Spa 6 (Museum Wayang)
Spa 6 (Museum Wayang)
6
Anggota Kelompok :
Berasal dari akar kata “Thak” = “Thik” yang Dalam karya Proefschrift-nya Poerbatraraka yang berjudul
mengandung arti: dua benda bertemu(“Gathuk”). “Agastya In Den Archipel” menjelaskan bahwa Cempala
Fungsinya dalah tempat untuk menyimpan Wayang. adalah bahasa asli Jawa yang berarti kayu atau alat untuk
memukul kotak wayang yang dilakukan oleh dalang saat
5. Kepyak dalang bershuluk atau anta wacana. (membacakan
prolog ataupun ditengah jalan cerita pada saat pagelaran
Yang mempunyai akar kata “Pyak” = “Pyek” berarti wayang dilaksanakan). Didapati olehBrandes dan Hazeu
bunyi dari dua atau beberapa kepingan bertemu. istilah-istilah dan arti kata tersebut setelah diselidik
Bentuknya adalah beberapa alat yang berbahan dengan sangat teliti dan ilmiah hasilnya pada istilah diatas
tembaga dan campuran kuningan yang berbunyi Pyak tidak ada satupun dari daerah diluar Jawa yang memiliki
istilah tersebut; bahkan mencirikannya, artinya melihat
6. Dalang alat-alat sederhana yang dipakai dalam pementasan
wayang dengan mencari tahu asal muasal istilah alat
Akar katanya adalah “Lang” dan mengandung arti tersebut, maka diketahui pementasan wayang berasal dari
selalu berpindah tempat (“Langlang”) dalang adalah tempat yang sama dengan istilah tersebut
yang memainkan pertunjukan wayang. Dalam dibuat. yaitu di Jawa.
pelaksanaan pekerjaanya. Dalangselalu berpindah
tempat dari mendalang disatu tempat lalu ketempat
yang lainnya
(melanglang).
Jenis-Jenis Wayang
Di Indonesia terdapat puluhan jenis wayang yang tersebar dari setiap pulau Jawa, Bali, Lombok,
Kalimantan, Sumatra, baik yang masih lestari maupun yang sudah punah dan menjadi kepustakaan di
museum-museum. Pada pertengahan abad 19 Direktur Museum Etnografi of Leiden yaituL Serrurier
melakukan penelitian angket mengenai jenis-jenis wayang yang ada di Indonesia. Hasil dari penelitian
tersebut diberi judul De Wajang Poerwa. Mengutip hasil penelitian yang ditulis dalam buku tersebut bahwa
jenis-jenis Wayang yang ada di Indonesia sebagai berikut:
Menurut jenis dan pelaku pementasnya ragam jenis wayang digolongkan dalam lima golongan yaitu: (1) Wayang Kulit,
pelaku yang muncul adalah boneka yang terbuat dari kulit, (2) Wayang Golek, pelakunya dari boneka yang dibuat dari
kayu, (3) Wayang Wong, langsung diperankan oleh orang (4) Wayang Beber, pementasan gambar wayang pada kertas
beber yang dibentangkan, (5) Wayang Klithik, pelakunya dibuat dari kayu pipih.
PENGERTIAN MUSEUM
• Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta
melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian
dan kesenangan atau hiburan
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, Museum
adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan
pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta
alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan
pelestarian kekayaan budaya bangsa.
• Sedangkan menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : dalam
Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum adalah sebuah lembaga
yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat
dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat,
menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri
manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi.
FUNGSI MUSEUM
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 : dalam Pedoman
Museum Indoneisa,2008. museum memiliki tugas menyimpan, merawat,
mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar
budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi besar yaitu :
Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan sebagai
berikut :
• Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi,
pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi.
• Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan
koleksi.
• Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari
gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.
Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan
melalui penelitian dan penyajian.
• Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
• Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan
pengamanannya.
JENIS MUSEUM
Bengkel Store R.
Food service Serbaguna
Workshop
R. Penerimaan
R. Pameran Lobby Informasi
Loading barang
Keterangan
• Ruang untuk memperagakan hasil karya seni, benda-benda budaya dan ilmu pengetahuan harus
memenuhi persyaratan berikut :
• Benar – benar terlindung dari pengrusakan, pencurian, kebakaran, kelembaban, kekeringan, cahaya
matahari langsung dan debu
• Setiap peragaan harus mendapat pencahayaan yang baik (untuk kedua bidang tersebut) ; biasanya
dengan membagi ruang sesuai dengan koleksi yang ada menurut :
Benda koleksi untuk studi (mis : mengukir, menggambar) diletakkan dalam kantong –
kantongnya dan disimpan di dalam lemari (dilengkapi laci-laci) kira-kira berukuran dalam
800 dan tinggi 1600.
Benda koleksi untuik pajangan mis : lukisan, lukisan dinding, patung, keramik, furniture.
( Ernst Neufert, hlm. 135 )
LOBBY
Untuk dapat memenuhi kebutuhan aktifitas dalam museum, maka lobby museum sebaiknya:
Didalam perancangan sebuah museum perlu beberapa pertimbangan yang berkaitan dengan penataan ruang
dan bentuk museumnya sendiri, antara lain :
Ditemukan tema pameran untuk membatasi bendabenda yang termasuk dalam kategori yang dipamerkan
Merencanakan sistematika penyajian sesuai dengan tema yang terpilih, jenis penyajian tersebut terdiri
dari :
• sistem menurut kronologis
• sistem menurut fungsi
• sistem menurut jenis koleksi
• sistem menurut bahan koleksi
• sistem menurut asal daerah
Memilih metoda penyajian agar dapat tercapai maksud penyajian berdasarkan tema yang dipilih :
• metoda pendekatan esteis
• metoda pendekatan romantik/tematik
• metoda pendekatan intelektual ( Susilo tedjo, 1988 )
A. Jenis Ruang Pamer
Ruang Pamer Sementara, Untuk memamerkan materi pameran seperti lukisan, patung dan materi koleksi
yang dapat dipindahkan atau diganti-ganti di lantai pameran utama, di lantai bawah dekat Lobby.
• Ruang Pameran Umum, obyeknya berukuran besar dapat berupa ruangan sejarah, informasi –
informasi umum tentang koleksi museum maupun pameran kerja.
Aula dengan balkon merupakan bentuk ruangan yang juga lazim dan salah satu yang tertua
Aula pengadilan merupakan aula besar dengan jendela – jendela tinggi di kedua sisinya.
Galeri Lukis Terbuka ( Skylighted picture gallery ) merupakan tipe ruang yang paling umum dalam
museum seni. Ruangan ini tampak paling sederhana bagi pengunjung maupun bagi arsitek dianggap
sebagai ruang yang paling sulit dirancang.
Koridor Pertunjukan merupakan tipe ruang pamer yang sesungguhnya bukan ruangan, tetapi merupakan
suatu jalan atau lorong. Digunakan untuk display supaya tidak tampak kosong.
Tipe ruangan yang bebas, dapat dibagi – bagi saat ada pameran. Ruangan ini tidak berjendela tapi ada
tempat yang dapat dibuka untuk cahaya alami.
KEBUTUHAN RUANG
KEGIATAN UTAMA/ PAMERAN
No Ruang Kapasitas Luas Total
m2
3 Ruang Konservasi
Ruang Perawatan 1 unit 60
Ruang Restorasi 1 unit 60
7 Ruang Staff
Ruang Kabid Konservasi 1 orang 4
Ruang Asisten Konservasi dan Restorasi 5 orang 20
Ruang Asisten Pameran 5 orang 20
Ruang Kepala Bidang Koleksi 1 orang 4
Ruang Asisen Bidang Koleksi 6 orang 24
Ruang Loker 1 unit 5
8 Gudang 9
18 Perpustakaan
Hall 50 orang 48
Ruang Baca dan Koleksi 50 orang + 1000 buku 116,64
Counter + Penitipan Barang 1 unit 20
Ruang Fotocopy 1 unit 5
Gudang 1 unit 4
KEGIATAN PENGELOLA
9 Pantry 1 unit 19
3 Cafetaria
Ruang Makan 30 meja 146,25
Dapur 25 % ruang makan 28
Tempat Menyimpan Makanan 1 unit 12
Kasir 1orang 2
Gudang 1 unit 12
wasthafel 4 buah 4
4 Auditorium/Ruang Pertunjukan
Hall 100 orang 120
Ruang Audience 300 orang 400
Stage 30% ruang udience 120
Ruang Persiapan 30 % stage 36
Ruang Operator 2 orang 6
Gudang 1 unit 40
KEGIATAN PELAYANAN
2 Pelayanan Teknis
R. PABX/CCTV 1 unit 20
Genset 1 unit 18
Trafo 1 unit 12
Ruang Pompa 1 unit 18
Ruang Panel Listrik 1 unit 25
Ruang Mesin AC 1 unit 25
Ruang AHU 1 unit 18
Gudang 1 unit 25
Ruang Limbah 1 unit 25
AREA PARKIR
5) Pembidangan Bimbingan dan Publikasi yang meliputi kegiatan bimbingan edukatif cultural
dan penerbitan yang bersifat ilmiah dan popular dan penanganan peralatan audiovisual.
Setiap pembidangan tersebut di atas dipimpin oleh kepala yang bertanggung jawab kepada
kepala Museum. Susunan organisasi dan tata kerja museum, tergantung kepada tingkat
kedudukan dan status museum.
Museum Wayang
Jakarta
• Lokasi : Jalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia,
RT.3/RW.6, Kota Tua, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110
• Fasilitas :
1. Seminar
2. Pertunjukan mini
3. Penyimpanan koleksi
4. Cindera mata
5. Pergelaran
Sejarah
bangunan
1640 – Awal dibangun oleh VOC bernama Gereja Lama Belanda
1957 – Diserahkan kepada LKI dan dikelola menjadi Museum Jakarta Lama
Fasilitas :
• Theater • Dancing Room
• Ruang Yoga • Pohon Lanskap
• Galer Kesenian • Flow Water pool
• Studio • Shallow pool
• Ruang Minum Teh
Wutopia Lab dipercaya oleh Sino-Ocean Group yang merupakan
perusahaan investasi properti dan kegiatan pengembangan untuk
membuat museum seni monolog di taman hijau SEATOPIA di
Beidaihe, Qinhuangdao , yang didedikasikan untuk minoritas tak
terbatas orang yang ingin bebas dari gangguan duniawi. Program
spasial pada Museum Seni Monolog seluas 1.300 ini meliputi galeri
seni hingga studio tari yang menampilkan sikap lembut namun
menyembunyikan tujuan yang tajam, yaitu mengukir waktu untuk
pemikiran yang disengaja dan pengisian daya kreatif, di perusahaan
sendiri. Museum ini selesai dan dibuka untuk umum pada Juli 2022.
BLOK PLAN
SITE PLAN
1. Pemandangan galeri
2. Area sketsa
3. Halaman
4. Dinding GRC
POTONGAN KELAS TARI
1. Kelas tari
2. Ruang penerimaan
3. Galeri kesenian
4. Ruang ganti
5. Halaman
POTONGAN RUAG YOGA