JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 JOBSHEET
Jobsheet sebagai alat pembantu pengajar keterampilan di
workshop I. Pendahuluan Jobsheet adalah suatu media pendidikan yang dicetak (aprinted type teachingaid) yang membantu instruktur dalam penagajaran keterampilan terutama di workshop (cenci), isinya adalah merupakan seperangkat pengarahan dan gambar-gambar tentang bagaimana cara untuk membuat atau menyelesaikan suatu job, jadi jobsheet ini adalah merupakan salah satu bentuk dari ‘instruction sheet’. Sebagaimana diketahui banyak lagi bentuk instruction sheet yang lain, umpamanya:
1. Information sheet, yang isinya juga berupa informasi-informasi
terhadap suatu job tetapi lebih banyak menerangkan why, where, when dari suatu job, jadi how-nya yang penting. Assignment sheet biasanya diberikan sesudah presentase dari instruktur. 2. Experiment Sheet, yang sering digunakan di laboratorium untuk menguji hukum-hukum atau rumus-rumus. Namun yang ingin dibicarakan lebih lanjut adalah tentang job yang digunakan di workshop sebagai alat bantu pengajaran keterampilan. II. Fungsi Jobsheet Menurut Cenci suatu job sheet yang lengkap akan mempunyai hal-hal sebagai berikut: 1. Layout dan nomor kode dari jobsheet tersebut. 2. Tujuan atau objektif dari pekerjaan yang akan dibuat. 3. Tabel alat; perlengkapan dan bahan-bahan yang digunakan. 4. Langkah kerja (step of doing) yang akan diikuti untuk menyelesaikan pekerjaan. 5. Keselamatan kerja (safety) yang harus diperhatikan dalam bekerja. 6. Evaluasi terhadap hasil pekerjaan. 7. Gambar dari jobsheet tersebut. Jadi ada beberapa keuntungan pemakaian jobsheet sebagai alat bantu pengajaran keterampilan yaitu: 1. Dapat mengurangi penjelasan yang tidak perlu atau penjelasan yang berulang-ulang sehingga akan menghemat waktu instruktur. 2. Memungkinkan instruktur untuk mengajar suatu grup pelajar yang mengerjakan tugas yang berbeda. 3. Dapat membangkitkan kepercayaan diri kepada pelajar untuk membentuk kebiasaan bekerja (workmanship). 4. Karena instruksi-instruksi pengajaran lebih banyka diberikan dalam bentuk tertulis dan gambar-gambar, maka akan merupakan persiapan yang sangat baik bagi pelajar untuk bekerja di industri, sebab mereka akan terbiasa membaca gambar. JOBSHEET
III. Pembuatan Jobsheet
1. Objective, objektif sebaiknya dinyatakan se-spesifik mungkin, dalam hal ini Meger menyatakan bahwa kata kerja yang digunakan adalah dalam bentuk “behaviour” sehingga hasilnya nanti akan dapat diukur dan dilihat (measurable and observable), selain itu objektif tersebut juga harus dilengkapi dengan kondisi dan kriteria dari hasil yang diinginkan (conditions and criteriona) aspek- aspek yang terdapat/tercakup dalam kondisi adalah waktu (time, yaitu berapa lama waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, kedua perlengkapan yang digunakan, untuk menyelesaikannya dan ketiga material yang digunakan, sedangkan yang dimaksud dengan kriteria adalah standart atau seberapa baik (how well) dari hasil tersebut. 2. List of Material, tujuan dicantumkannya les perlatan adalah untuk mencegah pelajar memakai alat yang salah, sebab mempergunakan alat yang tidak sesuai dengan fungsinya tidak hanya bisa menimbulkan bahay bagi pelajar tetapi juga akan merusak alat itu sendiri. 3. List of Material, maksudnya adalah untuk menghemat bahan, jadi dengan dicantumkannya kebutuhan yang diperlukan untuk menyelesaikan job maka akan dikurangi kecenderungan pelajar untuk mengambil bahan yang berlebihan. 4. Keselamatan kerja. Kita menyadari bahwa betapa pentingnya keselamatan kerja ini keselamatan pelajar di waktu sedang bekerja adalah hal yang paling utama harus diperhatikan instruktur, apalagi bekerja dengan mesin, sebab akibatnya bisa fatal. Oleh sebab itu instruksi keselamatan kerja yang simuat pada job sheet tidaklah cukup hanya secara umum, misalnya kalau disebutkan “bekerjalah dengan penuh perhatian dan konsentrasi”, dirasakan instruksi ini sangat umum sekali, jadi sebaiknya instruksinya dalam bentuk yang lebih kongkrit yaitu untuk mengingatkan atau untuk mencegah pelajar melakukan pekerjaan yang menimbulkan bahaya. 5. Langkah kerja, sebagaiman disinggung di muka pelajar belum mengetahui langkah-langkah kerja yang harus dilakukannya untuk menyelesaikan pekerjaan apalagi untuk pelajar tahap mula (begninner student) oleh sebab itu petunjuk dengan urutan langkah kerja yang betul harus diberikan, untuk itu pengarahan digunakan ringkas dan jelas, mudah untuk dimengerti dan langsung kepada yang dimaksud (direct in meaning) dengan menggunakan istilah yang konsisten, dan kalau perlu pengarahan ini dilengkapu dengan gambar sket, seperti kata Tunnenmay, be worth a thousand. 6. Evaluasi, isinya merupakan beberapa pertanyaan terhadap hasil kerja, tujuannya adalah agar pelajar dapat menguji atau manilai hasil pekerjaannya sendiri, jadi seandainya terdapat kekurangan atau kekeliruan dari hasil kerjanya maka akan dapat langsung mengetahui kesalahannya sehingga hal ini akan dapat membantu untuk memantapkan pengertiannya terhadap job tersebut. 7. Gambar, yang dimaksud gambar di sini adalah gambar hasil terakhir dari job tersebut, dengan demikian pelajar akan memperoleh gambaran yang lengkap berikut ukuran-ukurannya tentang apa yang akan dikerjakannya, oleh sebab itu gambar harus jelas dan mudah dimengerti sehingga dia akan memberikan kesan yang benar, baik dalam bentuk ukuran maupun betuknya, dalam hal ini gambar dalam bentuk perspektif sangat membantu sekali. Kemudian hal-hal lain yang patut juga menjadi perhatian dalam pembuatan jobsheet adalah yang walaupun kelihatannya kecil tetapi cukup penting yaitu tentang penyusunan layout yang baik akan dapat merangsang pelajar untuk mempelajarinya, begitu juga nomor kode akan menyangkut kemudahan administrasi, perletakan dan sistem nomor kode yang baik akan memungkinkan instruktur menggambar jobsheet tsb. 8. Kesimpulan Jobsheet adalah suatu lembaran kerja yang memberikan pedoman langkah-langkah pokok dalam melaksanakan suatu pekerjaan, apabila seseorang membaca jobsheet dia akan mengetahui bagaimana cara mengerjakan job tersebut berikut dengan keselamatan kerja yang harus diperhatikan. FT UNP : Lembar Kerja Jurusan Teknik Elektro : Mata Kuliah Teori Dasar Listrik Waktu 2 x 50 Menit : Topik Hukum Ohm Kode : Judul :Membuat Grafik I & V I. Rasional Hukum Ohm penting sekali di dalam kerja listrik. Sebaiknya siswa bisa memandang konsep tahanan sebagai sudut grafik arus versus tegangan. Prinsip ini sering digunakan di dalam bidang listrik dan elektronika. II. Teori Singkat Komponen-komponen seperti resistor, lampu dan dioda + resistor akan dihubungkan dalam bentuk rangkaian dengan meteran- meteran yang akan mengukur tegangan dan arus. Grafik arus dan tegangan untuk tiap komponen akan digambar langsung supaya memungkinkan melihat hasil pengukuran dengan jelas. III Tujuan Instruksional Khusus Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa dapat: 1. Mendemonstrasikan hukum ohm dengan menggunakan peralatan yang disediakan menurut daftar alat dan bahan 2. Melukis grafik hukum ohm berdasarkan arus dan tegangan yang melalui bermacam-macam bahan seperti tahanan, bola senter dan tahanan dengan memperlihatkan watak tegangan dan arus, grafik, harus dibuat di atas kertas milimeter. 3. …….. IV Alat dan Bahan a. 1 Buah Osiloskop b. 1 Amperemeter 0-1 A c. 1 Voltmeter 0-10 V d. 1 Tahanan 20 Ohm 1 Watt e. 1 Tahanan 1 kΩ f. 1 Dioda g. 1 Bola Senter h. 1 Kotak baterai dengan terminal 1,5, 3.0, 4.5, 5.0 volt i. 1 Papan kerja (plug-in) j. Beberapa kawat penghubung dengan paku pine (banana pin) V Langkah Kerja 1. Di atas kertas kerja ada komponen-komponen dari rangkaian yang akan dipakai (Gbr. 2) Dengan memperhatikan gambar 1, tariklah garis yang diperlukan untuk membuat gambar rangkaian lengkap. Ceklah dengan dosen. Cek kemajuan 1. 2. Masukkan komponen-komponen ke dalam lobang yang terdapat pada papan kerja, sesuai dengan gambar no. 1di bawah ini berikut kawat penghubung antara terminal (L) 3. Siapkan alat ukur Saudara dengan kedudukan yang tepat dan hubungkan dengan terminal pada papan kerja sesuai dengan rangkaian. (Bila Saudara ragu tentang batas ukur dari percobaan Saudara gunakanlah batas yang tertinggi pada permulaan pengukuran). 4. Hubungkan rangkaian Saudara pada sumber, dalam hal ini dengan kotak baterai, mulailah dengan tegangan minimum. Cek kemajuan 2. 5. Masukkan kawat penghubung sebelah kiri untuk melengkapi rangkaian, perhatikan meteran. Pastikanlah bahwa semua hubungan dan polaritas sudah betul 6. Lepaskanlah salah satu kawat penghubung ke baterai. Siapkan kertas milimeter dengan skala yang betul untuk dapat digunakan sampai tegangan dan arus maksimum yang ingin Saudara lukis. Cek kemajuan 3. 7. Hubungkan baterai kembali, baca serta catat arus dan tegangan yang ada pada meteran dari masing-masing perubahan tegangan sumber , untuk ketiga jenis komponen yang akan diukur. 8. Perhatikan gambar no. 1, tariklah garis yang menghubungkan osiloskop dengan rangkaian. Dimana horizontal osiloskop dihubungkan paralel dengan voltmeter dan vertikalnya dihubungkan paralel dengan ground terminal. Untuk mendapatkan gambar pada layar kita gunakan sumber tegangan AC (dengan menggunakan trafo step down), sebagai pengganti baterai. Cek kemajuan 4. 9. Hubungkan osiloskop dan trafo ke sumber tegangan, perhatikan dan catat bentuk gambar yang ada pada layar osiloskop. Jika pada layar belum juga muncul gambar perhatikan posisi swtich dan kontrol dari osiloskop (Jika perlu tanyakan pada instruktur Saudara). Cek kemajuan 3. 10. Cabutlah hubungan osiloskop dan trafo dari sumber tegangan, dan lengkapilah diagram Saudara serta ceklah pekerjaan Saudara. Tugas : Hukum Ohm Nama Mahasiswa : _______ Tanggal : _______
No, Jobsheet Deskripsi OK Extra Mark
1 Gambar rangkaian betul √ 2 Hubungan-hubungan rangkaian dan √ meteran betul 3 Sudah siap skala grafik √ 4 Gambar hubungan osiloskop √ 5 Penyetelan Osiloskop √ Tes Terakhir Kriteria: 1. Grafik arus-tegangan untuk tahanan, lampu dan dioda + tahanan 2. Tirulah gambar dai osiloskop Bagaimana mengukur: Membandingkan dengan grafik dosen Alasan untuk extra Kredit