAL

Selain Pengusaha Tertentu

Pengusaha Tertentu
Pasal 2 ayat (1) UU KUP ; PMK 20/PMK.03/2008 jo PMK 73/PMK.03/2012 jo PMK No.147/PMK.03/2017
PER No. 44/ PJ./ 2008 jo PER No PER - 20/PJ/2013 jo PER 38/PJ/2013 jo PER 02/PJ/2018 jo Per-04/pj/2020
TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
PENDAFTARAN WAJIB PAJAK MASA PANDEMI

https://twitter.com/DitjenPajakRI/status/
1240230479778828288/photo/1
NPWP atau Pengukuhan Secara Jabatan
Pasal 2 Ayat (4), KEP No. 144/ PJ./ 2005 Jo. KEP No. 47/ PJ./ 2006 jo PER No 20/PJ/2013
jo PER No 38/PJ/2013 jo PER No 02/PJ/2018

WP
Memenu
hi syarat WP
mempero memenu
leh hi syarat
NPWP. dikukuhk
an
sebagai
PKP. pendaftaran,
Jika tidak melakukan
akan diterbitkan NPWP atau
dikukuhkan secara jabatan oleh
Dirjen Pajak. 26
WP Pindah Alamat
PMK No.147/PMK.03/2017, PER No 44/ PJ/ 2008 Jo PER No 41/ PJ/ 2009 jo
PER No PER - 20/PJ/2013 jo PER No 02/PJ/2018 jo Per-04/pj/2020

Peran WP
• Mengajukan permohonan dengan Surat Pernyataan Pindah kepada KPP Lama bagi WP
Badan atau KPP Baru bagi WP OP.
• Apabila WP salah mengirimkan Surat Pernyataan Pindah, KPP penerima harus meneruskan
ke KPP yang berwenang.

Peran KPP Lama


• Menerbitkan Surat Pindah kepada WP Badan, maksimal 1 hari kerja sejak penerimaan
permohonan.
• Menerbitkan Surat Pencabutan SKT atau SPPKP, maksimal 1 hari kerja sejak penerimaan
tembusan Kartu NPWP, SKT, atau SPPKP dari KPP Baru.

Peran KPP Baru


• Menerbitkan NPWP, SKT, atau SPPKP untuk ditembuskan ke KPP Lama.
• Penerbitan maksimal 1 hari kerja sejak penerimaan Surat Pindah dari KPP Lama bagi WP
Badan, atau sejak penerimaan permohonan bagi WP OP. 27
Penyebab Penghapusan NPWP
PMK No 73/ PMK.03/ 2012 jo PMK No 182/PMK.03/2015 jo PMK No 147/PMK.03/2017 jo Per-04/pj/2020

WP OP berikut ahli waris


WP Badan berada
tidak lagi memenuhi
dalam proses likuidasi
syarat subjektif atau
objektif. atau pembubaran.

WP OP wanita menikah WP BUT menghentikan


dan tidak melaksanakan kegiatannya di
kewajiban pajak sendiri. Indonesia.
Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka 6 bulan untuk WP
OP dan 12 bulan untuk WP Badan sejak penerimaan permohonan. 28
Penyebab Pencabutan Pengukuhan PKP
PMK No 73/ PMK.03/ 2012 jo PMK No 182/PMK.03/2015 jo
PMK No 147/PMK.03/2017 jo Per-04/pj/2020
PKP pindah
alamat ke
naungan KPP
lain.
Peredaran
PKP bruto PKP tidak
menyalahguna melebihi
kan batasan
pengukuhan. pengusaha
kecil.
Kewajiban PPN
PKP
dipusatkan di
tempat lain.
Pencabutan Pengukuhan PKP harus diselesaikan dalam jangka waktu 6
bulan sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap. 29
Setelah NPWP dan NPPKP, What’s Next?

https://www.youtube.com/watch?v=pRlWQgaB
Law&t=14s
Surat Pemberitahuan / SPT
Pasal 1 Angka (10), (11), dan (12)

Merupakan surat yang digunakan WP untuk melaporkan


penghitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban.

Untuk suatu masa pajak. Untuk suatu tahun pajak


atau bagian tahun pajak.

SPT Masa SPT Tahunan


31
Fungsi SPT PPh
Penjelasan Pasal 3 Ayat (1)
Sarana pelaporan dan pertanggungjawaban
penghitungan PPh terutang.

Sarana melaporkan tentang:


• Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri
dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain.
• Penghasilan yang merupakan objek dan bukan Objek Pajak.
• Harta dan kewajiban.
• Pembayaran dari pemotong atau pemungut. 32
Fungsi SPT PPN
Penjelasan Pasal 3 Ayat (1)

Sarana pelaporan dan pertanggungjawaban


penghitungan PPN atau PPnBM terutang.

Sarana melaporkan tentang:

• Pengkreditan PPN Masukan terhadap PPN Keluaran.


• Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri
atau melalui pihak lain.
• Pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan Pemungut PPN.
33
Kewajiban Pemenuhan SPT
Pasal 3 Ayat (1), (1b), (2), (3), (3a), (4) dan (5)

WP mengambil sendiri, mengisi, dan menandatangani formulir SPT.

Batas Waktu Penyampaian


 SPT Masa: maksimal 20 hari setelah akhir masa pajak. Aturan baru bisa
setelah tgl 20 jika libur
 SPT Tahunan PPh WP OP: maksimal 3 bulan paska akhir tahun pajak.
 SPT Tahunan PPh WP Badan: maksimal 4 bulan paska akhir tahun pajak.
Batas waktu dapat diperpajang maksimal 2 bulan, apabila WP mengajukan
pemberitahuan yang disertai penghitungan sementara.

WP kriteria tertentu dapat melaporkan beberapa masa di 1 SPT Masa.


34
Syarat Permohonan Perpanjangan Waktu
Penyampaian SPT Tahunan
Pasal 3 Ayat (4), (5), dan (5A)

•Diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP.

•Diajukan sebelum batas waktu penyampaian SPT berakhir.

•Menyampaikan perhitungan sementara pajak terutang dan laporan keuangan sementara.

•Melampirkan bukti pelunasan kekurangan penyetoran.

Perpanjangan diberikan paling lama 2 bulan, dan jika gagal menyampaikan


tepat waktu akan diterbitkan Surat Teguran. 35
Penyebab SPT Dianggap Tak Disampaikan
Pasal 3 Ayat (7), (7A), KMK No. 536/ KMK.04/ 2000 Jo.
KMK No. 82/ KMK.04/ 2003

SPT tidak ditandatangani WP, atau ditandatangani kuasa tanpa Surat Kuasa Khusus.

Apabila surat
SPT tidak sepenuhya dilampiri keterangan atau dokumen dipersyaratkan.
pemberitahuan
dianggap
tidak disampaikan,
Dirjen Pajak
SPT yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah 3 tahun berakhirnya masa atau
wajib
tahun, dan WP telah ditegur secara tertulis.
memberitahukan
kepada WP.

SPT disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau menerbitkan SKP.
36
WP Tidak Wajib Menyampaikan SPT
Pasal 3 Ayat (8), PMK No 183/ PMK.03/ 2007 jo 243/PMK.03/2014 Pasal 18 jo
PMK No 9/PMK.03/2018

WP OP yang
berpenghasilan
tidak menjalankan
netto di bawah
usaha atau
PTKP,melakukan
tidak wajibpekerjaan
menyampaikan
bebas,
tidak
SPTwajib
Masamenyampaikan
PPh 25 dan SPTSPTTahunan
Masa PPhPPh.25.

37
WP Kriteria Tertentu yang Berhak Melaporkan Beberapa Masa dalam 1 SPT
Pasal 3 Ayat (3a), dan PMK No. 182/ PMK.03/ 2007

WP Kriteria Tertentu

WP
Me Usaha Kecil WP di Daerah TertentuMe
mili mili
WP OPki ki
yangper WP Badanper
WP Badan WP OP
merupakan
WP eda 100yang:eda
OP : ran % ran
Dal brut dimi brut
am o< liki o<
Neg Rp WN Rp
eri. 600 I. 900
.00 .00
0.0 0.0
38
00, 00,
eB a
Cara Pengisian SPT
na
Pasal 3 Ayat (1), (1A), (6), PMK No. 196/ PMK.03/ 2007 jo PMK No 24/PMK.011/2012 jo PMK n
No 1/PMK.03/2015
gh
ga h
us u
na r
a Cara u
kI Mengisi f
an
nd l
a
o
Be
rsatun
ma
metaungrpih,kecl
nyelgarkpe
mbukan
mdal
mataungdbhsliez
Menkeu.

an Bentuk, isi, serta keterangan dan dokumen yang melampiri SPT t


ne
ditetapkan oleh Menkeu. 39 i
Ketentuan Pengisian SPT
Pasal 4 dan Penjelasan Pasal 3 Ayat (1)

SPT bersifat benar.


• Yaitu benar dalam perhitungan, penerapan ketentuan peraturan perundangan,
penulisan, dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
SPT bersifat lengkap.
• Yaitu memuat semua unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur lain yang
harus dilaporkan.
SPT bersifat jelas.
• Yaitu dapat melaporkan asal usul atau sumber dari objek pajak dan unsur lain yang
harus dilaporkan.
SPT ditandatangani.
• Oleh pengurus, direksi, atau kuasa khusus untuk WP Badan.
• Oleh WP atau kuasa khusus untuk WP OP.
WP yang wajib melaksanakan pembukuan harus melengkapi SPT dengan
laporan keuangan.
40
Penelitian
Pasal 1 Angka (30)

Merupakan Untuk menilai Meliputi pula


kelengkapan
serangkaian kebenaran
pengisian SPT
kegiatan dan penulisan dan
bersifat formal. lampirannya. penghitungan.

41
Cara Penyampaian SPT
Pasal 5, 6, dan KEP No. 518/ PJ. 2000

Cara lain. Disampaik


• Ekspedisi an
atau jasa langsung
kurir yang ke KPP
ditunjuk Disampaik atau KP4.
Dirjen
Pajak. SPT
an melalui
kantor pos
• WP
Menerima
• Tempat
tanda
lain yang secara
bukti dan
ditetapkan tercatat. tanggal
Dirjen • Tanda penerima
Pajak. bukti dan an.
tanggal
pengirima
n
42
dipersam
Sanksi Administrasi Keterlambatan atau Tidak
Disampaikannya SPT
Pasal 7 Ayat (1)

Keterlambatan atau tidak disampaikannya:

SPT Masa SPT Tahunan

SPT Masa PPN SPT WP Badan


Rp 500.000,00 Rp 1.000.000,00

SPT Masa Lain SPT WP OP


Rp 100.000,00 Rp 100.000,00 43
WP Tidak Dikenai Sanksi Denda
Pasal 7 Ayat (2) , KMK No. 537/ KMK.04/ 2000, dan PMK No. 186/ PMK.03/
2007 jo PMK No 243/PMK.03/2014 jo PMK No 9/PMK.03/2018

WPWPOPOP yangyang telah


sudah tidak
meninggalkegiatan
melakukan dunia.
usahayang
WNA atautidak
pekerjaan
tinggal
BUTdibebas.
lagi yang tidak
Indonesia.
WP Badankegiatan
melakukan yang tidaklagi
melakukan kegiatan
di Indonesia.
Bendahara
usaha yangbelum
lagi tetapi tidak
melakukanyangpembayaran
WPdibubarkan.
terkena
bencana lagi.
dan WP lain,
WP yang
yang diaturtidak diketahui
dengan PMK.
lagi alamatnya.
44
Pembetulan SPT
Pasal 8 Ayat (1), (1a), dan (2) UU KUP

WP dapat melakukan pembetulan SPT yg pengisiannya


terdapat kekeliruan berdasar kemauan sendiri, dengan syarat:

Disampaikan
paling lama 2 Dikenakan
tahun sebelum sanksi bunga
daluarsa 2% per bulan
Melampirkan Belum
penetapan, apabila
pernyataan dilakukan
untuk SPT pembetulan
tertulis. pemeriksaan.
yang menyebabkan
menyatakan pajak kurang
rugi atau lebih bayar.
bayar.

45
Pembetulan SPT
Pasal 8 Ayat (1), (1a), dan (2) UU Cipta Kerja Pasal 113 Pasal (1) ayat 1-2B

WP dapat melakukan pembetulan SPT Tahunan dan SPT Masa yg


pengisiannya terdapat kekeliruan berdasar kemauan sendiri, dengan
syarat:

Sanksi Administrasi
Melampirkan Disampaikan Berupa Bunga suku bunga acuan
paling lama 2 Sebesar Tarif Bunga ditambah 5% (lima
pernyataan tahun sebelum Per Bulan Yang persen) dan dibagi
tertulis dan Ditetapkan Oleh
daluarsa 12 (dua belas)
Menteri Keuangan
Belum penetapan, untuk Atas Jumlah Pajak yang berlaku pada
SPT yang tanggal dimulainya
dilakukan menyatakan rugi
Yang Kurang Dibayar,
penghitungan
Dihitung Sejak Saat
pemeriksaan atau lebih bayar. Penyampaian Surat sanksi
Pemberitahuan

46
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT
Pasal 8 Ayat (3) UU KUP Penyidikan
tidak
dilakukan
Petugas apabila:
telah • WP
melakukan mengungka
pkan
pemeriksa
WP telah ketidakben
an, tetapi aran atas
menyampa
belum kemauan
ikan SPT. sendiri.
melakukan • WP
penyidikan melunasi
tindak pajak
kurang
pidana. bayar
ditambah
denda
150%.
47
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT
Pasal 8 Ayat (3) UU Cipta Kerja Pasal 113 ayat 3 – 3A
Penyidikan
tidak dilakukan
apabila:
• WP
WP:
sebagaimana mengungka
dimaksud dalam
1. tidak
Pasal 38 atau
pkan
menyampaikan ketidakben
Pasal 39 ayat (1)
Surat
Pemberitahuan;
huruf c dan huruf d aran atas
sepanjang kemauan
2. telah
mulainya
menyampaikan
Penyidikan belum sendiri.
SPT, yang isinya • WP
diberitahukan
tidak benar atau
tidak lengkap, atau
kepada Penuntut melunasi
Umum melalui
melampirkan
penyidik pejabat
pajak
keterangan yang
Polisi Negara kurang
isinya tidak benar
Republik Indonesia. bayar
ditambah
sanksi
administras
i 100%. 48
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT dengan Laporan Tersendiri
Pasal 8 Ayat (4), dan (5) UU KUP

Pemeriksaan telah dilakukan, namun belum diterbitkan


 Pajak yangSKP.harus
dibayar menjadi lebih
besar atau lebih kecil.
 Rugi fiskal menjadi lebih
WP dapat mengungkap ketidakbenaran dalam laporan tersendiri.
kecil atau lebih besar.
 Jumlah harta menjadi
lebih besar atau lebih
kecil.
WP wajib melunasi pajak kurang bayar ditambah sanksi kenaikan 50%.
 Jumlah modal menjadi
lebih besar atau lebih
kecil.
Pemeriksaan tetap dilanjutkan.
49
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT dengan Laporan Tersendiri
Pasal 8 Ayat (4), dan (5) UU Cipta Kerja Pasal 113 Pasal 4,5, dan 5A

 Pajak
Pemeriksaan telah dilakukan, namun belum diterbitkan SKP.
yang harus
dibayar menjadi lebih
besar atau lebih kecil.
 Rugi fiskal menjadi lebih
WP dapat mengungkap ketidakbenaran dalam laporan tersendiri.
kecil atau lebih besar.
 Jumlah harta menjadi
lebih besar atau lebih
kecil.
WP wajib melunasi pajak kurang bayar ditambah dengan tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
 Jumlah modal menjadi
lebih besar atau lebih
kecil.
Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dihitung berdasarkan
suku bunga acuan ditambah 10% (sepuluh persen) dan dibagi 12 (dua belas) yang berlaku pada tanggal dimulainya
penghitungan sanksi.

50
Pembetulan SPT Akibat Surat Keputusan Keberatan atau Putusan Banding
Pasal 8 Ayat (6) UU KUP

WP menerima SKP, Surat Keputusan Keberatan,


Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding,
atau Putusan Peninjauan Kembali yang menyatakan
rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan.

Pembetulan SPT dapat disampaikan, sekalipun


jangka waktu 2 tahun telah terlampaui.

Selama belum dilakukan tindakan pemeriksaan


dan disampaikan dalam jangka waktu 3 bulan setelah
surat atau putusan diterima.
51
Ilustrasi
Perubahan Rugi Fiskal Akibat Surat Ketetapan
PT. ABC melaporkan SPT PPh Tahun 2015 yang menyatakan
keterangan berikut.
Penghasilan netto 495.000.000
Rugi fiskal berdasar SPT 2014 (130.000.000)
Penghasilan Kena Pajak 365.000.000

Pemeriksaan dilaksanakan atas SPT 2014 dan diterbitkan


Surat Ketetapan di tanggal 5 Mei 2017 yang menyatakan rugi fiskal
sebesar Rp 145.000.000,00. Maka penghitungan Penghasilan Kena
Pajak adalah sebagai berikut.
Penghasilan netto 495.000.000
Rugi fiskal berdasar Surat Ketetapan(145.000.000)
Penghasilan Kena Pajak 350.000.000
Maka Penghasilan Kena Pajak 2015 adalah Rp 350.000.000,00. 52
Tanggal Jatuh Tempo Penyetoran dan Pelaporan
Pasal 9 Ayat (1), PMK No. 184/ PMK.03/ 2007 Jo.242/PMK.03/2014
Tanggal Jatuh Tempo Pelaporan (1)
Pasal 9 Ayat (1), PMK No. 184/ PMK.03/ 2007 Jo.242/PMK.03/2014
Tanggal 20 bulan berikut, untuk SPT Akhir bulan berikut, untuk SPT Masa
PPh Masa PPh PPhterkait: PPh PPN terkait:PPN atas
PPN atas
Pasal 4 Pasal 22 Pasal 22 pemanfaatan
kegiatan
Ayat (2), atas dipungut BKP-TB atau
membangun
15, 21, BBM, WP JKP dari luar
sendiri oleh
23, 25, gas, dan Badan daerah pabean
PKP.
dan 26. pelumas. tertentu. oleh PKP.

Jika bertepatan hari libur, pada hari kerja berikutnya


54
Tanggal Jatuh Tempo Pelaporan (2)
Pasal 9 Ayat (1), PMK No. 184/ PMK.03/ 2007 Jo.242/PMK.03/2014

Akhir bulan berikut, untuk lembar ketiga SSP terkait:


• PPN atas kegiatan membangun sendiri oleh WP non PKP.
• PPN atas pemanfaatan BKP-TB atau JKP dari luar daerah pabean oleh WP non
PKP.
Hari kerja terakhir minggu berikut, untuk:
• PPh Pasal 22, PPN, dan PPnBM atas impor dipungut Ditjen Bea Cukai.

Akhir bulan berikut, untuk:


• PPh Pasal 22 dipungut bendaharawan negara.
• PPN dan PPnBM dipungut bendaharawan pemerintah dan selain bendaharawan
pemerintah.
20 hari setelah masa pajak terakhir, untuk SPT Masa terkait:
• PPh Pasal 25 dan pembayaran masa lain bagi WP dengan kriteria tertentu.
Jika bertepatan hari libur, pada hari kerja berikutnya.
55
eb
ihi
kr
ed
Tanggal Jatuh Tempo PPh 29
Pasal 9 Ayat (2)
it
pa
ja PPh 29
W
P
k harus
da
m n
disetork
koe an
mi
m
lik
sebelum
pe
ns i pelapor
P
as an SPT
Pi
h
Tahuna
ru
ku
gi n.
ra
fis
ng
ka 56
Sanksi Administrasi Keterlambatan Pembayaran
Pasal 9 Ayat (2a) UU KUP

57
Sanksi Administrasi Keterlambatan Pembayaran
Pasal 9 Ayat (2a) UU Cipta Kerja Pasal 113 Ayat 9

58
Ilustrasi
Sanksi Bunga Keterlambatan Penyetoran Pajak

PT XYZ melaporkan SPT PPh Tahun 2016 dan menetapkan


kesanggupan pembayaran angsuran PPh 25 sebesar Rp
2.750.000,00 untuk tahun berjalan. Di samping itu, SPT 2016
menyatakan perusahaan memiliki utang PPh 29 sebesar Rp
35.000.000,00. PT XYZ baru melaksanakan penyetoran PPh 25
masa Mei 2017 di tanggal 25 Juli 2017, bersamaan dengan
pelunasan utang PPh 29.

Sanksi denda PPh 25 = 2 bulan x 2% x 2.750.000


= Rp 110.000,00
(Terhitung 15 Juni hingga 25 Juli)
Sanksi denda PPh 29 = 3 bulan x 2% x 35.000.000
= Rp 2.100.000,00
(Terhitung 30 April hingga 25 Juli) 59
Ilustrasi
Sanksi Bunga Keterlambatan Penyetoran Pajak UU 11/2020

PT XYZ melaporkan SPT PPh Tahun 2021 dan menetapkan


kesanggupan pembayaran angsuran PPh 25 sebesar Rp
2.000.000,00 untuk tahun berjalan. Di samping itu, SPT 2021
menyatakan perusahaan memiliki utang PPh 29 sebesar Rp
35.000.000,00. PT XYZ baru melaksanakan penyetoran PPh 25
masa Mei 2022 di tanggal 25 Juli 2022, bersamaan dengan
pelunasan utang PPh 29. (suku bunga acuan kemenkeu: 4%)
Sanksi denda PPh 25 = 2 bulan x (4%+5%)/12 x 2.000.000
= Rp 30.000,00
(Terhitung 15 Juni hingga 25 Juli)
Sanksi denda PPh 29 = 3 bulan x (4%+5%)/12 x 35.000.000
= Rp 525.000
(Terhitung 30 April hingga 25 Juli)
60
Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran Surat Keputusan
Pasal 9 Ayat (3), (3a) dan PMK No.187/ PMK.03/ 2007 JO 242/PMK.03/2014

SP A KH
ee k ea
b i wr
n
a b au
be a sji
r t bd
b ail
it nu
a n
a
n
s
i
S m
u a
r k
61
Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran
Pasal 9 Ayat (4), dan PER No. 38/ PJ./ Tahun 2008 jo UU No 11/2020

Dirjen Pajak dapat menyetujui permohonan WP untuk mengangsur atau menunda pembayaran selama:
• Maksimal 12 bulan, untuk utang akibat STP atau Surat Keputusan.
• Hingga bulan terakhir tahun berikut, untuk utang PPh 29.

Merupakan pembayaran pajak terutang akibat:


• STP
• SKPKB dan SKPKBT
• SK Pembetulan dan Keberatan
• Putusan Banding
• PPh Pasal 29

WP dikenai sanksi Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2a)
dan ayat (2b) dihitung berdasarkan suku bunga acuan ditambah 5% (lima persen) dan dibagi 12 (dua belas) yang berlaku
pada tanggal dimulainya penghitungan sanksi.
62
Syarat Pengajuan Permohonan Pengangsuran atau Penundaan
Pembayaran
PMK No.187/ PMK.03/ 2007 JO 242/PMK.03/2014

D
iajukn
m
aksim
al9hri
D
seblu
isertalndm
juD
tangljuh
m
iajuknsecrtlpdlah
m
peD
irjenpo
m
pe
bayrngP
diajk.m
bayrn,keculi
m
ohnkagsurtped.W
P

m
engal
m
ikeadnlursy.

Keputusan diberikan maksimal 7 hari sejak permohonan diterima lengkap.


Jika jangka waktu terlewati, permohonan dianggap diterima. 63
Tempat Pembayaran atau Penyetoran
Pasal 10 Ayat (1), PMK No. 184/ PMK.03/ 2007 jo PMK No. 80/PMK.03.2010 jo
PMK No. 242/PMK.03/2014

Pembayaran atau Penyetoran

Bank yang ditunjuk oleh


Menkeu. Kantor Pos
64
Sarana Pembayaran atau Penyetoran
PMK No. 184/ PMK.03/ 2007 jo PMK No. 80/PMK.03.2010 jo
PMK No. 242/PMK.03/2014

Pembayaran atau
Penyetoran Pajak

Menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP)


atau sarana administrasi lain yang
ditentukan Dirjen Pajak dan telah
divalidasi dengan No Transaksi
Penerimaan Pajak (NTPN).
65
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Pasal 11, PMK No. 16/ PMK.03/ 2011 jo PMK No. 185/PMK.03/2015 jo PMK No.
244/PMK.03/2015 jo PMK 39/PMK.03/2018 jo UU No.11/2020
• Pengembalian kelebihan pembayaran pajak
diberikan atas permohonan WP, setelah
diperhitungkan dengan utang pajak tersisa.
Kelebihan tersebut dapat berasal akibat:
• SKPLB (Pasal 17 dan 17B)
• SKPPKP (Pasal 17C dan 17D)
• Berbagai Surat Keputusan dan Putusan lain (Pasal 9,
• 16, dan 36)
Pengembalian diberikan maksimal 1 bulan
sejak saat berikut:
• Diterimanya permohonan (terkait SKPLB Pasal 17).
• Penerbitan SKPLB (terkait SKPLN Pasal 17B).
• Penerbitan SKPPKP (terkait SKPPKP Pasal 17C dan
17D).
• Penerbitan berbagai Surat Keputusan lain (terkait Surat
Keputusan Pasal 9, 16, dan 36).
• Diterimanya Putusan Banding atau Putusan Peninjauan
Kembali terkait Putusan Pasal 27A).

• Apabila pengembalian diberikan dalam jangka melebihi 1


bulan, WP berhak atas imbalan bunga dihitung berdasarkan
suku bunga acuan dibagi 12 (dua belas) yang berlaku pada
tanggal dimulainya penghitungan imbalan bunga hingga
saat pengembalian. 66
Penetapan dan Ketetapan Pajak

Dasar Hukum:
Pasal 12 s/ d Pasal 17E UU KUP

67
DASAR HUKUM
PMK
• PMK No 145/PMK.03/2012 Tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Dan Surat Tagihan Pajak
• PMK No 183/PMK.03/2015 Tentang Perubahan Atas PMK No 145/PMK.03/2012 Tentang Tata Cara Penerbitan Surat
Ketetapan Pajak Dan Surat Tagihan Pajak

PER
• PER No PER-27/PJ/2012 Tentang Bentuk Dan Isi Nota Penghitungan, Bentuk Dan Isi Surat Ketetapan Pajak Serta Bentuk Dan
Isi Surat Tagihan Pajak
• PER No PER - 29/PJ/2013 Tentang Bentuk Dan Isi Nota Penghitungan, Bentuk Dan Isi Surat Ketetapan Pajak Serta Bentuk Dan
Isi Surat Tagihan Pajak Atas Pajak Penjualan Bagi Kontraktor Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara Generasi
I
• PER No PER-23/PJ/2014 Tentang Perubahan Atas PER No PER-27/PJ/2012 Tentang Bentuk Dan Isi Nota Penghitungan, Bentuk
Dan Isi Surat Ketetapan Pajak Serta Bentuk Dan Isi Surat Tagihan Pajak
• PER No PER-33/PJ/2015 Tentang Perubahan Kedua Atas PER No PER-27/PJ/2012 Tentang Bentuk Dan Isi Nota Penghitungan,
Bentuk Dan Isi Surat Ketetapan Pajak Serta Bentuk Dan Isi Surat Tagihan Pajak
• PER No PER-19/PJ/2016 Tentang Perubahan Ketiga Atas PER No Per-27/Pj/2012 Tentang Bentuk Dan Isi Nota Penghitungan,
Bentuk Dan Isi Surat Ketetapan Pajak Serta Bentuk Dan Isi Surat Tagihan Pajak

Surat Edaran Direktur Jendral Pajak

SE No SE-22/PJ/2015 Tentang Tata Cara Penerbitan Kembali Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan, Dan/Atau Surat Tagihan Pajak

Surat Direktur Jenderal Pajak No S-411/PJ.02/2016 Tentang Penegasan Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP)
Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Pasal 1 Angka (15), dan Pasal 12 Ayat (1)

Surat
Surat
Ketetapan
Ketetapan
Pajak
Pajak
Kurang
Kurang
Bayar
Bayar
Tambahan
(SKPKB)
(SKPKBT)
• Pasal 13 Surat
• Pasal 15
Surat Ketetapan
Ketetapan Pajak Lebih
Pajak Nihil Bayar
(SKPN) (SKPLB)
• Pasal 17A • Pasal 17 dan
WP wajib membayar pajak17Bterutang
tanpa
menggantungkan diri terhadap keberadaan SKP.
69
Jumlah Pajak Terutang
Pasal 12 Ayat (2), dan (3)

Jumlah pajak yang terutang menurut SPT yang


disampaikan WP dianggap telah sesuai dengan
peraturan perundangan
Kecuali Apabila

Dirjen Pajak mendapatkan bukti ketidakbenaran SPT.

Sedemikian Hingga

Dirjen Pajak menetapkan jumlah pajak terutang yang


semestinya.
70
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKB (1)
Pasal 13 Ayat (1), dan (2) jo. 145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015

SKPKB dapat diterbitkan dalam angka waktu 5 tahun, apabila:

Pajak terutang tidak atau


WP memperoleh NPWP atau
kurang dibayar, berdasar hasil
Pengukuhan PKP secara
pemeriksaan atau keterangan
Jabatan.
lain.
Pajak kurang bayar dikenai tambahan sanksi bunga 2% per bulan,
maksimal selama 24 bulan sejak saat terutang hingga penerbitan
SKPKB.

71
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKB (1)
Pasal 13 Ayat (1), dan (2) jo. 145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015 jo UU No.11/2020

SKPKB dapat diterbitkan dalam angka waktu 5 tahun, apabila:

Pajak terutang tidak atau


WP memperoleh NPWP atau
kurang dibayar, berdasar hasil
Pengukuhan PKP secara
pemeriksaan atau keterangan
Jabatan.
lain.
Pajak kurang bayar dikenai tambahan suku bunga acuan ditambah 15% (lima belas persen) dan
dibagi 12 (dua belas) yang berlaku pada tanggal dimulainya penghitungan sanksi. , maksimal
selama 24 bulan sejak saat terutang hingga penerbitan SKPKB.

72
Ilustrasi
Sanksi Bunga Akibat SKPKB
CV. DEF memperoleh Pengukuhan sebagai PKP secara
jabatan pada November 2017. Perusahaan dikenai Pemeriksaan
dan ditetapkan bahwa nilai penyerahan BKP di Mei 2014 adalah Rp
2.350.000.000,00. SKPKB diterbitkan di bulan Desember 2017
untuk menagih PPN kurang bayar.

PPN Keluaran 235.000.000


PPN Masukan sebelum Pengukuhan 0
PPN Kurang Bayar 235.000.000
Sanksi Denda = 24 bulan x 2% x 235.000.000
= 112.800.000
(Mei 2014 hingga Desember 2017, maksimal 24 bulan)
Pajak yang harus dibayar = 235.000.000 + 112.800.000
= Rp 347.800.000,00 73
Ilustrasi
Sanksi Bunga Akibat SKPKB
CV. DEF memperoleh Pengukuhan sebagai PKP secara
jabatan pada November 2024. Perusahaan dikenai Pemeriksaan
dan ditetapkan bahwa nilai penyerahan BKP di Mei 2021 adalah Rp
2.350.000.000,00. SKPKB diterbitkan di bulan Desember 2024
untuk menagih PPN kurang bayar. Suku Bunga Acuan Menkeu : 5%

PPN Keluaran 235.000.000


PPN Masukan sebelum Pengukuhan 0
PPN Kurang Bayar 235.000.000
Sanksi Denda = 24 bulan x (5%+15%)/12 x 235.000.000
= 94.000.000
(Mei 2021 hingga Desember 2024, maksimal 24 bulan)
Pajak yang harus dibayar = 235.000.000 + 94.000.000
= Rp 329.000.000
74
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKB (2)
Pasal 13 Ayat (1), dan (3) ) jo. 145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015

SKPKB dapat diterbitkan dalam angka waktu 5 tahun, apabila:


SPT disampaikan melebihi tanggal jatuh tempo umum
dan dispensasi sesuai Surat Teguran.
Diketemukan kesalahan kompensasi selisih lebih
pajak dan pengenaan tarif 0% untuk PPN dan PPnBM.
Pajak terutang tidak diketahui akibat WP tidak
memenuhi kewajiban terkait pembukuan dan
pemeriksaan.

Sanksi administrasi dapat berupa kenaikan sebesar:


50% atas PPh yang kurang atau tidak dibayar.
100% atas PPh yang kurang atau tidak dipotong,
dipungut, atau disetor.
100% atas PPN atau PPnBM yang kurang atau tidak
dibayar.
75
Jangka Waktu Penerbitan SKPKB
Pasal 13 Ayat (4), dan (5) jo. 145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015

Ketika jangka waktu 5 tahun terlampaui.

Apabila WP tidak dikenai


Sanksi
Apabila WP dikenai sanksi
sanksi pidana perpajakan
admnistrasi
pidana perpajakan.
dan SKPKB tidak diterbitkan
Maka pajak terutang dalam SKPKB dapat dikenakan
SPT bersifat pasti. diterbitkan. sebesar 48%
dari pajak 76
Jangka Waktu Penerbitan SKPKB
Pasal 13 Ayat (4), dan (5) jo. 145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015 jo UU No.11/2020

Ketika jangka waktu 5 tahun terlampaui.

Apabila WP tidak dikenai sanksi pidana


perpajakan dan SKPKB tidak diterbitkan,
kecuali Wajib Pajak melakukan tindak pidana Apabila WP dikenaiSanksi
sanksi
di bidang perpajakan dalam Masa Pajak, admnistrasi
pidana perpajakan.
bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak dikenakan
Maka pajakdimaksud terutang dalam SKPKB dapat
sebesar 48%
SPT bersifat pasti. diterbitkan. dari pajak
kurang bayar. 77
Dasar Penerbitan SKPKB
a

Pasal 13, dan PMK No. 23/ PMK.03/ 2008 Jo.PMK No. 83/ PMK.03/ 2010 jo.
145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015

Dasar Penerbitan
Hasil
HasilKewaji
Hasil Penelitian WPPemeriksaanWP
Pemeriksaan ban
keterangan lain. bukti permulaan
yang Badan
terhadap:
perpaj
alpaterhadap:tidak
akan
tidak meme
WP,
atau nuhi
SPT jika
salah kewaji
SPT
menya ban
tidak
mpaik Pemer
disam
an iksaan
paikan
SPT. .
.

78
Sanksi Administrasi Kealpaan
Pasal 13ª-KUP

Apabila WP akibat kealpaannya melakukan tindakan yang merugikan


keuangan negara berikut:
 Tidak menyampaikan SPT.
 Menyampaikan SPT secara tidak benar atau tidak lengkap.
 Melampirkan keterangan yang isinya tidak benar.

Tidak dikenai sanksi pidana, apabila kealpaan terjadi untuk pertama


kalinya.

WP wajib melunasi pajak kurang bayar, ditambah kenaikan 200% yang


ditetapkan melalui SKPKB. 79
Sanksi Administrasi Kealpaan
Pasal 13ª-KUP jo UU NO.11/2020 => DIHAPUS

Apabila WP akibat kealpaannya melakukan tindakan yang merugikan


keuangan negara berikut:
 Tidak menyampaikan SPT.
 Menyampaikan SPT secara tidak benar atau tidak lengkap.
 Melampirkan keterangan yang isinya tidak benar.

Tidak dikenai sanksi pidana, apabila kealpaan terjadi untuk pertama


kalinya.

WP wajib melunasi pajak kurang bayar, ditambah kenaikan 200% yang


ditetapkan melalui SKPKB. 80
Sebab Penerbitan dan Sanksi STP (1)
Pasal 14 Ayat (1), (2) dan (3) jo. 183/PMK.03 2015

WP wajib melunasi pajak kurang


bayar ditambah sanksi bunga
Dirjen Pajak dapat menerbitkan
2% per bulan selama maksimal
STP dalam kondisi:
24 bulan, sejak saat terutang
hingga penerbitan STP.

Penelitian
menemukan
PPh tidak atau
pajak kurang STP berkedudukan setara
kurang
bayar akibat dengan SKPKB.
dibayar.
salah tulis atau
salah hitung.
81
Sebab Penerbitan dan Sanksi STP (1)
Pasal 14 Ayat (1), (2) dan (3) jo. 183/PMK.03 2015 jo UU
No.11/2020

WP wajib melunasi pajak kurang


bayar ditambah sanksi bunga
Dirjen Pajak dapat menerbitkan
1% per bulan selama maksimal
STP dalam kondisi:
24 bulan, sejak saat terutang
hingga penerbitan STP.

Penelitian
menemukan
PPh tidak atau
pajak kurang STP berkedudukan setara
kurang
bayar akibat dengan SKPKB.
dibayar.
salah tulis atau
salah hitung.
82
Sebab Penerbitan dan Sanksi STP (2)
a

Pasal 14 Ayat (1), (4), (5), dan PMK No. 189/ PMK.03/ 2007 Jo. PMK No. 84/
STP dapat pula diterbitkan atas PKP
PMK.03/ 2010 jo. 145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015
penerima restitusi PPN Masukan yang gagal
Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP dalam berpoduksi. PKP dikenai sanksi denda 2%
kondisi: per bulan dari pajak yang ditagih kembali,
WP wajib melunasiPKP tidak
sejak penerbitan Surat Keputusan terkait
pajak terutang mengisi
restitusi hingga penerbitan STP.
ditambah sanksifaktur pajak
denda 2% dari secara
DPP. lengkap,
PKP
kecuali
melaporkan
PKP untuk unsur
faktur pajak
terlambat identitas
dalam masa
atau tidak pembeli.
yang
membuat Dikecualika
berbeda
faktur n pula
dengan
pajak. unsur
masa
nama, dan
penerbitan.
tanda
tangan
untuk PKP
Pedagang
STP dapat diterbitkan atas WP yang dikenai sanksi denda atau bunga.
Eceran. 83
Sebab Penerbitan dan Sanksi STP (2)a
Pasal 14 Ayat (1), (4), (5), dan PMK No. 189/ PMK.03/ 2007 Jo. PMK No. 84/ PMK.03/
STP dapat pula diterbitkan atas PKP
2010 jo. 145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015
penerima restitusijoPPN
UU No.11/2020
Masukan yang gagal
berpoduksi. PKP dikenai sanksi denda
Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP dalam
sebesar bunga acuan + 5% dibagi 12 per
kondisi:
PKP tidak bulan dari pajak yang ditagih kembali, sejak
WP wajib melunasi pajak
terutang ditambah sanksimengisi penerbitan Surat Keputusan terkait restitusi
denda sebesar bungafaktur pajak hingga penerbitan STP.
acuan + 5% dibagi 12 persecara
bulan dari DPP.
lengkap,
PKP
kecuali
melaporkan
PKP untuk unsur
faktur pajak
terlambat identitas
dalam masa
atau tidak pembeli.
yang
membuat Dikecualika
berbeda
faktur n pula
dengan
pajak. unsur
masa
nama, dan
penerbitan.
tanda
tangan
untuk PKP
Pedagang
STP dapat diterbitkan atas WP yang dikenai sanksi denda atau bunga.
Eceran. 84
Ilustrasi
Sanksi Denda Akibat STP

Koperasi Revolusi melakukan penyerahan JKP dengan nilai


penggantian Rp 682.500.000,00 di masa Februari 2017 dan tidak
melaporkannya dalam SPT Masa Februari. STP diterbitkan di bulan
Agustus 2017 untuk menagih pajak berdasar faktur yang belum
dilaporkan.

DPP 682.500.000
PPN Kurang Bayar 68.250.000
Sanksi Denda = 2% x 682.500.000
= 13.650.000
Pajak yang harus dibayar = 68.250.000 + 13.650.000
= Rp 81.900.000,00
85
Ilustrasi
Sanksi Denda Akibat STP

Koperasi Revolusi melakukan penyerahan JKP dengan nilai


penggantian Rp 682.500.000,00 di masa Februari 2021 dan tidak
melaporkannya dalam SPT Masa Februari. STP diterbitkan di bulan
Agustus 2021 untuk menagih pajak berdasar faktur yang belum
dilaporkan. Bunga Acuan Kemenkeu 5%

DPP 682.500.000
PPN Kurang Bayar 68.250.000
Sanksi Denda = (5%+5%)/12 x 682.500.000
= 5.687.500
Pajak yang harus dibayar = 68.250.000 + 5.687.500
= Rp 73.937.500
86
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKBT
Pasal 15 Ayat (1), (2), (3), dan (4)
• Disebabkan penemuan data baru atau
data yang semula belum terungkap,
SKPKBT diterbitkan hingga menambah pajak terutang.
• WP dikenai kenaikan 100% dari pajak
dalam jangka 5 tahun terutang jika data ditemukan melalui
sejak saat terutang. pemeriksaan.
• WP tidak dikenai kenaikan jika data
dilaporkan sendiri sebelum pemeriksaan,

• Disebabkan akibat WP dikenai


SKPKBT dapat
pidana perpajakan.
diterbitkan setelah lewat
• WP dikenai sanksi bunga 48% dari
jangka 5 tahun.
pajak kurang bayar.

87
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKBT
Pasal 15 Ayat (1), (2), (3), dan (4) jo UU No.11/2020
• Disebabkan penemuan data baru atau
data yang semula belum terungkap,
SKPKBT diterbitkan hingga menambah pajak terutang.
• WP dikenai kenaikan 100% dari pajak
dalam jangka 5 tahun terutang jika data ditemukan melalui
sejak saat terutang. pemeriksaan.
• WP tidak dikenai kenaikan jika data
dilaporkan sendiri sebelum pemeriksaan,

• Disebabkan akibat WP dikenai


SKPKBT dapat
pidana perpajakan.
diterbitkan setelah lewat
• WP dikenai sanksi bunga 48% dari
jangka 5 tahun.
pajak kurang bayar. => DIHAPUS

88
atas vonis
Dasar Penerbitan SKPKBT
pidana
Pasal 15, dan PMK No. 23/ PMK.03/ 2008 Jo. PMK No. 83/ PMK.03/ 2010 jo.
perpajakan.
145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015
Hasil
Pemeriksaan
atau
Pemeriksaan
Ulang data
baru.

89
Pembetulan Ketetapan Pajak
Dirjen Pajak dapat membetulkan SKP, STP, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Pasal 16
Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan
Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian
Imbalan Bunga.

Diakibatkan salah tulis, salah hitung, atau kesalahan penerapan peraturan.

Diinisaisi oleh:
• Dirjen Pajak secara jabatan, atau
• Permohonan WP yang harus diputuskan dalam jangka 6 bulan, atau dianggap
dikabulkan jika melewati 6 bulan. Penjelasan dapat diberikan atas penolakan
permohonan seluruhnya atau sebagian. 90
Penerbitan SKPLB
Pasal 17
Awal Inisiasi
• SKPLB mensyaratkan adanya surat pemberitahuan (SPT) oleh WP yang
menyatakan adanya pajak lebih bayar, tanpa permohonan restitusi.

Langkah Verifikasi
• Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau penelitian kebenaran pembayaran.

Penerbitan SKPLB
• Apabila diketemukan kredit pajak atau pajak yang telah dibayar melebihi pajak
terutang, atau terdapat pajak yang seharusnya tidak terutang, seperti:
• Kredit PPh melebihi PPh terutang.
• PPN Masukan melebihi PPN Keluaran.
• PPnBM yang dibayar melebihi PPnBM terutang.
91
• SKPLB dapat diterbitkan lebih dari satu kali.
Dasar Penerbitan SKPLB
Pasal 17, dan PMK No. 23/ PMK.03/ 2008 Jo. PMK No. 83/ PMK.03/ 2010 jo.
145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015
Hasil Pemeriksaan
Hasilpermohonan
atas Penelitian atas
Hasil Pemeriksaan
kebenaran
pengembalian
SPT.
pembayaran pajak.
kelebihan
pembayaran pajak.

92
Penerbitan SKPN
Pasal 17A, dan PMK No. 23/ PMK.03/ 2008 Jo. PMK No. 83/ PMK.03/
2010 jo. 145/PMK.03/2012 jo PMK 183/PMK.03/2015
SKPN diterbitkan Kredit paja
setelah pajak yang
pemeriksaan SPT sama deng
apabila: teruta
Atau kredit pajak,
pajak yang dibayar,
dan pajak terutang
Secara riil meliputi: bernilai nol.
• Kredit PPh sama
dengan PPh terutang.
• PPn Masukan sama
dengan PPN Keluaran.
• PPnBM yang dibayar
sama dengan PPnBM
terutang.
93
Ketentuan Umum Restitusi
Pasal 17B, dan PMK No. 191/ PMK 03/ 2007 jo PMK No 17/PMK.03/2013 jo PMK No
184/PMK.03/2015
WP
Jika melebihi Dirjen Pajak
mengajukan
jangka 12 melakukan Keputusan
permohonan
bulan, pemeriksaan. diterbitkan
restitusi. Jika
permohonan dalam jangka
dianggap pemeriksaan maksimal 12
Keterlambatan diterima dan bukti
Ketentuan bulan, dalam
penerbitan SKPLB permulaan
tidak berlaku bentuk
SKPLB diterbitkan tidak
bagiberlanjut
WP yang SKPKB,
menyebabkan maksimal 1 ke penyidikan
dikenai SKPN, atau
WP bulan atau
pemeriksaan SKPLB.
memperoleh setelahnya. penuntutan,
bukti
imbalan atau WP
permulaan
bunga 2% per divonispidana
bebas,
bulan WP
perpajakan.
memperoleh
imbalan
bunga 2% per
bulan selama 94
Ketentuan Umum Restitusi
Pasal 17B, dan PMK No. 191/ PMK 03/ 2007 jo PMK No 17/PMK.03/2013 jo PMK No
184/PMK.03/2015 jo UU No.11/2020

WP mengajukan Dirjen Pajak


permohonan melakukan
restitusi. pemeriksaan.
Jika melebihi
Keputusan
jangka 12 bulan,
diterbitkan dalam
permohonan
jangka maksimal
dianggap diterima
12 bulan, dalam
Keterlambatan dan SKPLB
bentuk SKPKB,
penerbitan diterbitkan Jika pemeriksaan SKPN, atau
SKPLB maksimal 1 bulan buktiKetentuan
permulaantidak SKPLB.
menyebabkan setelahnya. tidakberlaku bagi
berlanjut keWP
WP memperoleh yang dikenai
penyidikan atau
imbalan bunga pemeriksaan
penuntutan, ataubukti
sebesar acuan permulaan
WP divonis pidana
bunga Kemenkeu perpajakan.
bebas, WP
dibagi 12 per memperoleh
bulan imbalan bunga
acuan bunga
Kemenkeu dibagi
12 per bulan
selama maksimal
24 bulan sejak 12 95
bulan paska
Penerbitan SKPPKP (Surat Keputusan Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan Pembayaran)
Pasal 17C Ayat (1), (4), dan (5)

Paska pengembalian
WP dengan “kriteria pendahuluan,
tertentu” mengajukan pemeriksaan dapat
permohonan. dilakukan dalam jangka
5 tahun. pajak
Jika diketemukan
Dirjen Pajak melakukan
kurang bayar,
penelitian.
SKPPKP diterbitkan
Alur Umum diterbitkan SKPKB.
Kondisi Khusus
maksimal 3 bulan untuk WP wajib melunasi,
PPh dan 1 bulan untuk ditambah sanksi
PPN, sejak kenaikan 100%.
permohonan diterima.

96
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan Paska SKPPKP

PT. Proklamasi telah memperoleh pengembalian pendahuluan


Rp 110.000.000,00. WP dikenai Pemeriksaan dan dilakukan
penerbitan SKPB dengan penghitungan berikut.

PPh Terutang 315.000.000


Kredit PPh 22 (100.250.000)
Kredit PPh 23 (101.500.000)
Kredit PPh 24 (101.000.000)
Kredit PPh 25 (102.250.000)
PPh Lebih Bayar berdasar SKPKB 90.000.000
Sanksi Kenaikan = 100% x (110.000.000 - 90.000.000)
= 20.000.000
Pajak yang harus dibayar = 20.000.000 + 20.000.000
= Rp 40.000.000,00 97
WP Kriteria Tertentu Berhak Atas SKPPKP
Pasal 17C Ayat (2), (6), dan PMK No. 74/ PMK. 03/ 2012 jo PMK No 39/PMK.03/2018

Merupakan WP yang
memenuhi syarat berikut:
• Tepat waktu menyampaikan SPT
Tahunan 3 tahun terakhir. Kecuali apabila WP
• Tidak terlambat melaporkan SPT
Masa lebih dari 3 kali dalam
menemui kondisi berikut:
• WP dikenai penyidikan pidana
setahun terakhir. Keterlambatan
perpajakan.
tidak melampaui batas
• WP terlambat melaporkan SPT
penyampaian SPT Masa berikutnya
Masa pajak tertentu selama 2 kali
dan tidak berturut - turut.
berturutan atau 3 kali tidak
• Tidak memiliki tunggakan pajak,
berturutan dalam 1 tahun.
kecuali angsuran atau penundaan
• WP terlambat melaporkan SPT
yang diizinkan.
Tahunan.
• Laporan keuangan diaudit, predikat
WTP selama 3 tahun terakhir.
• Tidak pernah divonis atas pidana
perpajakan selama 5 tahun terakhir.
98
WP Persyaratan Tertentu Berhak Atas SKPPKP
Pasal 17D, dan PMK No. 193/ PMK. 03/ 2007 Jo. PMK No. 54/ PMK. 03/ 2009 jo 198/PMK.03/2013 jo 39/PMK.03/2018

WP OP yang tidak melaksanakan usaha atau kegiatan


bebas.

WP OP dengan peredaran usaha dan pajak lebih bayar


tertentu.
• Peredaran usaha maksimal Rp 4.800.000.000,00.
• Pajak lebih bayar maksimal Rp 100.000.000,00.
WP Badan dengan peredaran usaha dan pajak lebih bayar
tertentu.
• Peredaran usaha maksimal Rp 5.000.000.000,00.
• Pajak lebih bayar maksimal Rp 1.000.000.000,00.
PKP yang menyampaikan SPT Masa PPN lebih bayar
tertentu.
• PPN lebih bayar maksimal Rp 1.000.000.000,00.
Jika pemeriksaan berujung pada SKPKB, WP dikenai kenaikan 100%. 99

Anda mungkin juga menyukai