Anda di halaman 1dari 26

Kementerian Keuangan

Republik Indonesia

PMK Nomor 171/PMK.05/2021


Pelaksanaan Sistem
SAKTI

© SITP 2021
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

Table of Content

A. Struktur PMK E. Keamanan Informasi


B. Ketentuan Umum F. Migrasi Saldo
C. Tata Cara Pelaksanaan G. Ketentuan Peralihan
D. Keadaan Kahar

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Struktur PMK
A Pelaksanaan Sistem SAKTI

BAB I Ketentuan Umum BAB IV Dukungan Layanan dan Keamanan Informasi Data
Mengatur hal-hal sebagai berikut: Mengatur mengenai ketentuan layanan pengguna, peranan Kanwil DJPb dan KPPN, serta
● Definisi kata/istilah yang digunakan dalam pasal-pasal berikutnya; Keamanan Informasi Data.
● Ruang lingkup SAKTI yang terdiri dari 9 Modul yang didukung oleh pengelolaan
monitoring data dan transaksi SAKTI; dan
● Ruang prinsip-prinsip SAKTI meliputi Pengguna SAKTI, Transaksi secara sistem
elektronik, database terpusat, hak akses pengguna, pengamanan secara elektronik, BAB V Migrasi Data Saldo Awal
dan periodisasi transaksi, serta tutup buku transaksi pada SAKTI. Mengatur mengenai migrasi data saldo awal persediaan, aset tetap, dan buku besar
neraca.

BAB II Tata Cara Pelaksanaan SAKTI


BAB VI Ketentuan Peralihan
Mengatur hal-hal sebagai berikut:
• Pengelolaan infrastruktur jaringan; Mengatur mengenai aktivitas/tahapan yang dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan
• Tata cara pelaksanaan oleh Pengguna sesuai kewenangannya pada setiap modul: SAKTI, terkait data pengguna dan kode pengamanan elektronik.
Administrasi, Penganggaran, Komitmen, Bendahara, Pembayaran, Persediaan, Aset
Tetap, Piutang, dan Akuntansi dan Pelaporan.
• Aplikasi Monitoring Data dan Transaksi SAKTI, serta Sistem Mitra. BAB VII Ketentuan Penutup
● Mengatur mengenai implementasi SAKTI terkait transaksi Bendahara Pengeluaran pada
perwakilan RI dan satker atase teknis di luar negeri.
BAB III Keadaan Kahar ● Pelaksanaan SAKTI untuk proses perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, serta
pertanggungjawaban APBN TA 2022.
Mengatur mengenai keadaan kahar pada Sistem SAKTI dan Sistem Mitra. ● Pencabutan PMK Piloting SAKTI; dan
● mulai berlakunya PMK tentang Pelaksanaan Sistem SAKTI,

© SITP 2021
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

Ketentuan Umum
B.1 Ruang lingkup SAKTI yang terdiri dari 9 Modul yang didukung oleh pengelolaan
monitoring data dan transaksi SAKTI.

Admin

Anggaran

Akuntansi &
Komitmen
Pelaporan

Piutang Pembayaran

Persediaan Bendahara

Aset Tetap

© SITP 2021
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

B.2
Ketentuan Umum
Prinsip dasar pada Sistem SAKTI

Menggunakan database terpusat, Hak Akses SAKTI hanya diberikan


SAKTI digunakan oleh BA-K/L, BA- Transaksi pada SAKTI dilakukan secara
multi user dan/atau multi Satker. kepada Pengguna sesuai dengan
BUN, BUN, dan unit lain yang sistem elektronik
diberikan hak akses. kewenangannya.

Dilakukan pengamanan secara elektronik dalam KPA bertanggung jawab atas pelaksanaan Periodisasi transaksi yang digunakan SAKTI meliputi
bentuk tanda tangan elektronik berupa one-time operasionalisasi SAKTI pada Satker. Periode Januari s.d. Desember, Periode 13, dan Periode
password, biometric, maupun bentuk lain sesuai 14.
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

© SITP 2021
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.1 Pengelolaan Infrastruktur dan Jaringan

Unit pengelolaan infrastruktur dan jaringan terdiri atas unit pada:

● Kementerian Keuangan selaku penyelenggara sistem.


Kementerian Keuangan bertanggung jawab terhadap penyediaan layanan
infrastruktur dan jaringan pada data center Kementerian Keuangan sesuai dengan
ketentuan mengenai pengelolaan infrastruktur TIK di lingkungan Kementerian
Keuangan.

● Kementerian Negara/Lembaga selaku Pengguna.


Kementerian Negara/Lembaga bertanggung jawab terhadap pengelolaan
infrastruktur dan jaringan pada kantor pusat Kementerian Negara/Lembaga
dan/atau seluruh kantor vertikalnya.

© SITP 2021
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.2 Aktivitas dan Transaksi pada Sistem SAKTI

Modul Administrasi Modul Pembayaran Modul Komitmen Modul Bendahara


Pengelolaan Pengguna a. Penerbitan SPP; a. Pengelolaan Data Supplier; a. Transaksi Uang Persediaan (UP);
b. Penerbitan SPM; b. Pengelolaan Data Kontrak; b. Transaksi Penggantian Uang Persediaan
c. Pencatatan SP2D; c. Pengelolaan Data Pelaksanaan Kegiatan (GUP)/GUP Nihil;
Modul Penganggaran d. Pencatatan RPD Harian; Kontraktual; c. Transaksi Tambahan Uang Persediaan (TUP);
a. Penyusunan Anggaran; e. Penerbitan SPBy; d. Pengelolaan Data Pelaksanaan Kegiatan Non d. Transaksi Pertanggungjawaban Tambahan
b. Penelaahan Anggaran; f. Koreksi data transaksi; dan Kontraktual; dan Uang Persediaan (PTUP);
c. Revisi Anggaran; dan g. Penyesuaian pagu DIPA. e. Pengelolaan Data Capaian Output. e. Transaksi Uang Persediaan Kembali Pajak
d. Penyusunan KPJM. (UPKP);
f. Transaksi Penggantian Uang Persediaan
Kembali Pajak (GUPKP);
Modul Aset Tetap Modul Persediaan Modul Piutang g. Transaksi dana titipan; 
a. Perekaman transaksi BMN; a. Perekaman referensi barang persediaan; a. Perekaman referensi debitur; h. Transaksi setoran PNBP; 
b. Perhitungan penyusutan/amortisasi; b. Perekaman transaksi persediaan; b. Perekaman transaksi piutang; i. Transaksi Pungutan dan Setoran Pajak;
c. Proses pembuatan data summary untuk c. Tutup buku persediaan; c. Perekaman settlement pembayaran j. Transaksi Setoran Pengembalian Belanja;
keperluan pelaporan aset tetap; d. Pencetakan laporan persediaan /pelunasan piutang; k. Transaksi Pengelolaan Kas Hibah;
d. Tutup buku aset tetap; dan e. Konfigurasi metode pencatatan; dan d. Perekaman surat penagihan; l. Transaksi Pencatatan Dana Kas Masuk
e. Pencetakan buku/daftar dan laporan f. Konfigurasi metode penilaian. e. Perekaman dokumen reklasifikasi kualitas Badan Layanan Umum; dan
BMN piutang; m. Transaksi Pengelolaan Rekening Pemerintah.
f. Perhitungan penyisihan piutang;
g. Transfer keluar-transfer masuk data piutang;
h. Perekaman hapus buku/hapus tagih;
Modul Akuntansi & Pelaporan i. Perekaman koreksi piutang;
j. Tutup buku piutang; dan
a. Jurnal manual dan jurnal penyesuaian; k. Pencetakan laporan piutang.
b. Transaksi resiprokal;
c. Posting jurnal;
d. Monitoring jurnal;
e. Tutup buku; dan
f. Pencetakan Laporan Keuangan

© SITP 2021
Tata Cara Pelaksanaan
C.3
Modul Administrasi

● Pengguna SAKTI terbagi dua, yaitu administrator dan operasional modul.

● Pengguna ditetapkan oleh pejabat yang berwenang melalui surat keputusan, mempunyai Kode Akses
sesuai dengan kewenangan, dan bertanggung jawab atas kepemilikan dan penggunaan Kode Akses.

● Administrator terdiri atas Administrator BA K/L dan BA BUN (Unit Es I dan satker), dan
Administrator BUN (pusat dan KPPN).

● Pengguna operasional modul terdiri atas operator, validator, dan approver.


Modul ● Tidak dapat dilakukan perangkapan kewenangan pengguna operasional dalam modul yang sama.
Administrasi ● Pengguna operasional modul dikelompokkan menurut tugas dan tanggung jawab sebagai KPA, KPB,
PPK, PPSPM, BPg, BPn, BPP, dan pejabat/pegawai yang berwenang. PPK dan PPSPM harus
mendaftarkan dan mengaktivasi kode pengamanan elektronik ke KPPN mitra kerja.

● Pejabat yang berwenang untuk menetapkan surat keputusan:


• Direktur SITP untuk Pengguna Administrator pusat
• KPA untuk Pengguna tingkat Satker
• Kepala KPPN untuk Pengguna Administrator KPPN (Kuasa BUN)
• Pejabat paling rendah setingkat eselon yang ditunjuk oleh pimpinan unit

© SITP 2021 8
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

C.3 Pengguna SAKTI


Operasional Modul

Modul
Unit Level Peran Akuntansi &
Penganggaran Komitmen Bendahara Pembayaran Aset Tetap Persediaan Piutang
Pelaporan

Operator √ √ √ √ √ √ √ √

Satker Validator       √ √      
Approver √ √   √ √ √    
Operator √       √ √   √
Wilayah /
Validator                
UAPPA/B-W
Approver √              
Operator √       √ √   √
Unit Eselon I /
Validator                
UAPPA/B-E1
Approver √              
Operator         √ √   √

UAPA/B Validator                
Approver                

© SITP 2022
10
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.4
Modul Penganggaran

Pengguna operasional Modul Penganggaran:

BA K/L BA BUN BUN


• Kementerian Negara/ Lembaga • Unit eselon I PPA BUN • Direktorat Jenderal Anggaran (oleh unit eselon II DJA
• Unit eselon I • Satker BUN yang melaksanakan fungsi penelaahan anggaran sesuai
• Satker dengan kewenangannya masing-masing)
• Konsolidator wilayah • DJPb (oleh Direktorat Pelaksanaan Anggaran DJPb
dan Kanwil DJPb sesuai dengan kewenangannya
masing-masing)

Modul
Penganggaran Dalam hal dibutuhkan Pengguna selain di atas, DJA dapat menambahkan Pengguna sesuai dengan kebijakan penganggaran
dengan kewenangan reviewer untuk:
a. melakukan penayangan data penganggaran
b. memberikan catatan reviu dalam proses penelaahan anggaran
c. melakukan persetujuan hasil penelaahan anggaran.

Modul Penganggaran digunakan untuk:


• Penyusunan Anggaran
• Penelaahan Anggaran
• Penyusunan KPJM
• Revisi Anggaran

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.5
Modul Komitmen

Ruang lingkup:
• Pengelolaan data supplier
• Pengelolaan data kontrak
• Pengelolaan data pelaksanaan kegiatan kontraktual
Modul • Pengelolaan data pelaksanaan kegiatan non kontraktual
Komitmen • Pengelolaan data capaian output

© SITP 2021 18
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.6
Modul Bendahara

Operator pada Modul Bendahara:

Modul 1. Bendahara Pengeluaran

Bendahara 2. Bendahara Pengeluaran Pembantu


3. Bendahara Penerimaan

© SITP 2021 22
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.6
Modul Bendahara

Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran Pembantu Bendahara Penerimaan

• transaksi UP • transaksi GUP/GUP nihil • transaksi setoran PNBP


• transaksi Penggantian Uang Persediaan (GUP)/GUP nihil • transaksi PTUP • transaksi pengelolaan rekening pemerintah
• transaksi Tambahan Uang Persediaan (TUP) • transaksi GUPKP • transaksi pengelolaan dana pihak ketiga Bendahara
• transaksi Pertanggungjawaban Tambahan Uang • transaksi dana titipan Penerimaan
Persediaan (PTUP) • transaksi pungutan dan setoran pajak
• transaksi Uang Persediaan Kembali Pajak (UPKP) • transaksi pengelolaan kas hibah
• transaksi Penggantian Uang Persediaan Kembali Pajak • transaksi pengelolaan rekening pemerintah,
(GUPKP)
• transaksi dana titipan
• transaksi setoran PNBP
• transaksi pungutan dan setoran pajak
• transaksi setoran pengembalian belanja
• transaksi pengelolaan kas hibah
• transaksi pencatatan dana kas masuk BLU
• transaksi pengelolaan rekening pemerintah.

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.6 Modul Bendahara – Laporan Pertanggungjawaban Bendahara

Laporan Pertanggungjawaban Bendahara

1. Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan menyusun LPJ Bendahara setiap bulan atas uang/surat berharga yang
dikelolanya.
2. Bendahara Pengeluaran Pembantu menyusun Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara Pengeluaran Pembantu
setiap bulan atas uang/surat berharga yang dikelolanya dan menyampaikannya ke Bendahara Pengeluaran.
3. Penyampaian LPJ bendahara dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai kedudukan dan tanggung
jawab bendahara pada Satker pengelola APBN.

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.7 Modul Pembayaran

• Digunakan untuk:
a. Penerbitan SPP
b. Penerbitan SPM
c. Pencatatan SP2D
d. Pencatatan RPD Harian
e. Penerbitan SPBy
f. Koreksi data transaksi
Modul g. Penyesuaian pagu DIPA

Pembayaran • Pengguna :
a. Operator
b. PPK selaku validator
c. PPSPM/KPA/Kepala Kantor sebagai approver

• Untuk transaksi-transaksi tertentu. yang karena sifatnya tidak dapat diproses


melalui SAKTI, penerbitan SPM dan pencatatan SP2D diproses dengan aplikasi
khusus yang diperuntukkan bagi masing-masing transaksi.

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.7
Modul Pembayaran

Pencatatan SP2D Pencatatan RPD Harian

1. Pencatatan SP2D dilakukan terhadap SP2D yang telah diterbitkan melalui 1. Satker menyusun RPD Harian tingkat Satker untuk seluruh jenis SPM yang
SPAN oleh KPPN atas SPM yang disampaikan oleh Satker. nilainya termasuk dalam klasifikasi transaksi besar.
2. Pencatatan SP2D dilakukan melalui unggah data nomor SP2D secara 2. Penentuan klasifikasi transaksi besar dilaksanakan sesuai dengan PMK
otomatis dari database SPAN. mengenai rencana penarikan dana, penerimaan dana, dan perencanaan kas.
3. Dalam hal terdapat SPM yang termasuk dalam klasifikasi transaksi besar
tetapi operator tidak melakukan pencatatan RPD Harian, RPD Harian akan
terbentuk secara otomatis pada saat SPM disampaikan ke KPPN.
4. Jangka waktu RPD Harian yang terbentuk secara otomatis dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.7
Modul Pembayaran

Pencatatan RPD Harian Penerbitan SPBy

Operator Operator
• mencatat RPD Harian tingkat Satker • merekam bukti pengeluaran
Approver Approver
• validator meneliti dan menyetujui RPD Harian tingkat • memeriksa dan meneliti kesesuaian data hasil perekaman yang
Satker yang telah dicatat oleh operator dilakukan operator dengan bukti pengeluaran
• dalam hal hasil perekaman oleh operator telah sesuai dengan bukti
pengeluaran, validator melakukan validasi secara sistem dan
menerbitkan SPBy
• dalam hal hasil perekaman oleh operator tidak sesuai dengan bukti
pengeluaran, validator mengembalikan data hasil perekaman
kepada operator untuk diperbaiki dan direkam kembali oleh
operator.

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.7 Modul Pembayaran

Koreksi Data Transaksi Penyesuaian Pagu DIPA

1. Dalam hal terdapat kesalahan pada SPM, Satker dapat melakukan


1. Satker melakukan penyesuaian sisa pagu DIPA terhadap pengembalian
koreksi data transaksi terhadap:
belanja atas beban APBN yang dilakukannya.
a. bagan akun standar;
b. pembebanan Rekening Khusus; dan/atau 2. Pengembalian belanja disetorkan ke kas negara dalam tahun anggaran
c. deskripsi/uraian pembayaran. berjalan.
3. Berdasarkan penyetoran satker mengajukan surat permintaan penyesuaian
2. Satker menyampaikan surat permintaan koreksi kepada KPPN
sisa pagu DIPA ke KPPN.
dengan melampirkan SPM koreksi.
4. Berdasarkan surat permintaan penyesuaian sisa pagu DIPA, KPPN
3. Berdasarkan surat permintaan koreksi, KPPN melakukan koreksi melakukan penyesuaian pagu DIPA dan menerbitkan surat pemberitahuan
data transaksi sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan kepada Satker.
mengenai SPAN.
5. Berdasarkan surat pemberitahuan dari KPPN, Satker melakukan penyesuaian
sisa pagu DIPA.
4. Koreksi data dilakukan dengan menerbitkan SPM koreksi sesuai
dengan mekanisme penerbitan SPM 6. Penyesuaian sisa pagu DIPA:
a. operator merekam data pengembalian belanja
b. approver meneliti kesesuaian data
c. approver menguji secara sistem dan menerbitkan surat perintah
pengesahan pengembalian belanja;

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.8
Modul Persediaan
• Digunakan untuk :
a. perekaman referensi barang persediaan;
b. perekaman transaksi persediaan;
c. tutup buku persediaan;
d. pencetakan laporan persediaan;
e. konfigurasi metode pencatatan; dan
f. konfigurasi metode penilaian.

Modul • Pengguna Modul :


a. Operator

Persediaan
b. Approver

• Pencetakan laporan persediaan dapat dilakukan oleh operator dan approver.

• Pelaksanaan konfigurasi metode pencatatan dan penilaian berpedoman pada kebijakan yang
ditetapkan oleh unit yang berwenang dalam pengaturan BMN dan/atau kebijakan Laporan
Keuangan pemerintah.

• Menghasilkan laporan :
a. buku persediaan
b. laporan persediaan
c. laporan posisi persediaan di neraca.

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.9
Modul Aset Tetap
• Digunakan untuk:
a. perekaman transaksi BMN
b. perhitungan penyusutan/amortisasi
c. pembuatan data summary untuk pelaporan aset tetap
d. tutup buku aset tetap
e. pencetakan buku/daftar dan laporan BMN.

• Pengguna Modul :

Modul a. Operator
b. Validator

Aset Tetap
c. Approver

• Menghasilkan laporan:
a. buku/daftar berupa buku barang, daftar transaksi BMN, history BMN, kartu konstruksi dalam
pengerjaan, daftar barang rusak berat/hapus yang diusulkan ke pengelola
b. Laporan BMN berupa laporan barang, laporan penyusutan, laporan kondisi barang, laporan
posisi BMN di neraca, dan catatan ringkas BMN.

• Konsolidasi laporan BMN dilakukan oleh konsolidator pada tingkat:


a. Unit UAPPB-W;
b. UAPPB-E1; dan
c. UAPB.

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.10
Modul Piutang

• Digunakan untuk:
a. perekaman referensi debitur
b. perekaman transaksi piutang
c. perekaman settlement pembayaran/pelunasan piutang
d. perekaman surat penagihan
e. perekaman dokumen reklasifikasi kualitas piutang
f. perhitungan penyisihan piutang
Modul g. transfer keluar-transfer masuk data piutang
h. perekaman hapus buku/hapus tagih
Piutang i. perekaman koreksi piutang
j. tutup buku piutang
k. pencetakan laporan piutang.

• Menghasilkan laporan:
a. kartu piutang
b. kartu penyisihan piutang tak tertagih
c. rekapitulasi piutang yang sudah lunas
d. rekapitulasi transfer keluar-transfer masuk
e. daftar piutang jatuh tempo.

© SITP 2021
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Tata Cara Pelaksanaan


C.11 Modul Akuntansi dan Pelaporan

• Digunakan untuk:
a. jurnal manual dan jurnal penyesuaian
b. transaksi resiprokal
c. posting jurnal
d. monitoring jurnal
Modul e.
f.
tutup buku
pencetakan Laporan Keuangan.
Akuntansi dan • Menghasilkan laporan:
Pelaporan a.
b.
Laporan Buku Besar
Neraca Percobaan
c. Laporan Operasional
d. Neraca
e. Laporan Realisasi Anggaran
f. Laporan Perubahan Ekuitas
g. Laporan Rekonsiliasi Neraca dengan Sub Ledger

© SITP 2021
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

E Keamanan Informasi Data

1. Keamanan informasi atas penyelenggaraan sistem elektronik menjadi


tanggung jawab Kementerian Keuangan selaku penyelenggara SAKTI.
2. Ketentuan pada angka 1 tidak berlaku dalam hal terjadi
penyalahgunaan oleh Pengguna.
3. Instansi Pengguna bertanggung jawab atas pemenuhan standar
keamanan dan kelancaran jaringan dalam penggunaan SAKTI
sesuai dengan kebijakan tata kelola TIK dan standar sistem manajemen
keamanan informasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

© SITP 2021
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

Migrasi Data
F
Saldo Awal

Migrasi data saldo awal SAKTI


Dilaksanakan pada saat penggunaan Modul Persediaan, Modul Aset Tetap, dan Modul Akuntansi dan Pelaporan untuk pertama kali.

Migrasi data saldo awal meliputi:


a. migrasi data persediaan: proses pemindahan referensi dan saldo awal persediaan dari aplikasi E-Rekon dan LK ke dalam Modul Persediaan
b. migrasi data aset tetap: proses pemindahan data aset tetap dari aplikasi E-Rekon dan LK ke dalam Modul Aset Tetap.
c. migrasi data buku besar neraca: proses pemindahan saldo akun neraca dari aplikasi E-Rekon dan LK ke dalam Modul Akuntansi dan Pelaporan.
d. Data migrasi berdasarkan data Laporan Keuangan audited tahun sebelumnya.

© SITP 2021
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

Ketentuan
G
Peralihan

Data Pengguna dan kode pengamanan elektronik yang telah didaftarkan dan diaktivasi sebelum
1 Peraturan Menteri ini mulai berlaku, dinyatakan tetap berlaku dan diakui sebagai Pengguna dan
kode pengamanan elektronik pelaksanaan SAKTI berdasarkan Peraturan Menteri ini.

Proses perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, serta pertanggungjawaban APBN Tahun


Anggaran 2021 yang telah dilakukan berdasarkan PMK Nomor 159/PMK.05/2018 tentang
Pelaksanaan Piloting SAKTI (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1715)
2 sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 203/PMK.05/2019 tentang Perubahan atas PMK
Nomor 159/PMK.05/2018 Tentang Pelaksanaan Piloting SAKTI (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 1691), diselesaikan dan dilaporkan berdasarkan pada Peraturan Menteri
ini.

© SITP 2021
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

Terima Kasih
Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

© SITP 2021

Anda mungkin juga menyukai